2.2.5. Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Anemia
Program dan kegiatan intervensi penanggulangan yang pernah dilaksanakan belum berdampak terhadap penurunan prevalensi anemia pada ibu hamil, antara lain
Pemberian Makanan Tambahan PMT bagi Ibu Hamil dan Pemberian Tablet Tambah Darah Zat Besi. Tetapi, program dan kegiatan intervensi biasanya
dilaksanakan secara generalisasi tanpa mempertimbangkan karakteristik penduduk karena dalam masyarakat beragam situasi demografis dan psikologis melekat.
Menurut Wiknjosastro 2007, individu tidak dapat melepaskan diri dari masyarakat secara umum. Dengan demikian, perilakunya, termasuk dalam perawatan
kehamilan, mencukupkan gizi, akses terhadap pelayanan kesehatan, bergantung kepada keberadaannya di dalam masyarakatnya. Itu sebabnya untuk mencapai
efektifitas dan efisiensi program dalam rangka penanggulangan anemia pada ibu hamil, pengenalan terhadap masalah dan kemudian rencana penanggulangannya
seharusnya berorientasi pada kekhasan dan kekhususan masing-masing wilayah. Oleh karena itu, dibutuhkan data dasar yang menyeluruh dan multikompleks terhadap
masalah yang berhubungan dengan kesehatan dalam hal ini adalah anemia pada ibu hamil.
Depkes RI 1996, menyatakan Upaya pencegahan dan penanggulangan anemia dilakukan dengan intervensi terhadap penyebab langsung, penyebab tidak langsung
maupun sebab mendasar. Upaya yang dilakukan pada primary prevention adalah memberikan makanan bergizi pada ibu hamil melalui perbaikan gizi yang berbasis
masyarakat dengan fokus keluarga sadar gizi, melakukan penyuluhan tentang anemia
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
pada ibu hamil melalui kegiatan Komunikasi Informasi dan Edukasi KIE, promosi atau kampanye tentang anemia kepada masyarakat luas. Pengobatan penyakit infeksi
dan tersedianya tablet tambah darah dalam jumlah yang sesuai. Pada secondary prevention dilakukan intervensi yang berbasis pangan melalui peningkatan konsumsi
zat besi dari makanan. Sedangkan upaya tertiary prevention dilakukan intervensi yang berbasis non pangan.
Secara umum strategi operasional penanggulangan anemia diarahkan pada empat kegiatan yaitu KIE, kegiatan suplementasi, kegiatan fortifikasi dan kegiatan
lain yang mendukung kemauan masyarakat dalam menanggulangi anemia secara mandiri. Kegiatan KIE diarahkan untuk mencari dukungan sosial social support
yang bertujuan untuk meningkatkan status wanita didalam keluarga, terutama agar keluarga lebih menghargai dan memperhatikan ibu hamil. Pendekatan pimpinan
advocacy melalui KIE yang ditujukan kepada sasaran sekunder yang mempunyai kemampuan untuk melakukan kebijakan dalam rangka untuk menciptakan
lingkungan yang lebih mendukung, dan mempercepat pelaksanaan program. KIE dalam pemberdayaan empowerment yaitu KIE yang bertujuan untuk menumbuhkan
kesadaran keluarga tentang anemia, pangan dan gizi serta dapat melakukan tindakan penanggulangan secara mandiri Depkes RI, 1996.
2.3 Keterkaitan Gender dan Kesehatan Ibu Hamil
Perempuan tidak mendapat kesempatan yang sama dengan laki-laki dalam menjaga kesehatannya. Kondisi ini terjadi terutama karena adanya perlakuan tidak
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
adil dan tidak setara antara mereka ketidaksetaraan gender dalam pelayanan kesehatan. Saat ini fokus utama pelayanan kesehatan masih menekankan aspek medis
dan kurang sekali memperhatikan isu-isu sosial. Padahal perbedaan sosial antara laki- laki dan perempuan merupakan penyebab utama mencuatnya kesenjangan antara
mereka, sehingga pada akhirnya memengaruhi derajat kesehatan mereka Makarao, 2009.
2.3.1 Akses Pelayanan Kesehatan