sebagai  luas  ruang  atau  kolom  yang  digunakan  tiap  berita  dan  diukur  dalam sentimeter kolom cmK.
2.1.7  Posisi Berita
Posisi berita ialah lokasi berita pada suatu kolom surat kabar berdasarkan halaman  penempatan  dan  letak  berita  itu.  Seseorang  cenderung  membaca  surat
kabar sesuai dengan penglihatannya mulai  dari halaman awal  dan terus berlanjut ke  halaman  paling  belakang.  Begitu  seterusnya  sampai  menemukan  apa  yang
dicari.  Oleh  sebab  itu,  halaman  penempatan  suatu  berita  dapat  menunjukkan seberapa  tinggi  pengelola  surat  kabar  menilai  berita  tersebut.  Posisi  berita  juga
dapat  ditentukan  oleh  letak  kolom  suatu  berita.  Letak  berita  pada  bagian  atas halaman  surat  kabar  menujukkan  berita  tersebut  memiliki  nilai  tinggi  sedangkan
letak berita pada bagian bawah halaman surat kabar menujukkan kurangnya nilai berita  tersebut.  Posisi  berita  dapat  pula  diartikan  sebagai  lokasi  berita  yang
disajikan oleh surat kabar.
2.1.8   Bidang Masalah
Bidang  masalah  ialah  pokok  permasalahan  atau  materi  yang  dikandung dalam  suatu  tulisan  atau  gambar  yang  dimuat  oleh  suatu  media  termasuk  surat
kabar  Mulyadi  2001:25.  Bidang  masalah  harus  sesuai  dengan  tujuan  penelitian untuk  memudahkan  proses  penelitian  analisis  isi.  Hendaknya  pemuatan  bidang
masalah dalam penelitian analisis isi didasarkan atas pengetahuan yang tepat dari peneliti. Konstruksi bidang masalah ditunjukkan dengan kategori yang digunakan
dalam analisis isi dan harus berhubungan erat dengan variabel penelitian. Mintarsih  1987:40  mengategorikan  lima  bidang  masalah  pertanian
sebagai  berikut:  1  Produksi  Pertanian,  2  Teknologi  Pasca  Panen,  3 Manajemen Usaha Tani, 4 Pembaruan Pertanian, dan 5 Kebijakan Pemerintah.
Nasoetion 1990:34 menyatakan bahwa pertanian ialah suatu usaha untuk mengadakan  suatu  ekosistem  buatan  untuk  menyediakan  bahan  makanan  bagi
manusia.  Lebih  lanjut  Nasoetion  1990:34  mengungkapkan  bahwa  usaha pertanian  pada  dasarnya  bersandar  pada  kegiatan  menyadap  energi  surya  agar
menjadi  energi  kimia melalui  proses fotosintesis. Hasil fotosintesis ini  kemudian menjadi  bagian  tumbuhan  atau  hewan  yang  dapat  dijadikan  makanan  manusia,
bahan sandang dan papan, sumber energi, dan bahan baku industri.
Lebih  lanjut  Nasoetion  1990:34  mengungkapkan  bahwa  untuk mendapatkan bahan-bahan organik itu tumbuhan dan hewan harus dapat hidup di
dalam  suatu  lingkungan  yang  terdiri  atas  tanah,  air  dan  udara  pada  suatu  iklim yang  sesuai.  Oleh  karena  itu,  ilmu-ilmu  pertanian  mencakup,  antara  lain:  ilmu
tanah,  tata  air,  cuaca,  dan  iklim  yang  tergolong  ke  dalam  kelompok  ilmu-ilmu lingkungan kehidupan dan budidaya.
