Tabel 7 Perbandingan Jumlah LTKT yang Diterima PPATK Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU
Berdasarkan Jenis PJK Pelapor s.d. Januari 2017
Jan-2016 Des-2016
Jan-2016 s.d. Des-
2016 Jan-2017
Kumulatif s.d. Jan-
2017 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
Bank 8,620,893
9,676,385 224,894
258,975 2,741,092
207,541 207,541
12,625,018 21,245,911 147
Ø Bank Umum
8,619,074 9,664,504
224,663 258,745
2,737,980 207,374
207,374 12,609,858 21,228,932
99 Ø
Bank Perkreditan Rakyat 1,819
11,881 231
230 3,112
167 167
15,160 16,979
48
Non Bank 10,530
40,088 794
1,401 16,144
1,085 1,085
57,317 67,847
7
Ø Pasar Modal
44 34
5 39
83 Ø
Asuransi 165
863 4
4 4
871 1,036
1 Ø
Dana Pensiun Ø
Lembaga PembiayaanLeasing 3
476 39
31 328
21 21
825 828
1 Ø
Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing
9,972 34,752
704 1,245
14,862 992
992 50,606
60,578 1
Ø Money RemittanceKUPU
346 3,827
34 125
784 68
68 4,679
5,025 4
Ø Pos dan Giro
3 3
3 Ø
Koperasi 3
84 87
87 Ø
Pegadaian 130
17 77
207 207
Ø Lainnya
Total LTKT 8,631,423
9,716,473 225,688
260,376 2,757,236
208,626 208,626
12,682,335 21,313,758 154
Tahun 2011- 2015
Jumlah PJK Pelapor
Tahun 2017
s.d. Jan-2017 Jumlah
Jenis Pihak Pelapor Jumlah Jan
2003 s.d. Jan-2017
Sebelum Berlakunya UU
TPPU No. 8 Thn 2010
s.d. Oktober 2010
Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 sejak Januari 2011
Tahun 2016 Tahun 2017
Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010
Grafik 10 Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LTKT
Januari 2013 s.d. Januari 2017
14,270,061 16,121,147
18,347,896 21,105,132
21,313,758
2,022,920 1,851,086
2,226,749 2,757,236
208,626 13.0
13.8 15.0
1.0
3,000,000 6,000,000
9,000,000 12,000,000
15,000,000 18,000,000
21,000,000 24,000,000
2013 2014
2015 2016
2017 Kumulatif LTKT
LTKT Per-Tahun Perkembangan Kumulatif
Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2003
- Perkembangan LTKT yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2013 s.d.Januari 2017.
C. Laporan Pembawaan Uang Tunai LPUT
LPUT merupakan laporan atas pembawaan uang tunai ke dalam atau ke luar daerah kepabeanan Indonesia. Penyampaian LPUT
dilakukan oleh Direktorat Jendral Bea dan Cukai RI kepada PPATK, dan mulai efektif per Januari 2006.
Selama Januari 2017, tidak terdapat penambahan LPUT yang
disampaikan Direktorat Jendral Bea dan Cukai RI kepada PPATK.
Dengan tidak adanya penambahan LPUT selama Januari 2017 tersebut, maka jumlah total LPUT yang diterima PPATK sejak
Januari 2006 s.d. Januari 2017 tercatat tetap sebanyak 21.224 laporan dengan penerimaan laporan terbanyak berasal dari
Soekarno Hatta dan Batam 59,4 persen.
Selain menerima LPUT, PPATK juga telah menerima pelaporan pelanggaran pembawaan uang tunai dari Dirjen Bea dan Cukai
RI. Hingga Januari 2017, tercatat terjadi 275 pelanggaran pembawaan uang tunai yang terjadi di 17 lokasi pelaporan.
Berdasarkan lokasinya,
sebagaian besar
pelanggaran pembawaaan uang tunai terjadi di Ngurah Rai Denpasar, yakni
sebanyak 49,8 persen atau 137 Laporan.
Tabel 8 Perbandingan Jumlah LPUT Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU
Berdasarkan Lokasi Pelaporan s.d. Januari 2017
Jan-2016 Des-2016
Jan-2016 s.d. Des-2016
Jan-2017 Kumulatif
s.d. Jan-2017
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Ø Batam 2,683
1,613 3,595
5,208 7,891
Ø Soekarno Hatta 2,866
6,430 3,556
9,986 12,852
Ø Bandung 3
4 4
7 Ø Tanjung Balai Karimun
34 2
36 36
Ø Tj. Pinang 97
15 1
2 17
114 Ø Ngurah Rai Denpasar
50 75
108 183
233 Ø Dumai
1 4
4 5
Ø Teluk Bayur 7
2 2
9 Ø Teluk Nibung
1 1
Ø Medan 3
1 1
2 5
Ø Balikpapan 2
1 3
3 Ø Pontianak
2 2
4 4
Ø Pekanbaru 2
2 2
Ø Semarang Tj. Emas 3
3 6
6 Ø Lombok
12 12
12 Ø Palembang
1 1
2 2
Ø Yogyakarta 4
4 4
Ø Mataram 4
1 5
5 Ø Entikong
1 3
4 4
Ø Kuala Namu 1
15 15
15 Ø Juanda
14 14
14
Total LPUT 5,711
8,209 2
7,304 15,513
21,224
Lokasi Pelaporan Sesudah Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010 sejak Januari 2011 Jumlah Jan 2006 s.d.
Jan-2017 Tahun 2011-
2015 Sebelum
Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010 s.d. Oktober
2010 Tahun 2016
Jumlah Tahun 2017
Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010.
UU TPPU Pasal 34 Ayat 1 :
“etiap ora g ya g e awa ua g tu ai
dalam mata uang rupiah danatau mata uang
asing, danatau
instrumen pembayaran lain dalam bentuk cek, cek
perjalanan, surat sanggup bayar, atau bilyet giro
paling sedikit
Rp100.000.000,00 seratus juta rupiah atau yang nilainya
setara dengan itu ke dalam atau ke luar daerah
pabean Indonesia
wajib memberitahukannya
kepada Direktorat
Je deral Bea da Cukai. Pasal 35 Ayat 1 :
“etiap orang yang tidak memberitahukan pembawaan uang tunai danatau instrumen
pembayaran lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat 1 dikenai sanksi
administratif berupa denda sebesar 10 sepuluh perseratus dari seluruh jumlah
uang tunai danatau instrumen pembayaran lain yang dibawa dengan jumlah paling
banyak Rp300.000.000,00 tiga ratus juta rupiah .