4.1.1 Karakteristik Responden
1. Usia Tabel 4.1
Usia Responden No. Usia
Frekuensi Persen
1. 2.
3.
15 Tahun 16 Tahun
17 Tahun 1
9 15
4.0 44.0
52.0
Total 24
100.0
Sumber : P1 FC. 1 Tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 25 responden diketahui, yang paling
banyak responden adalah usia 17 tahun yakni 15 responden 52,3 , dan usia 16 tahun yakni 9 responden 44,0 , usia 15 tahun yakni 1 responden 4,0 .
Pada usia ini siswa sudah memasuki usia remaja dan berperilaku seperti orang dewasa, berkeinginan untuk belajar mandiri, tidak terlalu bergantung kepada
guru, tetapi justru pada media-media belajar yang telah berkembang saat ini.
2. Jenis Kelamin Tabel 4.2
Jenis Kelamin Responden No. Jenis
Kelamin Frekuensi Persen
1. 2.
Laki-Laki Perempuan
9 16
36.0 64.0
Total 25
100.0
Sumber : P.2 FC.2 Berdasarkan tabel diatas dari 25 responden lebih banyak siswa yang
berjenis kelamin perempuan dibandingkan laki-laki, dikarenakan siswa di SMA NEGERI 2 MEDAN lebih banyak yang berjenis kelamin perempuan dari pada
laki-laki. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel diatas bahwa, perempuan 16 responden 64,0 , sementara itu laki-laki 9 responden 36,0 . Dilihat dari
Universitas Sumatera Utara
jumlah jenis kelamin perempuan yang lebih banyak, tidak menutup kemungkinan bahwa laki-laki juga suka menggunakan media belajar.
4.1.2 Pengaruh Media Belajar Tabel 4.3
Frekuensi Penggunaan Media Belajar IPA
No. Frekuensi
S.M Frekuensi
M Frekuensi
K.M Frekuensi
T.M Total
3. Lab.
IPA 2 8,0 8 32,0
13 52,0 2 8,0
25
4. Lab.
Bahasa 1 4,0 8 32,0 12 48,0 4 16,0
25
5. Lab.
Komputer 4 16,0 14 56,0 6 24,0 1 4,0
25
6. Lab.
Multimedia 2 8,0 6 24,0 13 52,0 4 16,0
25
7. Perpustakaan
6 24,0 12 48,0 6 24,0 1 4,0
25
8. Akses
Internet -
- - 8,0 11 44,0 12 48,0
25
Sumber : P. 3,4,5,6,7,8 FC 3,4,5,6,7,8 Keterangan :
- S.M : Sangat Memadai
- M : Memadai
- K.M: Kurang Memadai
- T.M : Tidak Memadai
Frekuensi- frekuensi penggunaan media belajar pada waktu kegiatan belajar biasanya berlangsung dua jam, baik di dalam kelas maupun di Lab. Suatu
media belajar mempunyai kemampuan memberikan rangsangan visual, warna dan gerak. Materi pelajaran yang di sampaikan oleh guru dibantu dengan
menggunakan media belajar akan lebih menarik perhatian siswa, sehingga mereka menjadi fokus pada materi yang disampaikan oleh guru.
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa frekuensi penggunaan media belajar di Lab.IPA menunjukkan bahwa dari 25 responden diketahui,2 responden
8,0 menyatakan bahwa frekuensi penggunaan media belajar di SMA NEGERI 2 MEDAN sangat memadai, dan 8 responden 32,0 menyatakan frekuensi
penggunaan media belajar di SMA NEGERI 2 MEDAN memadai. Sementara 13 responden 52,0 menyatakan penggunaan media belajar di SMA NEGERI 2
MEDAN kurang memadai, sedangkan 2 responden 8,0 menyatakan
Universitas Sumatera Utara
penggunaaan media belajar di SMA NEGERI 2 MEDAN tidak memadai. Hal ini menunjukkan bahwa frekuensi penggunaan media belajar di Lab.IPA berjalan
kurang baik dikarenakan pengajar jarang membawa siswa untuk belajar dengan menggunakan
media belajar
yang tersedia.
Tabel diatas menunjukkan bahwa penggunaan media belajar di Lab.Bahasa menyatakan dari 25 responden diketahui, 1 responden 4,0
menyatakan sangat memadai frekuensi penggunaan Media Belajar di Lab.Bahasa, 8 responden 32,0 menyatakan frekuensi penggunaan media belajar di
Lab.Bahasa memadai, 12 responden 48,0 menyatakan frekuensi penggunaan media belajar kurang memadai, dan 4 responden 16,0 menyatakan penggunaan
media belajar bahasa tidak memadai. Hasil pada tabel diatas menunjukkan bahwa lebih banyak siswa yang menyatakan frekuensi penggunaan media belajar bahasa
kurang memadai, dikarekan guru bahasa tidak menggunakan fasilitas yang tersedia dengan baik.
Dari hasil penelitian siswa menyatakan frekuensi penggunaan media belajar di Lab.Komputer memadai, hal ini dapat dilihat dari tabel di atas dari 25
responden diketahui, 4 responden 16,0 menyatakan sangat memadai frekuensi penggunaan media belajar komputer, 14 responden 56,0 menyatakan memadai
frekuensi penggunaan media belajar komputer, 6 responden 24,0 menyatakan kurang memadai frekuensi penggunaan media belajar komputer, 1 responden
4,0 menyatakan tidak memadai frekuensi penggunaan media belajar komputer. Hal ini menunjukkan bahwa frekuensi penggunaan media belajar komputer
berjalan dengan efektif dikarenakan siswa sering belajar di Lab.Komputer, dan fasilitas di Lab. Komputer sangat memadai untuk membantu proses belajar.
Frekuensi penggunaan Lab.Multimedia siswa kelas III-IPA di SMA negeri 2 MEDAN menunjukkan bahwa dari 25 responden diketahui, 2 responden 8.0
menyatakan sangat memadai frekuensi penggunaan media belajar multimedia, 6 responden 24,0 menyatakan memadai frekuensi penggunaan media belajar
multimedia, 13 responden 52,0 menyatakan kurang memadai frekuensi pengguanaan media belajar multimedia, 4 responden 16,0 menyatakan tidak
memadai penggunaan media belajar multimedia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi penggunaan media belajar multimedia kurang berjalan dengan
Universitas Sumatera Utara
baik dikarenakan siswa jarang diajak untuk menggunakan media belajar multimedia.
