Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh. Pengumuman hasil penghitungan suara diperlambat.

semua orang sehingga eleminasi alami bisa terjadi dibanding pemantauan yang terlembaga. Untuk itu, KIP maupun pemerintah daerah di Aceh berperan untuk menjamin ruang yang pasti dan bersih dengan aturan yang terlembaga untuk memonitor prilaku para pelaku diatas guna menciptakan pilkada Aceh yang berkualitas dan alami. Berikut akan diuraikan tentang pengaturan perundang-undangan yang berkaitan dengan peranan KPUDKIP dalam rangka penyelenggaraan pemilihan kepala daerah: A. Peranan KIP Dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum Kepala Daerah Dalam Lingkungan Wilayah Propinsi Aceh Diatur Dalam Beberapa Peraturan Perundang-Undangan.

1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh.

Adapun yang menjadi peranan KIP dalam penyelenggaraan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah dalam lingkungan wilayah propinsi Aceh adalah: 45 a. Merencanakan dan menyelenggarakan pemilihan GubernurWakil Gubernur, bupatiwakil bupati, dan walikotawakil walikota; b. Menetapkan tata cara pelaksanaan pemilihan GubernurWakil Gubernur, bupatiwakil bupati, dan walikotawakil walikota; 45 Pasal 58 ayat 1 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh. Universitas Sumatera Utara c. Mengoordinasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan semua tahap pelaksanaan pemilihan GubernurWakil Gubernur, bupatiwakil bupati, dan walikotawakil walikota; d. Menetapkan tanggal dan tata cara pelaksanaan kampanye serta pemungutan suara pemilihan GubernurWakil Gubernur, bupatiwakil bupati, dan walikotawakil walikota; e. Menerima pendaftaran pasangan calon sebagai peserta pemilihan; f. Meneliti persyaratan calon GubernurWakil Gubernur, bupatiwakil bupati, dan walikotawakil walikota yang diusulkan; g. Menetapkan pasangan calon yang telah memenuhi persyaratan; h. Menerima pendaftaran dan mengumumkan tim kampanye; i. Melakukan audit dan mengumumkan laporan sumbangan dana kampanye; j. Menetapkan hasil rekapitulasi perhitungan suara dan mengumumkan hasil pemilihan GubernurWakil Gubernur, bupatiwakil bupati, dan walikotawakil walikota melalui rapat pleno; k. Melakukan evaluasi dan memberikan laporan kepada DPRADPRK terhadap pelaksanaan pemilihan GubernurWakil Gubernur, bupatiwakil bupati, dan walikotawakil walikota; dan l. Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diatur dalam peraturan perundangundangan. Universitas Sumatera Utara

