Gas Buang Karbon Monoksida CO

commit to user karbon monoksida yang mencapai hampir setengahya dari seluruh polutan udara yang ada. Pada konsentrasi yang berlebihan zat-zat pencemar dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, menyebabkan kerusakan tanaman, atau material, serta gangguan lainnya seperti berkurangnya jarak pandang. Konsentrasi zat pencemar di udara bebas dipengaruhi beberapa faktor seperti volume bahan pencemar, karakteristik zat, iklim terutama curah hujan, arah dan kecepatan angin serta topografi.Abner Tarigan, 2009: 7. Secara visual selalu terlihat asap dari knalpot kendaraan dengan bahan bakar solar dan tidak terlihat pada kendaraan berbahan bakar bensin. Emisi kendaraan bermotor berupa nitrogen dan uap air bukan merupakan gas yang berbahaya namun selain dari gas-gas tersebut ternyata emisi kendaraan bermotor mengandung karbon monoksida CO, senyawa hidrokarbon HC, berbagai oksida nitrogen NOx, oksida sulfur SOx dan partikulat debu termasuk timbal Pb.Abner Tarigan, 2009: 7.

2. Gas Buang Karbon Monoksida CO

Fardiaz 2008: 94 berpendapat bahwa “Karbon monooksida CO adalah suatu komponen tidak berwarna, tidak berbau dan tidak mempunyai rasa yang terdapat dalam bentuk gas pada suhu diatas 192°C. Komponen ini mempunyai berat sebesar 96.5 dari berat air dan tidak larut dalam air”. Karbon monoksida CO adalah zat pencemar dengan rumus kimia CO yang merupakan jumlah karbon monoksida yang dihasilkan dari proses pembakaran dalam ruang bakar mesin kendaraan yang dikeluarkan melalui pipa gas buang. Kementerian Negara Lingkungan Hidup, 2006. Berdasarkan Toyota Step 2 1996: 13 Proses pembakaran yang terjadi di dalam ruang bakar merupakan serangkaian proses kimia yang melibatkan campuran bahan bakar dengan oksigen. Proses pembakaran ini menghasilkan empat jenis gas buang, berupa C O , CO, NOx dan HC. Keempat jenis gas buang ini terbentuk pada proses pembakaran sempurna dan tidak sempurna. Gas CO dihasilkan oleh pembakaran yang tidak sempurna karena kekurangan oksigen commit to user misalnya disebabkan oleh campuran yang terlalu gemuk. Tetapi secara teori, tidak terbentuk CO bila terdapat oksigen yang melebihi campuran teori campuran menjadi kurus. Tetapi gas karbon monoksida CO juga dihasilkan pada saat campuran kurus dengan alasan : 1. Pada oksidasi selanjutnya CO berubah menjadi 2 CO + O 2 CO , akan tetapi reaksi ini lambat dan tidak dapat merubah seluruh sisa CO menjadi C O , karena itu campuran kurus sekalipun menghasilkan CO. 2. Pembakaran yang tidak merata disebabkan oleh tidak meratanya distribusi bahan bakar didalam ruang bakar. 3. Temperatur di sekeliling silinder rendah, sehingga cenderung “quenching” artinya temperatur terlalu rendah untuk terjadinya pembakaran, sehingga api tidak dapat mencapai daerah dalam silinder. Tabel di bawah ini merupakan ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor yang ditetapkan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 05 Tahun 2006. Tabel 1.Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Katagori Tahun Pembuatan Parameter Metode Uji CO HCPPM Sepeda motor dua langkah 2010 4.5 1200 idle Sepeda motor empat langkah 2010 5.5 2400 idle Sepeda motor dua langkah dan empat langkah ≥2010 4.5 2000 idle Sumber : Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 05 Tahun 2006

3. Pengaruh Karbon Monoksida terhadap Lingkungan

Dokumen yang terkait

Kadar Pencemaran Karbon Monoksida Dari Emisi Gas Buang Sepeda Motor 2 Tak dan 4 Tak Type Bebek di Kota Medan Tahun 2003

0 53 71

Analisis Karbon Monoksida (CO) Dalam Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Dengan Sensor Gas Semikonduktor

3 83 75

PENGARUH JENIS SISTEM PENGAPIAN CDI DAN JENIS BENSIN TERHADAP KADAR KARBON MONOKSIDA (CO) GAS BUANG PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA TAHUN 2003

0 12 97

PENGARUH PENAMBAHAN REHEATER PADA KNALPOT TERHADAP EMISI GAS BUANG CO SEPEDA MOTOR YAMAHA JUPITER Z TAHUN 2004

0 5 49

PENGARUH PENAMBAHAN MYGREENOIL DALAM PREMIUM TERHADAP DAYA MESIN PADA SEPEDA MOTOR SUZUKI SMASH R TAHUN 2008

0 3 61

Perancang Alat Ukur Kadar Gas Karbon Monoksida (CO) Pada Emisi Gas Buang Kendaraan Berbasis Arduino

0 0 40

PENGARUH PEMANASAN DAN VARIASI CAMPURAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN ETANOL TERHADAP EMISI GAS BUANG KARBON MONOKSIDA (CO) DAN HIDROKARBON (HC) PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA VEGA R TAHUN 2009 DAN IMPLIKASI PEDAGOGIS PADA MATA KULIAH MOTOR BAKAR.

0 0 21

PENGARUH PENGGUNAAN ELEKTROLISER DENGAN VARIASI DIAMETER KAWAT TEMBAGA DAN VARIASI JENIS LARUTAN TERHADAP EMISI GAS BUANG CO DAN HC SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125D TAHUN 2007.

1 5 112

PENGARUH PENGGUNAAN IGNITION BOOSTER PADA KABEL BUSI DAN PENAMBAHAN METANOL PADA BAHAN BAKAR PREMIUM TERHADAP EMISI GAS BUANG CO DAN HC PADA HONDA SUPRA X 125 TAHUN 2007.

0 2 13

PENGARUH PENGGUNAAN JENIS BUSI DAN VARIASI PENAMBAHAN CAMPHOR DALAM PREMIUM TERHADAP KADAR EMISI GAS CO DAN HC PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 PGM-FI TAHUN 2006 | Cantyaji | Jurnal Nosel 8135 17056 1 SM

0 0 12