1 Macam-Macam Kolenkim

Tabel 2.1 Macam-Macam Kolenkim

No Macam Kolenkim Keterangan

1. Kolenkim sudut (angular) Penebalan berlangsung pada bagian-bagian sudutnya, dan memanjang mengikuti sumbu sel. Contohnya, pada tangkai daun Vitis sp, Begonia sp, Solanum tuberosum

2. Kolenkim papan (lamellar) Penebalan terjadi pada dinding sel yang tangensial (sejajar permukaan organ), sehing- ga pada irisan melintang terlihat seperti papan yang berderet-deret. Contohnya, pada korteks batang Sambucus javanica.

3. Kolenkim tubular (lakuna) Terdapat pada kolenkim yang mempunyai ruang-ruang antarsel dan penebalan-pene- balannya terjadi pada permukaan ruang- ruang antara sel tersebut. Contohnya, pada tangkai daun Salvina, Malva, dan Althaea

4. Kolenkim tipe cincin Pada penampang lintang lumen sel berbentuk lingkaran. Pada waktu menjelang dewasa terlihat bahwa karena pada tipe sudut pene- balan bersambungan pada dinding sel, maka lumen tidak menyudut lagi.

44 Biologi SMA/MA Kelas XI

Untuk memahami tipe-tipe kolenkim seperti dijelaskan di atas dapat Anda perhatikan Gambar 2.10!

Sumber: Struktur dan Perkembangan Tumbuhan, 2005

Gambar 2.10 Kolenkim pada bermacam-macam tumbuhan

2) Sklerenkim Gunakan pula Kegiatan Kelom-

pok 1 untuk mengamati struktur skle- renkim. Coba tentukan letak skleren- kim! Bagaimana bentuk dan susunan selnya? Perhatikan, apakah skleren- kim itu merupakan sel hidup atau sel mati! Identifikasi ciri-ciri sklerenkim tersebut, kemudian gambarlah struk- turnya! Bandingkan dengan gambar sklerenkim yang benar pada Gambar 2.11!

Sumber: Anatomi Tumbuhan, 1991

Jaringan sklerenkim merupakan jaringan mekanik yang hanya terda- Gambar 2.11 Sklerenkim pada tumbuhan

pat pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan atau organ tumbuhan yang telah tetap. Sklerenkim berfungsi untuk menghadapi segala tekanan sehingga dapat melindungi jaringan-jaringan yang lebih lemah.

Sklerenkim tidak mengandung protoplas, sehingga sel-selnya telah mati. Dinding selnya tebal karena berlangsung penebalan sekunder sebelumnya yang terdiri atas zat lignin. Jaringan sklerenkim dibedakan menjadi dua.

Biologi SMA/MA Kelas XI 45 Biologi SMA/MA Kelas XI 45

dan samping yang ujungnya runcing. Serat-serat sklerenkim merupakan sel-sel yang sudah mati.

Dinding selnya mengalami penebalan dari zat kayu dan mengandung lamela-lamela selulosa sehingga lumen selnya sempit. Serat ini berbentuk poligon, yaitu segi lima atau segi enam. Noktah-noktahnya sempit yang berbentuk bagai saluran-saluran sempit miring. Serat-serat sklerenkim pada tumbuh-tumbuhan terbentuk bersamaan dengan saat-saat terhentinya pertumbuhan organ-organ pada tumbuhan.

Serat-serat sklerenkim terdapat dalam bentuk untaian yang terpisah- pisah atau dalam bentuk lingkaran di dalam korteks dan floem, dalam kelompok-kelompok yang tersebar dalam xilem dan floem. Pada Grami- neae, serat-serat sklerenkim tersusun dalam suatu sistem berbentuk ling- karan berlekuk-lekuk yang dihu- bungkan dengan epidermis. Untuk lebih jelas, perhatikan Gambar 2.12.

Sumber: Struktur dan Perkembangan Tumbuhan, 2005

Ada dua macam jenis serat

Gambar 2.12 Serat-serat sklerenkim

sklerenkim, yaitu sebagai berikut. (1) Serat di Luar Xilem (Ekstraxilari)

Serat ekstraxilari ada yang berlignin dan ada pula yang tidak. Serat ini dapat digunakan untuk membuat tali, karung goni, dan bahan dasar tekstil untuk pakaian.

(2) Serat Xilem (Xilari) Jenis serat ini merupakan komponen utama kayu karena dindingnya

mengandung lignin yang menyebabkan dindingnya keras dan kaku.

b) Sel-Sel Batu (Sklereid) Sklereid terdapat pada bagian tumbuhan, antara lain di dalam korteks,

floem, buah, dan biji. Dinding sklereid tersusun atas selulosa yang mengan- dung zat lignin yang tebal dan keras. Pada beberapa tumbuhan, kadang- kadang ditemukan pula zat suberin dan kutin. Sel-selnya mempunyai noktah yang sempit dan celahnya bundar, membentuk saluran yang disebut saluran noktah. Lumen sel sangat sempit karena adanya penebalan-penebalan din- ding sel.

46 Biologi SMA/MA Kelas XI

Sklereid mungkin bisa dijumpai dalam bentuk tunggal atau kelompok kecil di antara sel-sel, misalnya butiran seperti pasir pada daging buah jambu biji atau suatu masa sinambung seperti pada tempurung kelapa yang keras. Untuk memahami struktur sel-sel batu ini, perhatikan Gambar 2.13 berikut ini!

Sklereid dari endocarp

Sklereid dari pericarp Crataegus

Sklereid dari dan perenkim dari

Pyrus communis (4)

korteks Dracaenafragans

Penampang melintang serat- Sklereid berbentuk tidak beraturan Panampang longitudinal serat floem primer Cannabis

dari floem Tsuga

gambar (3) Sumber: Anatomi Tumbuhan, 1991

Gambar 2.13 Struktur sel-sel batu (sklereid)

d. Jaringan Pengangkut Jaringan pengangkut pada tubuh tumbuhan terdiri atas xilem dan floem.

Jaringan ini merupakan jaringan khusus. Kegunaannya bagi tumbuh- tumbuhan, yaitu sebagai jaringan untuk mengangkut zat-zat mineral yang diserap oleh akar dari tanah atau zat-zat makanan yang telah dihasilkan pada daun untuk disalurkan ke bagian-bagian lainnya yang semuanya memungkinkan tumbuhan untuk hidup dan berkembang.

Jaringan pengangkut hanya terdapat pada tumbuhan tingkat tinggi, sedangkan pada tumbuhan tingkat rendah tidak ditemui jaringan ini. Hal ini disebabkan pada tumbuhan tingkat rendah pengangkutan air dan zat- zat makanan cukup berlangsung dari sel ke sel.

Biologi SMA/MA Kelas XI 47

Jaringan pengangkut dibedakan menjadi dua, yaitu xilem dan floem. Untuk mengetahui struktur jaringan pengangkut (xilem dan floem) lakukan kegiatan pengamatan dengan mikroskop berikut ini!