2. Qanun Aceh Nomor 7 tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilihan Umum Di Aceh.

Adapun yang menjadi peranan KIP Aceh dalam penyelenggaraan pemilu GubernurWakil Gubernur, BupatiWakil Bupati dan WalikotaWakil Walikota, dalam lingkungan wilayah propinsi aceh meliputi: 46 a. Merencanakan program, anggaran dan jadwal pemilu GubernurWakil Gubernur di Aceh; b. Menyusun dan menetapkan tata kerja KIP Aceh, KIP kabupatenkota, PPK, PPS dan KPPS, berdasarkan peraturan perundang-undangan; c. Menyusun dan menetapkan pedoman yang bersifat teknis untuk setiap tahapan penyelenggaraan berdasarkan peraturan perundang- undangan; d. Melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan pemilu GubernurWakil Gubernur danatau yang berkaitan dengan tugas dan wewenang KIP Aceh kepada masyarakat; e. Mengkoordinasikan dan mengendalikan tahapan penyelenggaraan oleh KIP kabupatenkota; f. Menerima daftar pemilih dari KIP kabupatenkota; g. Memutakhirkan data pemilih berdasarkan data kependudukan dan menetapkannya dalam daftar pemilih; 46 Pasal 7 ayat 3 Qanun Aceh Nomor 7 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilihan Umum Di Aceh. Universitas Sumatera Utara h. Menerima pendaftaran pasangan calon GubernurWakil Gubernur sebagai peserta pemilihan; i. Meneliti persyaratan calon GubernurWakil Gubernur yang diusulkan; j. Menetapkan pasangan calon GubernurWakil Gubernur yang telah memenuhi persyaratan; k. Menerima pendaftaran dan mengumumkan tim kampanye pemilihan calon GubernurWakil Gubernur; l. Melakukan audit dan mengumumkan laporan sumbangan dana kampanye; m. Melakukan rekapitulasi, menetapkan dan mengumumkan hasil penghitungan suara pemilu GubernurWakil Gubernur, berdasarkan berita acara hasil rekapitulasi penghitungan suara di KIP kabupatenkota dengan membuat berita acara penghitungan suara dan sertifikat hasil penghitungan suara; n. Menyerahkan berita acara penghitungan suara dan sertifikat penghitungan suara kepada saksi peserta pemilu, panwaslu Aceh dan KPU; o. Menerbitkan keputusan KIP Aceh tentang pengesahan hasil pemilu GubernurWakil Gubernur dan mengumumkannya; p. Mengumumkan pasangan calon GubernurWakil Gubernur terpilih; Universitas Sumatera Utara q. Melaporkan hasil pemilihan GubernurWakil Gubernur kepada DPRA dan KPU; r. Memeriksa pengaduan danatau laporan adanya pelanggaran kode etik yang dilakukan anggota KIP kabupatenkota; s. Menindaklanjuti segera temuan dan laporan yang disampaikan oleh Panwaslu Aceh; t. Menonaktifkan sementara danatau mengenakan sanksi administratif kepada anggota KIP kabupatenkota, sekretaris KIP Aceh, dan pegawai sekretariat KIP Aceh yang terbukti melakukan tindakan yang mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan pemilu yang sedang berlangsung, berdasarkan rekomendasi dari Panwaslu Aceh, dan sesuai dengan ketentuan perundangundangan; u. Melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapan penyelenggaraan pemilu; dan v. Melaksanakan tugas dan wewenang lain berdasarkan peraturan perundangundangan. Sedangkan yang mejadi KIP Kabupatenkota dalam penyelenggaraan pemilu GubernurWakil Gubernur,BupatiWakil Bupati dan WalikotaWakil Walikota dalam wilayah propinsi aceh meliputi : Universitas Sumatera Utara a. Melaksanakan program dan anggaran serta melaksanakan pemilihan GubernurWakil Gubernur di KabupatenKota sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh KIP Aceh; b. Merencanakan program, anggaran dan jadwal pemilihan BupatiWakil Bupati dan WalikotaWakil Walikota di kabupatenkota; c. Membentuk PPK, PPS, dan KPPS dalam wilayah kerjanya; d. Menyusun dan menetapkan pedoman yang bersifat teknis untuk setiap tahapan penyelenggaraan berdasarkan peraturan perundang- undangan; e. Melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan pemilu danatau yang berkaitan dengan tugas dan wewenang KIP kabupatenkota kepada masyarakat; f. Mengoordinasikan dan mengendalikan tahapan penyelenggaraan oleh PPK, PPS, dan KPPS di wilayah kerjanya; g. Memutakhirkan data pemilih berdasarkan data kependudukan dan menetapkannya dalam daftar pemilih; h. Menerima daftar pemilih dari PPK dan menyampaikannya kepada KIP Aceh; i. Menerima pendaftaran pasangan bakal calon bupatiwakil bupati dan walikotawakil walikota sebagai peserta pemilihan; Universitas Sumatera Utara j. Meneliti persyaratan bakal calon bupatiwakil bupati dan walikotawakil walikota yang diusulkan; k. Menetapkan pasangan calon bupatiwakil bupati dan walikotawakil walikota yang telah memenuhi persyaratan; l. Menerima pendaftaran dan mengumumkan tim kampanye pemilihan calon bupatiwakil bupati dan walikotawakil walikota; m. Melakukan audit dan mengumumkan laporan sumbangan dana kampanye; n. Melakukan rekapitulasi, menetapkan dan mengumumkan hasil penghitungan suara pemilu bupatiwakil bupati dan walikotawakil walikota, berdasarkan berita acara hasil rekapitulasi penghitungan suara di PPK dengan membuat berita acara penghitungan suara dan sertifikat hasil penghitungan suara; b. Menyerahkan berita acara penghitungan suara dan sertifikat penghitungan suara kepada saksi peserta pemilu, Panwaslu kabupatenkota dan KIP Aceh; c. Menerbitkan keputusan KIP kabupatenkota tentang pengesahan hasil pemilu bupatiwakil bupati dan walikotawakil walikota dan mengumumkannya; d. Mengumumkan pasangan calon bupatiwakil bupati dan walikotawakil walikota terpilih; Universitas Sumatera Utara e. Melaporkan hasil pemilihan bupatiwakil bupati dan walikotawakil walikota kepada DPRK dan KIP Aceh; f. Memeriksa pengaduan danatau laporan adanya pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh PPK, PPS dan KPPS; g. Menindaklanjuti segera temuan dan laporan yang disampaikan oleh Panwaslu kabupatenkota; h. Menonaktifkan sementara danatau mengenakan sanksi administratif kepada anggota PPK, PPS, KPPS, sekretaris KIP kabupatenkota dan pegawai sekretariat KIP kabupatenkota yang terbukti melakukan tindakan yang mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan pemilu yang sedang berlangsung, berdasarkan rekomendasi dari Panwaslu kabupatenkota, dan sesuai dengan ketentuan perundang- undangan; i. Melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapan penyelenggaraan pemilu; dan j. Melaksanakan tugas dan wewenang lain berdasarkan peraturan perundangundangan. B. Peranan KPUD Dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum Kepala Daerah Diatur Dalam Beberapa Peraturan Perundang-Undangan. 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilihan Umum. Universitas Sumatera Utara Dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 secara eksplisit diatur hal-hal yang berkaitan dengan peranan KPUD Provinsi dan KabupatenKota dalam penyelenggaraan Pemilukada, diantaranya yaitu: Peranan KPUD Provinsi dalam penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah meliputi: 47 a. Merencanakan program, anggaran, dan jadwal Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi; b. Menyusun dan menetapkan tata kerja KPU Provinsi, KPU KabupatenKota, PPK, PPS, dan KPPS dalam Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi dengan memperhatikan pedoman dari KPU; c. Menyusun dan menetapkan pedoman yang bersifat teknis untuk tiap- tiap tahapan penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi berdasarkan peraturan perundang-undangan; d. Mengoordinasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan semua tahapan penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi berdasarkan peraturan perundangundangan dengan memperhatikan pedoman dari KPU; e. Memutakhirkan data pemilih berdasarkan data kependudukan dan menetapkannya sebagai daftar pemilih; 47 Pasal 10 ayat 3 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilihan Umum. Universitas Sumatera Utara f. Menerima daftar pemilih dari KPU KabupatenKota dalam penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi; g. Menetapkan pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah provinsi yang telah memenuhi persyaratan; h. Menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan suara Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan suara di KPU KabupatenKota dalam wilayah provinsi yang bersangkutan dengan membuat berita acara penghitungan suara dan sertifikat hasil penghitungan suara; i. Membuat berita acara penghitungan suara serta membuat sertifikat hasil penghitungan suara dan wajib menyerahkannya kepada saksi peserta Pemilu, Panwaslu Provinsi, dan KPU; j. Menetapkan dan mengumumkan hasil Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan suara Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi dari seluruh KPU KabupatenKota dalam wilayah provinsi yangbersangkutan dengan membuat berita acara penghitungan suara dan sertifikat hasil penghitungan suara; Universitas Sumatera Utara k. Menerbitkan keputusan KPU Provinsi untuk mengesahkan hasil Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi dan mengumumkannya; l. Mengumumkan pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah provinsi terpilih dan membuat berita acaranya; m. Melaporkan hasil Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi kepada KPU; n. Memeriksa pengaduan danatau laporan adanya pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh KPU KabupatenKota; o. Menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan yang disampaikan oleh Panwaslu Provinsi; p. Menonaktifkan sementara danatau mengenakan sanksi administratif kepada anggota KPU KabupatenKota, sekretaris KPU Provinsi, dan pegawai sekretariat KPU Provinsi yang terbukti melakukan tindakan yang mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan Pemilu yang sedang berlangsung berdasarkan rekomendasi Panwaslu Provinsi dan ketentuan peraturan perundang-undangan; q. Melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi danatau yang berkaitan dengan tugas dan wewenang KPU Provinsi kepada masyarakat; r. Melaksanakan pedoman yang ditetapkan oleh KPU; Universitas Sumatera Utara s. Memberikan pedoman terhadap penetapan organisasi dan tata cara penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah KabupatenKota sesuai dengan tahapan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan; t. Melakukan evaluasi dan membuat laporan penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi; u. Menyampaikan laporan mengenai hasil Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi kepada Dewan Perwakilan Rakyat, Presiden, gubernur, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi; dan v. Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan oleh KPU danatau undang-undang. Sedangkan peranan KPUD KabupatenKota dalam penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah meliputi: 48 a. Merencanakan program, anggaran, dan jadwal Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah KabupatenKota; b. Menyusun dan menetapkan tata kerja KPU KabupatenKota, PPK, PPS, dan KPPS dalam Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah KabupatenKota dengan memperhatikan pedoman dari KPU danatau KPU Provinsi; 48 Pasal 10 ayat 3 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilihan Umum. Universitas Sumatera Utara c. Menyusun dan menetapkan pedoman yang bersifat teknis untuk tiap- tiap tahapan penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah KabupatenKota berdasarkan peraturan perundang- undangan; d. Membentuk PPK, PPS, dan KPPS dalam Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi serta Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah KabupatenKota dalam wilayah kerjanya; e. Mengoordinasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan semua tahapan penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah KabupatenKota berdasarkan peraturan perundang-undangan dengan memperhatikan pedoman dari KPU danatau KPU Provinsi; f. Memutakhirkan data pemilih berdasarkan data kependudukan dan menetapkan data pemilih sebagai daftar pemilih; g. Menerima daftar pemilih dari PPK dalam penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah KabupatenKota; h. Menerima daftar pemilih dari PPK dalam penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi dan menyampaikannya kepada KPU Provinsi; i. Menetapkan pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah kabupatenkota yang telah memenuhi persyaratan; Universitas Sumatera Utara j. Menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan suara Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah KabupatenKota berdasarkan rekapitulasi hasil penghitungan suara dari seluruh PPK di wilayah kabupatenkota yang bersangkutan dengan membuat berita acara penghitungan suara dan sertifikat hasil penghitungan suara; k. Membuat berita acara penghitungan suara serta membuat sertifikat penghitungan suara dan wajib menyerahkannya kepada saksi peserta Pemilu, Panwaslu KabupatenKota, dan KPU Provinsi; l. Menerbitkan keputusan KPU KabupatenKota untuk mengesahkan hasil Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah KabupatenKota dan mengumumkannya; m. Mengumumkan pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah kabupatenkota terpilih dan membuat berita acaranya; n. Melaporkan hasil Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah KabupatenKota kepada KPU melalui KPU Provinsi; o. Memeriksa pengaduan danatau laporan adanya pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh PPK, PPS, dan KPPS; p. menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan yang disampaikan oleh Panwaslu KabupatenKota; Universitas Sumatera Utara q. Menonaktifkan sementara danatau mengenakan sanksi administratif kepada anggota PPK, PPS, sekretaris KPU KabupatenKota, dan pegawai sekretariat KPU KabupatenKota yang terbukti melakukan tindakan yang mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan Pemilu yang sedang berlangsung berdasarkan rekomendasi Panwaslu KabupatenKota dan ketentuan peraturan perundang-undangan; r. Melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah danatau yang berkaitan dengan tugas KPU KabupatenKota kepada masyarakat; s. Melaksanakan tugas dan wewenang yang berkaitan dengan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi berdasarkan peraturan perundang-undangan dan pedoman KPU danatau KPU Provinsi; t. Melakukan evaluasi dan membuat laporan penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah KabupatenKota; u. Menyampaikan hasil Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah KabupatenKota kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Menteri Dalam Negeri, bupatiwalikota, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah KabupatenKota; dan v. Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi danatau undang-undang. Universitas Sumatera Utara 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 telah diatur tentang Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, mulai dari Pasal 65 sampai dengan Pasal 118, kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih dalam satu pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil yang diajukan oleh partai politik atau gabungan partai politik. Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah KPUD yang bertanggungjawab kepada DPRD. Dalam melaksanakan tugasnya, KPUD menyampaikan laporan penyelenggaraan pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah kepada DPRD, kemudian dalam mengawasi penyelenggaraan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah dibentuk panitia pengawas pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah. Panitia pengawan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah dibentuk dan bertanggungjawab kepada DPRD dan berkewajiban menyampaikan laporannya. 49 49 Siswanto Sunarno, Hukum Pemerintahan Daerah Di Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika, 2008, hlm. 130. Universitas Sumatera Utara Adapun yang menjadi peranan KPUD dalam penyelenggaraan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah adalah: 50 a. merencanakan penyelenggaraan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah; b. menetapkan tata cara pelaksanaan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah sesuai dengan tahapan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan; c. mengkoordinasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan semua tahapan pelaksanaan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah; d. menetapkan tanggal dan tata cara pelaksanaan kampanye, serta pemungutan suara pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah; e. meneliti persyaratan partai politik atau gabungan partai politik yang mengusulkan calon; f. meneliti persyaratan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang diusulkan; g. menetapkan pasangan calon yang telah memenuhi persyaratan; h. menerima pendaftaran dan mengumumkan tim kampanye; i. mengumumkan laporan sumbangan dana kampanye; 50 Pasal 66 ayat 1 dan ayat 2 Undang-Undang Nomor 12 tahun 2008 Tentang Pemerintahan Daerah. Universitas Sumatera Utara j. menetapkan hasil rekapitulasi penghitungan suara dan mengumumkan hasil pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah; k. melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah; l. melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diatur oleh peraturan perundang-undangan; m. menetapkan kantor akuntan publik untuk mengaudit dana kampanye dan mengumumkan hasil audit. n. Dalam penyelenggaran pemilihan gubernur dan wakil gubernur KPUD kabupatenkota adalah bagian pelaksana tahapan penyelenggaran pemilihan yang ditetapkan oleh KPUD provinsi. Berikut ini akan digambarkan tabel mengenai perbandingan perbedaan dalam hal perekrutan untuk menjadi anggota KIP KabupatenKota dengan KPUD KabupatenKota : No MENGENAI KIP KPUD 1 Syarat Beragama Islam dan harus bisa membaca Alqur’an. Tidak ada syarat yang mengharuskan untuk menjadi anggota KPUD harus beragama Islam dan bisa membaca Alqur’an. 2 Rekruitmen DPRK membentuk tim ad hoc yang terdiri dari Keputusan akhir untuk memilih 5 orang anggota Universitas Sumatera Utara unsur masyarakat kemudian tim ad hoc melakukan penjaringan, hasil penjaringan diserahkan kepada Komisi A untuk dilakukan fit and propertest guna dipilih 5 orang diantaranya artinya keputusan akhir ada ditangan DPRK KPUD KabupatenKota ada ditangan KPUD Provinsi dari 10 orang calon yang diajukan oleh DPRD. 3 Pengangkatan Diusulkan oleh DPRK, ditetapkan oleh KIP Aceh dan dilantik oleh BupatiWalikota. Diusulkan oleh KPUD Propinsi, ditetapkan oleh KPU Pusat dan dilantik oleh KPUD Propinsi. 4 Penggunaan Anggaran Harus menggunakan nama KPUD untuk mengusulkan anggaran ke KPN Keuangan dan Perbendaharaan Negara. Tetap menggunakan nama KPUD. Sumber : Wawancara Dengan Ketua KIP Kabupaten Aceh Tenggara. Mendasarkan uraian tersebut diatas, didalam pelaksanaan pemilukada, maka penyelenggaraannya dipercayakan kepada KPU Provinsi dan KPU KabupatenKota, dan pada Pemerintahan Aceh diserahkan kepada KIP dan KIP KabupatenKota yang diposisikan bukan merupakan bahagian dari KPU Pusat. Hal ini akan menyederhanakan kinerja sesuai dengan wilayah masing-masing. Dengan demikian KPU didaerah tersebut dalam penyelenggaraan Pemilukada yang secara mandiri menyelenggarakan Pemilukada dapat melaksanakan Universitas Sumatera Utara tugasnya dengan mandiri. Namun demikian sebagai lembaga penyelenggara Pemilu tetap harus berkoordinasi dan berkonsultasi dengan KPU Pusat yang secara struktural adalah atasannya. Dipilihnya KPUDKIP sebagai penyelenggara Pemilukada secara mandiri bukan hanya untuk efisiensi dan profesionalisme semata. Akan tetapi yang paling mendasar adalah didalam kerangka menciptakan untuk lebih independensi dan imparsial. Penyelenggaraan dari para pelaksana yang efisien merujuk pada upaya menyelenggarakan pemilihan dan perhitungan suara secara tepat waktu berdasarkan asas Pemilu yang demokratis dan dengan logistik yang cukup dan dengan biaya yang sesuai dengan kondisi setempat yang tentunya paling mengerti keadaan dimaksud. Kontekstualitas hal ini menjadi sangat penting didalam Pemilukada yang menjadi momentum penting pula bagi rakyat didaerah. 51 Adapun yang dimasksud dengan sifat independen dan imparsial adalah bahwa didalam menyelenggarakan Pemilukada, penyelenggara dan semua pelaksana yang terkait tidak berada dibawah kendali suatu golongan, kelompok tim suskses pasangan calon atau tim kampanye, partai politik, pemerintah daerah, dan DPRD, melainkan sepenuhnya berdasarkan peraturan perundang-undangan dan kode etik pelaksana Pemilu yang ditegakkan secara obyektif dan profesional. Meskipun secara yuridis dinyatakan bahwa penyelenggara Pemilukada itu adalah KPUDKIP bersama Panwanslu, namun tumpuan atas penyelenggaraan Pemilukada dalam arti teknis adalah KPUD pada daerah masing-masing. 51 Samsul Wahidin, op.cit, hlm. 56. Universitas Sumatera Utara Panwaslu bertindak sebagai pengawas atas tahapan dan pelaksanaannya oleh KPUD. Dari pola pelaksanaan yang diselenggarakan pada saat ini, menunjukkan bahwa kinerja KPUKPUD cukup baik dalam arti terukur. Meskipun diberbagai daerah penilaian yang dialamatkan kepada KPUDKIP tidak menggembirakan yang diwujudkan dengan tindakan anarkis massa yang tidak puas dengan kinerja KPUDKIP. 52 Penilaian terhadap kinerja KPUDKIP tidak beres itu tercermin beberapa waktu, ketika diberbagai daerah terjadi amuk massa yang ditujukan kekantor KPUDKIP, amuk massa itu kemudian jauh berkurang dengan kesadaran bahwa KPUDKIP hanya sebagai pelaksana peraturan perundang-undangan yang tidak tahu-menahu dengan proses yang sedang berlangsung. Artinya mereka hanyalah sebagai pelaksana yang tidak dapat dimintakan pertanggungjawaban secara teknis diluar batas kewenangan dan tugas yang mereka emban. Kenyataan tersebut diatas sulit dipahami masyarakat pada saat awal-awal KPUDKIP dibentuk. Namun lambat laun seiring dengan kedewasaan masyarakat didalam berpolitik, maka hal tersebut dapat dieliminasi. Namun demikian operasionalisasi dari KPUDKIP bukannya tanpa hambatan dalam arti sepi dari masalah. Adanya silang tafsir terhadap berbagai peraturan perundang- undangan ditingkat pusat menunjukkan inkonsistensi lembaga tingkat pusat terhadap kebijakan yang ditempuh. Demikian pula tindak lanjut dari temuan atas pelanggaran yang terjadi ketika Pemilukada dilaksanakan menimbulkan 52 Ibid, hlm. 58. Universitas Sumatera Utara perbedaan tafsir yang berujung pada kemelut, khususnya antar kelompok masyarakat yang tidak menerima hasil dari sebuah proses pemilihan dengan KPUDKIP sebagai penyelenggara Pemilukada didaerah. Kemelut itu pada satu sisi dinilai sebagai sebuah langkah mundur dalam proses demokrasi. Dibeberapa daerah, khususnya Kabupaten Aceh Tenggara menunjukkan intensitas konflik yang seolah tidak kunjung selesai. Namun dalam perkembangan selanjutnya konflik seperti itu sekurangnya mereda dengan berhasilnya dilantik kepala daerah terpilih. Anarkisme massa didalam merefleksikan protes terhadap KPUDKIP pun selama ini disikapi pemerintah secara bijak. Kepada oknum yang kebanyakan berasal dari pihak yang kalah didalam Pemilukada dilokalisir sedemikian rupa sehingga dipandang sebagai tindak pidana biasa, meskipun secara fisik menimbulkan kerugian yang besar, berbagai kerusakan itu dicermati secara bijak dalam kontekstualitas politis. Pendidikan politik bagi warga masyarakat memerlukan proses panjang, dengan kesabaran dan biaya yang tidak murah. Dengan demikian proses pembelajaran didalam pendewasaan politik masyarakat tidak semata dilakukan secara langsung. Bentuk-bentuk lain seperti mendekati mereka berdasarkan pendidikan politik, dengan cara menjatuhkan vonis ringan dengan apa yang mereka lakukan adalah salah satu diantaranya. Kendatipun dalam tataran yuridis yang mereka Universitas Sumatera Utara lakukan itu telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana Pemilu yang hukumannya jauh lebih berat tetapi cenderung tidak dikenakan. 53 Akhirnya, dapat disimpulkan bahwa KPUDKIP adalah lembaga yang bertugas dan berwenang dalam penyelenggaraan Pemilukada. Dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur KPUD Kabupaten Kota atau KIP Kabupaten Kota adalah merupakan bahagian pelaksana KPUD Provinsi atau KIP Aceh untuk wilayah provinsi aceh. Pengesahan pengangkatan calon gubernur dan wakil gubernur terpilih dilakukan oleh Presiden dan pengesahan pengangkatan pasangan calon bupatiwalikota dan wakil bupatiwakil walikota terpilih dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden. 54 53 Ibid, hlm. 60. 54 Agussalim Andi Gadjong, Pemerintahan Daerah, Kajian Politik dan Hukum, Bogor: Ghalia Indonesia, 2007, hlm. 268. Universitas Sumatera Utara

