11
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Organisasi adalah sarana atau alat dalam pencapaian tujuan, sebagai wadah wahana kegiatan dari orang-orang yang bekerja sama dalam usahanya
mencapai tujuan. Tujuan tersebut pastilah berbeda-beda satu dan lainnya, misalnya dapat berupa laba, pelayanan sosial, peningkatan pendidikan,
pembinaan karir dan sebagainya. Organisasi yang dimaksud adalah organisasi yang bertujuan untuk mendapatkan laba yang selanjutnya disebut sebagai
perusahaan. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh suatu organisasi tentu membutuhkan
berbagai sumber daya, seperti modal, material, dan mesin. Sumber daya yang ada tidak akan berarti apabila tidak dikelola dengan baik. Untuk mengelolanya
dibutuhkan sumber daya lain, yakni, sumber daya manusia. Sumber daya manusia mempunyai peranan penting bagi organisasi, karena memiliki bakat,
tenaga dan kreativitas yang sangat dibutuhkan untuk menggerakkan organisasi. Pengelolaan yang baik dan profesional merupakan suatu hal yang menjadi
bagian dari siklus hidup suatu perusahaannya dalam pencapaian tujuannya. Untuk itu harus dapat dimanfaatkan sebaik mungkin, termasuk sumber daya
manusia sebagai faktor utamanya. Tingkat keberhasilan suatu perusahaan dalam melakukan segala kegiatan dalam rangka mencapai tujuan sangat bergantung
kepada sumber daya manusianya dalam melaksanakan aktifitas. Produktivitas
12 kerja karyawan yang maksimal sangat diharapkan dalam suatu proses
pencapaian tujuan. Hal ini dapat tercipta oleh banyak faktor, yang salah satunya adalah tingkat keterlibatan kerja.
Keterlibatan kerja yang tinggi dapat dicapai melalui pemahaman akan kebijakan perusahaan, terjalinnya komunikasi antara manajemen perusahaan
dengan karyawan. Keterlibatan kerja job involvement adalah suatu konsep yang penting untuk memahami perilaku individu dalam lingkungan
organisasinya. Keterlibatan kerja dianggap penting untuk dipahami karena jika tingkat keterlibatan kerja tinggi maka diharapkan tujuan organisasi dapat dicapai
dengan efektif dan efisien. Menurut Robbins dan Judge 2008: 281, keterlibatan kerja merupakan
sebuah proses partisipatif yang menggunakan masukan karyawan-karyawan dan dimaksudkan untuk meningkatkan komitmen karyawan untuk keberhasilan
organisasi. Keterlibatan kerja karyawan dapat memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan.
Tingkat keterlibatan kerja karyawan dalam suatu organisasi dapat dipengaruhi oleh iklim organisasi yang ada didalamnya.
Perlu diketahui bahwa setiap organisasi akan memiliki iklim organisasi yang berbeda. Keanekaragaman pekerjaan yang dirancang di dalam organisasi,
atau sifat individu yang ada akan menggambarkan perbedaan tersebut. Semua organisasi tentu memiliki strategi dalam manajemen sumber daya manusia.
Menurut Robbins 2004 , ada dua tipe iklim organisasi, yaitu:
13 1.
Iklim Organisasi Terbuka, dimana semangat kerja karyawan yang tinggi, dorongan pimpinan untuk memotivasi karyawannya agar berprestasi ;
sedangkan rutinitas administrasi rendah, karyawan yang meninggalkan pekerjaan seperti bolos, ijin dan sebagainya juga rendah, perasaan
terpaksa untuk bekerja juga rendah. 2.
Iklim Organisasi Tertutup, dimana semangat kerja karyawan rendah, dorongan pimpinan untuk memotivasi karyawannya berprestasi rendah,
sedangkan rutinitas administratif tinggi, tingkat karyawan yang meninggalkan pekerjaan mereka juga tinggi.
Iklim organisasi penting untuk diciptakan karena merupakan persepsi seseorang tentang apa yang diberikan oleh organisasi dan dijadikan dasar bagi
penentuan tingkah laku anggota selanjutnya. Iklim ditentukan oleh seberapa baik anggota diarahkan, dibangun dan dihargai oleh organisasi.
