63
c. Pedoman Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data yang tersedia dalam bentuk gambar, arsip, dan buku sebagai pendukung penelitian.
Hasil dokumentasi yang ada kemudian dibandingkan dengan hasil wawancara dan observasi mengenai pengelolaan arsip dinamis. Berikut
pada tabel 3 ditunjukkan mengenai kisi-kisi dokumentasi: Tabel 3. Kisi-kisi Dokumentasi
No. Aspek
Sumber 1
Data kelembagaan PSTA BATAN Yogyakarta
Sejarah organisasi, visi dan misi,
struktur organisasi
2 Data mengenai pedoman tata
kearsipan dan tata naskah dinas Tata tertib dan
aturan organisasi, deskripsi tugas
organisasi
3 Data mengenai kearsipan dan
ketatausahaan di PSTA BATAN Yogyakarta
Buku agenda, kartu kendali, lembar
disposisi, buku ekspedisi
4 Foto keadaan ruangan sub bagian
tata usaha dan kepegawaian Pendokumentasian
menggunakan kamera
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Data yang diperoleh disajikan apa adanya
untuk memperoleh gambaran tentang fakta yang ada dilapangan. Teknik analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman terdiri atas
empat tahapan, yaitu pengumpulan data, reduksi data, display data, dan kesimpulanverifikasi.
64
a. Pengumpulan Data Data Collection
Pengumpulan data merupakan prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh sumber data. Dalam penelitian ini
pengumpulan data dilakukan melalui wawncara, observasi, dan dokumentasi. Setelah data terkumpul disajikan dalam bentuk transkrip
wawancara, deskripsi dokumentasi dan deskripsi hasil pengamatan.
b. Reduksi data Data Reduction
Reduksi data merupakan proses pemilihan, penyerderhanaan data yang telah dikumpulkan dari lapangan. Data dari hasil wawancara semua
informan dikelompokkan sesuai pertanyaan wawancara yang sama. Data kemudian digolongkan, diarahkan, dipilih, atau dibuang yang tidak perlu
kemudian disimpulkan garis-garis besar hasil dari wawancara yang selanjutnya dikelompokkan dengan hasil observasi dan dokumentasi
yang berkaitan. c.
Penyajian data Data Display Data yang telah direduksi kemudian data dibuat pola-pola khusus
yang sesuai dengan pokok permasalahan sehingga data tersebut dapat memberikan informasi yang jelas. Data yang telah dirangkum selanjutnya
dideskripsikan dalam bentuk deskripsi sesuai dengan rumusan masalah penelitian yaitu pengelolaan arsip dinamis, hambatan pengelolaan arsip
dinamis, dan upaya mengatasi masalah pengelolaan arsip dinamis.
65
d. Penarikan kesimpulan dan verifikasi Conclusion Drawingverifying
Penarikan kesimpulan merupakan kegiatan akhir dari analisis data. Data yang telah dideskripsikan dalam display data kemudian
disajikan dalam hasil penelitian. Dalam pendeskripsian hasil penelitian disertai bukti-bukti lapangan dari wawancara, observasi dan studi
dokumentasi. Hasil penelitian tersebut kemudian dibandingkan dengan teori. Hasil akhir berupa kesimpulan serta saran terhadap pelaksanaan
pengelolaan arsip dinamis.
H. Teknik Keabsahan Data
Teknik keabsahan data yang digunakan adalah teknik triangulasi. Teknik triangulasi yang digunakan adalah triangulasi sumber dan triangulasi
metode. Triangulasi sumber adalah untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa
sumber. Sedangkan triangulasi metode adalah untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara membandingkan data yang diperoleh dari metode
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hal ini bertujuan agar data yang diperoleh bersifat valid dan diakui kebenarannya.
66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Objek Penelitian
a. Profil Pusat Sains dan Teknologi Akselerator Badan Tenaga
Nuklir Nasional PSTA BATAN Yogyakarta
Berdasarkan Peraturan Kepala BATAN Nomor 14 Tahun 2013 Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan PTAPB berganti
nama menjadi Pusat Sains dan Teknologi Akselerator PSTA. PSTA adalah Institusi penelitian dan pengembangan dari Badan Tenaga
Nuklir Nasional BATAN yang berlokasi di Yogyakarta, dibangun pada tahun 1973, pada waktu itu bernama Pusat Penelitian Gama
Pusilt Gama. Tahun 1980 institusi ini berganti nama PPBMI sampai dengan tahun 1985. Berdasarkan Keputusan Presiden RI
Nomor 82 Tahun 1985 nama PPBMI diganti menjadi Pusat Peneltian Nuklir Yogyakarta PPNY.
Sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran, BATAN mengadakan
reorganisasi. Sebagai tindak lanjut Keputusan Presiden Nomor 197 Tahun 1998 tentang Badan Tenaga Nuklir Nasional, Kepala BATAN
membuat surat keputusan Nomor 73KAIV1999 tentang Organisasi