BAB III MEKANISME PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM KEPALA

DAERAH YANG DILAKSANAKAN OLEH KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH KPUD Mendasarkan pada uraian Bab II yang dipaparkan diatas yang berkaitan dengan peranan KPUDKIP sebagai penyelenggara Pemilukada diatur dalam beberapa peraturan perundang-undangan yang tidak menjelaskan mengenai tata cara dalam menyelenggarakan pemilukada oleh KPUDKIP itu sendiri, maka pada bab ini penulis akan menguraikan mengenai mekanisme, atau dengan perkataan lain berkaitan dengan sistematika yang harus dilaksanakan oleh KPUDKIP dalam penyelenggaraan pemilukada. Sebagaimana dikemukakan sebelumnya bahwa Pemilukada tidak dapat dilepaskan keterkaitannya dengan aparat pelaksana Pemilukada itu sendiri yang dalam hal ini adalah KPUDKIP. Lebih teknis lagi, dapat dikatakan bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih secara langsung oleh rakyat, persyaratan dan tata caranya ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. Universitas Sumatera Utara Oleh karena itu, KPUDKIP sebagai penyelenggara Pemilukada dalam melaksanakan Pemilukada itu sendiri harus menjalankan suatu mekanisme atau tahapan, atau dengan perkataan lain disebut sebagai mekanisme atau tahapan dalam pelaksanaan Pemilukada. Adapun mekanisme atau tahapan yang harus dilaksanakan oleh KPUD dalam penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah adalah dilakukan dengan 2 dua tahapan, yaitu:

A. Tahap persiapan .

Adapun yang menjadi tahap persiapan dalam pelaksanaan Pemilukada adalah: 1. Pemberitahuan oleh DPRD kepada Kepala Daerah mengenai berakhirnya masa jabatan Kepala Daerah. 2. Pemberitahuan DPRD kepada KPUD mengenai berakhirnya masa jabatan Kepala Daerah. 3. Perencanaan penyelenggaraan, meliputi penetapan tata cara dan jadwal tahapan pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. 4. Pembentukan Panitia Pengawas, PPK, PPS, dan KPPS. 5. Pemberitahuan dan pendaftaran pemantau. 55

B. Tahap pelaksanaan.

Adapun yang menjadi tahap pelaksanaan Pemilukada adalah:

a. Penetapan daftar pemilih.

Warga negara yang berhak untuk memilih dalam pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah adalah Warga Negara Indonesia yang 55 Tri Ratnawati, Potret Pemerintahan Lokal Di Indonesia Dimasa Perubahan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006, hlm. 126. Universitas Sumatera Utara pada hari pemungutan suara sudah berumur 17 tujuh belas tahunsudah pernah kawin. Kemudian untuk dapat menggunakan hak pilihnya, seorang Warga Negara Indonesia harus terdaftar sebagai pemilih. Syarat- syarat yang harus dipenuhi untuk dapat didaftar sebagai pemilih adalah: a. Nyata-nyata tidak sedang terganggu jiwaingatan. b. Tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. 56 Dalam proses pendaftaran pemilih untuk pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah, daftar pemilih pada saat pelaksanaan, daftar pemilih pada saat pelaksanaan pemilu terakhir didaerah digunakan sebagai daftar pemilih untuk pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah. Daftar pemilih dimaksud ditambah dengan daftar pemilih tambahan, yaitu Warga Negara Indonesia yang telah memenuhi syarat sebagai pemilih pada hari pemungutan suara. Kemudian seorang pemilih hanya didaftar satu kali dalam daftar pemilih. Pemilih yang mempunyai lebih dari satu tempat tinggal harus menentukan satu diantaranya untuk ditetapkan sebagai tempat tinggal yang dicantumkan dalam daftar pemilih. Sebagai tanda bukti telah terdaftar sebagai pemilih, pemilih diberikan tanda bukti pendaftaran, kemudian ditukarkan dengan kartu pemilih. 56 Rozali Abdullah, op.cit, hlm. 66. Universitas Sumatera Utara Selanjutnya pemilih yang telah terdaftar sebagai pemilih, kemudian berpindah tempat tinggal atau ingin menggunakan hak pilihnya ditempat lain, harus melapor ke Panitia Pemungutan Suara PPS setempat. PPS yang bersangkutan memberikan surat keterangan pindah dan mencoret namanya dari daftar pemilih. Pemilih yang bersangkutan segera melaporkan kepindahannya kepada PPS ditempat pemilih yang baru. Pemilih terdaftar yang karena sesuatu hal yang sifatnya memaksa, tidak dapat menggunakan hak pilihnya di TPS yang sudah ditetapkan, dapat menggunakan hak pilihnya ditempat lain dengan menggunakan kartu pemilih, serta Kartu Tanda Penduduk danatau surat tugas. Dalam hal ini sebagai contoh dapat disebutkan antara lain, pemilih karena sakit harus dirawat dirumah sakit ditempat lain, pemilih yang ditahan karena melakukan suatu tindak pidana, juga para pemilih yang melaksanakan tugas pelayanan umum, seperti supir bus, pilot, wartawan, pemantau, dan lain sebagainya. 57 Selanjutnya daftar pemilih yang telah disusun, yaitu daftar pemilih pada saat pemilu terakhir didaerah yang bersangkutan ditambah pemilih baru, ditetapkan sebagai Daftar Pemilih Sementara DPS. Kemudian DPS ini diumumkan oleh PPS untuk mendapat tanggapan dari masyarakat. Pada kesempatan ini pemilih yang belum terdaftar dalam DPS dapat mendaftarkan diri ke PPS dan dimuat dalam daftar pemilih 57 Ibid, hlm. 67. Universitas Sumatera Utara tambahan. DPS dan daftar pemilih tambahan ditetapkan sebagai Daftar Pemilih Tetap DPT. DPT disahkan dan diumumkan oleh PPS. Tata cara pelaksanaan pendaftaran pemilih ditetapkan oleh KPUD.

b. Pendaftaran dan penetapan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah peserta pemilihan.

