56 penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelititan kualitatif
Sugiyono, 2010: 329. Teknik dokumentasi telah lama dipergunakan dalam penelitian sebagai sumber data. Karena dalam banyak hal dokumen sebagai
sumber data dimanfaatkan untuk mengkaji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan Moleong, 2012: 217.
Penggunaan studi dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk melengkapi data yang tidak dapat diperoleh melalui wawancara dan
observasi. Data yang dimaksud yaitu berupa foto, dokumen, maupun arsip yang berkaitan dengan kegiatan pelaksanaan program PLS GL zoo.
Harapannya, data yang diperoleh dari metode dapat menambah serta melengkapi data yang terkumpul dari dua teknik pengumpulan data lainnya
guna kepentingan penarikan kesimpulan.
E. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen utama dan pendukung. Baik instrumen utama ataupun instrumen pendukung dalam penelitian ini,
diharapkan mampu memberikan informasi yang dapat memudahkan peneliti mendapatkan data secara optimal. Instrumen dalam penelitian ini di antaranya
adalah: 1.
Peneliti sebagai instrumen utama. 2.
Buku catatan sebagai instrumen pendukung. 3.
Pedoman wawancara, pedoman observasi dan pedoman dokumentasi.
57 Sugiyono 2010: 306 berpendapat bahwa peneliti kualitatif merupakan
instrumen utama penelitian, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, analisis data,
menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuannya. Nasution dalam Sugiyono 2010: 307 mengatakan peneliti sebagai instrumen utama memiliki
ciri sebagai berikut: 1.
Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi
penelitian. 2.
Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus.
3. Tiap situasi merupakan keseluruhan. Tidak ada suatu instrumen berupa test
atau angket yang dapat menangkap keseluruhan situasi, kecuali manusia. 4.
Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat dipahami dengan pengetahuan semata. Untuk memahaminya perlu sering
merasakannya, menyelaminya berdasarkan pengetahuan kita. 5.
Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh. Ia dapat menafsirkannya, melahirkan hipotesis dengan segera untuk
menentukan arah pengamatan. 6.
Hanya manusia sebagai instrumen yang dapat mengambil kesimpulan berdasarkan data yang dikumpulkan pada suatu saat dan menggunakan
segera sebagai balikan untuk memperoleh penegasan, perubahan, perbaikan atau perlakuan.
58 7.
Dengan manusia sebagai instrumen, respon yang aneh yang menyimpang justru diberi perhatian. Respon yang berbeda dan bertentangan dipakai
untuk mempertinggi tingkat kepercayaan dan tingkat pemahaman mengenai aspek yang diteliti.
Tabel 3. Teknik Pengumpulan Data Mengenai Aksesibilitas Program Pembelajaran Luar Sekolah di KRKB Gembira Loka Yogyakarta
No Aspek
Sumber Teknik
Pengumpulan Data
1 Pihak-pihak yang
memiliki akses terhadap program PLS GL zoo dan
peranannya 1.
Bagian Marketing KRKB Gembira
Loka 2.
Pemandu program PLS GL zoo
1. Wawancara
2. Dokumentasi
3. Observasi
2 Pelaksanaan program
PLS GL zoo 1.
Pendidik atau guru pendamping
2. Pemandu program
PLS GL zoo 3.
Bagian Marketing KRKB Gembira
Loka 1.
Wawancara 2.
Observasi
3 Kebijakan serta strategi
yang telah diterapkan 1.
Pemandu program PLS GL zoo
2. Bagian Marketing
KRKB Gembira Loka
1. Wawancara
2. Observasi
3. Dokumentasi
4 Upaya dan strategi yang
dipilih guna memperluas aksesibilitas program
PLS GL zoo 1.
Bagian Marketing program PLS GL zoo
2. Pemandu program
PLS GL zoo 1.
Wawancara 2.
Observasi
5 Faktor pendukung dan
penghambat Aksesibilitas program PLS GL zoo
1. Bagian Marketing
program PLS GL zoo 2.
Mahasiswa yang tergabung dalam tim
inti program PLS GL zoo
3. Pendidikguru
pendamping 1.
Wawancara 2.
Observasi 3.
Dokumentasi
59
F. Teknik Analisis Data