Dari hasil penelitian frekuensi siswa dalam menggunakan perpustakaan menyatakan dari 25 responden diketahui, 6 responden 24,0 menyatakan
sangat memadai frekuensi penggunaan perpustakaan di SMA NEGERI 2 MEDAN,kemudian 12 responden 48,0 menyatakan memadai frekuensi
penggunaan perpustakaan, 6 responden 24,0 menyatakan kurang memadai frekuensi penggunaan perpustakaan, 1 responden 4,0 menyatakan tidak
memadai frekuensi penggunaan perpustakaan. Dapat disimpulkan frekuensi penggunaan perpustakaan berjalan dengan baik, dikarekan siswa suka datang ke
perpustakaan untuk menambah refrensi bacaan materi pelajaran yang diberikan oleh
guru. Pada Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 25 responden diketahui, 2
responden 8,0 menyatakan memadai frekuensi penggunaan internet, 11 responden 44,0 menyatakan kurang memadai frekuensi penggunaan internet,
12 responden 48,0 menyatakan tidak memadai frekuensi penggunaan internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi penggunaan internet tidak
memadai dikarenakan jaringan internet di SMA NEGERI 2 yang sedang dilakukan perbaikan, oleh karena itu siswa menyatakan penggunaan internet tidak
berjalan dengan efektif.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Melakukan Praktik Belajar dengan Menggunakan Media Belajar
No. Frekuensi
S.M Frekuensi
M Frekuensi
K.M Frekuensi
T.M
Total
9. Lab.
IPA 10 40,0 12 48,0 2 12,0 - - 25
10. Lab.
Bahasa 11 44,0 8 32,0 5 20,0 1 4,0
25
11. Lab. Komputer
13 52,0
- -
10 40,0
2 8,0 25
12. Lab.
Multimedia 10 40,0 9 36,0 5 20,0 1 4,0 25
Sumber : P. 9,10,11,12 FC. 9,10,11,12 Keterangan :
- S.M : Sangat Membantu
- M : Membantu
- K.M : Kurang Membantu
- T.M : Tidak Membantu
Melakukan praktik belajar secara langsung akan dapat membuat siswa untuk lebih cepat menangkap setiap materi pelajaran yang disampaikan. Dari
Tabel 4.4 melakukan praktik belajar dengan menggunakan media belajar Lab.IPA menunjukkan dari 25 responden diketahui, bahwa 10 responden 40,0
menyatakan sangat membantu praktik belajar di Lab.IPA, 12 responden 48,8 menyatakan membantu melakukan praktik belajar di Lab.IPA, 2 responden
12,0 menyatakan kurang membantu melakukan praktik belajar di Lab.IPA. Hal ini menunjukkan bahwa melakukan praktik belajar di Lab.IPA bejalan dengan
baik karena siswa merasa dengan melakukan praktik belajar siswa sangat membantu untuk dapat memperjelas materi yang disampaikan oleh guru.
Tabel diatas menunjukkan dengan melakukan praktik belajar dengan menggunakan media belajar di Lab.Bahasa menunjukkan dari 25 responden
diketahui, bahwa 11 responden 44,0 menunjukkan sangat membantu melakukan praktik belajar di Lab.Bahasa, 8 responden 32,0 menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
membantu melakukan praktik belajar di Lab.IPA, 5 responden 20,0 menunjukkan kurang membantu melakukan belajar di Lab.IPA, 1 responden
4,0 menunjukkan tidak membantu melakukan praktik belajar di Lab.IPA. Hal ini menunjukkan bahwa melakukan belajar di Lab.Bahasa berjalan dengan baik
dan sangat membantu siswa untuk memperjelas pesan materi pelajaran bahasa. Hasil penelitian dalam melakukan praktik belajar dengan menggunakan
media belajar Lab.Komputer dapat dilihat pada tabel diatas yang menunjukkan dari 25 responden diketahui, bahwa 13 responden 52,0 menunjukkan sangat
membantu melakukan praktik belajar di Lab. komputer, 10 responden 40,0 menyatakan kurang membantu melakukan praktik belajar di Lab.Komputer, 2
responden 8,0 menunjukkan tidak membantu melakukan praktik belajar di Lab.Komputer. Dapat disimpulkan bahwa dengan melakukan praktik belajar di
Lab.komputer sangat membantu siswa untuk lebih memperjelas materi yang disampaikan.
Tabel diatas menunjukkan dengan melakukan praktik belajar menggunakan media belajar Lab.Multimedia menunjukkan dari 25 responden
diketahui,10 responden 40,0 menyatakan sangat membantu melakukan praktik belajar di Lab.Multimedia, 9 responden 36,0 menyatakan membantu dalam
melakukan praktik belajar di Lab.Multimedia, 5 responden 20,0 menyatakan kurang membantu dalam melakukan praktik belajar di Lab.Multimedia, 1
responden 4,0 menyatakan tidak membantu dalam melakukan praktik belajar di Lab.Multimedia. Dapat simpulkan bahwa dengan melakukan praktik belajar di
Lab.Multimedia sangat membantu siswa untuk memperjelas penyampaian pesan dan terjadinya komunikasi yang baik antara komunikator dan komunikan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5 Mengatasi Keterbatasan Ruang dalam mendapatkan informasi
No. Frekuensi
S.M Frekuensi
M Frekuensi
K.M Frekuensi
T.M
Total
13. Lab.
IPA 10 40,0 10 40,0 5 20,0 -
- 25
14. Lab. Bahasa
9 36,0
12 48,0
4 16,0
- -
25
15. Lab.
Komputer 10 40,0 12 48,0 3 12,0 - - 25
16. Lab.
Multimedia 11 44,0 8 32,0 5 20,0 1 4,0
25
17. Perpustakaan
11 44,0 10 40,0 4 16,0 - - 25
18. Akses
Internet 9 36,0 5 20,0 5 20,0 6 24,0
25
Sumber : P.13,14,15,16,17,18 FC. 13,14,15,16,17,18 Keterangan :
- Sangat Mengatasi
- Mengatasi
- Kurang Mengatasi
- Tidak Mengatasi
Tujuan dari penggunaan media belajar salah satunya adalah dapat mengatasi keterbatasan ruang dalam mendapatkan informasi yang disampaikan
oleh guru dikelas untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari Tabel 4.5 menjelaskan mengatasi keterbatasan ruang dalam mendapatkan informasi di Lab.IPA
menunjukkan dari 25 responden diketahui, 10 responden 40,0 menunjukkan sangat mengatasi keterbatasan ruang di Lab.IPA, 10 responden lagi 40,0
menyatakan hal yang sama yakni dapat mengatasi keterbatasan ruang di Lab.IPA, 5 responden 20,0 menyatakan bahwa kurang mengatasi keterbatasan ruang di
Lab.IPA. Melalui tabel diatas dapat kita lihat bahwa dengan menggunakan media belajar sangat mengatasi keterbatasan ruang dalam mendapatkan informasi di
Universitas Sumatera Utara
Lab.IPA. Tabel diatas menjelaskan dalam mengatasi keterbatasan ruang untuk
mendapatkan informasi di Lab.Bahasa menunjukkan dari 25 responden, 9 responden 36,0 menyatakan sangat mengatasi keterbatasan ruang dalam
mendapatkan informasi di Lab.Bahasa, 12 responden 48,0 menyatakan mengatasi keterbatasan ruang dalam mendapatkan informasi di Lab.Bahasa, 4
responden 16,0 menyatakan kurang mengatasi keterbatasan ruang dalam mendapatlan informasi di Lab.Bahasa. Melalui hasil penelitian dapat kita lihat
bahwa dengan menggunakan media belajar di Lab.Bahasa siswa merasa dapat mengatasi keterbatasan ruang dalam mendapatkan informasi karena siswa bisa
menggunakan berbabagi alat-alat yang tersedia di Lab bahasa. mengatasi keterbatasan ruang di Lab. Bahasa.
