Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

79

4.3 Pembahasan

Dengan melihat gambar grafik average abnormal retrun antara portofolio loser dengan portofolio winner diatas dapat dikatakan bahwa terjadi reaksi berlebihan over reaksi yang di tandai dengan adanya portofolio loser mengungguli portofolio winner walaupun over reaksi tersebut hanya terjadi pada nilai negatif. Dengan menggunakan data mingguan lebih nampak bahwa over reaksi hampir setiap bulan terjadi bahkan terdapat lebih dari 2 kali dalam 1 bulan. Pada bulan januari minggu ke 2 nampak terjadi over reaksi, hal ini sama dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rahmati dan Tri suryani serta penelitian yang dilakukan oleh Sukmawati dan Hermawan 2003 pengujian ini disebabkan adanya fenomena january effect. Secara konsep January effect merupakan tingkat pengembalian pada bulan januari yang lebih baik dari bulan-bulan yang lain. Terjadinya perbedaan yang signifikan tingkat pengembalian pada bulan januari dikarenakan para pelaku pasar atau para investor melakukan perubahan dalam saham atau portofolio untuk tahun baru agar para investor mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan. Penjelasan lain mengenai penyebab tingginya return di bula Januari khususnya hari-hari awal bulan adalah tax-selline hypothesis. Pada akhir tahun banyak penasihat investasi yang menyarankan investor untuk menjual sekuritas yang mengalami kerugian sebelum akhir tahun, dan pada awal tahun membeli sekuritas yang sama. Tindakan ini akan menciptakan tax loss untuk investor . jika jumlah tax loss tersebut substansial maka dapat digunakan untuk menutup biaya transaksi yang 80 terjadi. Tindakan menjual di akhir Desember dan membeli di awal bulann Januari inilah yang menyebabkan penurunan harga pada akhir desember dan kenaikan di bulan Januari, sehingga menciptakan return yang tinggi di bulan januari. Branch 1977 dan Reignanum 1983, menemukan bahwa pembelian sekuritas yang menurun secara substantial di bulan Desember akan mendapatkan abnormal return dibulan Januari. Branch menganalisa trading rule yang meliputi pembelian sekuritas yang mengalami return rendah di minggu terakhir bulan Desember. Dia menemukan bahwa sekuritas tersebut pada empat minggu peertama pada tahun berikutnya akan mengalami kenaikan harga yang lebih cepat dibandingkan dengan pasar secara keseluruhan, dengan perbedaan resiko yang sangat kecil.Tandelilin eduardus,2001:118 Setiap terjadi penurunan portofolio winner selalu di bawah portofolio loser ini artinya, semakin tinggi risiko suatu asset, semakin tinggi pula tingkat return yang diharapkan dari asset tersebut, demikian sebaliknya. Tandelilin 2001:8. Kenaikan saham loser tertinggi yaitu pada nilai 0.0044 pada minggu ke 38 dan hanya terjadi sekali dalam setahun. Sedangkan kenaikan saham winner tertinggi pada nilai 0.0175 pada minggu ke 38 dan hanya terjadi sekali dalam setahun. Over reaksi yang terjadi hampir setiap bulan menunjukan para pelaku pasar sangat peka terhadap isu-isu yang berkembang maupun yang belum berkembang. Para pelaku pasar akan memasang tarif yang tinggi pada berita bagus dan akan memasang tarif yang rendah pada berita yang dinilai jelek. Over reaksi yang terjadi hanya sesaat menyebabkan para pelaku pasar tidak dapat mengalami abnormal 81 retrun yang besar dalam waktu yang lama. Hal ini juga menjelaskan bahwa pasar modal di Indonesia, khususnya untuk perusahaan sektor otomotif dalam kondisi efisiensi pasar dalam bentuk lemah weak form. Hasil pengujian Paired Samples Test menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara portofolio winner dengan portofolio loser. Hasil pengujian hipotesis untuk perbedaan signifikansi average abnormal return antara portofolio loser dan portofolio winner menunjukkan bahwa seluruh portofolio winner memiliki mean sebesar 0.0020650 dan portofolio loser memiliki mean sebesar -0,0004750. Untuk t hitung sebesar 2.793 dan α menggunakan 0.10, dan tingkat signifiknsi sebesar 0.068 lebih kecil dari 0.10. berarti bahwa H lebih kecil dari α maka terdapat perbedaan yang signifikan antara portofolio winner dengan portofolio losser. Hasil pengujian Paired Samples Test ini berarti secara rata-rata seluruh sampel portofolio Loser dan portofolio winner sudah bisa mendukung secara jelas bahwa terjadi efek reaksi berlebihan over reaksi pada pasar modal di Indonesia khususnya di Perusahaan Otomotif. Konsep ini sejalan dengan law of large number dalam statistik, yang menyatakan bahwa semakin besar ukuran sampel, semakin besar kemungkinan rata-rata sampel mendekati nilai yang diharapkan dari populasi. Tandelilin,2001:57 82 Penelitian yang dilakukan oleh Chan, Chen, dan Hsieh 1985, mencoba menggunakan model APT, dan menemukan adanya perbedaan return antara portofolio perusahaan besar dan portofolio perusahaan kecil, sebesar 1,5 per tahun. Perusahaan kecil umumnya mempunyai beta yang relatif lebih rendah sehingga estimasi return yang diharapkan dengan menggunakn CAPM juga akan kecil.Tandelilin,2001:125 83

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan melalui tahap pengumpulan dan pengolahan data, analisis dan interpretasi hasil analisis mengenai reaksi pasar terhadap harga saham perusahaan otomotif di bursa efek Indonesia, maka dihasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil pengujian hipotesis yang menguji keberadaan reaksi berlebihan terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi selama satu tahun pengujian menyimpulkan bahwa terdapat indikasi reaksi berlebihan over reaksi yang ditandai dengan portofolio loser mengungguli portofolio winner. Efek reaksi berlebihan ini terjadi tidak dalam kurun waktu yang konstan lama, tetapi terjadi secara terpisah-pisah atau separatis. 2. Adanya over reaksi tersebut menyimpulkan bahwa informasi yang di terima oleh para pelaku pasar baik itu informasi bagus atau informasi buruk, dan perilaku pasar tidak semuanya terdiri dari orang-orang yang rasional dan juga tidak emosional maka terjadilah over reaksi tersebut dengan indikasi AAR loser mengungguli AAR winner dan akhirnya saham-saham yang mempunyai return tinggi yang diminati pasar, akan menjadi kurang diminati , sedangkan saham-saham yang bernilai rendah dan kurang diminati akan mulai dicari oleh pasar. Ini mengakibatkan pasar menjadi tidak efisien karena dalam