Peserta dalam pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah adalah pasangan calon yang diusulkan secara berpasangan oleh partai politik atau gabungan partai politik. Pengertian partai politik atau gabungan partai politk dalam hal ini adalah partai politik atau gabungan partai politik yang memiliki kursi di DPRD. Akan tetapi dengan ditetapkannya putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 005PUU-III2005, berkenaan dengan permohonan uji materil terhadap penjelasan Pasal 59 ayat 1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, yang diajukan oleh Mayjen Purn. Ferry Tinggogoy, dkk, dengan alasan bahwa penjelasan Pasal tersebut yang berbunyi:”Partai politik atau gabungan partai politik dalam ketentuan ini adalah partai politik atau gabungan partai politik yang memiliki kursi di DPRD”, merugikan hak konstitusional Pemohon, dan bertentanga dengan Pasal 18 ayat 4, Pasal 27 ayat 1 dan Pasal 28 ayat Universitas Sumatera Utara 1 UUD RI Tahun 1945. Oleh karena itu, Mahkamah Konstitusi dalam putusannya mengabulkan permohonan para pemohon, yaitu: 58 - Menyatakan: Penjelasan pasal 59 ayat 1 UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, bertentangan dengan UUD RI Tahun 1945. - Menyatakan: Penjelasan Pasal 59 ayat 1 UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat. Dengan adanya putusan Mahkamah Konstitusi tersebut, maka Partai Politik atau gabungan Partai Politik peserta Pemilu 2004, yang tidak memiliki kursi di DPRD, dapat mengusulkan pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dalam Pemilukada, asal saja Partai Politik atau gabungan partai Politik dimaksud memiliki akumulasi suara sah pada pemilu legislatif yang baru lalu sekurang-kurangnya 15. Oleh karena itu, partai politik atau gabungan partai politik yang dapat mengusulkan pasangan calon adalah partai politik atau gabungan partai politik yang memenuhi syarat: a. Memiliki sekurang-kurangnya 15 kursi di DPRD, atau b. Memiliki 15 akumulasi perolehan suara sah dalam daerah pemilihan yang bersangkutan. Syarat yang kedua ini adalah merupakan alternatif bagi Partai Politik atau gabungan Partai Politik yang tidak memenuhi syarat pertama, yaitu lima belas persen kursi di DPRD. Hal ini dimungkinkan karena terdapat 58 Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor 005PUU-III2005. Universitas Sumatera Utara kemungkinan Partai Politik atau gabungan Partai Politik yang tidak memperoleh lima belas persen kursi di DPRD, memperoleh lima belas persen akumulasi suara sah karena adanya sisa suara sidaerah-daerah pemilihan yang tidak terkonversi dalam bentuk kursi. Untuk memberi peluang kepada para bakal calon perorangan, Partai Politik atau gabungan Partai Politik, wajib membuka peluang yang seluas-luasnya, bagi bakal calon perseorangan dan selanjutnya memproses bakal calon dimaksud melalui mekanisme yang demokratis dan transparan. Dalam menetapkan pasangan calon, Partai Politik atau gabungan Partai Politik memperhatikan pendapat dan tanggapan masyarakat. 59 Idealnya, proses pencalonan dilakukan melalui sistem 2 dua pintu. Pintu pertama, melalu Partai Politik, sedangkan pintu kedua melalui usulan dari masyarakat calon perseorangan. Adapun yang menjadi syarat untuk dapat diusulkan sebagai calon kepala daerah dan wakil kepala daerah adalah Warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat: 60 a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. b. Setia kepada Pancasila sebagai dasar negara, UUD RI Tahun 19456, cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pemerintah. 59 Rozali Abdullah, op.cit, hlm. 69. 60 Pasal 58 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. Universitas Sumatera Utara c. Berpendidikan sekurang-kurangnya Sekolah Lanjutan Tingkat Atas danatau sederajat. d. Berusia sekurang-kurangnya tiga puluh tahun. e. Sehat jasmani dan rohani berdasarkan hasil pemeriksaan menyeluruh dari tim dokter. f. Tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau lebih. g. Tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. h. Mengenal daerahnya dan dikenal oleh masyarakat. i. Menyerahkan daftar kekayaan pribadi dan bersedia untuk diumumkan. j. Tidak sedang memiliki tanggungan hutang secara perseorangan danatau secara badan hukum yang menjadi tanggungjawabnya yang merugikan keuangan negara. k. Tidak sedang dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. l. Tidak pernah melakukan perbuatan tercela. Universitas Sumatera Utara m. Memliki Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP atau bagi yang belum mempunyai NPWP, wajib mempunyai bukti pembayaran pajak. n. Menyerahkan daftar riwayat hidup lengkap yang memuat antara lain riwayat pendidikan dan pekerjaan, serta keluarga kandung, suami atau isteri. o. Belum pernah menjabat sebagai kepala daerah atau wakil kepala daerah selama dua kali masa jabatan yang sama. p. Tidak dalam status sebagai penjabat kepala daerah. KPUD dalam melakukan penelitian terhadap persyaratan administrasi dari para calon, perlu untuk melakukan klarifikasi kepada instansi pemerintah yang berwenang dan menerima masukan dari masyarakat. Hasil penelitian tersebut dalam jangka waktu paling lama tujuh hari, terhitung sejak penutupan pendaftaran, diberitahukan kepada pimpinan partai politik yang mengusulkan pasangan calon yang bersangkutan. Apabila pasangan calon berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh KPUD, ternyata belum memenuhi syarat atau ditolak karena tidak memenuhi syarat, partai politik atau gabungan partai politik yang mengajukan calon diberi kesempatan untuk melengkapi dan atau memperbaiki surat pencalonan, beserta persyaratan pasangan calon atau mengajukan calon yang baru, paling lambat tujuh hari sejak pemberitahuan hasil penelitian persyaratan oleh KPUD, selanjutnya Universitas Sumatera Utara KPUD melakukan penelitian ulang kelengkapan data danatau perbaikan persyaratan pasangan calon dan memberitahukan hasil penelitian tersebut paling lambat tujuh hari kepada pimpinan partai politik atau gabungan partai politik yang mengusulkan. Apabila hasil penelitian persyaratan pasangan calon untuk kedua kalinya ditolak oleh KPUD, maka partai politik atau gabungan partai politik yang bersangkutan tidak dapat lagi mengajukan pasangan calon baru. Pasangan calon yang sudah ditetapkan oleh KPUD kemudian diumumkan secara luas paling lambat tujuh hari sejak selesainya penelitian. Kemudian dilakukan undan secara terbuka, dalam arti wajib dihadiri oleh pasangan calon, wakil partai politik atau gabungan partai politik yang mengusulkan, pers dan wakil masyarakat. 61 Penetapan dan pengumuman pasangan calon sebagaimana tersebut diatas oleh KPUD bersifat final dan mengikat. Artinya adalah bahwa dalam hal ini tidak ada lagi upaya, baik secara politis maupun secara hukum yang dapat dilakukan untuk membatalkan penetapan pasangan calon tersebut. 62 Kemudian partai politik atau gabungan partai politik dilarang menarik calonnya danatau pasangan calonnya. Pasangan calon atau salah seorang dari pasangan calon dilarang mengundurkan diri, terhitung sejak ditetapkan sebagai pasangan calon oleh KPUD. Apabila partai politik 61 Rozali Abdullah, op.cit, hlm. 74. 62 Perhatikan Pasal 61 ayat 4 Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. Universitas Sumatera Utara atau gabungan partai politik menarik calonnya danatau pasangan calon danatau salah seorang dari pasangan calon mengundurkan diri, maka partai politik atau gabungan partai politik yang mencalonkan tidak dapat lagi mengusulkan calon pengganti. Kemudian, apabila salah satu calon berhalangan tetap, maka: 1. Sejak penetapan calon sampai dimulainya hari kampanye, partai politik atau gabungan partai politik yang pasangan calonnya berhalangan tetap, dapat mengusulkan calon pengganti, paling lambat 3 tiga hari sejak pasangan calon berhalangan tetap. Kemudian, KPUD melakukan penelitian pesyaratan administrasi dan menetapkan pasangan calon pengganti paling lambat 4 empat hari sejak calon pengganti didaftarkan. 2. Sejak dimulainya masa kampanye sampai pemungutan suara, dan masih terdapat 2 dua pasang calon atau lebih, tahapan pelaksanaan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah dilanjutkan dan pasangan calon yang berhalangan tetap tidak dapat digantikan dan dinyatakan gugur. 3. Setelah pemungutan suara putaran pertama, sampai dimulainya hari pemungutan suara putaran kedua, tahapan pelaskanaan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah, ditunda paling lambat 30 tiga puluh hari. 63

c. Kampanye.

