PENUTUP A. PENDAPAT EMPAT MAZHAB TENTANG MATHLA’ DALAM PENENTUAN AWAL BULAN HIJRIAH (Perspektif Astronomi)

berhubungan dengan yang lain dalam suatu sistem atau jaringan. ” 8 Astronomi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari lintasan benda-benda langit dengan didasarkan kepada penelitian ilmiah, dengan pengetahuan itu kita dapat memperoleh data yang akurat guna menentukan perhitungan tahun, bulan, gerhana dan lain-lain yang bersifat ilmiah. 9 Berdasarkan beberapa penjelasan istilah pokok di atas penulis tegaskan kembali bahwa judul atau tema yang akan dibahas oleh penulis dalam penelitian ini adalah Pendapat Empat Mazhab tentang Mathla‟ dalam Penentuan Awal Bulan Hijriah Perspektif Astronomi. Yang ruang lingkup bahasannya mencakup tentang batas geografis keberlakuan rukyat mathla‟ dalam penentuan awal bulan Hijriah menurut pendapat empat mazhab yakni mazhab Hanafi, mazhab Maliki , mazhab Syafi‟i, dan mazhab Hanbali. 10 Selanjutnya berbagai pendapat empat mazhab tentang batas geografis keberlakuan rukyat mathla‟ dalam penentuan awal bulan Hijriah tersebut penulis analisis dengan menggunakan atau pun berdasarkan pandangan astronomi.

B. Alasan Memilih Judul

Beberapa hal alasan menarik, sehingga memotivasi penulis untuk memilih dan membahas judul ini yaitu : 1. Alasan Obyektif Alasan obyektif yang membuat penulis tertarik untuk membahas judul ini di antaranya: a. Problematika dalam penetapan awal bulan Hijriah sering memunculkan perdebatan di kalangan umat. Khususnya bulan Ramadan, Syawal dan Zulhijah. Khususnya di Indonesia 8 Lukman Ali dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1988, hlm. 864 9 M. Said Jamhari dan Faisal, Ikhtisar Ilmu Falak tentang Penentuan Waktu-waktu Shalat, Gunung Pesagi, Bandar Lampung, 1998, hlm. 1 10 Ahmad Subagyo, Loc.Cit. sendiri selain memiliki banyak metode dan aliran dalam penentuan awal bulan Hijriah, juga salah satu penyebab lainnya yaitu karena adanya perbedaan tentang mathla‟. Mengingat hal ini sangat berkaitan erat dengan salah satu kewajiban ibadah, membuat penulis tertarik untuk membahasnya. b. Karena penulis menginginkan pengetahuan dan pemahaman yang utuh tentang terjadinya perbedaan tentang mathla‟ dalam penentuan awal bulan Hijriah di kalangan empat mazhab dan juga berdasarkan astronomi. 2. Alasan Subyektif Alasan subyektif yang membuat penulis tertarik untuk membahas judul ini di antaranya: a. Pokok bahan dalam penulisan skripsi ini relevan dengan disiplin ilmu yang penulis pelajari pada Fakultas Sya ri‟ah Jurusan Ahwal Al-Syakhsiyah. b. Literatur dan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini tersedia di perpustakaan, sehingga memudahkan penulis untuk membahas judul ini.

C. Latar Belakang Masalah

Setiap kehidupan umat manusia membutuhkan kalender atau penanggalan sebagai pengatur dan pembagi waktu. Terutama bagi umat Islam, kebutuhan akan suatu kalender merupakan hal yang sangat urgen karena banyak ibadah umat Islam yang terkait dengan waktu. Seperti ibadah haji, ibadah puasa Ramadan dan sebagainya. Allah swt. telah menjelaskan kepada manusia, bahwa Dialah Yang Maha Pencipta dan Maha Pengatur alam semesta dan seisinya dengan sempurna dan teratur, termasuk tentang waktu. Manusia dengan akal karunia-Nya telah mampu mengetahui waktu, jam, hari, bulan dan tahun kemudian menyusunnya menjadi organisasi satuan-satuan