Etiologi Internet Addiction Internet Addiction .1 Definisi Internet Addiction

Kandell 1998 menyatakan bahwa internet addiction adalah ketergantungan psikologis terhadap internet yang dikarakteristikkan dengan meningkatnya aktivitas penggunaan internet, perasaan yang tidak nyaman apabila offline, meningkatnya toleransi, dan penyangkalan terhadap adanya problem kelakuan. Lebih lanjut, Widyanto dan Griffith 2006 menekankan bahwa internet addiction adalah technology addiction, dimana hal ini merupakan behavioral addiction yang melibatkan hubungan antara manusia dan komputer. Jadi, dapat disimpulkan bahwa internet addiction adalah penggunaan internet yang berlebihan yang melibatkan manusia dan komputer, dan dikarakteristikkan dengan meningkatnya aktivitas penggunaan internet, perasaan yang tidak nyaman apabila offline, meningkatnya toleransi, serta penyangkalan terhadap adanya problem kelakuan, dimana penggunaan internet yang berlebihan tersebut dapat mengakibatkan masalah psikologis, sosial, dan pekerjaan pada kehidupan individu tersebut.

2.3.2 Etiologi Internet Addiction

Davis 2000 mengemukakan Cognitive-Behavioral Model of Pathological Internet Use PIU dengan asumsi bahwa PIU merupakan hasil dari kegagalan cognition bersamaan dengan perilaku. Dalam model ini, penyebab PIU diletakkan dalam rantai etiologi dari proksimal ke distal. Penyebab pada distal dekat dengan awal timbulnya masalah, sedangkan penyebab pada bagian proksimal dekat dengan akhir dari rantai etiologi lihat gambar 2.1. Davis 2000 menggunakan teori diathesis-stress untuk menjelaskan penyebab bagian distal dari PIU. Berdasarkan teori ini, disfungsi perilaku merupakan akibat dari kerentanan yang telah ada sebelumnya diathesis dan pengalaman hidup stress. Kerentanan yang telah ada sebelumnya diathesis adalah Universitas Sumatera Utara gangguan psikopatologi seperti depresi, ansietas, atau penyalahgunaan zat, penting sebagai penyebab distal dari terjadinya gejala PIU. Gangguan tersebut tidak secara langsung menyebabkan terjadinya gejala PIU tetapi sebagai komponen dasar pada etiologi PIU. Situational cues reinforcement Internet stress Psychopathology e.g.,depression, social anxiety, substance dependence diathesis Proximal Distal Maladaptive Cognitions Social Isolation Andor Lack of social support Specific Pathological Internet Use SPIU Generalized Pathological Internet Use GPIU Behavioral Symptoms of PIU Gambar 2.1 Cognitive- Behavioral Model of Pathological PIU menjelaskan etiologi PIU Davis, 2000. Berdasarkan teori Cognitive-Behavioral Model of Pathological Internet Use, adanya psikopatologi menyebabkan seorang individu menjadi lebih rentan terhadap gejala PIU. Paparan pertama terhadap internet atau teknologi online baru dinyatakan sebagai stressor pada teori diathesis-stress. Paparan pertama tersebut merupakan penyebab distal dari gangguan PIU. Ketika seseorang mendapatkan pengalaman Universitas Sumatera Utara positif terhadap teknologi baru tersebut, dia akan terdorong untuk terus menggunakan teknologi itu dan untuk mendapatkan pengalaman positif yang sama seperti sebelumnya reinforcement. Selain itu, beberapa stimulus dapat berkaitan dengan stimulus kondisi utama dan menjadi pendorong sekunder. Kejadian dan objek yang berkaitan dengan online seperti suara modem, perasaan mengetik di komputer, dan layar komputer dapat menjadi pendorong sekunder dan menyebabkan respon yang telah dikondisikan. Pendorong sekunder ini dapat mendorong perkembangan gejala PIU dan membantu mempertahankan gejala- gejala yang berhubungan. Bedasarkan Davis 2000, hal yang paling penting adalah terjadinya maladaptive cognition. Maladaptif ini merupakan penyebab proksimal dari gangguan PIU dan cukup untuk menyebabkan gejala PIU. Davis 2000 membagi maladaptif ini menjadi dua yaitu memikirkan tentang diri sendiri dan memikirkan tentang dunia. Maladaptif yang memikirkan diri sendiri dikarakteristikkan dengan merenungkan masa lampau. Seseorang yang merenungkan masa lampau akan selalu berpikir kegiatan online dibandingkan dengan isu kehidupan lain. Seseorang yang merenungkan masa lampau diasumsikan akan mengalami PIU dengan periode waktu yang lama dan dengan gejala yang lebih parah dibandingkan dengan orang yang tidak memikirkan masa lalu. Beberapa hal maladaptif lainnya adalah keraguan diri, ketidakpercayaan diri, dan pandangan negatif terhadap diri sendiri. Individu dengan hal ini akan memiliki konsep negatif terhadap dirinya dan menggunakan internet untuk mendapatkan feedback positif pada lingkungan yang tidak berbahaya. Maladaptif yang memikirkan tentang dunia akan mengeneralisasikan kejadian spesifik pada internet menjadi kejadian global di dunia nyata. Davis 2000 mengemukakan beberapa contoh penyimpangan global tersebut seperti “Internet merupakan satu –satunya yang dapat saya hormati,” “Tidak ada orang yang menyukai saya offline,” ”Internet merupakan satu-satunya teman saya,” atau “Orang Universitas Sumatera Utara lain memperlakukan saya buruk saat saya offline.” Pemikiran all or nothing ini merupakan maladaptive cognition yang dapat memperparah ketergantungan internet pada individu Davis, 2000.

2.3.3 Prevalensi Internet Addiction