Kampanye dilaksanakan sebagai bahagian dari penyelenggaraan pemilukada. Kampanye dilakukan selama 14 empat belas hari dan berakhir 3 tiga hari sebelum hari pemungutan suara. Kampanye diselenggarakan oleh tim kampanye yang dibentuk oleh pasangan calon bersama-sama partai politik atau gabungan partai politik yang 63 Soedarsono, Mahkamah Konstitusi Sebagai pengawal Demokrasi, Penyelesaian Sengketa Hasil Pemilu Oleh Mahkamah Konstitusi, Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI, 2006, hlm. 96. Universitas Sumatera Utara mengusulkan pasangan calon, dan didaftarkan ke KPUD bersamaan dengan pendaftaran pasangan calon. Kampanye dilakukan seara bersama- sama atau secara terpisah oleh pasangan calon danatau oleh tim kampanye dengan ketentuan: 64 1. Penanggungjawab kampanye adalah pasangan calon, yang pelaksanaannya dipertanggungjawabkan oleh tim kampanye. 2. Tim kampanye dapat dibentuk secara berjenjang di provinsi, kabupatenkota bagi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur dan kabupatenkota dan kecamatan bagi pasangan calon bupatiwalikota dan wakil bupatiwakil walikota. 3. Dalam kampanye, rakyat mempunyai kebebasan untuk menghadiri kampanye. Kampanye dilaksanakan melalui: 1. Pertemuan terbatas. 2. Tatap muka dan dialog. 3. Penyebaran melalui media cetak dan media elektronik. 4. Penyiaran melalui radio danatau televisi. 5. Penyebaran bahan kampanye kepada umum. 6. Rapat umum. 7. Debat publikdebat terbuka antar calon, danatau 64 Siswanto Sunarno, op.cit, hlm. 135. Universitas Sumatera Utara 8. Kegiatan lain yang tidak melanggar peraturan perundang- undangan. Pasangan calon wajib menyampaikan visi, misi, dan program secara lisan maupun tertulis kepada masyarakat. Kemudian calon kepala daerah dan wakil kepala daerah berhak untuk mendapatkan informasi atau data dari pemerintah daerah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Penyampaian materi kampanye dilakukan dengan cara yang sopan, tertib dan bersifat edukatif. Penyelenggaraan kampanye dilakukan diseluruh wilayah provinsi untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur serta diseluruh wilayah kabupatenkota untuk pemilihan bupati dan wakil bupati serta walikota dan wakil walikota. Kemudian media cetak dan media elektronik juga harus memberikan kesempatan yang sama kepada pasangan calon untuk menyampaikan tema dan materi kampanye dan memasang iklan pemilukada dalam rangka kampanye. Demikian juga pemerintah daerah harus memberikan kesempatan yang sama kepada pasangan calon untuk menggunakan fasilitas umum. Namun, dalam melaksanakan kegiatan kampanye dilarang: 65 a. Mempersoalkan dasar negara Pancasila dan Pembukaan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. 65 Perhatikan Pasal 78 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. Universitas Sumatera Utara b. Menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan calon kepala daerahwakil kepala daerah danatau partai politik. c. Menghasut atau mengadu domba partai politik, perseorangan, danatau kelompok masyarakat. d. Menggunakan kekerasan, ancaman kekerasan atau menganjurkan penggunaan kekerasan kepada perseorangan, kelompok masyarakat danatau partai politik. e. Mengganggu keamanan, ketentraman, dan ketertiban umum. f. Mengancam dan menganjurkan penggunaan kekerasan untuk mengambil alih kekuasaan dari pemerintah yang sah. g. Merusak danatau menghilangkan alat peraga kampanye pasangan calon lain. h. Menggunakan fasilitas dan anggaran pemerintah dan pemerintah daerah. i. Menggunakan tempat ibadah dan tempat pendidikan. j. Melakukan pawai dan arak-arakan yang dilakukan dengan berjalan kaki danatau dengan kenderaan dijalan raya. Kemudian dalam kampanye dilarang melibatkan: a. Hakim pada semua peradilan. b. Pejabat BUMNBUMD. c. Pejabat struktural dan fungsional dalam jabatan negeri. Universitas Sumatera Utara d. Kepala desa. Pasangan calon juga dilarang melibatkan Pegawai negeri Sipil, anggota TNI, dan anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai peserta kampanye dan juru kampanye dalam pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah. Pejabat negara, pejabat struktural dan fungsional dalam jabatan negeri, dan kepala desa dilarang membuat keputusan danatau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye. Pasangan calon danatau tim kampanye juga dilarang untuk menjanjikan danatau memberi uang atau materi lainnya untuk mempengaruhi pemilih. Kemudian pasangan calon danatau tim kampanye yang terbukti melakukan pelanggaran berdasarkan putusan pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum tetap dikenakan sanksi pembatalan sebagai pasangan calon oleh DPRD. 66

d. Pemungutan Suara.