Sanusi  1989:43-44  membagi  bidang  masalah  dalam  menganalisis  isi surat kabar pedesaan menjadi 17 kategori, yaitu;
1 Pertanian,  2  Kesehatan,  3  Lingkungan,  4  Pendidikan,  5
Koperasi,  6 Transmigrasi,  7 Kebudayaan dan Pariwisata, 8 Ekonomi dan  Industri,  9  Hukum  dan  Kamtibnas,  10  Teknologi  Terapan,  11
Olahraga,  12  Pembangunan  Fisik,  13  Politik  dan  Kegiatan Pemerintahan,  14  Pembangunan  Spiritual,  15  Energi  dan  Tambang,
16 Hiburan, dan 17 Iklan.
Selanjutnya  Sihombing  1994:7-11  menunjukkan  bahwa  kategori  bidang masalah pertanian yang dianalisis, ialah:
1 Sosial  Ekonomi  Pertanian,  2  Penyuluhan  dan  Komunikasi,  3
Iklim  dan  Cuaca,  4  Keteknikan  Pertanian,  5  Farming  System,  6 Pangan  dan  Gizi,  7  Peraturan  Bidang  Pertanian,  8  Lahan  dan
Kondisinya,  9  Budidaya  Tanaman,  10  Hama  dan  Penyakit,  11 Budidaya  Ikan,  12  Sumberdaya  Perairan,  13  Pengolahan  Hasil
Pertanian, 14 Budidaya Ternak, 15 Kesehatan Ternak, 16 Kehutanan, dan 17 Bidang lain.
Sebagaimana  kategori-kategori  bidang  masalah  pertanian  di  atas,  maka kategori  bidang  masalah  pertanian  yang  digunakan  pada  penelitian  ini,  ialah:  1
Lingkungan Pertanian, 2 Kesejahteraan Petani, 3 Ketenagakerjaan Pertanian, 4 Pemasaran  Pertanian,  5  Sistem  Keuangan  dan  Permodalan  Pertanian,  6  Sarana
Produksi  Pertanian,  7  Prasarana  Produksi  Pertanian,  8  Penyuluhan  dan Pendidikan  Pertanian,  9  Komunikasi  dan  Informasi  Pertanian,  10  Komoditas
Pertanian, 11  Iklim  dan Cuaca, 12 Keteknikan  Pertanian, 13 Pangan dan Gizi, 14  Peraturan  Bidang  Pertanian,  15  Lahan  dan  Kondisinya,  16  Budidaya
Tanaman, 17 Hama dan Penyakit, 18 Budidaya Ikan, 19 Sumberdaya Perairan, 20 Pengolahan Hasil Pertanian, 21 Budidaya Ternak, 22 Kesehatan Ternak, dan
23 Kehutanan.
Suatu  kategori  dapat  dipakai  dalam  sebuah  penelitian  apabila  kategori tersebut  sesuai  dengan  tujuan  studi.  Oleh  karena  itu,  kategori-kategori  diatas
disesuaikan  dengan  tujuan  penelitian  yakni  mengetahui  proporsi  berita-berita pertanian. Penentuan kategori bidang masalah pertanian berdasarkan pengamatan
dan  kecenderungan  yang  ada  pada  SKH  Kompas  serta  berdasarkan  penelitian- penelitian  terdahulu.  Penjelasan  dari  masing-masing  kategori  bidang  masalah
pertanian tersebut adalah: 1.
Lingkungan Pertanian Lingkungan  pertanian  adalah  suatu  sistem  yang  berasal  dari  luar
pertanian yang berpengaruh atas keadaan pertanian tersebut Notohadiprawiro 1989:3.  Dalam  suatu  bangunan  pertanian,  perlu  diperhatikan  aspek-aspek
lingkungan mikro
dan pengendaliannya
yang diperlukan
untuk memaksimalkan  fungsi  dan  bangunan  tersebut  sesuai  dengan  tujuan
dibangunnya.  Dalam  hal  ini,  kategori  lingkungan  pertanian  mencakup beberapa hal, yaitu: keadaan alam yang terjadi di lingkungan sekitar pertanian,
dampak  kerusakan  alam  pada  pertanian,  manajemen  sumber  daya  alam,  tata ruang  lingkungan  pertanian,  tata  pertanaman,  dan  kerusakan  alam  banjir,
erosi,  longsor,  dll.  Segala  sesuatu  yang  memengaruhi  ketahanan  lingkungan pertanian dan berdampak pada kerusakan lingkungan pertanian juga termasuk
ke dalam kategori lingkungan pertanian. 2.
