Defenisi AIDS Kelompok RisikoTinggi Gejala Klinis HIVAIDS

manusia, dan menimbulkan kelainan patologi secara lambat Zein umar, 2006.

2.2.2 Defenisi AIDS

AIDS singkatan dari Acquired Immnuo Deficiency Sindrome adalah sekelompok penyakit yang terjadi ketikasistem kekebalan seseorang dirusak oleh HIV. Sebagian besar orang yang terinfeksi HIV merasa sehat selama tahun pertama setelah terserang virus itu, namun mereka akan segera menderita AIDS Granich, Reuben dan Jonathan Mermin, 2003

2.2.3 Kelompok RisikoTinggi

HIVAIDS Menurut Komisi Penanggulangan AIDS Kota Medan,2012. HIVAIDS dapat menular melalui: darah, cairan sperma, cairan vagina, dan ASI air susu ibu yang postif HIV. HIVAIDS tidak menular melalui: bersalaman, tinggal serumah, ciuman pipi, makanan, gigitan nyamuk, alat makanan, berenang bersama, batuk bersin, air mata, sabun mandi, dam kegiatan sehari-hari. Golongan yang berisiko tinggi untuk terinfeksi HIV adalah transfusi darah yang tercemar virus HIV, penggunaan jarum suntik secara bergantian pada pengguna narkoba suntik, transplatasi organ tubuh yang tidak steril jarum tattoo dan jarum tindik yang telah tercemar virus HIV, hubungan sex yang tidak aman tidak menggunakan kondom, dan ibu HIV- positif yang melahirkan dan menyusui bayinya.

2.2.4 Gejala Klinis HIVAIDS

Universitas Sumatera Utara Gejala klinis adalah gejala sakit yang timbul baik yang dirasakan penderita maupun yang dapat dilihat petugas kesehatan. Ada lima tahap gejala perjalan HIV menjadi AIDS, yaitu stadium awal infeksi awal infeksi HIV, stadium tanpa gejala, stadium ARC AIDS Related complex, stadium AIDS, dan stadium gangguan susunan saraf pusat. Stadium awal Infeksi HIV gejala pertama muncul mirip dengan gejala influensa seperti demam, rasa lemah, lesu, sendi-sendi terasa nyeri, batuk, nyeri tenggorokan, dan pembesar kelenjer. Gejala ini biasanya berlangsung beberapa hari atau beberapa hari atau beberapa minggu kemudian hilang dan selanjutnya memasuki stadium tanpa gejala. Stadium tanpa gejala Pada stadium tanpa gejala tidak muncul tanda-tanda yang mencolok dan orangnya tampak sehat, walaupun sebenarnya tes darah menunjukkan HIV positif. Masa stadium tanpa gejala ini berkisar 5-7 tahun dan virus yang ada di dalam tubuh perlahan-lahan menyerang sistem kekebalan tubuh. Stadium ARV AIDS Related Complex ARC adalah istilah klinis yang terjadi bila terjadi dua atau lebih gejala klinis yang berlangsung selama tiga bulan. Pada stadium ini gejala yang berkembang demam disertai keringat malam yang muncul terus-menerus berkala. Selanjutnya dalam tiga bulan berat badan turun lebih dari 10 kelemahan tubuh yang mengganggu atau menurunkan aktivitas sehari-hari pembesaran kelenjer di leher, lipatan paha dan ketiak, diare mencret berkala terus-menerus tanpa sebab yang jelas, baruk dan terus menerus sesak nafas, kulit gatal, bercak-bercak merah kebiruan, tenggorokan sakit dan perdarahan yang tak jelas sebabnya. Tanda-tanda ini tidak khas karena gejala tersebut dapat terjadi pada penyakit lain. Namun Universitas Sumatera Utara gejala diatas menunjukkan indikasi adanya kerusakan pada sistem tubuh. Stadium AIDS Dalam stadium ini, kekebalan tubuh makin melemah membuat penderita mudah terserang penyakit berbahaya yang disebut infeksi oportunistik.maksudnya penyakit yang disebabkan oleh penyakit yang disebabkan virus, bakteri, jamur atau parasit sewaktu kekebalan tubuh baik, kuman-kuman ini dapat dikendalikan tubuh. Tapi karena sistem kekebalan tubuh menurun kuman-kuman seperti TBC, candidiasis dan toxoplasmosis bermunculan. Selain itu dapat juga dapat juga menimbulkan kanker kulit sarkoma Kaposi dan kanker getah bening limfoma. Penyakit- penyakit penyerta ini dapat menyebabkan kematian penderita. Perlu diketahui bentuk infeksi oportunistik yang timbul tergantung dari prevalensi penyakit menular dari mana penderita hidup. Stadium Gangguan Susunan Saraf Pusat virus HIV selain menyerang sel darah putih limposit T4 yang merupakan sumber kekebalan tubuh juga menyerang organ tubuh lain. Organ yang sering diserang antara lain otak dan sususan saraf yang bisa mengakibatkan kematian sel otak. Kematian sel otak dapat menimbulkan gangguan mental organic. Itu terjadi bukan saja karena kerusakan otak akibat virus HIV tapi juga akibat infeksi oportunistik yang menyerang otak. Beberapa gangguan mental yang muncul adalah : a. Gangguan daya ingat, gejalanya adalah terganggunya daya ingat, motivasi, perilaku, emosi, kelambanan berpikir, dan berkurangnya kehangatan dalam berhubungan sosial. b. Penurunan kesadaran yang hilang timbul dan susah berkonsentrasi. Universitas Sumatera Utara c. Gangguan psikotik, gejalanya cukup berat, seperti halusinasi dan cara berfikir yang kacau. d. Depresi dan stress. e. Sindroma mania, gejalanya adalah banyak berbicara, tidak butuh tidur, rasa gembira yang disertai penurunan daya ingat. f. Gangguan saraf, gejalanya berupa nyeri otot dan kejang-kejang Komisi Penanggulangan AIDS Daerah, 1991, Khairatunnisa, 2005.

2.2.5 Dampak HIVAIDS