Menurut ketentuan Pasal 139 KUHPerdata, dengan mengadakan perjanjian kawin, kedua calon suami-istri berhak melakukan penyimpangan terhadap
ketentuan undang-undang yang menyangkut persatuan harta kekayaan penyimpangan terhadap Pasal 119 KUHPerdata sepanjang, perjanjian itu tidak
menyalahi kesusilaan, ketertiban umum dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Pasal-Pasal selanjutnya yang menyangkut perjanjian kawin.
Berkaitan dengan hal tersebut yaitu dimana kekuasaan suami atas harta bersama adalah sangat luas, maka hukum positif memberikan perlindungan
hukum yang berupa peletakan sita jaminan terhadap harta bersama jika dikhawatirkan pihak suami melakukan kecurangan, seperti mengalihkan sebagian
besar harta bersama kepada pihak ketiga dengan maksud ketika perceraian telah terjadi, harta bersama yang di dapat pihak yang melakukan kecurangan tersebut
akan lebih banyak dari yang seharusnya. Sita jaminan terhadap harta bersama tersebut dikenal dengan istilah sita marital yang dapat diletakkan atas harta yang
diperoleh baik masing-masing atau suami isteri secara bersama-sama selama ikatan perkawinan berlangsung disebut harta bersama, tanpa mempersoalkan
terdaftar atas nama siapapun.
8
B. Perumusan Masalah
Dengan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk membuat karya tulis
dalam bentuk skripsi dengan judul “Tinjauan Yuridis Akibat Hukum Putusan Pernyataan Pailit SuamiIstri Terhadap Perjanjian Kredit Bank.”
8
J. Satrio, 1993, Hukum Harta Perkawinan, Bandung : Citra Aditya Bhakti, hal. 27.
Universitas Sumatera Utara
Adapun yang merupakan permasalahan yang timbul dalam penulisan ini
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah pengaturan perjanjian kredit dalam pemberian kredit oleh bank?
2. Bagaimanakah akibat hukum putusan pernyataan pailit suamiistri?
3. Bagaimanakah akibat hukum putusan pailit suamiistri atas perjanjian kredit
bank?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
1. Tujuan Penulisan
Tujuan penulis melaksanakan penelitian ini adalah : a.
Untuk mengetahui pengaturan perjanjian kredit dalam pemberian kredit oleh bank yang berlaku di Indonesia
b. Untuk mengetahui akibat hukum putusan pernyataan pailit suamiistri.
c. Untuk mengetahui akibat hukum putusan pailit suamiistri atas perjanjian
kredit bank. 2.
Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan skripsi yang akan penulis lakukan adalah:
a. Secara Teoritis
Guna mengembangkan khasanah ilmu pengetahuan hukum kepailitan, khususnya
mengenai aspek hukum perjanjian kredit bank pada suami atau istri sebagai dasar
permohonan kepailitan. b.
Secara Praktis 1
Agar masyarakat mengetahui harta pailit baik berupa harta dan kewajiban
Universitas Sumatera Utara
suami atau istri. 2
Dengan adanya penelitian ini dapat memberikan tambahan pengertian dan pemahaman tentang kewajiban Debitor pailit terhadap bank sebagai Kreditor
pailit. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkakan
pemgetahuan dan kemahaman mengenai hukum jaminan pada umumnya dan hukum kepailitan terhadap suamiistri serta kedudukan Bank sebagai pemegang
jaminan kebendaan pada perjanjian kredit pada lembaga jaminan dan apabila Debitor dalam keadaan pailit.
D. Keaslian Penulisan
Pengajuan judul yang disebutkan diatas telah melalui tahap penelusuran pada data pustaka di lingkuangan Universitas Sumatera Utara dan perolehan
informasi bahwa belum adanya pengangkatan judul yang diajukan oleh peneliti
yaitu tentang Tinjauan Yuridis Akibat Hukum Putusan Pernyataan Pailit SuamiIstri Terhadap Perjanjian Kredit Bank.
Dari penelurusan yang dilakukan, baik judul, perumusan masalah tidak sama dengan penelitian ini. Maka dapat dikatakan bahwa penelitian skripsi ini
adalah asli dan secara keilmuan akademik dapat dipertanggungjawabkan.
E. Tinjauan Kepustakaan