Susunan Saraf Manusia Struktur dari sel saraf (neuron) akan membentuk jaringan saraf dan

4. Susunan Saraf Manusia Struktur dari sel saraf (neuron) akan membentuk jaringan saraf dan

kemudian menyusun sistem saraf. Antara sel saraf satu dengan yang lain saling berhubungan dan bekerja sama dalam menerima dan menanggapi rangsang sehingga dapat menghasilkan suatu respon tubuh.

Berdasarkan macamnya, sistem saraf itu meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Apakah yang dimaksud sistem saraf pusat dan tepi? Materi tersebut akan kita bahas pada materi selanjutnya.

Biologi SMA/MA Kelas XI 291 Biologi SMA/MA Kelas XI 291

tulang belakang, sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas saraf sadar dan tidak sadar (otonom). Jika dilihat dari namanya, sistem saraf pusat berarti sebagai pusat koordinasi dari segala aksi yang harus dilaksanakan. Adapun sistem saraf tepi berfungsi untuk memberikan informasi kepada sistem saraf pusat tentang adanya rangsangan dan menyebabkan otot dan kelenjar melakukan respons. Dari pengertian ini, dapat diketahui antara sistem saraf pusat dan tepi ada kerja sama yang sinergis, dan tidak dapat bekerja sendiri- sendiri. Sistem saraf pusat meliputi:

1) Otak Manusia di dunia mempunyai kecerdasan yang berbeda-beda. Ada orang

yang sangat pandai atau sering disebut jenius, ada orang yang kecerdasannya sedang atau biasa, dan adapula orang yang bodoh atau kurang cerdas. Mengapa terdapat perbedaan kecerdasan pada setiap orang? Pusat kecerdasan tersebut terletak di dalam otak.

Otak manusia dewasa memiliki

ventrikel ketiga berisi tulang kranium

berat ± 1,5 kg dan wujudnya dalam

cairan serebrospinal tengkorak

keadaan lembek seperti alpukat

diensefalon serebrum

diensefalon

yang matang. Berkat adanya tulang tengkorak itulah, maka otak dapat

terlindung dari benturan yang da-

tang dari luar. Otak manusia itu

sefalon

ibarat komputer, dapat terisi data atau program tertentu dan banyak

piameter

serebellum

file yang dapat tersimpan di sana.

pons varoli medulla oblongata

Apabila Anda ingin mengingat peristiwa yang telah terjadi, maka

Sumber: Jendela Iptek, Tubuh Manusia, 2000. Gambar 8.5 Otak

otak akan menampilkan kembali semacam rekaman atas peristiwa itu.

Otak manusia terdiri atas bagian kiri dan kanan. Masing-masing bagian mempunyai tugas tersendiri. Otak kiri mengatur kegiatan bagian kanan tubuh, sebaliknya otak kanan mengatur kegiatan bagian kiri tubuh.

Otak dibungkus oleh tiga membran pelindung yang disebut meninges. Di antara dua membran sebelah dalam ada cairan serebrospinal yang berfungsi sebagai bantalan bagi otak terhadap goncangan atau benturan. Pada tengkorak lapisan terluar dari meninges disebut duramater, lapisan tengah disebut dengan arachnoid dan lapisan terdalam, yaitu piamater. Otak memiliki empat kamar berupa ventrikel yang terisi juga oleh cairan serebrospinal. Sel-sel yang melapisi ventikel dilengkapi dengan silia yang berfungsi untuk menjaga agar cairan serebrospinal tetap beredar.

292 Biologi SMA/MA Kelas XI

Antara dua ventrikel terdapat alas kapiler yang luas sehingga dapat memungkinkan pertukaran bahan antara darah dan cairan serebrospinal.

Di dalam otak terdapat 12 pasang saraf kranial. Adapun otak sendiri dapat dibedakan menjadi otak depan, otak tengah, dan otak belakang untuk mengetahui lebih mendetail dapat Anda simak penjelasan di bawah ini!

a) Otak Besar Otak besar terletak di bagian paling depan dengan struktur yang

menonjol yang disebut dengan serebrum. Bagian ini memiliki dua belahan, yaitu kiri dan kanan. Bagian kiri mengkoordinasikan bagian tubuh sebelah kanan, sedangkan otak bagian kanan mengatur dan mengkoordinasikan bagian tubuh sebelah kiri. Otak besar berfungsi sebagai pusat berpikir (kepandaian), kecerdasan, dan kehendak. Otak besar juga mengendalikan semua kegiatan yang didasari seperti bergerak, mendengar, melihat, berbicara, berpikir, dan lain-lain. Otak besar ini terdiri atas dua lapisan berikut.

(1) Korteks Korteks merupakan bagian luar dari serebrum. Bagian ini terbuat dari

bahan abu-abu, yaitu massa badan sel. Keadaan korteks memiliki permukaan yang berlipat-lipat sehingga dapat memperluas permu- kaannya.

(2) Lapisan Dalam Pada lapisan ini terdapat serabut saraf bermielin yang disusun dari

bahan putih. Di bagian otak besar ini terdapat talamus, hipotalamus, bagian dari

kelenjar pituitari, dan kelenjar pineal. Talamus merupakan penjaga pintu gerbang pada korteks serebrum. Semua pesan sensori yang sampai ke otak harus melalui talamus terlebih dahulu agar dapat dirasakan secara sadar, kecuali bau semua rangsangan dari reseptor diterima talamus dan kemudian diteruskan ke area sensorik serebrum.

