Kerangka Teori Pendekatan Masalah

C. Kerangka Teori Pendekatan Masalah

1. Estimasi Fungsi Permintaan

Permintaan seseorang atau sesuatu masyarakat kepada suatu barang ditentukan oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang dianggap dapat mempengaruhi permintaan seseorang antara lain :

1. Harga barang itu sendiri

2. Harga barang lain

3. Pendapatan konsumen

4. Jumlah penduduk Untuk mengetahui elastisitas permintaan kedelai terhadap harga kedelai, harga beras, harga jagung, pendapatan perkapita, jumlah penduduk, dan konsumsi kedelai tahun sebelumnya, maka di gunakan dua model analisis yaitu model analisis statis dan model analisis dinamis.

a. Model Analisis Statis Sudarsono (1991:44), menyatakan bahwa dalam banyak study empiris atau penelitian tentang permintaan biasanya dipergunakan bentuk fungsi permintaan yang mempunyai elastisitas konstan. Metode ini mendasarkan atas anggapan bahwa elastisitas permintaan terhadap perubahan variabel yang menjadi determinannya selalu tetap. Bentuk a. Model Analisis Statis Sudarsono (1991:44), menyatakan bahwa dalam banyak study empiris atau penelitian tentang permintaan biasanya dipergunakan bentuk fungsi permintaan yang mempunyai elastisitas konstan. Metode ini mendasarkan atas anggapan bahwa elastisitas permintaan terhadap perubahan variabel yang menjadi determinannya selalu tetap. Bentuk

b1 b2 b3 b4 b5 Qd = bo. Hx b6 . Hk . Hs . Hs .Y . JP .e

Dimana : Qd

= Jumlah permintaan bo

= Konstanta Hk

= Harga barang komplementer Hs

= Harga barang substitusi Y

= Pendapatan riil JP

= Jumlah Penduduk

b 1 -b 6 = koefisien regresi

e = error Dalam penelitian ini variabel yang dianggap dispesifikasi

permintaan kedelai di Kabupaten Klaten adalah harga kedelai, harga beras, harga jagung, harga telur, pendapatan penduduk dan jumlah penduduk. Sehingga fungsi permintaan yang digunakan adalah sebagai berikut :

b1 b2 b3 b4 b5 Qd = bo. X b6

1 .X 2 .X 3 .X 4 .X 5 .X 6 .e

Fungsi tersebut kemudian ditransformasikan ke dalam bentuk logaritma natural sebagai berikut :

Ln Qd = Ln bo + b 1 Ln X 1 +b 2 Ln X 2 +b 3 Ln X 3 +b 4 Ln X 4 +

b 5 Ln X 5 +b 6 Ln X 6 +e

Dimana : Qd

= Jumlah Permintaan kedelai bo

= Konstanta

X 1 = Harga kedelai tahun t (Rp/kg)

X 2 = Harga beras tahun t (Rp/kg)

X 3 = Harga jagung tahun t (Rp/kg)

X 4 = Harga telur tahun t (Rp/kg)

X 5 = Pendapatan penduduk klaten pada tahun t (Rp)

X 6 = Jumlah penduduk klaten dalam tahun t (jiwa)

b 1 –b 6 = Koefisien regresi b 1 –b 6 = Koefisien regresi

b. Model Analisis Dinamis Nerlove (1986:61) menyatakan bahwa, untuk mengestimasi fungsi permintaan kedelai terhadap jumlah penduduk, pendapatan perkapita, harga kedelai dan harga jagung digunakan model analisis dinamis dengan analisis regresi berganda dalam logaritma. Model analisis dinamis digunakan untuk mengestimasi fungsi permintaan jangka panjang (long run demand function ) diestimasi dari fungsi permintaan jangka pendek (short run demand function) dengan menggunakan model pengestimasian parsial Nerlove. Permintaan kedelai yang diinginkan pada tahun tertentu diestimasi dengan fungsi permintaan :

Q dt *=b 0 +b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +b 4 X 4 +b 5 X 5 +b 6 X 6 + e ..........(1) Karena Q dt * tidak dapat diestimasi secara langsung, maka digunakan hipotesis penyesuaian parsial dengan persamaan sebagai berikut :

Q dt –Q dt-1 = λ (Q dt *-Q dt-1 ) ...........(2) Dimana nilai penyesuaian parsial diharapkan berada antara 0 dan 1 (0 <λ < 1), sedangkan Q dt –Q dt-1 adalah perubahan sebenarnya dan Q dt *-

