BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang persepsi konsumen sudah pernah dilakukan, dintaranya Widyastuti 2006 dengan judul “Analisis Persepsi Konsumen Terhadap Bauran
Pemasaran Pada Restoran Kentucky Fried Chicken KFC Cabang Helvetia Medan”. Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen yang mengunjungi KFC yang secara
kebetulan bertemu digunakan sebagai responden sampel aksidental dengan menelitri sebanyak 100 orang. Metode pengumpilulan data menggunakan kuisioner.
Teknik analisis data menggunakan analisi deskriptif dan rata-rata hitung mean score. Hasil penelitian diperoleh bahwea variabel produk dengan indikator kualitas
produk merupakan satu-satunya indikator yuang memiliki persepsi konsumen yangb “Sangat Baik” yakni sebesar 4,31, sedangkan indikator lainnya hanya memiliki
persepsi konsumen yang “Baik”. Secara umum responden memiliki persepsi yang positif terhadap bauran pemasaran KFC Cabang Helvetia Medan.
Ritonga 2007 dengan judul “Analisis Persepsi Konsumen Terhadap Brand Equity Nokia dan Sony Ericsson Studi Kasus pada MahasiswaI Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Sumatera Utara”. Teknik analisis data menggunakan rata-rata hitung mean aritmathic. Hasil penelitian diperoleh dimensi brand equity Nokia
memiliki nilai yang lebih positif. Dimensi brand equity Nokia berupa brand awareness, brand association, dan brand royalty mendapat persepsi yang sangat baik,
sedangkan dimensi brand equity Sony Ericsson hanya berupa brand awareness, dan brand royalty mendapat persepsi yang sangat baik.
B. Pemasaran
Pemasaran merupakan faktor yang penting dalam siklus yang bermula dan berakhir dengan kebutuhan konsumen. Berhasil tidaknya dengan pencapaian tujuan
bisnis bergantung pada keahlian mereka di bidang pemasaran. Selain itu juga tergantung pada kemampuan mereka untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut
agar dapat berjalan lancar. Menurut Kotler dan Amstrong 2008:9 pemasaran adalah proses sosial dan manajerial pribadi atau organisasi memeperoleh yang dibutuhkan
dan diinginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan nilai yang baik. Asosiasi Pemasaran Amerika dalam Kotler dan Killer 2007:6 menawarkan
defenisi formal berikut : pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada
pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya. Saat berhadapan dengan proses pertukaran,
harus ada sejumlah besar pekerjaan dan keterampilan. Manajemen pemasaran terjadi bila sekurang-kurangnya satu pihak pada pertukaran potensial berfikir tentang makna
dari pencapaian tanggapan yang diinginkan dari pihak lain. Ada beberapa konsep yang perlu diperhatikan,yaitu :
1. Kebutuhan adalah suatu keadaan ketika dirasakannya ketidakpuasan dasar tertentu
yang sifatnya ada dan terletak dalam tubuh dan kondisi manusia. 2.
Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam tadi.
3. Permintaan adalah keinginan terhadap produk-produk tertentu yang didukung oleh
suatu kemampuan dan kemauan untuk membelinya. Keinginan akan menjadi perrmintaan jika didukung oleh kekuatan membeli.
4. Produk adalah sesuatu yang didapat ditawarkan kepada seseorang untuk memuaskan
suatu kebutuhan dan keinginan. Produk dapat berupa barang, jasa, maupun ide-ide. Istilah lain yang sering digunakan untuk produk adalah penawaran atau solusi.
5. Nilai adalah estimasi konsumen terhadap kapasitas produk secara keseluruhan untuk
memuaskan kebutuhannya. Berdasarkan defenisi-defenisi di atas dapat dikemukakan bahwa pemasaran
adalah proses yang melibatkan analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian yang mencakup barang dan jasa, dan gagasan yang tergantung pada pertukaran dan
dengan tujuan untuk menghasilkan kepuasan bagi pihak-pihak yang terlibat di mana tugas pemasaran dalam pasar pelanggan secara formal dilaksanakan oleh manajer
penjualan, wiraniaga, manajer iklan dan promosi, manajer produk dan merek, manajer pasar dan industri yang setiap bagian mempunyai tugas dan tanggung jawab
yang jelas sehingga masing-masing bagian dapat mengerjakan tugasnya dengan baik. Konsep pemasaran adalah kegiatan terorganisasi yang dilakukan perusahaan
atau organisasi yang terorientasi pada penciptaan suatu pemuasan bagi konsumen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Karena persaingan yang semakin ketat,
perusahaan yang hanya berorientasi pada usaha pemasaran yang berhubungan dengan produk saja tidak cukup untuk mengantisipasi persaingan sehingga harus
mempertimbangkan juga keefektifan usaha perusahaann untuk mempromosikan
produk yang ditawarkan, karena secara tidak langsung akan berpengaruh juga terhadap tingkat penjualan.
C. Perilaku Konsumen