Lembaga Pasar Modal Macam-macam dan Lembaga Pasar Modal 1. Macam-macam

16 Sedangkan manfaat pasar modal bagi Pemerintah : 1. Mendorong laju pembangunan 2. Mendorong Investasi 3. Penciptaan lapangan kerja. 4. Memperkecil Debt Service Ratio DSR. 5. Bagi BUMN Badan Usaha Milik Negara mengurangi beban anggaran . 2.2.3. Macam-macam dan Lembaga Pasar Modal 2.2.3.1. Macam-macam Pasar Modal Menurut Jogiyanto 2000: 15 macam-macam pasar modal yaitu : 1. Pasar Primer adalah surat berharga yang baru dike1uarkan oleh perusahaan dan dijual di pasar primer. 2. Pasar Sekunder adalah tempat perdagangan surat berharga yang sudah beredar setelah surat berharga yang baru dijual di pasar primer. 3. Pasar Ketiga adalah pasar perdagangan surat berharga pada saat pasar kedua tutup. 4. Pasar Keempat merupakan pasar modal yang dilakukan diantara institusi berkapasitas besar untuk menghindari komisi untuk broker.

2.2.3.2. Lembaga Pasar Modal

Pihak-pihak yang terkait dalam kegiatan pasar modal sesuai dengan SK 17 Menteri Keuangan RI nomor 1548KMK0131990 tentang pasar modal yaitu Sunariyah, 2004:45: 1. Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM Bapepam merupakan lembaga pemerintah yang bertugas untuk: a. Mengikuti perkembangan dan mengatur pasar modal sehingga efek dapat ditawarkan dan diperdagangkan secara teratur, wajar dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat umum. b. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap lembaga lembaga dan profesi-profesi penunjang yang terkait dalam pasar modal. c. Memberi pendapat kepada Menteri Keuangan mengenai pasar modal beserta kebijakan operasionalnya. 2. Pelaksana Bursa Bursa efek adalah tempat pertemuan termasuk sistem elektronik tanpa tempat pertemuan yang diorganisir dan digunakan untuk menyelenggarakan pertemuan penawaran jual beli atau perdagangan efek. 3. Perusahaan yang Go Public Emiten Adalah pihak yang melakukan emisi atau yang telah melakukan emisi efek. Emiten adalah pihak yang membutuhkan dana guna membelanjai operasi maupun rancangan investasi. 18 4. Perusahaan Efek Adalah perusahaan yang telah memperoleh izin usaha untuk beberapa kegiatan sebagai penjamin efek, perantara pedagang efek, manajer investasi atau penasehat investasi. 5. Lembaga Kliring Penjaminan, penyimpanan dan penyelesaian Lembaga kliring penjamin LKP berfunsi untuk melakukan kliring dan penjaminan efek dari transaksi yang terjadi. Lembaga penyimpanan dan penyelesaian LPP berfungsi mempermudah penyelesaian pemindah bukuan serta proses penyimpanan efek. 6. Reksadana Adalah pihak yang kegiataan utamanya melakukan investasi, reinvestasi atau perdagangan efek. 7. Lembaga Penunjang Pasar Modal, meliputi: a. Tempat penitipan harta, adalah pihak yang menyelenggarakan penyimpanan harta dalam penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak tanpa mengurangi hak kepemilikan atas harta tersebut. b. Biro administrasi efek, adalah pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten secara teratur menyediakan jasa-jasa untuk melakukan pembukuan, transfer dan pencatatan, pembayaran deviden, pembagian hak opsi, emisi sertifikasi atau laporan tahunan emiten. 19 c. Wali Amanat adalah pihak yang dipercayakan untuk mewakili kepentingan seluruh pemagang obligasi atau sertifikat kredit. d. Penanggung yang menyediakan jasanya adalah pihak yang menanggung kembali jumlah pokok dan bunga emisi obligasi. 7. Profesi penunjang pasar modal, tediri dari: a. Akuntan: pihak yang berfungsi memberi pendapat atas kewajaran laporan keuangan emiten atau calon emiten. b. Notaris: pejabat yang berwenang membuat perjanjian penyusunan anggaran dasar, perubahan pemilik modal dll. c. Penilai: pihak yang menerbitkan dan menandatangani laporan penilai. Laporan penilai adalah pendapat atas aktiva yang disusun berdasarkan pemeriksaan menurut keahlian penilai. d. Konsultan Hukum: pihak yang memberikan dan menandatangani pendapat hukum mengenai emiten atau emisi, berfungsi melindungi investor. 8. Pemodal Investor Adalah pihak baik perseorangan maupun lembaga yang menanamkan modalnya dalam efek-efek yang diperdagangkan di pasar modal. 20 2.2.4. Investasi 2.2.4.1. Pengertian