A. Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan
LTKM
LTKM merupakan laporan yang disampaikan oleh Penyedia Jasa Keuangan selanjutnya disebut PJK berdasarkan UU TPPU Pasal
23 Ayat 1 huruf a, sesuai kriteria pada Pasal 1 Angka 5. Selama Januari 2017, jumlah LTKM yang disampaikan PJK
kepada PPATK sebanyak 4.651 LTKM, dengan rata-rata penerimaan sebanyak 233 laporanhari 1 bulan = 20 hari.
Pelaporan LTKM selama bulan ini meningkat 5,4 persen m-to-m dibandingkan jumlah pada bulan lalu, atau lebih
tinggi 5,1 persen dibandingkan dengan jumlah LTKM selama Januari 2016 y-on-y.
Secara keseluruhan LTKM yang diterima oleh PPATK sejak Januari 2003 s.d. Januari 2017 mencapai sebanyak 306.701
LTKM atau bertambah 1,5 persen dibandingkan jumlah kumulatif LTKM pada akhir Desember 2016.
Peningkatan pelaporan LTKM, terutama terjadi sejak diberlakukannya UU TPPU tanggal 22 Oktober 2010. Jumlah
LTKM yang telah diterima PPATK sejak Januari 2011 s.d. Januari 2017 tercatat sebanyak 242.777 LTKM, atau secara rata-rata
tahunan meningkat 399,4 persen dibandingkan periode sebelum diberlakukannya UU TPPU.
Dilihat dari sisi jumlah Pihak Pelapor, selama Januari2017 tercatat sebanyak 167 PJK telah menyampaikan LTKM kepada
PPATK. Sebagian besar LTKM atau sebanyak 53,2 persen LTKM disampaikan oleh PJK Bank, sedangkan 46,8 persen selebihnya
disampaikan oleh PJK Non Bank. Mayoritas TKM selama periode ini terjadi di DKI Jakarta 52,9 persen, Jawa Barat 14,7
persen, dan Jawa Timur 7,1 persen.
Berdasarkan profilnya, sebagian besar atau sebanyak 90,4 persen terlapor LTKM yang disampaikan pada selama
Januari 2017
adalah perorangan,
sedangkan 9,6 persen selebihnya merupakan korporasi. Mayoritas
terlapor perorangan adalah Laki-laki 63,6 persen, dengan pekerjaan
utama sebagai
Pegawai Swasta
28,9 persen, serta sebagian besar berada pada usia produktif antara 30-60 tahun 67,3 persen.
Berdasarkan LTKM selama Januari 2017, diketahui bahwa hanya sebanyak 26,1 persen LTKM saja yang mampu
diidentifikasikan oleh Pihak Pelapor terindikasi tindak pidana, dan
selebihnya sebanyak
73,9 persen
LTKM tidak
terisimengindikasikan tindak pidana. Indikasi Tindak Pidana Asal yang dominan adalah Penipuan 55,3 persen, Korupsi
21,6 persen, dan Tindak Pidana di Bidang Perpajakan 4,9 persen.
LAPORAN TRANSAKSI
UU TPPU Pasal 23 Ayat 1 :
Pe yedia jasa keua ga se agai a a dimaksud dalam Pasal 17 ayat 1 huruf a
wajib menyampaikan laporan kepada PPATK yang meliputi:
a. Transaksi Keuangan Mencurigakan; b. Transaksi Keuangan Tunai dalam jumlah
paling sedikit Rp500.000.000,00 lima ratus juta rupiah atau dengan mata uang asing
yang nilainya setara, yang dilakukan baik dalam satu kali Transaksi maupun beberapa
kali Transaksi dalam 1 satu hari kerja; danatau
c. Transaksi Keuangan transfer dana dari dan ke luar egeri.
