Perumusan Sebaran Asimtotik Penduga Komponen Periodik Fungsi Intensitas Proses Poisson Periodik dengan Tren Fungsi Pangkat

BAB 3 SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK UNTUK KASUS a DIKETAHUI

3.1 Perumusan

, , Misalkan N adalah proses Poisson nonhomogen pada interval , ∞ dengan fungsi intensitas yang tidak diketahui. Fungsi ini diasumsikan terintegralkan lokal dan terdiri atas dua komponen, yaitu suatu komponen periodik siklik dengan periode diketahui dan suatu komponen tren yang berbentuk fungsi pangkat. Dengan kata lain untuk sembarang titik , ∞ kita dapat menuliskan fungsi intensitas sebagai berikut , dan , dengan adalah fungsi periodik dengan periode dan a adalah kemiringan dari tren, serta diasumsikan bahwa nilai b dan adalah diketahui. Dalam bahasan ini tidak diasumsikan suatu bentuk parametrik dari , kecuali bahwa adalah periodik dengan persamaan: , berlaku untuk setiap , ∞ dan . Misalkan untuk suatu Ω, hanya terdapat sebuah realisasi dari proses Poisson N yang terdefinisi pada suatu ruang peluang Ω, , P dengan fungsi intensitas seperti pada 1 yang diamati pada interval terbatas , , ∞ . Karena adalah fungsi periodik dengan periode , maka masalah menduga pada titik s dengan dapat direduksi menjadi masalah menduga pada titik s dengan , . Diasumsikan bahwa s adalah titik Lebesgue dari lihat Definisi 33 pada Lampiran. Pada bahasan ini dikaji dua kasus, yaitu pertama diasumsikan bahwa kemiringan a diketahui sedangkan fungsi pada , tidak diketahui. Kedua diasumsikan fungsi intensitas global bagi yang merupakan nilai rata-rata dari pada , yaitu diketahui, sedangkan kemiringan a dan fungsi pada , ∞ tidak diketahui. Misalkan adalah barisan dari bilangan real positif yang konvergen menuju nol, yaitu untuk ∞ dan misalkan : adalah suatu fungsi bernilai real, disebut kernel, jika memenuhi sifat-sifat berikut: K.1 K merupakan fungsi kepekatan peluang. K.2 K terbatas. K.3 K memiliki daerah definisi pada , . Dengan notasi di atas, dapat dirumuskan penduga dari pada titik , sebagai berikut: , , , , , dengan , ∑ dan . Ide di balik penyusunan penduga tipe kernel , , dari dapat dijelaskan seperti berikut: Dari 1 dan 2, untuk setiap titik s dan maka . Dengan pemisalan seperti pada 5 maka 6 dapat dituliskan , , , . Nilai fungsi di titik s dapat didekati dengan nilai rataan dari banyaknya kejadian di sekitar s, yaitu pada interval , serta dengan menggunakan 3 maka 7 dapat ditulis , , , E , , . Dengan mengganti E , dengan padanan stokastiknya yaitu , maka 8 dapat ditulis , , , , , , I , , , , , , dimana I , . Agar penduga yang diperoleh lebih umum maka digunakan fungsi kernel umum K.

3.2 Sifat-sifat Statistik