Hasil penelitian pada tabel diatas menjelaskan mengatasi keterbatasan ruang dalam mendapatkan informasi di Lab.Komputer menunjukkan dari 25
responden diketahui, 10 responden 40,0 menyatakan sangat menagatasi keterbatasan ruang dalam mendapatkan informasi di Lab.Komputer, 12 responden
48,0 menyatakan mengatasi keterbatasan ruang dalam mendapatkan informasi di Lab.Komputer, 3 responden 12,0 menyatakan kurang mengatasi
keterbatasan ruang dalam mendapatlan informasi di Lab.Komputer. Dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan media belajar mengatasi keterbatasan
ruang di
Lab. Komputer.
Tabel diatas menjelaskan dalam mengatasi keterbatasan ruang dalam mendapatkan informasi di Lab.Multimedia menunjukkan dari 25 responden
diketahui, bahwa 11 responden 40,0 menyatakan sangat menagatasi keterbatasan ruang dalam mendapatkan informasi di Lab.Multimedia, 8 responden
32,0 menyatakan mengatasi keterbatasan ruang dalam mendapatkan informasi di Lab.Multimedia, 5 responden 20,0 menyatakan kurang mengatasi
keterbatasan ruang dalam mendapatkan informasi di Lab.Multimedia, 1 responden 4,0 menyatakan tidak mengatasi keterbatasan ruang dalam mendapatkan
informasi di Lab.Multimedia. Siswa menyatakan dengan menggunakan media belajar sangat mengatasi keterbatasan ruang di Lab. Komputer.
Dari hasil penelitian, tabel diatas menjelaskan untuk mengatasi
Universitas Sumatera Utara
keterbatasan ruang dalam mendapatkan informasi di Perpustakaan menunjukkan dari 25 responden diketahui, bahwa 11 responden 44,0 menyatakan sangat
mengatasi keterbatasan ruang dalam mendapatkan informasi di Perpustakaan, 10 responden 40,0 menyatakan mengatasi keterbatasan ruang dalam mendapatkan
informasi di Perpustakaan, 4 responden 16,0 menyatakan kurang mengatasi keterbatasan ruang dalam mendapatlan informasi di Perpustakaan. Dapat kita lihat
bahwa dengan menggunakan media belajar mengatasi keterbatasan ruang di Perpustakaan.
Tabel diatas menjelaskan mengatasi keterbatasan ruang dalam mendapatkan informasi dengan menggunakan akses internet menunjukkan dari 25
responden diketahui, bahwa 9 responden 36,0 menyatakan sangat mengatasi keterbatasan ruang dalam mendapatkan informasi dengan menggunakan akses
internet, 5 responden 36,0 menyatakan mengatasi keterbatasan ruang dalam mendapatkan informasi dengan menggunakan akses internet, 5 responden 20,0
menyatakan kurang mengatasi keterbatasan ruang dalam mendapatkan informasi dengan menggunakan akses internet, 6 responden 24,0 menyatakan
keterbatasan ruang dalam mendapatkan informasi dengan menggunakan akses internet. Dapat kita lihat bahwa dengan menggunakan media belajar sangat
mengatasi keterbatasan ruang dengan menggunakan akses internet.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6 Mengatasi Keterbatasan Waktu dalam mendapatkan Informasi
No. Frekuensi
S.M Frekuensi
M Frekuensi
K.M Frekuensi
T.M
Total
19. Lab. IPA
9 36,0
10 40,0
5 20,0
1 4,0 25
20. Lab. Bahasa
8 32,0
9 36,0
7 28,0
1 4,0 25
21. Lab. Komputer
11 44,0
8 32,0
5 20,0
1 4,0 25
22. Lab. Multimedia
9 36,0
10 40,0
5 20,0
1 4,0 25
23. Perpustakaan 9
36,0 10
40,0 5
20,0 1
4,0 25
24. Akses
Internet 10 40,0 7 28,0 5 20,0 3 12,0
25
Sumber : P.19,20,21,22,23,24 FC. 19,20,21,22,23,24 Keterangan :
- Sangat Mengatasi
- Mengatasi
- Kurang Mengatasi
- Tidak Mengatasi
Hasil penelitian pada tabel diatas menunujukkan bahwa untuk mengatasi keterbatasan waktu dalam mendapatkan informasi di Lab.IPA siswa menunjukkan
dari 25 responden diketahui, ada 9 responden 36,0 menyatakan sangat mengatasi keterbatasan waktu dalam mendapatkan informasi di Lab.IPA, 10
responden 40.0 menunjukkan mengatasi keterbatasan waktu dalam mendapatkan informasi di Lab.IPA, 5 responden 20,0 menunjukkan kurang
mengatasi dalam mengatasi keterbatasan waktu dalam mendapatkan informasi di Lab.IPA, 1 responden 4,0 menunjukkan tidak mengatasi dalam mengatsi
keterbatasan waktu dalam mendapatkan informasi di Lab.IPA. Maka dapat disimpulkan bahwa siswa dengan menggunkan Lab.IPA siswa dapat mengatasi
Universitas Sumatera Utara
keterbatasan waktu dalam mendapatkan informasi materi yang diberikan oleh guru.
Berdasarkan tabel diatas menyatakan untuk mengatasi keterbatasan waktu dalam mendapatkan informasi di Lab.Bahasa menunjukkan dari 25 responden
diketahui, bahwa 8 responden 32,0 menyatakan sangat mengatasi keterbatasan waktu dalam mendapatkan informasi di Lab.Bahasa, sedangkan 9 responden
36.0 menunjukkan mengatasi keterbatasan waktu dalam mendapatkan informasi di Lab.Bahasa, 7 responden 28,0 menunjukkan kurang mengatasi
dalam mengatasi keterbatasan waktu dalam mendapatkan informasi di Lab.Bahasa, dan 1 responden 4,0 menunjukkan tidak mengatasi dalam
mengatsi keterbatasan waktu dalam mendapatkan informasi di Lab.Bahasa. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa dengan menggunakan Lab.Bahasa siswa dapat
mengatasi keterbatasan waktu dalam mendapatkan informasi materi yang diberikan
oleh guru.
