Ruang Lingkup Pembahasan Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori a. Tinjauan Pustaka

mengundang perawat ke rumah ataupun merawat orang tuanya itu sendiri di rumah bersama keluarganya. Jumlah penduduk lansia yang semakin membengkak dari tahun ke tahun, merupakan masalah yang sangat serius di Jepang dewasa ini. Dengan demikian penulis menetapkan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana kehidupan dan perawatan lansia yang ada di Jepang dewasa ini? 2. Bagaimana dampak perubahan masyarakat agraris ke masyarakat industri terhadap lansia?

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Dalam skripsi ini penulis membatasi pembahasannya mengenai dampak dari perubahan masyarakat agraris ke masyarakat industri terhadap lansia di Jepang dewasa ini. Di sini akan dijelaskan bagaimana perawatan lansia pada saat sekarang sebagai akibat dari perubahan tersebut. Supaya pembahasannya lebih jelas dan akurat, maka penulis dalam bab II akan membahas tentang struktur keluarga masyarakat agraris, struktur keluarga masyarakat industri, dan kehidupan lansia di Jepang.

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori a. Tinjauan Pustaka

Menua merupakan fenomena universal, tetapi derapnya berbeda-beda antar individu. Dengan meningkatnya usia terjadi beberapa perubahan pada tubuh, seperti kulit keriput, rambut memutih dan menipis, gigi berlubang dan copot, tinggi badan cendrung berkurang, ketajaman penglihatan dan pendengaran menurun, dan indra pengecap pun berkurang Lumbantobing, 1997:1. Di Jepang, istilah yang dipakai untuk lansia adalahroujin. Karakter kanji rou berarti berumur atau tua, sedangkan karakter kanji jin berarti orang. Jadi, roujin secara harafiah berarti orang tua atau orang yang sudah berumur. Seiring dengan meningkatnya populasi roujin ini dan berkembangnya masalah roujin, untuk menghindari kesan suram dari istilah roujin dilihat dari karakter kanji tersebut, menurut Sodei Takako dalam New Encyclopedia of Sociology 1993:448, sebagai ganti istilah roujin digunakan istilah koreisha yang secara harafiah berarti orang yang berusia tinggi atau lanjut. Dewasa ini masyarakat Jepang dikenal dengan koureika shakai masyarakat yang menua. Memasuki masa lansia berarti memasuki kehidupan fisik dengan daya tahan dan fungsi yang telah menurun. Bertambah tua berarti pula bertambah besar kemungkinan menderita berbagai penyakit tua. Apabila seseorang memasuki usia tua, berarti status dan perannya dalam lingkungan keluarga dan masyarakat pun mulai berubah. Untuk itu, ia diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan kondisnya ini. Faktor psikologis adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan dalam seseorang manusia, termasuk lansia. Faktor emosional erat kaitannya dengan kesehatan mental lansia. Aspek emosional yang mengganggu serta kecemasan dan stres berat dapat secara tidak langsung menimbulkan gangguan terhadap kesehatan fisik yang dapat berakibat buruk terhadap stabilitas emosi. Rasa tersisih, tidak dibutuhkan lagi, penyakit yang tidak kunjung sembuh dan kematian pasangan, depresi post power syndrome, dan the empty nest adalah masalah psikologis yang makin memberatkan kehidupan lansia Agoes Achir,2001 :198. Dalam bahasa Jepang, ada beberapa istilah yang dapat digunakan untuk mengacu kepada perawatan orang tua lansia ini. Pertama, istilah Fuyou. Dalam Shin Kanwa Jiten Kamus Baru Kanji Bahasa Jepang 1994:414 dan 1006 karakter kanji fu bisa berarti membantu atau menolong dan you bisa berarti menjaga atau mengurus. Jadi, secara harafiah fuyou bisa berarti membantu menjaga atau mengurus. Menurut Sodei Takako dalam Shin Shakai Gaku Jiten Kamus Baru Sosiologi 1993:1270, yang dimaksud dengan fuyou adalah bantuan yang diberikan kepada orang yang tidak mampu atau tidak dapat hidup sendiri disebabkan oleh tidak adanya sumber penghasilan dan ketidakmampuan kerja sendiri. Penyebab ketidakmampuan tersebut ada yang bersifat alami, seperti usia tua, anak-anak, fisik yang lemah, dan cacat, dan ketidakmampuan yang bersifat sosial, seperti pengangguran dan bangkrut. Berikutnya istilah perawatan lain untuk lansia dapat diartikan dengan kaigo. Dalam Kamus Baru Kanji Bahasa Jepang 1999:50 dan 870 karakter kanji dapat berarti ‘berpartisipasi’, sedangkan karakter kanji go dapat berarti ‘menjaga’. Adapun pengertian istilah kaigo itu sendiri menurut Kamus Baru Kanji Bahasa Jepang adalah Bantuan yang diberikan dalam kehidupan sehari-hari kepada orang cacat, usia lanjut, dan orang sakit yang tidak bisa makan, mandi, memakai baju sendiri, dan lain-lain.

b. Kerangka Teori