Tahapan yang paling mementukan dalam proses pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah, adalah tahap pemungutan suara. Pemungutan suara dilakukan paling lambat satu bulan sebelum masa jabatan kepala daerah berakhir. Pemungutan suara dilakukan pada hari libur atau hari yang diliburkan. pemungutan suara dilakukan dengan cara memberikan suara melakui surat suara, yang berisi nomor urut, foto, dan 66 Ibid. Universitas Sumatera Utara nama pasangan calon. jumlah surat suara dicetak sama dengan jumlah pemilih ditambah 2½ dari jumlah pemilih. Tambahan sebanyak 2½ digunakan sebagai cadangan di setiap TPS untuk mengganti surat suara yang rusak atau salah dicoblos oleh pemilih. Penggunaan surat suara cadangan di setiap TPS harus dibuat berita acara. Pemberian suara di bilik suara, dilakukan dengan mencoblos salah satu pasangan calon yang ada dalam surat suara. 67 Apabila ada pemilih tuna netra, tuna daksa, atau yang mempunyai halangan fisik lain, pada saat pemberian suara, dapat dibantu oleh petugas Kelompok Pelaksana Pemungutan Suara KPPS atau orang lain atas permintaan pemilih yang bersangkutan. Petugas KPPS atau orang lain yang membantu pemilih tuna netra atau yang mempunyai halangan fisik lain, wajib merahasiakan pilihan yang dibantunya. Mengenai ketentuan pemberian bantuan kepada pemilih, sebagaimana dimaksud diatas, lebih lanjut akan diatur dalam peraturan pemerintah. Setiap TPS paling banyak melayani tiga ratus orang pemilih. Lokasi TPS ditentukan di tempat-tempat yang mudah dijangkau, termasuk oleh penyandang cacat, serta menjamin setiap pemilih dapat memberikan suaranya secara langsung, bebas dan rahasia. Mengenai jumlah, lokasi, bentuk dan tata lelak TPS ditetapkan oleh KPUD. Untuk keperluan 67 Ariwibowo, Negara, Pemilihan Umum dan Demokrasi, Jakarta: Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, 2005, hlm. 117. Universitas Sumatera Utara pemungutan suara, disediakan kotak suara sebagai tempat surat suara yang telah dicoblos oleh para pemilih. Mengenai jumlah, bahan, bentuk, kuran dan warna kotak suara dimaksud, ditetapkan oleh KPUD dengan berpedoman kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pada hari pemungutan suara, sebelum melaksanakan pemungutan suara, KPPS melakukan : 1. Membuka kotak suara; 2. Mengeluarkan seluruh isi kotak suara; 3. Mengidentifikasi jenis dokumen dan peralatan; atau 4. Menghitung jumlah setiap jenis dokumen dan peralatan. 68 Kegiatan tersebut di atas dapat dihadiri oleh saksi pasangan calon, panitia pengawas, pemantau dan warga masyarakat dan harus dibuat berita acaranya, yang ditandatangani oleh Ketua KPPS, dan sekurang- kurangnya dua anggota KPPS dan dapat pula ditandatangani oleh para saksi dari pasangan calon suara, pemilih Sebelum dimulai pemungutan suara ketua KPPS memberikan penjelasan mengenai tata cara pemungutan suara, berikut ini. 1. Dalam memberikan suara, pemilih diberikan kesempatan berdasarkan nomor urut kehadiran pemilih di TPS 68 Ibid, hlm. 119. Universitas Sumatera Utara 2. Apabila pemilih kebetulan menerimasurat suara dalam keadaan rusak, dapat meminta surat suara pengganti surat suara kepada KPPS dan penggantian ini hanya berlaku untuk satu kali 3. Apabila pemilih keliru dalam melakukan pencoblosan, pemilis dapat meminta penggantian surat suara kepada KPPS, dan penggantian hanya berlaku untuk satu kali. 4. Pemilih yang telah memberikan suaranya diberi tanda khusus oleh KPPS. Tanda khusus dimaksud ditetapkan oleh KPUD dengan berpedoman pada peraturan pemerintah. Surat suara yang sudah dicoblos oleh pemilih dinyatakan sah apabila: 1. Surat suara ditandatangani olehketua KPPS; 2. Tanda coblos hanya terdapat pada satu kotak segi empat yang memuat satu pasangan calon; atau 3. Tanda coblos terdapat dalam salah satu kotak segi empat yang memuat nomor, foto dan nama pasangan calon yang telah ditentukan; atau 4. Tanda coblos lebih dari satu, tapi masih di dalam salah satu kotak segi empat, yang memuat nomor, foto dan nama pasangan calon; atau 5. Tanda coblos terdapat pada salah satu garis kotak segi empat, yang memuat nomor, foto dan nama pasangan calon. Universitas Sumatera Utara Setelah pemungutan suara berakhir, KPPS melalui melakukan penghitungan suara. Sebelum memulai penghitungan suara, KPPS terlebih dahulu menghitung: 1. Jumlah pemilih yang memberikan suara berdasarkan salinan daftar pemilih tetap; 2. Jumlah pemilih yang berasal dari TPS lain; 3. Jumlah surat suara yang tidak terpakai; dan 4. Jumlah surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karena rusak atau k eliru dicoblos. 69 Penghitungan suara harus dilakukan dan diselesaikan di TPS yang bersangkutan dan dapat dihadiri oleh saksi pasangan calon, panitia pengawas, pemantau dan warga masyarakat. Saksi Pasangan Calon harus membawa surat mandat dari tim kampanye yang bersangkutan dan menyerahkannya kepada ketua KPPS. Guna mencegah terjadinya kecurangan dalam bentuk manipulasi angka penghitungan suara, penghitungan suara harus dilakukan dengan cara yang memungkinkan saksi pasangan calon, penitia pengawas, pemantau dan warga masyarakat, melalui saksi pasangan calon yang hadir, dapat mengajukan keberatan terhadap jalannya penghitungan suara oleh KPPS apabila terdapat hal-hal yang tidak sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jika keberatan yang diajukan oleh saksi pasangan calon atau warga 69 Rozali Abdullah, op.cit, hlm. 86. Universitas Sumatera Utara masyarakat dapat diterima, KPPS seketika itu juga melakukan pembetulan. 70 Setelah selesai penghitungan suara, KPPS segera membuat berita acara dan sertifikat hasil penghitungan suara yang ditandatangani oleh ketua KPPS, dan dapat pula ikut ditandatangani oleh para saksi pasangan calon. Kemudian satu eksempalar salinan berita acara dan sertifikat hasil penghitungan suara, diberikan kepada masing-masing saksi pasangan calon dan satu eksempalr lagi ditempel di tempat umum yang bisa dilihat oleh warga masyarakat. Pada kesempatan pertama sesudah penghitungan suara, KPPS menyerahkan berita acara dan sertifikat hasil penghitungan suara, surat-surat dan alat kelengkapan administrasi pemungutan dan penghitungan surat kepada PPS. PPS, setelah menerima berita acara dan sertifikat hasil penghitungan suara tersebut, membuat berita acara penerimaan. Selanjutnya, PPS melakukan rekapitulasi jumlah suara untuk tingkat desakelurahan. Pada saat PPS mekalukan rekapitulasi dapat dihadiri saksi pasangan calon, penitia pengawas, pemantau dan warga masyarakat. Dalam hal ini saksi pasangan calon juga harus membawa surat mandat dari tim kampanye yang bersangkutan dan menyerahkannya kepada PPS. Pasangan calon dan warga masyarakat, melalui saksi pasangan calon yang hadir, dapat mengajukan keberatan terhadap jalannya penghitungan suara oleh PPS apabila ternyata terdapat hal-hal 70 Ibid, hlm. 87. Universitas Sumatera Utara yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangfan yang berlaku. Apabila keberatan yang disampaikan oleh saksi dapat diterima, PPS seketika itu juga melakukan pembetulan. Seteah selesai melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara di semua TPS yang ada di wilayah kerja desakelurahan yang bersangkutan, PPS membuat berita acara dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara, yang ditandatangani oleh ketua dan sekurang-kurangnya dua angora PPS, serta ditandatangani oleh saksi pasangan calon. PPS wajib memberikan satu eksemplar salinan berita acara dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara di PPS kepada masing-masing saksi pasangan calon yang hadir dan menempelkan satu eksemplar di tempat umum yang dapat dilihat warga masyarakat. Selanjutnya, satu eksemplar berkas berita acara dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara di PPS diserahkan kepada PPK setempat. PPK setelah menerima berita acara dan sertifikat rekapitulasi hali penghitungan suara dari PPS membuat berita acara penerimaan. Selanjutnya, PPK mengadakan rapat pleno dalam rangka melakuan rekapitulasi jumlah suara tingkat kecamatan. Rapat pleno ini dapat dihadiri oleh saksi pasangan calon, penitia pengawas, pemantau dan warga masyarakat. Untuk menghadiri rapat pleno ini saksi pasangan calon harus membawa surat mandat dari tim kampanye yang bersangkutan dan menyerahkanmya kepada PPK. Dalam rapat pleno ini Universitas Sumatera Utara pasangan calon dan warga masyarakat, melalui saksi yang hadir, dapat mengajukan keberatan terhadap jalanya penghitungan suara yang dilakukan PPK apabila ternyata terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Apabila keberatan yang diajukan tersebut dapat diterima dengan alsan dan bukti yang kuat, seketika itu juga PPK melakukan pembetulan. Setelah selesai melakukan rekapitulasi penghitungan suara untuk semua PPS yang ada diwilayah kerja kecamatan yang bersangkutan, PPK membuat berita acara dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara yang ditandatangani oleh ketua dan sekurang-kurangnya dua anggota PPK, serta ikut ditandatangani oleh saksi pasangan calon yang hadir. Dalam hal ini PPK wajib memberikan satu eksemplar salinan berita acara dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara kepada saksi yang hadir dan menempelkan satu eksemplar di tempat umum. Selanjutnya PPK wajib menyerahkan satu eksemplar berkas rekapitulasi hasil suara tersebut kepada KPU kabupatenkota. 71 KPU kabupatenkota, setelah menerima berita acara dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara dari PPS membuat berita acara penerimaan. Selanjutnya, KPU kabupatenkota mengadakan rapat pleno dalam rangka melakuan rekapitulasi hasil penghitungan suara untuk 71 Syamsudin Haris, Pemilu Langsung Ditengah Oligarki Partai, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka, 2005, hlm. 71. Universitas Sumatera Utara semua kecamatan yang ada diwilayah kabuptenkota yang bersangkutan. Rapat pleno ini dapat dihadiri oleh saksi pasangan calon, penitia pengawas, pemantau dan warga masyarakat. Untuk menghadiri rapat pleno ini saksi pasangan calon harus membawa surat mandat dari tim kampanye yang bersangkutan dan menyerahkanmya kepada KPU kabupatenkota. Melalui saksi yang hadir, pasangan calon dan warga masyarakat dapat mengajukan keberatan terhadap jalannya penghitungan suara yang dilakukan KPU kabupatenkota, apabila ternyata terdapat hal- hal yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Apabila keberatan yang diajukan tersebut berdasarkan dengan alasan dan bukti yang kuat diterima, maka seketika itu juga rapat pleno KPU kabupatenkota melakukan pembetulAn. Setelah rekapitulasi hasil penghitungan suara, untuk semua kecamatan yang ada dalam wilayah kabupatenkota yang bersangkutan selesai, KPU kabupatenkota yang bersangkutan membuat berita acara dan sertifikat hasil penghitungan suara, yang ditandatangani oleh ketua dan sekurang-kurangnyAa dua anggota KPU kabupatenkota yang bersangkutan, serta ditandatangani oleh saksi masing-masing pasangan calon yang hadir. Lebih lanjut KPU kabupatenkota, wajib member satu eksemplar salinan berita acara dan sertifikat hasil penghitungan suara kepada saksi pasangan calon yang hadir dan menempelkan satu eksemplar sertifikat hasil penghitungan Universitas Sumatera Utara suara di tempat umum. KPU kabupatenkota wajib menyerahkan satu eksemplar berita acara dan sertifikat hasil penghitungan suara kabupatenkota kepada KPU provinsi, dalam wilayah KPU kabupatenkota berada. 72

e. Penetapan Calon Terpilih dan Pelantikan.

Pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang memperoleh suara lebih dari 50 lima puluh persen jumlah suara sah ditetapkan sebagai pasangan calon terpilih. Apabila ketentuan itu tidak terpenuhi, pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang memperoleh suara lebih dari 25 dua puluh lima persen dari jumlah suara sah, pasangan calon yang perolehan suaranya terbesar dinyatakan sebagai pasangan calon terpilih. Dalam hal pasangan calon yang perolehan suara terbesar terdapat lebih dari satu pasangan calon yang perolehan suaranya sama, penentuan pasangan calon terpilih dilakukan berdasarkan wilayah perolehan suara yang lebih luas. Apabila ketentuan tersebut tidak terpenuhi, atau tidak ada yang mencapai 25 dua puluh 72 Ibid, hlm. 74. Universitas Sumatera Utara lima persen dari jumlah suara sah, dilakukan pemilihan putaran kedua yang diikuti oleh pemenang pertama dan pemenang kedua. 73 Apabila pemenang pertama diperoleh dua pasangan calon, kedua pasangan calon tersebut berhak mengikuti pemilihan putaran ke dua. Apabila pemenang pertama diperoleh oleh tiga pasangan calon atau lebih, penentuan peringkat pertama dan kedua dilakukan berdasarkan wilayah perolehan suara yang lebih luas. Apabila pemenang kedua diperoleh oleh lebih dari satu pasangan calon, penetuannya dilakukan berdasarkan wilayah perolehan suara yang lebih luas. Pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang memperoleh suara terbanyak pada putaran kedua dinyatakan sebagai pasangan calon terpilih. 74 Dalam hal wakil kepala daerah terpilih berhalangan tetap, calon kepala daerah terpilih dilantik menjadi kepala daerah. Kepala daerah mengusulkan dua calon wakil kepala daerah kepada DPRD untik dipilih. Dalam hal calon kepala daerah terpilih halangan tetap, calon wakil kepala daerah terpilih dilantik menjadi kepala daerah. Kepala daerah mengusulkan dua calon wakil kepala daerah kepada DPRD untik dipilih. Dalam hal pasangan calon terpilih berhalangan tetap, partai politik atau gabungan partai pilitik yang pasangan calonnya meraih suara terbanyak pertama dan kedua mengusulkan pasangan calon kepada DPRD untuk 73 Perhatikan Pasal 107 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. 74 Siswato Sunarmo, op.cit, hlm. 139 Universitas Sumatera Utara dipilih menjadi kepala daerah dan wakil kepala daerah selambat- lambatnya dalam waktu 60 enam puluh hari. Untuk memilih wakil kepala daerah pemilihannya dilakukan selambat-lambatnya dalam waktu 60 enam puluh hari.

f. Pengesahan Pengangkatan Calon Terpilih.

Pengesahan pengangktan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur terpilih dilakukan oleh presiden selambat-lambatnya dalam waktu 30 tiga puluh hari. Pengesahan pengangkatan pasangan calon bupati dan wakil bupatiatau walikota dan wakil walikota terpilih dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden selambat- lambatnya dalam waktu 30 tiga puluh hari. Pasangan gubernur dan wakil gubernur terpilih diusulkan oleh DPRD provinsi, selambat- lambatnya dalam 3 tiga hari, kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri berdasarkan berita acara penetapan pasangan calon terpilih dari KPU provinsi untuk mendapatkan pengesahan pengangkatan. Pasangan calon bupati dan wakil bupati atau walikota dan wakil walikota diusulkan oleh DPRS kabupatenkota, selambat-lambatnya dalam 3 tiga hari, kepada Menteri Dalam Negeri melalui gubernur berdasarkan berita acara penetapan pasangan calon terpilih dari KPU kabupatenkota untuk mendapatkan pengesahan pengangkatan. Kepala daerah dan wakil kepala daerah sebelum memangku jabatannya dilantik dengan mengucapkan Universitas Sumatera Utara sumpahjanji yang dipandu oleh pejabat yang melantik. Gubernur dan wakil gubernur dilantik oleh Menteri Dalam Negeri atas nama presiden. Bupati dan wakil bupati atau walikota dan wakil walikota dilantik oleh wakil gubernur atas nama presiden. Pelantikan dilaksanakan dalam Rapat Paripurna DPRD. Biaya kegiatan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah dibebankan kepada APBD. 75

BAB IV PENYEBAB KONFLIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH

KABUPATEN ACEH TENGGARA PERIODE 2007-2012

A. Pengertian konflik.

Konflik berasal dari bahasa latin yaitu kata conflictus yang artinya pertentangan. 76 75 Ibid, hlm. 140. . Defenisi konflik menurut para ahli sangatlah bervariasi karena para ahli melihat konflik dari berbagai sudut pandang atau perspektif yang berbeda-beda. Akan tetapi secara umum konflik dapat digambarkan sebagai benturan kepentingan antara dua ihak atau lebih, dimana salah satu pihak merasa diperlakukan secara tidak adil, kemudian kecewa. Dan kekecewaan itu dapat diwujudkan melalui konflik dengan cara-cara yang 76 Poerwodaminto W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2000, hlm. 461. Universitas Sumatera Utara legal dan illegal. Kemudian konflik juga diartikan sebagai hubungan antara 2 dua pihak atau lebih individu atau kelompok yang memiliki atau merasa sasaran-sasaran yang tidak sejalan. 77 Webster menyatakan bahwa: Konflik adalah suatu perkelahian, peperangan atau perjuangan yaitu berupa konfrontasi fisik antara beberapa pihak. Kata ini kemudian berkembang dengan masuknya ketidaksepakatan yang tajam atau oposisi atas berbagai kepentingan, ide, dan lain-lain. Dengan perkataan lain, konflik juga menyentuh asfek psikologis dibalik konfrontasi fisik yang terjadi, selain konfrontasi itu sendiri. 78 Dari pengertian tersebut diatas, maka dapat dikatakan bahwa konflik politik terbentuk karena adanya penguasa politik. Karena tidak ada masyarakat yang tidak mempunyai penguasa politik. Dalam hal ini konflik politik yang terutama adalah konflik antar penguasa politik dalam melihat objek kekuasaan politik. Konflik politik terjadi karena salah satu pihak memiliki aspirasi yang tinggi atau karena alternatif yang sulit didapat. 79 B. Penyebab terjadinya konflik pada pemilihan BupatiWakil Bupati Kabupaten Aceh Tenggara periode 2007-2012.

1. Pengumuman hasil penghitungan suara diperlambat.

Selama kurun waktu transisi 1998-2002 telah terjadi kurang lebih 6 enam kasus pada pemilihan Gubernur yang bermasalah dan 10 sepuluh kasus pemilihan BupatiWalikota diseluruh Indonesia yang menyebabkan terjadinya konflik politik. Konflik dipicu oleh isu yang 77 Nasikun, Sistem Sosial Indonesia, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995, hlm. 21. 78 Ibid, hlm. 23. 79 Ibid, hlm. 25. Universitas Sumatera Utara berbeda-beda antara satu kasus dengan kasus yang lainnya, akan tetapi secara umum yang muncul adalah: a. Terjadinya perbedaan penafsiran dari segi hukum atas hasil pemilihan. b. Adanya kelompok pendukung yang tidak menerima hasil pemilihan sehingga menimbulkan protes. c. Hasil pemilihan dianggap cacat hukum. 80 Kemudian pasca pemilihan Bupati Kabupaten Aceh Tenggara yang dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Independen KIP Kabupaten Aceh Tenggara pada tanggal 20 November 2006, sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan bahwa pengumuman hasil penghitungan suara akan dilaksanakan pada tanggal 11 Desember 2006, namun pada kenyataannya pihak KIP Kabupaten Aceh Tenggara terus melakukan pengunduran pengumuman hasil penghitungan suara dengan alasan telah terjadinya penggelembungan suara dibeberapa daerah pemilihan, dimana hal inilah yang menjadi cikal bakal terjadinya konflik pada pemilihan BupatiWakil Bupati Kabupaten Aceh Tenggara Periode 2007-2012 karena telah menuai berbagai protes dari pendukung masing-masing calon atau kandidat. 81 80 Tim Litbang Kompas, Indonesia Dalam Krisis 1997-2002, Jakarta: Kompas, 2002, hlm. 279. 81 Wawancara Dengan Dedy Mulyadi Selian, Ketua Komisi Independen Pemilihan KIP Kabupaten Aceh Tenggara Periode 2008-2013, Senin, 26 Juli 2010. Universitas Sumatera Utara Selanjutnya karena pihak KIP Kabupaten Aceh Tenggara terus saja melakukan pengunduran pengumuman hasil penghitungan suara dan dianggap tidak professional dalam menyelenggarakan pemilihan kepala daerah di Kabupaten Aceh Tenggara, maka berdasarkan Surat Keputusan KIP provonsi Nanggroe Aceh Darusaalam Nomor 10 Tahun 2007 Tentang Pemberhentian Ketua dan ANggota KIP Kabupaten Aceh Tenggara tanggal 11 Mei 2007, maka peranan KIP Kabupaten Aceh Tenggara dalam melaksanakan pemilihan BupatiWakil Bupati Kabupaten Aceh Tenggara Periode 2007-2012 diambil alih oleh KIP Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, hal tersebut sesuai dengan salah satu kewenangan KIP Nanggroe Aceh Darussalam yaitu: “Menonaktifkan sementara danatau mengenakan sanksi administratif kepada anggota KIP kabupatenkota, sekretaris KIP Aceh, dan pegawai sekretariat KIP Aceh yang terbukti melakukan tindakan yang mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan pemilu yang sedang berlangsung, berdasarkan rekomendasi dari Panwaslu Aceh, dan sesuai dengan ketentuan perundangundangan” 82

2. Adanya indikasi penggelembungan suara.