Tabel diatas menunjukkan untuk mengatasi keterbatasan waktu dalam mendapatkan informasi di Lab.Komputer menunjukkan dari 25 responden
diketahui, ada 11 responden 44,0 menyatakan sangat mengatasi keterbatasan waktu dalam mendapatkan informasi di Lab.Komputer,8 responden 32.0
menunjukkan mengatasi keterbatasan waktu dalam mendapatkan informasi di Lab.Komputer, 5 responden 20,0 menunjukkan kurang mengatasi dalam
mengatasi keterbatasan waktu dalam mendapatkan informasi di Lab.Komputer, 1 responden 4,0 menunjukkan tidak mengatasi dalam mengatsi keterbatasan
waktu dalam mendapatkan informasi di Lab.Komputer. Hal ini menunjukkan bahwa siswa menggunakan Lab.Komputer siswa dapat mengatasi keterbatasan
waktu dalam mendapatkan informasi materi yang diberikan oleh guru. Dari hasil penelitian tabel diatas menyatakan untuk mengatasi keterbatasan
waktu dalam mendapatkan informasi di Lab.Multimedia. menunjukkan dari 25 responden diketahui, bahwa 9 responden 36,0 menyatakan sangat mengatasi
keterbatasan waktu dalam mendapatkan informasi di Lab.Multimedia, 10 responden 40.0 menunjukkan mengatasi keterbatasan waktu dalam
mendapatkan informasi di Lab.Multimedia, 5 responden 20,0 menunjukkan kurang mengatasi dalam mengatasi keterbatasan waktu dalam mendapatkan
Universitas Sumatera Utara
informasi di Lab.Multimedia, 1 responden 4,0 menunjukkan tidak mengatasi dalam mengatsi keterbatasan waktu dalam mendapatkan informasi di
Lab.Multimedia. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa siswa menyatakan dengan menggunakan Lab.Multimedia dapat mengatasi keterbatasan
waktu dalam mendapatkan informasi materi yang diberikan oleh guru.
Tabel diatas menyatakan untuk mengatasi keterbatasan waktu dalam mendapatkan informasi di Perpustakaan menunjukkan dari 25 responden
diketahui, bahwa 9 responden 36,0 menyatakan sangat mengatasi keterbatasan waktu dalam mendapatkan informasi di Perpustakaan, 11 responden 44.0
menunjukkan mengatasi keterbatasan waktu dalam mendapatkan informasi di Perpustakaan, 4 responden 16,0 menunjukkan kurang mengatasi dalam
mengatasi keterbatasan waktu dalam mendapatkan informasi di Perpustakaan, 1 responden 4,0 menunjukkan tidak mengatasi dalam mengatsi keterbatasan
waktu dalam mendapatkan informasi di Perpustakaan. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sering mengunjungi perpustakaan dapat mengatasi keterbatasan
waktu karena buku-buku yang disediakan di perpustakaan lebih banyak, yang dapat memudahkan siswa untuk lebih cepat dalam mendapatkan informasi.
Berdasarkan hasil penelitian, tabel diatas menyatakan dalam mengatasi keterbatasan waktu dalam mendapatkan informasi dengan menggunakan akses
internet menunjukkan dari 25 responden diketahui, bahwa 10 responden 40,0 menyatakan sangat mengatasi keterbatasan waktu dalam mendapatkan informasi
dengan menggunakan akses internet,sedangkan 7 responden 28.0 menyatakan mengatasi keterbatasan waktu dalam mendapatkan informasi dengan
menggunakan akses internet,ada 5 responden 20,0 menunjukkan kurang mengatasi dalam mengatasi keterbatasan waktu dalam mendapatkan informasi
dengan menggunakan akses internet,dan ada 1 responden 4,0 menunjukkan tidak mengatasi dalam mengatsi keterbatasan waktu dalam mendapatkan
informasi dengan menggunakan akses internet. Maka dapat disimpulkan siswa yang menggunakan akses internet dapat mengatasi keterbatasan waktu dalam
mendapatkan informasi karena siswa dapat dengan mudah untuk langsung mengakses lewat internet apa yang sedang siswa butuhkan,melalui hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
siswa langsung menyatakan lebih menyukai mencari informasi yang dibutukan dengan menggunakan akses internet karena lebih menghemat waktu.
Tabel 4.7 Mengatasi Keterbatasan Tenaga dalam mendapatkan Informasi
No. Frekuensi
S.M Frekuensi
M Frekuensi
K.M Frekuensi
T.M
Total
25. Lab.
IPA 9 36,0 9 36,0 6 24,0 1 4,0
25
26. Lab.
Bahasa 8 32,0 9 36,0 7 28,0 1 4,0
25
27. Lab.
Komputer 11 44,0 7 28,0 6 28,0 1 4,0
25
28. Lab.
Multimedia 8 32,0 10 40,0 6 24,0 1 4,0 25
29. Perpustakaan
9 36,0 10 40,0 5 24,0 1 4,0 25
30. Akses
Internet 9 36,0 8 32,0 5 20,0 3 12,0
25
Sumber : P. 25,26,27,28,29,30 FC. 25,26,27,28,29,30 Keterangan :
- SM : Sangat Mengatasi
- M : Mengatasi
- KM : Kurang Mengatasi
- TM : Tidak Mengatasi
Berdasarkan tabel diatas siswa menyatakan keterbatasan tenaga dalam mendapatkan informasi di Lab.IPA menunjukkan dari 25 responden diketahui,
ada 9 responden 36,0 menyatakan sangat mengatasi keterbatasan tenaga dalam mendapatkan informasi di Lab.IPA, kemudian 9 responden 36.0 menunjukkan
mengatasi keterbatasan tenaga dalam mendapatkan informasi di Lab.IPA, sedangkan 6 responden 24,0 menunjukkan kurang mengatasi dalam mengatasi
keterbatasan tenaga dalam mendapatkan informasi di Lab.IPA, dan 1 responden 4,0 menunjukkan tidak mengatasi dalam mengatsi keterbatasan tenaga dalam
mendapatkan informasi di IPA. Dapat disimpulkan melalui hasil penelitian bahwa siswa menggunakan Lab.IPA siswa dapat mengatasi keterbatasan tenaga dalam
Universitas Sumatera Utara
mendapatkan informasi karena siswa bisa langsung melakukan praktik belajar IPA di Lab.IPA dengan menggunakan alat-alat yang sudah disediakan.