Kesejahteraan Petani Pengertian  kesejahteraan  petani  menurut  kamus  Bahasa  Indonesia
adalah  hal  atau  keadaan  sejahtera  yang  dialami  oleh  petani.  Kesejahteraan petani  dalam  hal  ini  adalah  kondisi  sosial  yang  dialami  oleh  petani,  seperti
kerugian,  keuntungan,  dan  kestabilan  produktivitas  pertanian.  Dalam  hal  ini, kategori  kesejahteraan  petani  mencakup  beberapa  hal,  yaitu:  kondisi  sosial
petani  termasuk  nelayan,  peternak,  dan  pedagang  baik  psikis  maupun materiil  petani  terpuruk,  petani  melarat,  tingkat  pengetahuan  dan  keahlian
petani  dalam  bidang  pertanian,  sikap  petani  dalam  pengambilan  keputusan, dan  tindakan  petani  dalam  menangani  masalah  pertanian.  Bukan  hanya  itu,
bagaimana  petani  mengambil  keputusan  dan  bertindak  pada  kondisi  yang
sedang dialaminya serta seberapa besar tingkat pengetahuan dan keahlian yang dimiliki oleh petani.
3. Ketenagakerjaan Pertanian
Ketenagakerjaan  pertanian  adalah  banyaknya  tenaga  kerja  petani sawah  yang  membudidayakan  atau  mengusahakan  tanaman  padi  dengan
tujuan  memenuhi  kebutuhan  hidup  Unikom  2004:13.  Tenaga  kerja  itu sendiri  didefinisikan  sebagai  penduduk  yang  berada  pada  usia  kerja  15-64
tahun  atau  jumlah  seluruh  penduduk  dalam  suatu  negara  yang  dapat memroduksi  barang  dan  jasa  jika  ada  permintaan  terhadap  tenaga  kerja
mereka,  dan  jika  mereka  mau  berpartisipasi  dalam  aktivitas  tersebut.  Dalam hal ini, kategori ketenagakerjaan petani mencakup beberapa hal, yaitu: tingkat
tenaga  kerja  petani  dan  buruh  tani,  pekerja  upahan,  buruh  angkut,  pemilik penggarap,  penyakap,  penyewa,  dan  lain  sebagainya.  Bukan  hanya  itu,
ketenagakerjaan  pertanian  juga  meliputi  tingkat  upah  petani,  penawaran  dan permintaan buruh tani, produktivitas tenaga kerja petani.
4. Pemasaran Pertanian
Pengertian  pemasaran  menurut  Stanton  dalam  Ahmad  2009  adalah sesuatu  yang meliputi  seluruh sistem  yang berhubungan dengan tujuan untuk
merencanakan  dan  menentukan  harga  sampai  dengan  memromosikan  dan mendistribusikan  barang  dan  jasa  yang  bisa  memuaskan  kebutuhan  pembeli
aktual  maupun  potensial.  Dalam  hal  ini,  kategori  pemasaran  pertanian mencakup  beberapa  hal,  yaitu:  kenaikan  dan  penurunan  harga  komoditas
pertanian,  sistem  tataniaga  pertanian,  pendapatan  pemasaran  pertanian,  harga produksi  pertanian,  serta  biaya  termasuk  biaya  operasional  lembaga  dalam
bidang pertanian pupuk, tanaman, dan perikanan. 5.
Sistem Keuangan dan Permodalan Pertanian Sistem  keuangan  itu  sendiri  menurut  Cunningham  2009  merupakan
seluruh  rangkaian  dari  berbagai  unsur  yang  saling  terkait  yang  terdiri  dari rumah  tangga,  lembaga  pemerintah,  lembaga  keuangan  yang  membentuk
pasar keuangan. Sedangkan pengertian permodalan menurut Tri 2011 adalah usaha untuk memeroleh dana yang dibutuhkan oleh badan usaha secara efisien
serta  bagaimana  menggunakan  dana  tersebut.  Sistem  keuangan  dan permodalan  pertanian  di  sini  mencakup  stabilisasi  pertumbuhan  ekonomi,
seperti  laju  inflasi,  anggaran,  investasi,  dan  indeks  harga  yang  dipengaruhi oleh  stabilisasi  harga-harga  komoditas  pertanian.  Bukan  hanya  itu,  Sistem
keuangan dan permodalan pertanian juga mencakup laju inflasi dalam bidang pertanian,  anggaran  pertanian,  laju  kenaikan  dan  penurunan  harga  di  bidang
pertanian, indeks harga, investasi, dan lain sebagainya. Hal tersebut juga dapat dipengaruhi oleh nilai kurs rupiah.
