Tempat dan Waktu Penelitian. Metode Penelitian

3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian.

Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja purposive di beberapa daerah potensial penghasil bahan baku dan kegiatan pengolahan ikan di DKI Jakarta, kabupaten Cirebon, kabupaten Cilacap dan kabupaten Sukabumi- Pelabuhanratu. Pemilihan lokasi memperhitungkan aspek geografis ; pantai utara dan selatan pulau Jawa. Penelitian dilaksanakan selama lebih kurang 6 bulan April sd September 2005. Alasan lain pemilihan lokasi ini didasarkan juga pada keberadaan para pengolah produk hasil perikanan dan potensi perikanan serta dilihat dari jenis, volume dan kontinuitas bahan baku relatif dapat mewakili kondisi wilayah pantai utara Jawa dan pantai selatan Jawa. Selain itu jenis ikan yang tertangkap dari laut utara Jawa dan laut selatan Jawa mempunyai jumlah spesies yang berbeda dan cara pengolahan yang berbeda pula.

3.2 Metode Penelitian

Dalam rancangan model pengembangan usaha pengolahan hasil perikanan, jumlah dan kontinuitas komoditas perikanan sebagai bahan baku bagi kegiatan industri menjadi faktor penting bagi keberlangsungan industriusaha yang akan dikembangkan. Komoditas perikanan tangkap beragam jenisnya, penanganan pasca panen juga beragam sehingga diperlukan pentahapan dalam proses pemilihan produk unggulan. Penentuan produk unggulan dimulai dengan menentukan jenis ikan yang kontinyu didaratkan di daerah penelitian dan belum dimanfaatkan secara optimalbelum diserap oleh industri pengolahan hasil perikanan skala besar namun mempunyai pangsa pasar yang luas. Untuk menentukan produk unggulan digunakan 7 kriteria yaitu akses pasar, kemampuan diversifikasi, nilai tambah, pemanfaatan limbah, teknologi, sumberdaya manusia dan daya serap pasar. Kriteria pemilihan komoditas, produk, pembobotan dan penilaian ditentukan oleh pakarresponden dalam rentang nilai 1-5 sesuai kriteria yang telah ditetapkan untuk pemilihan komoditas potensial dan pemilihan produk unggulan.

3.2.1 Pemilihan komoditas potensial

Ketersediaan bahan baku merupakan persyaratan mutlak yang diperlukan untuk menjamin keberlanjutan suatu kegiatan industri pengolahan termasuk industri perikanan. Bahan baku tersebut harus memenuhi persyaratan secara kuantitas maupun kualitas. Dalam pengembangan industri pengolahan hasil perikanan di suatu daerah komoditas potensial yang dimiliki oleh daerah tersebut perlu diperhatikan sehingga diharapkan persoalan bahan baku dapat diatasi. Data potensiikan yang didaratkan di suatu daerah juga dapat digunakan untuk perencanaan pengembangan produk di suatu wilayah. Pemilihan komoditas potensial di daerah penelitian ditentukan berdasarkan kriteria sebagai berikut 1 volume jenis ikan yang didaratkan, 2 kontinuitas bahan baku, 3 pesaing pembeli terhadap jenis ikan tertentu, 4 kestabilan harga dan 5 mutu. Volume dan kontinuitas bahan baku merupakan faktor yang penting untuk keberlangsungan suatu industri karens jenis komoditas perikanan yang mempunyai kemampuan untuk dilakukan diversifikasi produk akan memperoleh nilai lebih besar jika dibandingkan dengan jenis ikan yang tidak mempunyai kemampuan diversifikasi. Pemilihan komoditas menggunakan metode perbandingan eksponensial dengan rentang skor 1-5. Pemilihan komoditas potensial ini diawali dengan penentuan jenis ikan yang sudah dimanfaatkan secara optimal atau sudah diserap oleh industri moderneksportir. Jenis-jenis ikankomoditas yang tersisa atau yang belum dimanfaatkan oleh industri modern selanjutnya menjadi alternatif komoditas unggulan yang berpeluang untuk dikembangkan menjadi produk yang bernilai tambah added value tinggi sebagai produk unggulan.

3.2.2 Pemilihan produk unggulan

Proses penentuan produk unggulan dimulai dengan proses penentuan bahan baku potensial di setiap daerah penelitian guna memberikan gambaran awal dari jenis-jenis produk yang memungkinkan untuk dikembangkan. Bila 46 suatu daerah memiliki beberapa alternatif produk yang potensial untuk dikembangkan, maka harus dipilih jenis produk yang mampu memberikan nilai tambah yang tinggi berdasarkan berbagai kriteria. Kriteria yang digunakan untuk pemilihan produk potensial dan produk unggulan industri pengolahan hasil perikanan adalah : 1 berasal dari jenis komoditas potensial, 2 akses pasar, 3 tingkat kemampuan untuk dilakukan diversifikasi, 4 nilai tambah terhadap produk, 5 nilaimanfaat limbah, 6 ketersediaan teknologi, 7 kesiapan sumberdaya manusia, 8 daya serap pasar, 9 penyerapan tenaga kerja. Proses pemilihan produk unggulan diawali dari komoditas potensial yang memiliki skor rataan geometri tertinggi. Langkah berikutnya adalah menetapkan jenis-jenis olahan dari masing-masing produk potensial. Responden di daerah penelitian memberikan skor untuk memilih Produk Potensial dengan kriteria akses pasar, kemampuan diversifikasi, tingkat nilai tambah dan nilai manfaat limbah. Langkah berikutnya adalah melakukan pemilihan produk unggulan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut 1 Teknologi 2 Sumberdaya Manusia 3 Daya serap pasar. Sebagai langkah terakhir untuk proses pemilihan Produk Unggulan adalah melakukan rekapitulasi skor dari produk potensial yang memiliki skor rataan geometri tertinggi. Dari rata-rata nilai yang diperoleh selanjutnya diambil skor tertinggi dari produk potensial dan ditetapkan sebagai Produk Unggulan di daerahwilayah tertentu . Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka pelaksanaan penelitian ini dilakukan melalui tahapan 1 identifikasi ikan hasil tangkapan yang kontinyu didaratkan di daerah penelitian selama tahun 2002-2006 2 identifikasi jenis- jenis ikan yang belum dimanfaatkanbelum diserap oleh Unit Pengolahan Ikan UPI skala besarmodern 3 melakukan analisis kelayakan finansial terhadap produk unggulan dengan rancangan Sistem Penunjang Keputusan SPK berbasis komputer dan 4 membuat rancangan model pengembangan usaha pengolahan produk unggulan. 47

3.3 Pengumpulan Data, Jenis dan Sumber data