Tabel diatas menunjukkan mengatasi keterbatasan tenaga dalam mendapatkan informasi dapat menggunakan media belajar yang telah
disediakan.Di Lab.Bahasa menunjukkan dari 25 responden diketahui, bahwa 8 responden 32,0 menyatakan sangat mengatasi keterbatasan tenaga dalam
mendapatkan informasi di Lab.Bahasa, 9 responden 36.0 menunjukkan mengatasi keterbatasan tenaga dalam mendapatkan informasi di Lab.Bahasa, 7
responden 28,0 menunjukkan kurang mengatasi dalam mengatasi keterbatasan tenaga dalam mendapatkan informasi di Lab.Bahasa, 1 responden 4,0
menunjukkan tidak mengatasi dalam mengatasi keterbatasan tenaga dalam mendapatkan informasi di Bahasa. Hal diatas menunjukkan bahwa siswa
menggunakan Lab.Bahasa siswa dapat mengatasi keterbatasan tenaga dalam mendapatkan informasi materi yang diberikan oleh guru.
Berdasarkan hasil penelitian tabel diatas menunjukkan bahwa mengatasi keterbatasan tenaga dalam mendapatkan informasi di Lab.Komputer menunjukkan
11 responden 44,0 menyatakan sangat mengatasi keterbatasan tenaga dalam mendapatkan informasi di Lab.Komputer, 7 responden 28.0 menunjukkan
mengatasi keterbatasan tenaga dalam mendapatkan informasi di Lab.Komputer, 6 responden 24,0 menunjukkan kurang mengatasi dalam mengatasi keterbatasan
tenaga dalam mendapatkan informasi di Lab.Komputer, 1 responden 4,0 menunjukkan tidak mengatasi dalam mengatsi keterbatasan tenaga dalam
mendapatkan informasi di Lab.Komputer. Melalui hasil penelitian disimpulkan bahwa dengan menggunakan Lab.Komputer siswa sangat mengatasi keterbatasan
tenaga dalam mendapatkan informasi,karena siswa langsung melakukan praktik belajar dengan menggunakan kompter-komputer yang ada di Lab.Komputer.
Tabel diatas menyatakan mengatasi keterbatasan tenaga dalam mendapatkan informasi di Lab.Multimedia menunjukkan dari 25 responden
diketahui, bahwa 8 responden 32,0 menyatakan sangat mengatasi keterbatasan tenaga dalam mendapatkan informasi di Lab.Multimedia, 10 responden 40.0
menunjukkan mengatasi keterbatasan tenaga dalam mendapatkan informasi di Lab.Multimedia, 6 responden 24,0 menunjukkan kurang mengatasi dalam
Universitas Sumatera Utara
mengatasi keterbatasan tenaga dalam mendapatkan informasi di Lab.Multimedia, 1 responden 4,0 menunjukkan tidak mengatasi dalam mengatsi keterbatasan
tenaga dalam mendapatkan informasi di Lab.Multimedia. Hal ini menunjukkan bahwa siswa menggunakan Lab.Multimedia siswa dapat mengatasi keterbatasan
tenaga dalam mendapatkan informasi materi yang diberikan oleh guru.
Tabel menunjukkan mengatasi keterbatasan tenaga dalam mendapatkan informasi di Perpustakaan menunjukkan dari 25 responden diketahui, bahwa 9
responden 36,0 menyatakan sangat mengatasi keterbatasan tenaga dalam mendapatkan informasi di Perpustakaan, 10 responden 40.0 menunjukkan
mengatasi keterbatasan tenaga dalam mendapatkan informasi di Perpustakaan, 5 responden 20,0 menunjukkan kurang mengatasi dalam mengatasi keterbatasan
tenaga dalam mendapatkan informasi di Perpustkaan, 1 responden 4,0 menunjukkan tidak mengatasi dalam mengatsi keterbatasan tenaga dalam
mendapatkan informasi di perpustakaan. Hal ini menunjukkan bahwa siswa menggunakan Perpustakaan siswa dapat mengatasi keterbatasan tenaga dalam
mendapatkan informasi materi yang diberikan oleh guru. Tabel diatas menyatakan untuk mengatasi keterbatasan tenaga dalam
mendapatkan informasi dengan menggunakan akses internet menunjukkan dari 25 responden diketahui, bahwa 9 responden 36,0 menyatakan sangat mengatasi
keterbatasan tenaga dalam mendapatkan informasi dengan menggunakan akses internet, 8 responden 32.0 menunjukkan mengatasi keterbatasan tenaga dalam
mendapatkan informasi dengan menggunakan akses internet, 5 responden 20,0 menunjukkan kurang mengatasi dalam mengatasi keterbatasan tenaga dalam
mendapatkan informasi dengan menggunakan akses internet, 3 responden 12,0 menunjukkan tidak mengatasi dalam mengatsi keterbatasan tenaga dalam
mendapatkan informasi dengan menggunakan akses internet. Maka dapat disimpulkan bahwa siswa yang menggunakan akses internet siswa menyatakan
sangat mengatasi keterbatasan tenaga dalam mendapatkan informasi materi yang diberikan oleh guru.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Mengatasi Keterbatasan Daya Indra dalam mendapatkan Informasi
No. Frekuensi
S.M Frekuensi
M Frekuensi
K.M Frekuensi
T.M
Total
31. Lab.
IPA 7 28,0 12 48,0 4 16,0 2 8,0 25
32. Lab.
Bahasa 7 28,0 10 40,0 6 24,0 2 8,0 25
33. Lab.
Komputer 7 28,0 10 40,0 6 24,0 2 8,0 25
34. Lab.
Multimedia 7 28,0 9 36,0 7 28,0 2 8,0
25
35. Perpustakaan
7 28,0 13 52,0 3 12,0 1 8,0 25
36. Akses
Internet 8 32,0 6 24,0 7 28,0 4 16,0
25
Sumber : P. 31,32,33,34,35,36 FC.31,32,33,34,35,36 Keterangan :
- SM : Sangat Mengatasi
- M : Mengatasi
- KM: Kurang Mengatasi
- M : Mengatasi
Berdasarkan hasil penelitian tabel diatas menunjukkan untuk mengatasi keterbatasan daya indra dalam mendapatkan informasi di Lab.IPA menunjukkan
dari 25 responden diketahui, bahwa 7 responden 28,0 menyatakan sangat mengatasi keterbatasan daya indra dalam mendapatkan informasi di Lab.IPA, 12
responden 48.0 menunjukkan mengatasi keterbatasan daya indra dalam mendapatkan informasi di Lab.IPA, 4 responden 16,0 menunjukkan kurang
mengatasi dalam mengatasi keterbatasan daya indra dalam mendapatkan informasi di Lab.IPA, 2 responden 8,0 menunjukkan tidak mengatasi dalam
mengatsi keterbatasan daya indra dalam mendapatkan informasi di Lab.IPA.
