dirumah, dan roujin fukushi no zoushin no tamen no jugyou melakukan usaha atau pekerjaan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahtrraan lansia.
Pemeriksaan kesehatan ditujukan kepada lansia yang berusia 65 tahun ke atas. Jenis pemeriksaan ada dua, yaitu yang disebut dengan ippan shindan pemeriksaan umum dan
seimitsu shindan pemeriksaan lengkap. Untuk pemeriksaan umum, para lansia tidak dikenai
biaya, tetapi untuk pemeriksaan lengkap dikenai biaya Putri Elsy:2012. b.
Undang-Undang Kesehatan bagi Lansia
Selain itu, pada tahun 1982 pemerintah membuat undang-undang lain yang berhubungan dengan kesehatan, yang disebut dengan Roujin Hoken Hou Undang-undang
kesehatan bagi Lansia. Undang –Undang ini baru dilaksanakan pada bulan Februari 1983. Dalam Roujin Hoken ini dimuat antara lain masalah iryou nado pengobatan atau pemberian
biaya pengobatan yang telah ditentukan, hoken jigyou pekerjaan yang berhubungan dengan kesehatan lansia, roujin hoken shisetsu fasilitas kesehatan lansia, dan roujin houmon kango
perawat yang mengunjungi lansia ke rumah. Berdasarkan revisi Undang-undang Kesejahteraan Lansia pada tahun 1990, Undang-
undang Kesehatan Lansia turut pula direvisi dan ditetapkan Roujin Hoken Keikaku rencana Kesehatan Lansia untuk semua wilayah, baik di desa maupun di kota. Dalam sistem
Undang-Undang Kesehatan Lansia yang terdapat pada Undang-Undang Kesejahteraan Lansia 1963 yang lama dihapuskan Hikizuka Juniro dalam Putri Elsy.
c. Rencana Emas
Selanjutnya pada tahun 1989 Kementerian kesehatan dan Kesejahteraan mengeluarkan Koreisha Hoken Fukushi Suishin 10 ka Nen Senryaku Strategi 10 Tahun
Kemajuan Pelayanan Kesehatan dan Kesejahteraan Lansia, yang dikenal dengan Gorudo Puran Gold Plan;Rencana Emas. Rencana emas ditujukan untuk meningkatkan pelayanan
perawatan lansia di rumah. Bentuk dari pelayanan tersebut bermacam-macam, dikenal
dengan sebutan homu herupa sabisu orang yang membantu lansia di rumah, houmon kango perawat yang mendatangi lansia ke rumah, sho-tu-sutei short-term stays;tinggal dalam
jangka pendek di rumah perawatan atau panti jompo, dei kea sabisuday care service;pelayanan perawatan sehari-hari, dan bathing service pelayanan memandikan
lansia,hanya ada di Jepang. Semua ditujukan untuk membantu pekerjaan anak atau menantu dalam merawat lansia di rumah. Sebagian dari jasa pelayanan tersebut disubsidi oleh
pemerinta lokal dan pemerintah pusat Sodei dalam Putri Elsy:2012.
d. Kaigo Hoken
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, usia harapan hidup rata-rata orang Jepang terus meningkat ditandai dengan membaiknya lingkungan untuk hidup dan berkembangnya
ilmu kedokteran sehingga Jepang menjadi masyarakat dengan berpenduduk berusia panjang di dunia. Dengan bertambah panjangnya usia, berarti meningkat pula jumlah lansia yang
netakiri tidak dapat beranjakdari tempat tidur dan pikun yang memerlukan perawatan jangka panjang. Perawatan jangka panjang ini, apabila ditangani oleh keluarga, menjadi
beban yang berat baik fisik maupun psikologis bagi anggotanya. Untuk menanggulangi masalah ini, pada April 2000 Pemerintah Jepang memulai
suatu sistem baru yang disebut dengan kaigo hoken. Yang dimaksud dengan kaigo hoken adalah sistem asuransi perawatan jangka panjang yang ditentukan kepada penduduk yang
berusia 40 tahun ke atas, dan memberikan kaigo sabisu pelayanan perawatan berdasarkan kondisi orang yang membutuhkan dengan batas keuangan tertentu. Kaigo Hoken ini
dimaksudkan untuk memberikan dukungan sosial kepada lansia dan memungkinkan para orang tua tersebut menjaga martabat kemanusiaan mereka melewati akhir hidup atau masa
tuanya supaya dapat hidup mandiri atau dapat berdiri sendiri dalam kondisi di mana mereka membutuhkan perawatan jangka panjang.