Hipotalamus berfungsi sebagai pusat koordinasi bagi banyak kegiatan organ-organ dalam. Selain itu, hipotalamus juga berfungsi untuk mengatur suhu dan kandungan air dalam darah. Hipotalamus juga merupakan penghasil hormon. Hormon yang dihasilkan, antara lain oksitosin dan ADH (antideuretik hormon) yang tersimpan di lobus posterior pada pituitari, serta TSH (hormon perangsang tiroid) dan LH (Luteinizing hormon) yang tersimpan di lobus anterior pada pituitari.

Otak besar dibagi menjadi beberapa bagian penting sebagai berikut. (1) Lobus Osksipitalis Daerah ini berperan penting terhadap penglihatan. Seseorang yang

mengalami kecelakaan dan mengalami kerusakan pada bagian ini, maka

Biologi SMA/MA Kelas XI 293 Biologi SMA/MA Kelas XI 293

Sumber: Biologi 2, Kimball, 1999 Gambar 8.6 Fungsi bagian serebrum pada manusia

(2) Lobus Temporalis Bagian ini berperan sebagai pusat pendengaran. Adanya bunyi dapat

meningkatkan metabolisme daerah pembicaraan pada lobus temporalis. (3) Lobus Frontalis Daerah ini berperan dalam koordinasi dan pengendalian gerak otot dan

berpikir, belajar, memori, pandangan ke depan, analisis logis, kreativitas, dan beberapa emosi bergantung kepada kegiatan saraf di lobus frontalis. Berdasarkan sebuah penelitian (tahun 1848 oleh Phineas P. Gage) ter- nyata kerusakan pada lobus frontalis dapat mengakibatkan perubahan pada perilaku manusia. Pada penelitian yang sudah dilakukan pada manusia ditemukan ternyata kerusakan ini mengakibatkan karakter sese- orang yang sebelumnya tenang dan bersungguh-sungguh bisa berubah menjadi sembrono, tidak bertanggung jawab, resah, kepala batu, dan tidak sopan.

(4) Lobus Parientalis Daerah ini terletak di bagian belakang. Antara lobus frontalis dengan

lobus parientalis terdapat lekukan atau parit yang disebut dengan sulkus sentralis atau celah Rolando. Lobus parientalis ini berfungsi untuk menerima rangsang panas, dingin, tekanan, dan sentuhan.

294 Biologi SMA/MA Kelas XI

Lobus parientalis

Tangkai hipofisis

Serebelum

Sumber:Diagnostik Fisik, 1995 Gambar 8.7

(a) Pandangan lateral hemisfer serebral kiri, (b) pandangan basal hemisfer serebral

b) Otak Tengah Otak tengah disebut juga disensefalon dan terletak di depan otak kecil

dan jembatan varol. Otak tengah ini berukuran kecil dan tidak mencolok. Fungsi utamanya adalah untuk memberikan impuls antara otak depan dengan otak belakang dan otak dengan mata. Di samping itu juga berfungsi menjaga keseimbangan.

Melalui pusat medula oblongata dan otak tengah menuju ke atas meru- pakan jaringan serabut saraf yang disebut dengan formasi retikuler yang berfungsi dalam mengaktifkan atau membangunkan otak depan. Aksi forma- si retikular sangat selektif, artinya formasi retikular ini dapat mengakibatkan kematian.

c) Otak Belakang Otak belakang terbagi menjadi dua bagian, yaitu medula oblongata

(sumsum lanjutan) dan serebelum (otak kecil). Masing-masing bagian tersebut memiliki koordinasi dan fungsi sendiri-sendiri.

(1) Medula Oblongata Bagian ini tampak seperti ujung bengkak pada tali spinal. Sebenarnya

ukurannya kecil tetapi fungsinya sangat besar, karena jika terjadi kerusakan pada bagian medula oblongata ini dapat mengakibatkan kematian. Fungsi medula oblongata, antara lain menstimulasi otot-otot antartulang rusuk dan diafragma sehingga dapat memungkinkan untuk pernapasan; mengkoordinir saraf yang mengatur detak jatung diameter arteriola, tekanan darah, suhu tubuh, gerakan alat-alat pencernaan, dan

Biologi SMA/MA Kelas XI 295 Biologi SMA/MA Kelas XI 295

Medula oblongata ini akan diteruskan ke bawah yang disebut sumsum tulang belakang. Bagian sumsum lanjutan yang menghubungkan antara sumsum lanjutan dengan otak disebut vons varolii (jembatan varoli).

(2) Serebelum (otak kecil) Serebelum terdiri atas dua belahan yang berliku-liku sangat dalam.

Fungsinya adalah untuk mengkoordinasikan kegiatan lokomotor tubuh, antara lain pengaturan otot, posisi, dan keseimbangan tubuh. Rusaknya bagian serebelum ini dapat mengakibatkan seseorang kehilangan koordinasi gerakan otot tubuh.

Pada Gambar 8.1 di depan gerakan halus dan lemah gemulai yang dihasilkan penari dikoordinir oleh serebelum.