Universitas Sumatera Utara
Maka dapat disimpulkan bahwa siswa menggunakan Lab.IPA siswa dapat mengatasi keterbatasan daya indra dalam mendapatkan informasi materi yang
diberikan oleh
guru. Tabel diatas menunjukkan untuk mengatasi keterbatasan daya indra dalam
mendapatkan informasi di Lab.Bahasa dari 25 responden ,ada 7 responden 28,0 menyatakan sangat mengatasi keterbatasan daya indra dalam
mendapatkan informasi di Lab.Bahasa, 10 responden 40.0 menunjukkan mengatasi keterbatasan daya indra dalam mendapatkan informasi di Lab.Bahasa, 6
responden 24,0 menunjukkan kurang mengatasi dalam mengatasi keterbatasan daya indra dalam mendapatkan informasi di Lab.Bahasa, 2 responden 8,0
menunjukkan tidak mengatasi dalam mengatsi keterbatasan daya indra dalam mendapatkan informasi di Lab.Bahasa. Hal ini menunjukkan bahwa siswa
menggunakan Lab.Bahasa siswa dapat mengatasi keterbatasan daya indra dalam mendapatkan informasi materi yang diberikan oleh guru.
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan mengatasi keterbatasan daya indra dalam mendapatkan informasi di Lab.Komputer menunjukkan dari 25 responden
diketahui, bahwa 7 responden 28,0 menyatakan sangat mengatasi keterbatasan daya indra dalam mendapatkan informasi di Lab.Komputer, 10 responden 40.0
menunjukkan mengatasi keterbatasan daya indra dalam mendapatkan informasi di Lab.Komputer, 6 responden 24,0 menunjukkan kurang mengatasi dalam
mengatasi keterbatasan daya indra dalam mendapatkan informasi di Lab.Komputer, 2 responden 8,0 menunjukkan tidak mengatasi dalam
mengatasi keterbatasan daya indra dalam mendapatkan informasi di Lab.Komputer.Melalui hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan
menggunakan Lab.Komputer siswa dapat mengatasi keterbatasan daya indra dalam mendapatkan informasi materi yang diberikan oleh guru.
Hasil penelitian pada tabel diatas menyatakan mengatasi keterbatasan daya indra dalam mendapatkan informasi di Lab.Multimedia menunjukkan dari 25
responden diketahui, bahwa 7 responden 28,0 menyatakan sangat mengatasi keterbatasan daya indra dalam mendapatkan informasi di Lab.Multimedia, 9
responden 36.0 menunjukkan mengatasi keterbatasan daya indra dalam mendapatkan informasi di Lab.Multimedia, 7 responden 28,0 menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
kurang mengatasi dalam mengatasi keterbatasan daya indra dalam mendapatkan informasi di Lab.Multimedia, 2 responden 8,0 menunjukkan tidak mengatasi
dalam mengatsi keterbatasan daya indra dalam mendapatkan informasi di Lab.Multimedia. Hal ini menunjukkan bahwa siswa menggunakan
Lab.Multimedia siswa dapat mengatasi keterbatasan daya indra dalam mendapatkan informasi karena siswa hanya terfokus untuk belajar di
Lab.Multimedia. Berdasarkan hasil penelitian, tabel diatas menunjukkan keterbatasan daya
indra dalam mendapatkan informasi di Perpustakaan menunjukkan dari 25 responden diketahui, bahwa 7 responden 28,0 menyatakan sangat mengatasi
keterbatasan daya indra dalam mendapatkan informasi di Perpustakaan, 13 responden 52.0 menunjukkan mengatasi keterbatasan daya indra dalam
mendapatkan informasi di Perpustakaan, 3 responden 12,0 menunjukkan kurang mengatasi dalam mengatasi keterbatasan daya indra dalam mendapatkan
informasi di Perpustakaan, 2 responden 8,0 menunjukkan tidak mengatasi dalam mengatsi keterbatasan daya indra dalam mendapatkan informasi di
Perpustakaan. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan perpustakaan siswa dapat mengatasi keterbatasan daya indra dalam mendapatkan informasi
materi yang diberikan oleh guru. Tabel diatas menunjukkan mengatasi keterbatasan daya indra dalam
mendapatkan informasi dengan menggunakan akses internet menunjukkan dari 25 responden diketahui, bahwa 8 responden 32,0 menyatakan sangat mengatasi
keterbatasan daya indra dalam mendapatkan informasi dengan menggunakan akses internet, 6 responden 24.0 menunjukkan mengatasi keterbatasan daya
indra dalam mendapatkan informasi dengan menggunakan akses internet, 7 responden 28,0 menunjukkan kurang mengatasi dalam mengatasi keterbatasan
daya indra dalam mendapatkan informasi dengan menggunakan akses internet, 4 responden 16,0 menunjukkan tidak mengatasi dalam mengatsi keterbatasan
daya indra dalam mendapatkan informasi dengan menggunakan akses internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan akses internet siswa
sangat mengatasi keterbatasan daya indra dalam mendapatkan informasi materi yang diberikan oleh guru.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 Menimbulkan Gairah Belajar
No. Frekuensi
S.M Frekuensi
M Frekuensi
K.M Frekuensi
T.M
Total
37. Lab.
IPA 15 60,0 6 24,0 4 16,0 - - 25
38. Lab.
Bahasa 14 56,0 7 28,0 4 16,0 - - 25
39. Lab. Komputer
16 64,0
7 28,0
2 8,0
- -
25
40. Lab.
Multimedia 16 64,0 5 20,0 4 16,0 - - 25
Sumber : P. 37,38,39,40 FC.37,38,39,40 Keterangan :
- SM : Sangat Membantu
- M : Membantu
- KM: Kurang Membantu
- TM : Tidak Membantu
Media dapat disosiasikan sebagai penarik dan menimbulkan gairah belajar siswa. Daya tarik siswa untuk mengikuti proses belajar secara langsung dengan
melakukan berbagi praktik belajar, tidak hanya menerima materi pelajaran, tetapi langsung melakukan praktik. Selain itu dapat menimbulkan keingintahuan siswa
untuk lebih menambah informasi lebih banyak lagi tentang materi yang disajikan. Berdasarkan hasil penelitian pada tabel diatas menyatakan untuk
menimbulkan gairah belajar siswa di Lab.IPA menunjukkan dari 25 responden ada 15 responden 60,0 menyatakan sangat membantu untuk menimbulkan
gairah belajar siswa di , 6 responden 24,0 menunjukkan dapat membantu menimbulkan gairah belajar di Lab.IPA, 4 responden 16,0 menunjukkan
kurang membantu dalam menimbulkan gairah belajar di Lab.IPA. Melalui hasil
Universitas Sumatera Utara
penelitian dapat disimpulkan dengan belajar di Lab.IPA sangat membantu siswa untuk menimbulkan gairah belajar karena siswa bisa melakukan praktik belajar
secara langsung.