6. Sarana Produksi Pertanian
Sarana  produksi  pertanian  adalah  fasilitas  yang  diperlukan  dalam menunjang  kegiatan-kegiatan  pertanian.  Sarana  produksi  pertanian  termasuk
pada  salah  satu  subsistem  agribisnis  yaitu  subsistem  agribisnis  hulu  yakni kegiatan  industri  dan  perdagangan  yang  menghasilkan  sarana  produksi
pertanian  yakni  pembenihan  pembibitan  tumbuhan,  industri  agrokimia pupuk,  pestisida,  obat,  vaksin  ternak  dan  industri  agro-otomotif  mesin  dan
peralatan pertanian serta industri pendukung lainnya. Dalam hal ini, kategori sarana  produksi  pertanian  mencakup  beberapa  hal,  yaitu:  penyediaan,
pengawasan  serta  pendistribusian  pupuk,  bibit  unggul,  insektisida,    pestisida, obat  ternak,  dan  lain-lain.  Bukan  hanya  itu,    sarana  produksi  pertanian  juga
mencakup  segala  sesuatu  yang  berhubungan  dengan  pembenihan  atau pembibitan,  pemupukan,  serta  penyediaan  sarana-sarana  pertanian  lainnya
yang dapat menunjang produktivitas pertanian. 7.
Prasarana Produksi Pertanian Prasarana  produksi  pertanian  diperlukan  untuk  memanfaatkan
sumberdaya  pertanian  dan  membangun  pertanian  komersial.  Ketersediaan prasarana merupakan syarat untuk menghasilkan, memasok, dan menyalurkan
sarana  pertanian  yang  langsung  diperlukan  bagi  kegiatan  produksi.  Dengan demikian,  ketersediaan  prasarana  menjadi  penting  karena  secara  tidak
langsung  menentukan  berhasil  tidaknya  kegiatan  produksi  Sudi  et  al 2005:18.  Dalam  hal  ini,  kategori  prasarana  produksi  mencakup  penyediaan
dan  pengawasan  infrastruktur  pertanian,  seperti:  jalan,  jembatan,  bendungan,
dan  lain-lain.  Bukan  hanya  itu,  prasarana  produksi  pertanian  juga  meliputi gudang dan lantai jemur.
8. Penyuluhan dan Pendidikan Pertanian
Menurut  Suharyanto  2008  pengertian  penyuluhan  pertanian  adalah proses  pendidikan  dengan  sistem  pendidikan  nonformal  untuk  mengubah
perilaku  orang  dewasa  agar  memiliki  pengetahuan,  keterampilan,  dan  sikap yang  lebih  baik.  Sehingga  sasaran  dapat  memilih  dan  mengambil  keputusan
dari  berbagai  alternatif  pengetahuan  yang  ada  untuk  menyelesaikan permalasalahan  dalam  upaya  meningkatkan  kesejahteraannya.  Dalam  hal  ini,
kategori penyuluhan dan pendidikan pertanian mencakup beberapa hal,  yaitu: pendidikan,  kursus  dan  pelatihan  bagi  masyarakat  petani,  pembinaan
keswadayaan  petani,  pembentukan  organisasi  petani,  pemberdayaan  petani, profesionalitas  penyuluh,  serta  upaya  meningkatkan  produktivitas,  efisiensi
usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya. 9.
Informasi Pertanian Menurut Davis  dalam Rahmat 2005 informasi  merupakan data  yang
telah  diolah  menjadi  sebuah  bentuk  yang  berarti  bagi  penerimanya  dan bermanfaat  bagi  pengambilan  keputusan  saat  ini  atau  saat  mendatang.