Pasal 1 Angka 5 :
Tra saksi Keua ga Me urigaka adalah: a. Transaksi Keuangan yang menyimpang dari
profil, karakteristik, atau kebiasaan pola Transaksi
dari Pengguna
Jasa yang
bersangkutan; b. Transaksi Keuangan oleh Pengguna Jasa
yang patut diduga dilakukan dengan tujuan untuk menghindari pelaporan Transaksi yang
bersangkutan yang wajib dilakukan oleh Pihak Pelapor sesuai dengan ketentuan
Undang-Undang ini; c. Transaksi Keuangan yang dilakukan atau
batal dilakukan dengan menggunakan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil
tindak pidana; atau d. Transaksi Keuangan yang diminta oleh
PPATK untuk dilaporkan oleh Pihak Pelapor karena melibatkan Harta Kekayaan yang
diduga erasal dari hasil ti dak pida a.
Tabel 1 Perbandingan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU
Berdasarkan Jenis PJK Pelapor s.d. Januari 2017
Jan-2016 Des-2016
Jan-2016 s.d. Des-2016
Jan-2017 Kumulatif
s.d. Jan-2017 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
Bank 36,309
97,542 2,175
2,372 25,501
2,475 2,475
125,518 161,827
71
Ø Bank Umum
36,022 96,352
2,072 2,324
24,808 2,441
2,441 123,601
159,623 61
¤ Bank Milik Negara 11,096
40,177 893
1,331 10,023
1,096 1,096
51,296 62,392
4 ¤ Bank Swasta
12,540 46,303
966 767
11,763 1,052
1,052 59,118
71,658 30
¤ Bank Pembangunan Daerah 8,614
5,984 114
143 1,975
117 117
8,076 16,690
13 ¤ Bank Asing
2,615 2,012
54 50
580 154
154 2,746
5,361 8
¤ Bank Campuran 1,157
1,876 45
33 467
22 22
2,365 3,522
6 Ø
Bank Perkreditan Rakyat 287
1,190 103
48 693
34 34
1,917 2,204
10
Non Bank 27,615
92,042 2,249
2,042 23,041
2,176 2,176
117,259 144,874
96
Ø Pasar Modal
1,088 2,638
21 156
820 125
125 3,583
4,671 7
Ø Asuransi
2,939 17,592
227 322
3,267 393
393 21,252
24,191 20
Ø Dana Pensiun
1 13
13 14
Ø Lembaga PembiayaanLeasing
1,435 36,962
968 266
6,324 276
276 43,562
44,997 16
Ø Kegiatan Usaha Penukaran Valuta
Asing 22,122
29,917 818
888 6,921
990 990
37,828 59,950
31 Ø
Money RemittanceKUPU 30
4,711 194
297 4,742
272 272
9,725 9,755
15 Ø
Perusahaan Perdagangan Berjangka Komoditi
137 21
113 947
120 120
1,204 1,204
7 Ø
Koperasi 85
2 87
87 Ø
Penyelenggara E-Money 5
5 5
Ø Lainnya
Total LTKM 63,924
189,584 4,424
4,414 48,542
4,651 4,651
242,777 306,701
167 Tahun 2017
Jenis PJK Pelapor Sebelum
Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010 s.d. Oktober
2010 Sesudah Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010 sejak Januari 2011 Jumlah Jan
2003 s.d. Jan-2017
Jumlah PJK Pelapor 2017 s.d. Jan-2017
Tahun 2011-2015
Tahun 2016 Jumlah
Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010. Data Tahun 2012 s.d.Januari 2017 menggunakan Database SIAPUPPT per 31 Januari 2017.
Grafik 1 Perbandingan Rata-rata LTKM per Tahun
Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Tahun 2010 Berdasarkan Jenis PJK Pelapor
8,432 9,718
1,328 451
389 315
589 3,493
2 7,161
6,218 1,599
198 14
39,909
1,387 1,568
1,077 327
145 36
136 367
179 2,765
4 7,991
- 5,000
10,000 15,000 20,000
25,000 30,000
35,000 40,000
45,000
Bank Milik Negara Bank Swasta
Bank Pembangunan Daerah Bank Asing
Bank Campuran Bank Perkreditan Rakyat
Pasar Modal Asuransi
Dana Pensiun Lembaga PembiayaanLeasing
Pedagang Valuta Asing Money RemittanceKUPU
Perusahaan Perdagangan Berjangka Komoditi Pos dan Giro
Total
Sebelum berlakunya UU TPPU Sesudah berlakunya UU TPPU