Gambaran dari sistem kaigo hoken tersebut adalah sebagai berikut: 1. Insurer atau penjamin asuransi adalah pemerintah kota. Pemerintah kota bertugas
mengelola pelayanan dan mengumpulkan uang asuransi dari tertanggung. Pemerintah kota didukung oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, penjamin asuransi perawatan
kesehatan, dan lain-lain. 2. Hikokensha orang yang diasuransikan, atau tertanggung adalah warga negara yang
berusia 40 tahun ke atas yang membayar asuransi. Tertanggung dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama adalah orang yang berusia 65 tahun ke atas, dan kelompok
kedua adalah orang yang berusia 40 sampai 64 tahun. Biaya asuransi pada kelompok pertama diambil dari uang pensiun, sedangkan biaya asuransi kedua ditagih dari biaya
asuransi kaigo hoken ditambah dari biaya asuransi kesehatan yang dimilikinya. Ia dapat menerima pelayanan kaigo pada saat cacat dan sakit seiring dengan penuaan dan masa
pertama mengalami kepikunan. 3. Riyousha pengguna kaigo membayar biaya perawatan sebesar 10 persen.
4. Setengah dari biaya 90 persen di luar 10 persen yang dibyar oleh pemakai kaigo berasal dari biaya asuransi dan setengahnya lagi berasal dari kouhi dana publik. Setengah dari
dana publik berasal dari pemerintah pusat 50 persen dan setengahnya lagi dibebankan pada todoufuken pemerintah wilayah sebanyak 12,5 persen dan pemerintah kota
sebanyak 12,5 persen Arioka, 2000:353.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
1. Perubahan kehidupan dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri turut
mempengaruhi perubahan struktur keluarga di Jepang. Adapun perubahan struktur keluarga di sini adalah perubahan struktur keluarga ie menjadi struktur keluarga kaku
kazoku inti. Dinamika dari perubahan struktur keluarga ini mengakibatkan pula berubahnya pola perawatan lansia.
2. Menurut Nakane, ie adalah unit sosial dasar dari tempat tinggal bersama anggota
suatu rumah tangga yang anggotanya terdiri dari kerabat dan nonkerabat. Setiap anggota dalam ie memiliki kesadaran akan ie dilukiskan dengan istilah seperti “hidup
di bawah atap yang sama” atau “hubungan di mana anggotanya berbagai makanan dalam dandang yang sama”. Dalam etimologi bahasa Jepang, ie berarti kamado atau
tungku yaitu tempat memasak, merupakan simbol dari anggota keluarga karena disinilah mereka berkumpul dan makan bersama. Selain itu, bangunan rumah itu
sendiri disebut dengan ie. 3.
Dalam konsep ie, apabila seseorang sudah tua dan pensiun dari pekerjaannya, maka ia akan dirawat di rumah dan diurus oleh chonan anak laki-laki sulung beserta isinya.
Dalam perepsi tradisional orang Jepang, usia tua adalah waktu ketika anak laki-laki tertua memikul tanggung jawab untuk orang tuanya di hari tua mereka.
4. Nuclear family keluarga inti, menurut Murdock, secara khusus adalah perkawinan
pria dan wanita dengan keturunannya, meskipun dalam kasus-kasus perseorangan satu atau lebih anggota tambahan mungkin tinggal dengan mereka.