Tabel diatas menunjukkan dalam menimbulkan gairah belajar di Lab.Bahasa menunjukkan dari 25 responden diketahui, bahwa 14 responden
56,0 menyatakan sangat membantu untuk menimbulkan gairah belajar siswa di Lab.Bahasa ,7 responden 28,0 menunjukkan dapat membantu menimbulkan
gairah belajar di Lab.Bahasa, 4 responden 16,0 menunjukkan kurang membantu dalam menimbulkan gairah belajar di Lab.Bahasa. Hal ini
menunjukkan bahwa dengan belajar di Lab.Bahasa sangat membantu siswa untuk menimbulkan gairah belajar karena siswa bisa melakukan praktik belajar secara
langsung. Hasil penelitian pada tabel diatas untuk menimbulkan gairah belajar di
Lab.Komputer menunjukkan dari 25 responden diketahui, bahwa 16 responden 64,0 menyatakan sangat membantu untuk menimbulkan gairah belajar siswa
di Lab.Komputer, 7 responden 28,0 menunjukkan dapat membantu menimbulkan gairah belajar di Lab.komputer, 2 responden 8,0 menunjukkan
kurang membantu dalam menimbulkan gairah belajar di Lab.Komputer. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa menyatakan dengan menggunakan media
belajar dapat menimbulkan gairah belajar siswa karena tidak hanya belajar materi saja, tetapi bisa melakukan praktik belajar di Lab.Komputer.
Tabel diatas menyatakan menimbulkan gairah belajar di Lab.Multimedia menunjukkan dari 25 responden diketahui, bahwa 16 responden 64,0
menyatakan sangat membantu untuk menimbulkan gairah belajar siswa di Lab.Multimedia , 5 responden 20,0 menunjukkan dapat membantu
menimbulkan gairah belajar di Lab.Multimedia, 4 responden 16,0 menunjukkan kurang membantu dalam menimbulkan gairah belajar di
Lab.Multimedia. Hal ini menunjukkan bahwa dengan belajar di Lab.Multimedia sangat membantu siswa untuk menimbulkan gairah belajar karena siswa bisa
melakukan praktik belajar secara langsung.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 Memungkinkan Untuk Belajar Mandiri sesuai dengan Bakat dan
Kemampuan Visual
No. Frekuensi
S.M Frekuensi
M Frekuensi
K.M Frekuensi
T.M
Total
41. Lab.
IPA 10 40,0 8 32,0 7 28,0 - -
25
42. Lab. Bahasa
10 40,0
11 44,0
4 16,0
- -
25
43. Lab. Komputer
14 56,0
9 36,0
2 8,0
- -
25
44. Lab.
Multimedia 13 52,0 9 36,0 3 12,0 - - 25
45. Perpustakaan 13
52,0 10
40,0 2
8,0 -
- 25
46. Akses Internet
12 48,0
9 36,0
2 8,0
2 8,0 25
Sumber : P. 41,42,43,44,45,46 FC.41,42,43,44,45,46 Keterangan
: -
S.M : Sangat Memungkinkan -
M : Memungkinkan -
K.M: Kurang Memungkinkan -
T.M : Tidak Memungkinkan Tabel diatas menunjukkan dari 25 responden diketahui, bahwa 10
responden 40,0 menyatakan sangat memungkinkan untuk menumbuhkan keiinginan belajar mandiri di Lab.IPA, 8 responden 32,0 menunjukkan
memungkinkan untuk menumbuhkan keiinginan belajar mandiri di Lab.IPA, 7 responden 28,0 menunjukkan kurang memungkinkan untuk menumbuhkan
keiinginan belajar mandiri di Lab.IPA. Dapat disimpulkan bahwa dengan belajar di Lab.IPA sangat memungkinkan siswa untuk menumbuhkan keinginan belajar
Universitas Sumatera Utara
mandiri karena siswa dapat langsung mempraktikkan materi yang sudah diberikan dikelas.
Hasil penelitian pada tabel diatas menunjukkan dari 25 responden diketahui, bahwa 10 responden 40,0 menyatakan sangat memungkinkan untuk
menumbuhkan keiinginan belajar mandiri di Lab.Bahasa, 11 responden 44,0 menunjukkan memungkinkan untuk menumbuhkan keiinginan belajar mandiri di
Lab.Bahasa, 4 responden 16,0 menunjukkan kurang memungkinkan untuk menumbuhkan keiinginan belajar mandiri di Lab.Bahasa. Maka dapat
disimpulkan bahwa dengan belajar di Lab.Bahasa memungkinkan siswa untuk menumbuhkan keinginan belajar mandiri di Lab.Bahasa.
Tabel diatas menunjukkan dari 25 responden diketahui, bahwa 14 responden 56,0 menyatakan sangat memungkinkan untuk menumbuhkan
keiinginan belajar mandiri di Lab.Komputer, 9 responden 36,0 menunjukkan memungkinkan untuk menumbuhkan keiinginan belajar mandiri di
Lab.Komputer, 2 responden 8,0 menunjukkan kurang memungkinkan untuk menumbuhkan keiinginan belajar mandiri di Lab.Komuter. Hal ini menunjukkan
bahwa dengan belajar di Lab.Komputer sangat memungkinkan siswa untuk menumbuhkan keinginan belajar mandiri di Lab.Komputer.
Berdasarkan hasil penelitian, tabel diatas menyatakan siswa mengungkinkan untuk belajar mandiri di Tabel 4.10 siswa mengungkinkan untuk
belajar mandiri di Lab.Multimedia menunjukkan dari 25 responden diketahui, bahwa 13 responden 52,0 menyatakan sangat memungkinkan untuk
menumbuhkan keiinginan belajar mandiri di Lab.Multimedia, 9 responden 36,0 menunjukkan memungkinkan untuk menumbuhkan keiinginan belajar
mandiri di Lab.Multimedia, 3 responden 12,0 menunjukkan kurang memungkinkan untuk menumbuhkan keiinginan belajar mandiri di
Lab.Multimedia. Dapat disimpulkan bahwa dengan belajar di Lab.Multimedia sangat memungkinkan siswa untuk menumbuhkan keinginan belajar mandiri di
Lab.Multimedia. Tabel diatas menyatakan siswa mengungkinkan untuk belajar mandiri di
Perpustakaan menunjukkan dari 25 responden diketahui, bahwa 13 responden 52,0 menyatakan sangat memungkinkan untuk menumbuhkan keiinginan
Universitas Sumatera Utara
belajar mandiri di Perpustakaan,sedangkan 10 responden 40,0 menunjukkan memungkinkan untuk menumbuhkan keiinginan belajar mandiri di Perpustakaan,
2 responden 8,0 menunjukkan kurang memungkinkan untuk menumbuhkan keiinginan belajar mandiri di Perpustakaan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
dengan belajar di perpustakaan sangat memungkinkan siswa untuk menumbuhkan keinginan belajar mandiri karena siswa dapat langsung membaca buku yang
mereka perluka,tidak harus membeli diluar sekolah dan dapat juga menghemat biaya siswa.
