Analisis Regresi Linier Berganda Uji Koefisien Determinasi R²

3.10.2.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskesdastisitas bertujuan untuk menguji terjadinya perbedaan variance dari residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Jika varience dari residual satu pengamatan kepengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika varience berbeda disebut heteroskedastisitas. Menurut Ghozali 2005:56, bahwa model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. “Heteroskesdastisitas dapat diuji dengan menggunakan uji metode grafik, yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu yang tergambar pada scatterplot antara sumbu Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual yang telah di studentize. Dengan dasar analisis sebagai berikut: a. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit maka telah terjadi heteroskesdastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik meyebar di atas dan di bawah angka 0 nol pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskesdastisitas.

3.10.3. Analisis Regresi Linier Berganda

Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis statistik regresi linier berganda. Analisis regresi berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linear antara beberapa variabel bebas yang biasa disebut X 1 ,X 2, X 3 dan seterusnya dengan variabel terikat yang disebut Y Ginting 2008:191. Universitas Sumatera Utara Regresi liniear digunakan untuk mengestimasi besarnya koefisien koefisien yang dihasilkan dari persamaan yang bersifat linear berganda, yang melibatkan dua variabel bebas X untuk digunakan sebagai alat prediksi besarnya nilai variabel terikat Y. Analisis regresi linear menggunakan persamaan, sebagai berikut: Y = a+b1X1+b2X2+e Keterangan: Y = Prestasi Kerja A = Konstanta b1, b2 = Koefisien Regresi Variabel Independen X1 = Disiplin Kerja X2 = Lingkungan Kerja E = Error of Term

3.10.4 Uji Hipotesis

Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap prestasi kerja pegawai maka dilakukan pengujian dengan menggunakan:

3.10.4.1. Uji Signifikansi Parsial Uji-T

Selanjutnya apabila hipotesis diterima, maka dilanjutkan dengan melakukan uji parsial uji t atau t-test dengan rumus sebagai berikut: � = �� ��� Universitas Sumatera Utara Keterangan: Bi = Nilai koefisien variabel independen Sbi = Nilai standard error dari variabel independent Uji t digunakan untuk mengetahui apakah pengaruh masing-masing variable bebas terhadap variabel terikatnya signifikan atau tidak. Uji t adalah menguji apakah hipotesis yang digunakan diterima atau ditolak. Dengan tingkat kepercayaan confidence interval 95 atau α = 5 . Dengan syarat sebagai berikut: 1. Jika t hitung t tabel maka H0 ditolak dan H1diterima. 2. Jika t hitung t table maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hasil pengujian signifikansi dapat juga dilihat dari besarnya nilai signifikansi yang diperoleh yaitu: 1. Jika nilai signifikansi dari 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. 2. Jika nilai signifikansi dari 0.05 maka Ho diterima dan H1 ditolak. Sedangkan secara parsial kriteria pengujiannya adalah: H0 : b1 = 0 Disiplin kerja tidak berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Samosir. H1 : b1 ≠ 0 Disiplin kerja berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Samosir. H0 : b2 = 0 Lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Samosir. H1 : b2 ≠ 0 Lingkungan kerja berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Samosir. Universitas Sumatera Utara

3.10.4.2. Uji Signifikansi Simultan Uji-F

Uji F digunakan untuk menguji apakah hipotesis dapat diterima atau ditolak maka digunakan uji statistik F uji F dengan rumus sebagai berikut: � = ���� ������ ���������� ���� ������ �������� Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama sama memiliki pengaruh terhadap variabel terikat. Dalam hal ini F hitung dibandingkan dengan F tabel dengan syarat sebagai berikut: 1. Jika F hitung F tabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima. 2. Jika F hitung F tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hasil pengujian signifikansi dapat juga dilihat dari besarnya nilai signifikansi yang diperoleh yaitu: 1. Jika nilai signifikansi dari 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. 2. Jika nilai signifikansi dari 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak. H : b 1 ,b 2 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pengaruh Disiplin Kerja X 1 dan Lingkungan Kerja X 2 terhadap Prestasi Kerja Y. H : b 1 ,b 2 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan Disiplin Kerja X 1 dan Lingkungan Kerja X 2 terhadap Prestasi Kerja Y. Universitas Sumatera Utara

3.10.5. Uji Koefisien Determinasi R²

Untuk melihat kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variable terrikat dapat diketahui dari besarnya koefisien determinasi R². Dengan kata lain, nilai koefisien R² digunakan untuk mengukur besarnya sumbangan variabel bebas terhadap variasi variabel terikatnya. Jika R² diperoleh dari hasil perhitungan semakin besar atau mendekati 1 maka dapat dikatakan bahwa sumbangan dari variabel bebas terhadap variasi variabel terikat semakin besar. Itu berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan variabel terikatnya. Sebaliknya jika R² semakin kecil atau mendekati 0 maka dapat dikatakan bahwa sumbangan dari variabel bebas terhadap variasi variabel terikat semakin kecil. Itu berarti model yang digunakan semakin lemah untuk menerangkan variabel terikatnya. Secara umum dapat dikatakan bahwa besarnya koefisien determinasi berganda R² berada diantara 0 dan 1 atau 0 ≤ R² ≤ 1. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Singkat BAPPEDA Kabupaten Samosir

BAPPEDA adalah singkatan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. BAPPEDA Kabupaten samosir dibentuk pada tanggal 28 Desember 2007 di Pangururan, berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Samosir Nomor 21 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Samosir. Dimana tugas pokok dan fungsinya adalah melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang perencanaan pembangunan daerah. 4.2 Visi, Misi dan Tujuan BAPPEDA Kabupaten Samosir 4.2.1 Visi BAPPEDA Kabupaten Samosir Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Samosir adalah lembaga pemerintah dimana tugas pokok dan fungsinya adalah melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang perencanaan pembangunan daerah kabupaten samosir dengan menetapkan visinya adalah sebagai berikut: “Perencanaan Pembangunan Daerah, Mantap 2015”.

4.2.2. Misi BAPPEDA Kabupaten Samosir

Visi dijabarkan lebih lanjut kedalam misi yang menjadi tanggung jawab Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Samosir. Oleh karena itu Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

pengaruh Kesesuaian Penempatan Kerja terhadap Prestasi Kerja Pegawai Kantor Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kabupaten Tapanuli Selatan

29 185 86

PENGARUH KEMAMPUAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Pengaruh Kemampuan Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Surakarta.

0 6 13

PENGARUH KEMAMPUAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BADAN PERENCANAAN Pengaruh Kemampuan Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Surakarta.

0 2 16

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN MASA KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN MASA KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO.

0 1 14

PENDAHULUAN PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN MASA KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO.

0 1 6

Pengaruh motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap prestasi kerja: Studi pada pegawai badan kepegawaian daerah provinsi jawa barat.

0 2 71

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KOMITMEN TERHADAP DISIPLIN KERJA (STUDI PADA PEGAWAI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DIY).

0 1 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Disiplin Kerja 2.1.1.1. Pengertian dan Jenis-jenis Disiplin Kerja - Pengaruh Disiplin Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Samosir

0 1 21

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Disiplin Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Samosir

0 0 10

SKRIPSI PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR

0 0 10