Q dt-1 merupakan perubahan yang diinginkan. Persamaan tersebut menyebutkan bahwa Perubahan permintaan sebenarnya Q dt – Q dt-1 dalam suatu periode waktu tertentu `t` adalah suatu fraksi λ dari perubahan yang diinginkan untuk periode itu. Apabila λ = 1 berarti perubahan yang diinginkan sama dengan perubahan sebenarnya atau terjadi penyesuaian seketika dalam periode waktu yang sama. Apabila λ = 0 berarti tidak terjadi perubahan permintaan atau Q dt = Q dt-1 dengan berbagai alasan pengaruh waktu seperti yang telah diuraikan sebelumnya, diharapkan koefisien penyesuaian berada diantara 2 nilai ekstrem yaitu 0 < λ < 1. Setelah mensubstitusikan persamaan (1)

kedalam persamaan (2), serta memindahkan Qdt-1 dari ruas kiri ke ruas kanan maka diperoleh persamaan sebagai berikut :

Q dt = λ {b 0 +b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 + b 4 X 4 +b 5 X 5 + b 6 X 6 + e - (Q dt-1 )} + Q dt-1 ..........(3) Kemudian tanda dalam kurung dihilangkan dan dilakukan penyederhanaan peroleh persamaan sebagai berikut : Q dt =λb 0 +λb 1 X 1 +λ b 2 X 2 +λ b 3 X 3 +λb 4 X 4 +λb 5 X 5 + λb 6 X 6 + (1 - λ) Q dt-1 + λ e.........4) Persamaan (4 ) merupakan hasil analisis dinamis short run, yang dalam fungsi double logaritma dapat ditulis :

Ln Q dt = λ ln bo + b 1 λ ln X 1 +b 2 λ ln X 2 +b 3 λ ln X 3 +b 4 λ ln X 4 +

b 5 λ ln X 5 +b 6 λ ln X 6 + (1 - λ ) ln Q dt-1 + λe

Keterangan : Q dt = jumlah permintaan kedelai pada tahun ke-t (kg) Q dt-1 = jumlah permintaan kedelai pada tahun yang lalu (kg)

X 1 = harga kedelai pada tahun ke-t (Rp/kg)

X 2 = harga beras tahun t (Rp/kg)

X 3 = harga jagung pada tahun ke-t (Rp/kg)

X 4 = harga telur tahun t (Rp/kg)

X 5 = pendapatan penduduk klaten pada tahun t (Rp)

X 6 = jumlah penduduk klaten dalam tahun t (jiwa)

b 0 = intersep

b 1 λ –b 6 λ = koefisien elastisitas permintaan terhadap perubahan

variabel-variabel yang bersangkutan

λ = koefisien penyesuai (adjustment coefficient), diperoleh dengan rumus (1-b Qdt-1 ), dimana b Q dt-1 koefisien regresi Q dt-1

e = error / kesalahan pengganggu Kemudian untuk menghitung nilai elastisitas jangka panjang dilakukan dengan cara membagi koefisien regresi setiap variable dengan λ (adjustment coefficient), atau ( 䤘 λ). Model analisis dinamis

dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yaitu harga kedelai, harga beras, harga jagung, harga telur, pendapatan penduduk, dan jumlah penduduk terhadap permintaan kedelai dalam jangka pendek dan dalam jangka panjang dengan menambah variabel lag

(Q dt-1 ), yaitu permintaan kedelai pada tahun lalu sebagai variabel independen.

2. Konsep Elastisitas

Elastisitas permintaan menggambarkan derajat kepekaan fungsi permintaan terhadap perubahan yang terjadi pada variabel-variabel yang mempengaruhinya. Oleh karena pada dasarnya ada tiga variabel yang mempengaruhi maka dikenal tiga elastisitas permintaan, yaitu elastisitas harga (barang sendiri), elastisitas silang (terhadap perubahan harga barang lain), elastisitas pendapatan (terhadap perubahan pendapatan atau anggaran belanja).

Kerangka teori pendekatan masalah Analisis Permintaan kedelai di Kabupaten Klaten dapat dilihat pada Gambar 3.

Permintaan Kedelai Di Kabupaten Klaten

Faktor-faktor Sosial Ekonomi

Faktor Harga Faktor Penduduk

Variabel Harga Barang lain:

Kebutuhan Pakan

- Harga Beras (komplementer)

Ternak

- Harga Jagung (Substitusi) - Harga Telur (Substitusi) -

Variabel : Variabel : Harga Kedelai

Pendapatan Penduduk

Analisis Permintaan

Estimasi Fungsi Permintaan Kedelai

Elastisitas Permintaan Kedelai

Gambar 3. Kerangka Pendekatan Masalah