Informasi  di  bidang  pertanian  adalah  suatu  data  di  bidang  pertanian  yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya,
baik  petani  maupun  masyarakat  luas.  Dalam  hal  ini,  kategori  informasi pertanian  mencakup  beberapa  hal,  yaitu:  informasi  panen  raya,  petani  yang
berhasil,  perlombaan  usaha  tani,  pejabat  pemerintah  yang  memajukan  usaha pertanian,  kenaikan  pangkat  dan  pergantian  pejabat  di  lingkup  departemen
pertanian,  informasi  penelitian  terbaru  di  bidang  pertanian  dan  lain sebagainya.  Bukan  hanya  itu,  kategori  informasi  pertanian  juga  mencakup
beberapa  informasi  pertanian  yang  tidak  termasuk  ke  dalam  bidang  masalah lain.  Misalnya,  hasil  penemuan  oleh  seorang  ahli  pertanian,  pejabat
pemerintah  yang  turut  ikut  menanam  padi  unggul,  mutu  informasi  pertanian dan mutu saluran komunikasi, relasi gender dengan penggunaan informasi dan
sebagainya. Termasuk kegiatan-kegiatan pertanian yang dilakukan oleh petani, pemerintah, LSM, dan masyarakat.
10. Komoditas Pertanian
Pengertian  komoditas  menurut  Wibisono  2010  adalah  barang  yang disediakan dari alam yang diolah maupun diambil secara langsung extracting
untuk  memenuhi  kebutuhan  manusia.  Komoditas  ini  dapat  berupa  hasil pertanian, hasil perkebunan, hasil perikanan, peternakan, dan lain-lain. Dalam
hal  ini,  kategori  komoditas  pertanian  mencakup  beberapa  hal,  yaitu: penurunan  dan  kenaikan  produksi  pertanian  padi,  jagung,  gula,  kakao,  ikan
ternak,  dll,  varietas  unggul,  penemuan  jenis  dan  bentuk  tanaman  atau komoditas yang baru dikenal. Bidang masalah komoditas pertanian mencakup
segala  sesuatu  yang  berhubungan  dengan  kondisi  produktivitas  komoditas pertanian,  seperti  penurunan  dan  peningkatan  produksi,  penurunan  dan
peningkatan  mutu  komoditas,  varietas  unggul,  serta  penemuan  jenis  dan bentuk tanaman atau komoditas yang baru dikenal.
11. Iklim dan Cuaca
Cuaca  terjadi  karena  suhu  dan  kelembaban  yang  berbeda  dari  satu tempat  ke  tempat  lainnya  karena  perbedaan  lintang  bumi.  Cuaca  biasanya
merupakan sebuah aktivitas fenomena dalam waktu beberapa hari. Cuaca rata- rata  dengan  jangka  waktu  yang  lebih  lama  dikenal  sebagai  iklim  Wikipedia
2011.  Fluktuasi  angka  produksi  pertanian  sangat  ditentukan  oleh  kondisi iklim. Mulai  dari curah  hujan, suhu udara temperatur, dan berbagai  kondisi
cuaca  di  sekitar  usaha  budidaya  pertanian  Deeck  2007.  Dalam  hal  ini, kategori iklim dan cuaca mencakup beberapa hal, yaitu: cahaya, kelembaban,
suhu,  tekanan,  gerakan  udara,  curah  hujan,  dan  musim  yang  berhubungan dengan  usaha  tani.  Termasuk  tentang  perubahan,  pengaruh  dan  usaha-usaha
penanggulangannya. 12.
Keteknikan Pertanian Keteknikan  merupakan  penerapan  dasar-dasar  teknik  dalam  bidang
pertanian yang mencakup teknik mesin budidaya pertanian, teknik proses hasil pertanian  pangan,  energi  dan  listrik  pertanian,  perbengkelan  dan
instrumentasi  di  bidang  pertanian,  ergonomika  alat  dan  mesin  pertanian, sistem  dan  manajemen  keteknikan  pertanian,  dan  lain-lain  Wikipedia  2010.