Hasil pada penelitian dilapangan,tabel diatas bisa dilihat bahwa siswa memungkinkan untuk belajar mandiri dengan menggunakan akses internet
menunjukkan dari 25 responden diketahui, 12 responden 48,0 menyatakan sangat memungkinkan untuk menumbuhkan keiinginan belajar mandiri dengan
menggunakan akses internet, 9 responden 36,0 menunjukkan memungkinkan untuk menumbuhkan keiinginan belajar mandiri dengan menggunakan akses
internet, 2 responden 8,0 menunjukkan kurang memungkinkan untuk menumbuhkan keiinginan belajar mandiri dengan menggunakan akses internet.
Hal ini menunjukkan bahwa dengan belajar dengan menggunakan akses internet sangat memungkinkan siswa untuk menumbuhkan keinginan belajar mandiri
karena siswa tidak perlu menunggu guru untuk menyampaikan materi,tetapi siswa bisa mencari refrensi materi pelajaran lebih banyak lagi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11 Memberikan rangsangan yang sama antara siswa dan guru
No. Frekuensi
S.D Frekuensi
D Frekuensi
K.D Frekuensi
T.D
Total
47. Lab. IPA
12 48,0
10 40,0
3 12,0
- -
25
48. Lab. Bahasa
10 40,0
10 40,0
5 20,0
- -
25
49. Lab. Komputer
11 44,0
13 52,0
1 4,0
- -
25
50. Lab. Multimedia
11 44,0
10 40,0
4 16,0
- -
25
51. Perpustakaan 9
36,0 12
48,0 4
16,0 -
- 25
52. Akses Internet
9 36,0
13 52,0
1 4,0
2 8,0 25
Sumber : P. 47,48,49,50,51,52 FC 47,48,49,50,51,52 Keterangan :
- S.D : Sangat Dapat
- D : Dapat
- K.M: Kurang Dapat
- T.D : Tidak Dapat
Berdasarkan hasil penelitian menggunakan media belajar dapat memberikan rangsangan yang sama antara guru dan siswa ini dapat dilihat pada
tabel diatas yang menyatakan dari 25 responden diketahui, bahwa 12 responden 48,0 menyatakan sangat dapat untuk memberikan rangsangan yang sama
antara materi pelajaran dan praktik di Lab.IPA, sedangkan 10 responden 40,0 menunjukkan dapat untuk memberikan rangsangan yang sama antara materi
pelajaran dan praktik di Lab.IPA,dan 3 responden 12,0 menunjukkan kurang dapat untuk memberikan rangsangan yang sama antara materi pelajaran dan
Universitas Sumatera Utara
praktik di Lab.IPA. Maka dapat disimpulkan bahwa lebih banyak siswa yang menyatakan dengan belajar di Lab.IPA sangat dapat untuk memberikan
rangsangan yang sama antara materi pelajaran dan praktik di Lab.IPA. Tabel diatas menyatakan memberikan rangsangan yang sama antar guru
dan siswa di, bahwa 10 responden 40,0 menyatakan sangat dapat untuk memberikan rangsangan yang sama antara materi pelajaran dan praktik di
Lab.Bahasa, 10 responden 40,0 menunjukkan dapat untuk memberikan rangsangan yang sama antara materi pelajaran dan praktik di Lab.Bahasa, 5
responden 20,0 menunjukkan kurang dapat untuk memberikan rangsangan. Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa dengan belajar di Lab.Bahasa siswa
kurang dapat memberikan rangsangan yang sama antara materi pelajaran dan praktik di Lab.Bahasa karena guru tidak pernah membawa siswa untuk
menggunakan Lab.Bahasa yang tesedia. Berdasarkan hasil penelitian untuk memberikan rangsangan yang sama
antara guru dan siswa di Lab.Komputer menunjukkan dari 25 responden diketahui, bahwa 11 responden 44,0 menyatakan sangat dapat
untuk,sedangkan 13 responden 52,0 menunjukkan dapat untuk memberikan rangsangan yang sama antara materi pelajaran dan praktik di Lab.Komputer,dan 1
responden 4,0 menyatakan kurang dapat untuk memberikan rangsangan yang sama antara materi pelajaran dan praktik di Lab.Komputer. Melalui hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan belajar di Lab.Komputer siswa dapat memberikan rangsangan yang sama antara materi pelajaran yang disampaikan
dikelas, dan siswa bisa langsung mempraktikkannya di Lab.Komputer. Tabel 4.11 diatas menunjukkan untuk memberikan rangsangan yang sama
natar guru dan siswa di Lab.Multimedia menunjukkan bahwa ada 11 responden 44,0 menyatakan sangat dapat untuk memberikan rangsangan yang sama
antara materi pelajaran dan praktik di Lab.Multimedia, kemudian ada 10 responden 40,0 menunjukkan dapat memberikan rangsangan yang sama antara
materi pelajaran dan praktik di Lab.Multimedia, dan 4 responden 16,0 menunjukkan kurang dapat untuk memberikan rangsangan yang sama di
Lab.Multimedia. Hal ini menunjukkan bahwa dengan belajar di Lab.Multimedia siswa dapat memberikan rangsangan yang sama antara materi pelajaran dan
Universitas Sumatera Utara
praktik di
Lab.Multimedia. Hasil penelitian pada table diatas menunjukkan dari 25 responden
diketahui, bahwa 9 responden 36,0 menyatakan siswa sangat dapat untuk memberikan rangsangan yang sama antara materi pelajaran dan praktik di
Perpustakaan,sedangkan 12 responden 48,0 menunjukkan dapat untuk memberikan rangsangan yang sama antara materi pelajaran dan praktik di
Perpustakaan,dan 4 responden 16,0 menunjukkan kurang dapat untuk memberikan rangsangan yang sama antara materi pelajaran dan praktik di
Perpustakaan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan belajar di Perpustakaan siswa kurang dapat untuk memberikan rangsangan yang sama antara
materi pelajaran dikarenakan siswa langsung mengatakan buku-buku yang ada di perpustakaan
kurang memadai.
Menggunakan akses internet juga dapat memberikan rangsangan yang sama antara guru dan siswa, hal ini ditunjukkan pada tabel diatas dari 25
responden diketahui, 9 responden 36,0 menyatakan sangat dapat untuk memberikan rangsangan yang sama, kemudian 13 responden 52,0
menunjukkan dapat memberikan rangsangan yang sama antara materi pelajaran dan praktik dengan menggunakan akses internet,sedangkan 1 responden 4,0
menunjukkan kurang dapat untuk memberikan rangsangan yang sama antara materi pelajaran dan praktik dengan menggunakan akses internet, dan 2 responden
8,0 menunjukkan tidak dapat memberikan rangsangan yang sama antara materi pelajaran dan praktik dengan menggunakan akses internet. Melalui hasil
penelitian ada 13 siswa yang menyatakan dengan menggunakan akses internet dapat memberikan rangsangan yang sama karena dengan menggunakan akses
internet informasi yang didapat antara siswa dan guru akan sama.
Universitas Sumatera Utara
4.13 Prestasi Belajar