Hasil Analisa Data Hasil Penelitian .1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Tabel 5.4 Distribusi frekuensi karakteristik aktivitas yang dilakukan oleh mahasiswa ketika tidak menggunakan internet Aktivitas Jumlah Belajar 29 32,2 Email 1 1,1 Game 8 8,9 Jalan - jalan 5 5,6 Baca Komik 1 1,1 Musik 3 3,3 Nonton 11 12,2 Olahraga 3 3,3 Tidur 29 32,2 Total 90 100 Dari tabel 5.4 terlihat bahwa sebagian besar aktivitas yang dilakukan oleh mahasiswa ketika tidak menggunakan internet terletak pada belajar dan tidur, yaitu masing – masing berjumlah 29 orang 32,2, dan yang paling sedikit adalah email, yaitu 1 orang 1,1. Pada dasarnya email termasuk aktivitas yang dilakukan oleh mahasiswa dalam menggunakan internet, akan tetapi terdapat seorang responden yang menggunakan internet selama 24 jam sehingga dalam kegiatan non internetnya tetap email.

5.3.1 Hasil Analisa Data

Hasil diagnosa internet addiction yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner yaitu YDQ Young Diagnostic Questionnaire dapat dilihat pada tabel 5.5. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.5 Distribusi frekuensi hasil diagnosa internet addiction dengan YDQ Young Diagnostic Questionnaire Diagnosa Jumlah Internet addiction 1 1,1 Non Internet Addiction 89 98,9 Total 90 100 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang termasuk internet addiction sebanyak 1 orang 1,1, sedangkan yang tidak termasuk internet addiction sebanyak 89 orang 98,9. Jadi, prevalensi internet addiction pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara adalah sebesar 1,1 . Prevalensi = Jumlah internet addiction X 100 Jumlah responden Untuk lebih jelasnya, data lengkap distribusi frekuensi jawaban kuesioner responden berdasarkan YDQ Young Diagnostic Questionnaire dapat dilihat pada tabel 5.6. Prevalensi = 1 X 100 = 1,1 90 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.6 Distribusi jawaban responden berdasarkan YDQ Young Diagnostic Questionnaire Pertanyaan Ya Tidak f f Pikiran yang terus – menerus tertuju pada aktivitas internet yang sulit di belokkan ke arah lain 15 16,7 75 83,3 Penggunaan internet yang terus bertambah untuk meningkatkan kepuasan 23 25,6 67 74,4 Kegagalan berulang kali dalam menghentikan internet 26 28,9 64 71,1 Perasaan tidak nyaman, murung, atau cepat tersinggung ketika menghentikan penggunaan internet 9 10 81 90 Kecenderungan untuk menggunakan internet melebihi dari waktu target 37 41,1 53 58,9 Penggunaan internet membawa risiko hilangnya relasi berarti, pekerjaan, kesempatan studi, dan karir 22 24,4 68 75,6 Berbohong kepada keluarga, terapis, atau orang lain untuk menutupi penggunaan internet yang berlebihan 11 12,2 79 87,8 Penggunaan internet sebagai pelarian diri dari masalah atau untuk meredakan perasaan negatif 44 48,9 46 51,1 Dari tabel 5.6 diatas terlihat bahwa sebanyak 16,7 dari responden memiliki pikiran yang terus menerus tertuju pada aktivitas internet yang sulit dibelokkan ke arah lain, 25,6 dari reponden menggunakan internet yang semakin bertambah untuk Universitas Sumatera Utara meningkatkan kepuasan, 28,9 dari responden mengalami kegagalan yang berulang kali dalam menghentikan internet, 10 dari responden mengalami perasaan tidak nyaman, murung, atau cepat tersinggung ketika menghentikan penggunaan internet, 41,1 dari responden cenderung menggunakan internet melebihi waktu yang telah ditargetkan, 24,4 dari responden mengalami risiko hilangnya relasi berarti, kesempatan studi, dan karir akibat penggunaan internet, 12,2 dari responden berbohong kepada keluarga, terapis, atau orang lain untuk menutupi penggunaan internet yang berlebihan, dan 48,9 dari responden menggunakan internet sebagai pelarian diri dari masalah atau untuk meredakan perasaan negatif seperti rasa bersalah, kecemasan, depresi, dsb. Dilihat dari tabel 5.6, persentase distribusi jawaban “ya” terbanyak adalah pada pertanyaan mengenai penggunaan internet sebagai pelarian diri dari masalah atau untuk meredakan perasaan negatif seperti rasa bersalah, kecemasan, depresi,dsb, yaitu sebanyak 48,9 dan diikuti oleh pertanyaan kecenderungan untuk menggunakan internet melebihi dari waktu target, yaitu sebanyak 41,1 . Distribusi frekuensi hasil diagnosa internet addiction dengan YDQ berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 5.7. Tabel 5.7 Distribusi frekuensi hasil diagnosa internet addiction dengan YDQ berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin Diagnosa total Internet addiction Non Internet Addiction Laki – laki 1 41 42 Perempuan 48 48 Total 1 89 90 Universitas Sumatera Utara Dari tabel di atas terlihat bahwa responden yang mengalami internet addiction sebanyak 1 orang berjenis kelamin laki – laki, sedangkan pada perempuan tidak ditemukan adanya internet addiction.

5.2 Pembahasan