Sedangkan  teknik  pertanian  adalah  suatu  cara  untuk  meningkatkan  efisiensi
usaha  pertanian  guna  meningkatkan  produktivitas,  mutu,  kontinuitas  pasokan produk-produk  pertanian,  kesejahteraan  petani,  dan  kelestarian  lingkungan
Wikipedia 2010. Dalam hal ini, keteknikan pertanian mencakup: desain alat, mesin,  bangunan  untuk  usaha  pertanian,  teknik  pengoperasian,  dan
pendistribusian  alat  pertanian  tanaman,  perikanan,  dan  peternakan.  Sebagai contoh,  mesin  pengolah  tanah,  alat  penangkap  ikan,  bangunan  pemeliharaan
ternak, dan bangunan irigasi. 13.
Pangan dan Gizi Saat  ini  fenomena    yang  terus  berkembang  yaitu  adanya  kesadaran
kuat dari berbagai kalangan bahwa pangan dan gizi mempunyai peranan yang sangat  kuat  dalam  membentuk  suatu  individu  yang  sehat  dan  produktif.
Komoditas  pangan  yang  dapat  memenuhi  kebutuhan  akan  gizi  di  antaranya bersumber  dari  pangan  hewani  dan  nabati.  Sudah  diketahui  bahwa  berbagai
bahan  pangan  hewani,  seperti:  daging,  ikan,  telur,  susu,  dan  unggas. Sedangkan  bahan  pangan  nabati,  seperti:  beras,  sayuran,  umbi-umbian,  dan
buah-buahan. Baik bahan pangan hewani maupun nabati banyak mengandung gizi  dan  nutrisi  yang  memiliki  komposisi  kimia  yang  diperlukan  bagi
kehidupan manusia Gunawan 2011. Dalam hal ini, kategori pangan dan gizi mencakup:  pengolahan  pangan,  ketahanan  pangan,  dan  pengaruhnya  bagi
tubuh  manusia  yang  bersumber  dari  hasil  pertanian  tanaman,  ternak  dan perikanan.
14. Kebijakan dan Peraturan Bidang Pertanian
Kebijakan  merupakan  rangkaian  konsep  dan  asas  yang  menjadi pedoman  dan  dasar  rencana  dalam  pelaksanaan  suatu  pekerjaan,
kepemimpinan,  dan  cara  bertindak  Wikipedia  2011.  Berbeda  dengan peraturan yang dapat memaksakan atau melarang suatu perilaku dan tindakan,
kebijakan hanya menjadi pedoman tindakan yang paling mungkin memeroleh hasil  yang  diinginkan.  Kebijakan  dan  peraturan  di  bidang  pertanian  dapat
merujuk  pada  proses  pembuatan  keputusan-keputusan  penting  organisasi  di bidang  pertanian,  termasuk  identifikasi  berbagai  alternatif,  seperti:  prioritas
program  pertanian  atau  pengeluaran  dan  pemilihannya  berdasarkan dampaknya. Dalam hal ini, kategori kebijakan dan peraturan bidang pertanian
mencakup:  proses  pembuatan  dan  isi  undang-undang  serta  aplikasinya, kebijakan-kebijakan  pemerintah  di  bidang  pertanian,  program-program
pertanian  yang  baru  diciptakan  oleh  pemerintah  atau  organisasi,  peraturan- peraturan  di  bidang  pertanian  yang  baru  dibuat  oleh  pemerintah  atau
organisasi. 15.
