Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

4 Jurnal dengan judul “ Fungsi Legislasi DPR RI” Oleh Norisman Tumuhu. Menjelaskan tentang kedudukan dan kewenangan DPR RI dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga legislatif. Berdasarkan skripsi yang saya tulis menjelaskan secara detail tentang proses penyelesaian dan optimalisasi Program Legislasi Nasional Prioritas.

F. Metode Penelitian

Penelitian merupakan suatu sarana pokok dalam pengembangan ilmu pengetahuan maupun teknologi. Hal ini disebabkan karena penelitian bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran secara sistematis, metodologis dan konsisten. Melalui proses penelitian tersebut diadakan analisa dan konstruksi terhadap data yang telah dikumpulkan dan diolah. 9 Penelitiam hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisanya. Kecuali itu, maka diadakan pula pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta hukum tersebut, untuk kemudian mengusahakan suatu pemecahan atas permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam gejala yang bersangkutan. 10 9 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat Jakarta: Rajawali, 2009, cet.Ke-11, h. 14. 10 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum Jakarta: Uinversitas Indonesia Press, 2007, cet.Ke-3, h. 43. 1. Tipe penelitian dalam penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif, yaitu penelitian yang mengacu pada norma hukum yang terdapat pada peraturan perundang-undangan dan keputusan penngadilan. 11 Serta norma-norma yang berlaku di masyarakat atau juga yang menyangkut kebiasaan-kebiasaan yang berlaku di masyarakat. 2. Sumber Data a. Bahan Hukum Primer Bahan hukum primer yaitu bahan pustaka yang merupakan bahan hukum utama yang belum pernah di olah oleh orang lain. 1 UUD 1945 pasca amandemen. 2 Undang-Undang No 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia MPR-RI, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia DPR-RI, Dewan Perwakilan Daerah Republik Indoneia DPD-RI dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Republik Indonesia DPRD. b. Bahan Hukum Sekunder Bahan hukum sekunder berupa semua duplikasi tentang hukum yang bukan merupakan dokomen-dokumen resmi. Publikasi hukum 11 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum Jakarta: Kencana, 2011, cet.Ke-3 h. 142. meliputi buku-buku hukum, jurnal hukum, skripsi, dan komentar- komentar para ahli dan pakar hukum tata negara. c. Bahan Hukum Tersier Bahan hukum tersier adalah bahan-bahan yang memberikan informasi lebih lanjut terhadap bahan-bahan hukum primer dan sekunder antara lain kamus besar bahasa Indonesia KBBI, kamus Hukum, majalah, koran, blog dan lainya. 2. Prosedur Pengumpulan Data Adapun bahan hukum baik bahan hukum primer, bahan hukum sekunder atau bahkan bahan hukum tersier di uraikan dan dihubungkan sedemikian rupa, sehingga dapat ditampilkan dalam penulisan yang lebih sistematis untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan secara deduksi yakni menarik kesimpulan dari suatu permasalahan yang bersifat umum ke suatu permasalahan yang bersifat khusus atau yang lebih kongkrit. 12 3. Teknik Penulisan Teknik penulisan skripsi ini berdasarkan buku “Pedoman Penulisan Skripsi” yang dikeluarkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2012. 12 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum Jakarta: Kencana, 2011, cet.Ke-8, h. 42.

G. Kerangka Teori dan Konsep

Dalam Pembahasan ini, disampaikan suatu rangkaian definisi secara analisis dengan memberikan kejelasan secara terang mengenai konsep yang dipergunakan dalam pembahasan sebagai berikut : 1. Negara adalah suatu masyarakat yang diorganisasikan secara politik karena negara merupakan suatu komunitas yang dibentuk oleh suatu tatanan yang bersifat memaksa dan tatanan pemaksa ini adalah hukum 13 2. Dewan Perwakilan Rakyat adalah lembaga perwakilan rakyat yang seluruh anggotanya dipilih secara langsung oleh masyarakat untuk mewakili segala aspirasi dan pendapat. Dewan Perwakilan Rakyat juga memiliki tiga kewenangan utama yakni dalam pembentukan dan perumusan perundang-undangan, melakukan pengwawasan terhadap Presiden dan lembaga-lembaga negara serta melakukan fungsi penganggaran angaran belanja nasional. 3. Majelis Permusyawaratan Rakyat adalah lembaga tinggi negara yang seluruh anggotanya adalah penggabungan dari DPR-RI dan DPD-RI yang memiliki kewenangan untuk merevisi UUD 1945, memberhentikan Presiden dan Wakil Presiden dan melantik Presiden dan Wakil Presiden republic Indonesia. 13 Hans Kelsen, Teori Umum Tentang Hukum dan Negara Bandung: Nusa Media, 2009, cet.Ke-3, h. 272.