Davis dan Newstrom 2002: 91, memandang iklim organisasi sebagai kepibadian sebuah organisasi yang membedakannya dengan organisasi lainnya
yang mengarah pada persepsi masing-masing anggota dalam memandang organisasi. Iklim tersebut mengitari dan mempengaruhi segala hal kerja dan
organisasi. Faktanya secara defenitif yang disebut iklim organisasi itu selalu ada
dalam perusahaan, dan eksistensinya tidak pernah berkurang sedikitpun. Iklim organisasi senantiasa mempengaruhi seluruh kondisi dasar dan perilaku individu
dalam perusahaan, dan pemimpin adalah faktor paling dominan yang paling mempengaruhi bentuk dari iklim organisasi. Iklim organisasi penting untuk
14 diciptakan karena merupakan persepsi seseorang tentang apa yang diberikan
oleh organisasi dan dijadikan dasar bagi penentuan tingkah laku anggota selanjutnya.
Astra Internasional adalah salah perusahaan yang bergerak dalam bisnis otomotif terpadu dengan operasi mulai dari otomotif dan komponen, distribusi
manufaktur dan layanan penjualan di seluruh Indonesia, sewa mobil, penjualan mobil bekas, pembiayaan konsumen untuk otomotif, asuransi produk dan
infrastruktur. Daihatsu memiliki kemitraan dengan Astra Internasional dimana merupakan agen tunggal pemegang merek Daihatsu di Indonesia yang
berkomitmen untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan pada merek Daihatsu melalui produk yang berkualitas tinggi, harga bersaing dan memenuhi kepuasan
pelanggan. Hal ini sesuai dengan visi dan misi Astra Internasional Daihatsu untuk menjadi produsen mobil compact dan memenuhi standar kualitas global.
Untuk mencapai visi tersebut, tentu dibutuhkan keterlibatan karyawan itu sendiri yang dapat dilihat dalam kinerja karyawan.
Tabel 1.1 Absensi Karyawan
PT. Astra International Daihatsu Medan Bulan Januari – Desember 2010
Bulan Masuk orang
Absen orang
Januari 42
6 Februari
43 5
Maret 40
8 April
48 -
Mei 46
2 Juni
42 6
Juli 41
7 Agustus
39 9
September 45
3
15 Oktober
44 4
November 48
- Desember
40 8
Sumber : Bagian Personalia PT. Astra Internasional Daihatsu Medan
Berdasarkan Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa tingkat absensi bervariasi selama Januari-Desember 2010, tingkat kehadiran yang terendah adalah bulan
Agustus sebanyak 39 orang, sementara tingkat kehadiran yang tertinggi adalah bulan April dan November yang memiliki tingkat kehadiran yang sama yakni
sebesar 48 orang. Dan pada bulan yang lain, memiliki tingkat kehadiran diatas 40 orang. Hal ini menunjukkan bahwa adanya indikasi keterlibatan kerja yang
kurang di perusahaan tersebut. Bagi perusahaan Astra International, peranan iklim organisasi sangatlah penting, apabila iklim organisasi tidak menunjang
aktivitas karyawan di dalam perusahaan, maka keterlibatan kerja karyawan akan hilang. Hal ini dapat berakibat pada hasil kerja yang tidak sempurna dan
pelayanan yang tidak memuaskan terhadap konsumen. Iklim organisasi dikatakan positif atau baik apabila perusahaan telah memberikan dukungan
terhadap perubahan atau inovasi dalam bekerja dan kenyamanan yang dirasakan oleh karyawan di tempat kerja.
Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan diatas, maka hubungan iklim organisasi dengan ketelibatan kerja menjadi penting dan menarik untuk diteliti.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor manusia ternyata mempunyai peranan yang cukup besar dalam mencapai hasil sesuai dengan tujuan organisasi. Karena
itu penting bagi organisasi untuk membina dan mempertahankan tenaga kerja yang ada. Ini berarti bahwa disamping mengadakan perekrutan, penerimaan,
16 penempatan individu, organisasi juga harus mampu memelihara para
karyawannya. Salah satu hal yang dapat menahan agar karyawan tetap bekerja di perusahaan dan tidak keluar atau pindah ke perusahaan lain adalah dengan
menumbuhkan dan meningkatkan keterlibatan kerja karyawan di perusahaan. Oleh karena itu penulis merasa perlu melakukan penelitian, yang dimana
perusahaan yang akan diteliti adalah bagian penjualan dan service Astra Internasional Daihatsu di jalan Sisingamaraja Medan.
B. Perumusan Masalah