Lahan dan Kondisinya Lahan adalah bagian dari bentang alam fisik yang meliputi pengertian
lingkungan  fisik,  seperti:  tanah,  iklim,  topografi  atau  relief,  hidrologi,  dan vegetasi  alami  dimana  secara  potensial  akan  berpengaruh  terhadap
penggunaan lahan yang di dalamnya adalah akibat kegiatan-kegiatan manusia baik  masa  lalu  maupun  sekarang  Eirlangga  2007.  Dalam  hal  ini,  kategori
lahan  dan  kondisinya  mencakup:  unsur-unsur  tanah  seperti  bahan  mineral, bahan organik, air tanah, irigasi pengairan, kesesuaian lahan untuk tanaman,
potensi  dan  pembukaan  lahan  baru,  penyempitan  lahan  pertanian,  teknologi pengolahan  lahan  untuk  tanaman,  potensi  lahan,  sumberdaya  lahan,
kemiringan  lereng,  tekstur  tanah,  kapasitas  air  tersedia,  kedalaman  efektif, lahan  yang terdaftar di Pajak Hasil  Bumi,  Iuran  Pembangunan Daerah, lahan
bengkok, lahan serobotan, lahan rawa yang ditanami padi, lahan-lahan bukaan baru, dan sengketa lahan pertanian.
16. Budidaya Tanaman
Dalam pertanian,
budidaya merupakan
kegiatan terencana
pemeliharaan sumber daya hayati yang dilakukan pada suatu area lahan untuk diambil  manfaat  atau  hasil  panennya  Wikipedia  2010.  Kegiatan  budidaya
dapat  dikatakan  sebagai  inti  dari  usaha  tani.  Usaha  budidaya  tanaman mengandalkan  pada  penggunaan  tanah  atau  media  lainnya  untuk
membesarkan  tanaman  dan  lalu  memanen  bagiannya  yang  benilai  ekonomi. Bagian  ini  dapat  berupa  biji,  buah,  daun,  bunga,  batang,  tunas,  dan  semua
bagian lain yang bernilai ekonomi. Dalam hal ini, kategori budidaya tanaman mencakup:  usaha  memaksimumkan  hasil,  bercocok  tanam,  pelestarian  dan
pemuliaan  tanaman,  meningkatkan  daya  guna  hasil  tanaman,  dan  proses pemupukan secara organik.
17. Hama dan Penyakit
Hama adalah binatang perusak tanaman budidaya, seperti wereng, kutu loncat, belalang, ulat, tikus, dan lain-lain. Sedangkan penyakit tanaman terjadi
jika  ada  perubahan  seluruh  atau  sebagian  organ-organ  tanaman  yang menyebabkan terganggunya kegiatan fisiologisnya Hotimah 2010. Penyebab
penyakit  tanaman,  seperti:  bakteri,  cendawan,  virus,  kekurangan  atau kelebihan  air,  kekurangan  atau  kelebihan  unsur  hara,  atau  karena  tanaman
mendapatkan  stress  lingkungan.  Dalam  hal  ini,  kategori  hama  dan  penyakit mencakup:  identifikasi  dan  analisis  keterkaitan  antara  hama  dan  penyakit
dengan  faktor-faktor  lingkungan  agroekosistem,  pengaruhnya,  serta  cara  atau teknologi pengendaliannya terhadap tanaman, penanggulangan, pengendalian,
dan  pemberantasan  hama  tanaman,  dampak  pada  tanaman  akibat  terserang hama, kondisi tanaman yang terserang hama dan penyakit, dan lain-lain.
18. Budidaya Ikan
Budidaya  ikan  merupakan  bentuk  pemeliharaan  dan  penangkaran berbagai  macam  ikan  sebagai  komponennya.  Kegiatan  budidaya  ikan  yang
paling umum dilakukan di kolam atau empang, tambak, tangki, karamba, serta karamba apung. Dalam hal ini, kategori budidaya ikan mencakup: pengolahan
lahan  dan  jasad  perairan  untuk  budidaya  ikan,  mengembangbiakan, penyediaan  benih,  penyediaan  dan  pemberian  makanan  ikan,  perawatan
kesehatan  ikan,  pengelolaan  jasad  budidaya  ikan,  pelestarian  jenis  ikan, penemuan  jenis  dan  bentuk  ikan  yang  baru  dikenal,  pelestarian,  pengelolaan,
dan penyediaan ikan serta usaha pembesaran benih ikan. Termasuk penemuan ikan yang unik dan baru dikenal yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
19. Sumberdaya Perairan dan Laut
Sumberdaya  perairan  dan  laut  adalah  suatu  bidang  yang  membahas kondisi perairan dan laut yang berdampak pada sumberdaya-sumberdaya yang
terkandung di dalamnya. Dalam hal ini, kategori sumberdaya perairan dan laut mencakup:  potensi  sumberdaya  perairan,  kesesuaian  habitat,  pencegahan
penyuburan, pencegahan
dan pengendalian
pencemaran perairan,
pengendalian  tanaman  air  dan  gulma,  konservasi  perikanan,  pemanfaatan sumber daya hayati laut, rehabilitasi lingkungan perairan dan laut, peningkatan
dan pengurangan produktivitas sumberdaya perairan dan laut, dan pengenalan beberapa  kegiatan  yang  dirancang  untuk  melestarikan  sumberdaya  perairan
dan laut. 20.
