54
mendapatkan hasil belajar kurang sebanyak 0 atau tidak ada sampel dengan hasil belajar kurang. Lebih jelasnya pada tabel distribusi berikut:
Tabel 6 Distribusi Hasil Belajar Sampel
No. Kategori Hasil Belajar
Frekuensi Prosentase
1. Baik 17
32,7 2. Cukup
35 67,3
3. Kurang Jumlah 52
100
4.2.2 Analisis Bivariat
4.2.2.1 Hubungan Status Gizi dengan Hasil Belajar Sampel
Uji statistik dipergunakan untuk mengetahui adakah hubungan status gizi dengan hasil belajar siswa. Uji hipotesis yang dipergunakan dalam penelitian ini
adalah uji Fisher. Uji tersebut merupakan uji alternatif dari uji Chi Square tabel 2x2. Uji Fisher dipilih setelah melalui beberapa tahapan. Pertama, dilakukan uji
dengan menggunakan uji Hipotesis tabel BxK. Pada uji ini tidak layak untuk diuji dengan Chi Square karena syarat dari uji Chi Square tidak terpenuhi, yaitu sel
yang nilai expected Frekuensi Harapan kurang dari 5 ada 6 cells atau 75 jumlah sel dan terdapat sel dengan nilai Observed 0 lampiran. Langkah
selanjutnya digunakan alternatif dari uji tersebut yaitu dangan penggabungan sel sehingga terbentuk tabel baru, yaitu tabel 2x2. Selanjutnya dilakukan uji Chi
Square. Berdasarkan hasil dari uji Chi Square tersebut syarat uji Chi Square tidak terpenuhi karena terdapat nilai expected kurang dari 5 ada 1 cells atau 25 jumlah
55
sel lampiran. Oleh karena itu uji yang dipakai adalah uji alternatifnya yaitu uji Fisher.
Berdasarkan hasil tabulasi data hasil penelitian diketahui bahwa sebanyak 39 75 sampel yang memiliki status gizi baik, 10 19,2 siswa diantaranya
memiliki hasil belajar baik dan 29 55,8 siswa diantaranya memiliki hasil belajar cukup. Sebanyak 13 25 sampel memiliki status gizi tidak baik lebih,
kurang, buruk, 7 13,5 siswa diantaranya memiliki hasil belajar baik dan 6 11,5 siswa diantaranya memiliki hasil belajar cukup. Lebih jelasnya pada tabel
berikut:
Tabel 7 Hubungan Status Gizi dengan Hasil Belajar Sampel
Status Gizi Hasil Belajar
Jumlah p value
Baik Cukup ∑
∑ ∑
Baik 10
19,2 29
55,8 39
75 0,089
Tidak Baik Lebih, Kurang, Buruk
7 13,5
6 11,5
13 25
Jumlah 17
32,7 35
67,3 52
100
Nilai p yang diperoleh dari uji Fisher untuk exact sig. 2-sided adalah 0,089. Nilai tersebut menunjukkan nilai p0,05 dan berarti Ha ditolak. Maka
dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara status gizi dengan hasil
56
belajar pada siswa kelas V dan VI di Sekolah Dasar Negeri 2 Cepiring Kabupaten Kendal Tahun Pelajaran 20092010.
57
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Karakteristik Sampel
Sampel dalam penelitain ini adalah siswa kelas V dan VI di Sekolah Dasar Negeri 2 Cepiring Kabupaten Kendal Tahun Pelajaran 20092010. Jumlah sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 52 siswa. Siswa kelas V dan VI sekolah dasar pada umumnya berada pada umur antara 10-12 tahun.
Kebutuhan energi golongan umur 10-12 tahun relatif lebih besar daripada golongan umur 7-9 tahun, karena pertumbuhan lebih cepat, terutama penambahan
tinggi badan Cipto Mangunkusumo, 1990:19. Sehingga dalam penelitian ini hanya memilih siswa kelas V dan VI saja, yang umurnya antara 10-12 tahun.
Hasil penelitian yang telah dilakukan pada adalah siswa kelas V dan VI di Sekolah Dasar Negeri 2 Cepiring Kabupaten Kendal Tahun Pelajaran 20092010
dapat diketahui bahwa sebagian besar responden telah berusia 12 tahun, yaitu sebesar 63,5 dari jumlah seluruh sampel yang telah dilakukan penelitian dan
sisanya berusia 11 tahun atau 36,5 dari jumlah sampel. Jenis kelamin antara siswa laki-laki dengan perempuan yang menjadi
sampel dalam penelitian ini, yaitu 21 siswa laki-laki dan 31 siswa perempuan. Jenis kelamin dapat mempengaruhi status gizi seseorang, sehingga konsumsi zat
gizi yang diperlukan antara laki-laki dan perempuan berbeda pula. Mulai umur 10-12 tahun, kebutuhan gizi anak laki-laki berbeda dengan anak perempuan. Anak
laki-laki lebih banyak melakukan aktivitas fisik, sehingga membutuhkan energi