Pengolahan Hasil Perikanan Pengolahan  hasil  perikanan  merupakan  usaha  dalam  menangani  hasil
tangkapan  ikan  dari  laut  maupun  hasil  perikanan  dari  budidaya  secara  tepat dengan mutu yang terjaga baik serta layak dipasarkan di dalam negeri ataupun
di luar negeri. Dalam hal ini, kategori pengolahan hasil perikanan mencakup: usaha  menyelamatkan  dan  meningkatkan  dayaguna  hasil  perikanan  sejak
diproduksi  sampai  kepada  konsumen  dan  teknis  penanganan  hasil  perikanan yang  menyangkut  kebutuhan  lahan,  alat,  bahan,  biaya,  tenaga  kerja,
pendugaan  stok  ikan,  dan  teknis  pengawetan  hasil  perikanan,  yaitu: pendinginan, pembekuan, penggaraman, dan pengeringan.
21. Budidaya Ternak
Budidaya  ternak  melibatkan  usaha  pembesaran  bakalan  atau  benih pada  suatu  lahan  tertentu  selama  beberapa  waktu  untuk  kemudian  dijual,
disembelih  untuk  dimanfaatkan  daging  serta  bagian  tubuh  lainnya,  diambil telurnya,  atau  diperah  susunya.  Dalam  hal  ini,  kategori  budidaya  ternak
mencakup:  sistem  pemeliharaan,  seleksi,  sistem  perkawinan,  penggemukan, pembagian  ternak  kepada  para  petani  untuk  dipelihara,  pelestarian  ternak,
usaha  peningkatan  dayaguna  hasil  ternak  mutu  daging,  susu  dan  telor, pengolahan dan pemberian pakan ternak, komoditi ternak besar dan kecil, dan
penemuan jenis dan bentuk ternak yang baru dikenal. 22.
Kesehatan Ternak Kesehatan  ternak  adalah  suatu  status  kondisi  tubuh  hewan  ternak
dengan  seluruh  sel  yang  menyusunnya  dan  cairan  tubuh  yang  dikandungnya secara  fisiologis  berfungsi  normal.  Dalam  hal  ini,  kategori  kesehatan  ternak
mencakup:  usaha  pencegahan  dan  pengobatan  penyakit,  fasilitas  kesehatan, penyakit  yang  dapat  ditularkan  oleh  ternak  dan  hewan  kepada  manusia,
desinfeksi  kandang  dan  peralatan,  penyediaan  fasilitas  desinfeksi,  dan  cara menanggulangi ternak mati.
23. Kehutanan
Kehutanan  adalah  suatu  praktik  untuk  membuat,  mengelola, menggunakan, dan melestarikan hutan untuk kepentingan manusia Wikipedia
2011.  Dalam  hal  ini,  kategori  kehutanan  mencakup:    kondisi  hutan,  hasil hutan, habitat hewan hutan, industri kehutanan, kegiatan-kegiatan pemerintah
dalam  menangani  permasalahan  kehutanan  secara  keseluruhan,  dan  segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah penguasaan dan penggunaan areal
hutan,  seperti:  tata  guna  lahan  kehutanan,  alih  fungsi  hutan,  perebutan  lahan kehutanan, dan lain sebagainya.
2.1.9  Sumber Informasi