promosi perpustakaan “rimba baca”

(1)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh:

Maulidia Putri

Nim: 1110025000034

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014/1435 H


(2)

(3)

(4)

(5)

i Promosi Perpustakaan “Rimba Baca”

Penelitian ini membahas tentang promosi perpustakaan “Rimba Baca”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui promosi yang dilakukan, sejauh mana keefektifan promosi dan juga untuk mengetahui upaya dalam mengatasi beberapa kendala terhadap promosi yang dilakukan oleh perpustakaan “Rimba Baca”. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yaitu melalui wawancara yang digunakan untuk mengetahui bagaimana promosi yang dilakukan dan observasi dilakukan untuk melihat bagaimana promosi perpustakaan di tempat penelitian di Perpustakaan “Rimba Baca”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cara promosi dilakukan melalui kegiatan seperti seminar, wisata perpustakaan (school visit), Talkshow, Bedah Buku, dan Holiday Program. Adapun sarana promosi perpustakaan “Rimba Baca” menggunakan media internet seperti website dan teknologi 2.0 seperti jejaring sosial yaitu facebook dan twitter. Keefektifan promosi sejauh ini sudah cukup baik. Hal ini dikarenakan setiap ada kegiatan yang diadakan oleh pihak perpustakaan dapat menarik minat pengunjung perpustakaan. Untuk mengatasi kendala pihak perpustakaan membeli koleksi buku yang merupakan permintaan dari anggota, memperbanyak koleksi buku terjemahan kedalam bahasa Indonesia, perpustakaan saat ini hanya melakukan pembatasan jumlah orang sekitar 20 – 30 orang jika ada yang ingin mengadakan kegiatan, pihak perpustakaan yang mengerjakan promosi di jejaring sosial yaitu pemilik perpustakaan sendiri melalui akun facebooknya di grup “Rimba Baca” serta perpustakaan mempunyai sebuah akun grup facebook yang selalu mengunggah koleksi buku-buku barunya yang diharapkan dapat menarik minat anggota grup tersebut, dan juga perpustakaan juga selalu memposting kegiatan apa saja yang akan diadakan di perpustakaan.


(6)

ii

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, karunia serta bimbinganNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Kuliah (Skripsi) ini dengan lancar dan tepat pada waktunya dengan judul “PROMOSI PERPUSTAKAAN “RIMBA BACA””. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Junjungan Nabi besar Muhammad SAW.

Pada proses penulisan skripsi ini banyak hambatan yang dihadapi penulis namun itu semua merupakan proses pembelajaran. Tersusunnya penulisan skripsi tidak terlepas dari bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Oman Fathurahman, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan pengarahan serta bersedia meluangkan waktunya hingga penulisan skripsi ini selesai.

3. Bapak Pungki Purnomo, MLIS dan Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan kepada penulis.


(7)

iii

6. Mas Deny Haryanto selaku pustakawan yang selalu membantu penulis selama penelitian dan juga Fitri selaku staf perpustakaan “Rimba Baca” yang juga ikut membantu.

7. Kedua Orang Tuaku Alm. Rame Riyanto dan Ibunda tercinta Marhanah, kakakku Anry Ari Priyanto dan Asri Indarti, Cintia Septiani serta adikku Ibeng Maulana Putro terima kasih untuk setiap untaian doa, kasih sayang, perhatian, dukungan, semangat, dan motivasi yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tanpa dorongan semangat dari kalian skripsi ini tidak akan pernah ada.

8. Sahabat – sahabat terbaikku, Yunita Dwi Rahmayanti, Husnul Khotimah, Fitri Afrianti, Inayatul Ramadita, Yanita Safilla, Nenden Serena, Nuzlianni Kadariyah, Intan Mayasari dan Muhammad Fadhli yang telah memberikan semangat dan dukungannya terhadap penulis hingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Fighting!

9. Seluruh teman-teman Jurusan Ilmu Perpustakaan 2010 Wida, Aaf, Novi, Dini, Putri, Ina, Lona, Yeni dan juga yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas segala kebersamaan, kekompakkan dan kenangan yang telah menjadi bagian dalam perjuangan hidup kita, saat ini dan yang akan datang. Tetap jaga rasa kekeluargaan di Jurusan Ilmu Perpustakaan.


(8)

iv

terima kasih atas pengalaman selama sebulan dan kita belajar banyak hal. Terima kasih atas dukungannya.

11.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, namun penulis berusaha semampu dengan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki untuk menyusun penulisan skripsi dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu penulis mengharapkan partisipasi semua pihak untuk memberikan kontribusi baik kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya penulisan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat memberi manfaat dan menambah wawasan bagi pembacanya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Jakarta, 25 Agustus 2014


(9)

v

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...4

D. Metode Penelitian ... 5

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian ... 5

2. Informan Penelitian...5

3. Sumber Data...5

4. Teknik Pengumpulan Data...6

a. Wawancara (Interview) ...6

b. Observasi...7

c. Kajian Kepustakaan ...7

5. Teknik Analisa Data ...7

E. Definisi Istilah...8

F. Penelitian Terdahulu ...9

G. Sistematika Penulisan ...11

BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Perpustakaan Umum ... 13

1. Definisi Perpustakaan Umum ... 13

2. Fungsi Perpustakaan Umum ... 14

3. Tugas Perpustakaan Umum ... 16

B. Promosi ...16

1. Pengertian Promosi ...16

2. Tujuan Promosi ...18


(10)

vi

BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN“RIMBA BACA”

A. Sejarah dan Profil Perpustakaan“Rimba Baca”...29

B. Struktur Organisasi ...30

C. Gedung dan Tata Ruang...31

D. Fasilitas Perpustakaan ...31

E. Kegiatan Perpustakaan ...32

F. Jadwal Kegiatan Layanan ...34

G. Pengguna...34

H. Koleksi ...35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Promosi di Perpustakaan “Rimba Baca”....38

B. Promosi Perpustakaan “Rimba Baca”...38

1. Tujuan Promosi Perpustakaan...38

2. Cara Promosi Perpustakaan ...39

3. Sarana Promosi Perpustakaan ...44

C. Keefektifan Promosi di Perpustakaan ...47

D. Kendala Promosi di Perpustakaan ...49

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...51

B. Saran ...54

DAFTAR PUSTAKA...55

LAMPIRAN...57 DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(11)

vii

Lampiran 2 Hasil Wawancara

Lampiran 3 Surat Pengajuan Proposal Skripsi

Lampiran 4 Surat Pengajuan Dosen Pembimbing Skripsi Lampiran 5 Surat Izin Penelitian


(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian dari sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca.1 Perpustakan sendiri terbagi atas beberapa jenis, salah satunya adalah perpustakaan umum. Dalam UU No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diperuntukkan bagi masyarakat luas sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat tanpa membedakan umur, jenis kelamin, suku, ras, agama, dan status sosial ekonomi.

Setiap perpustakaan perlu melakukan usaha promosi agar koleksinya dapat bermanfaat bagi anggota maupun yang bukan anggota perpustakaan. Promosi merupakan forum pertukaran informasi antara organisasi dan konsumen dengan tujuan utama memberi informasi tentang produk atau jasa yang disediakan oleh organisasi, sekaligus membujuk konsumen untuk bereaks terhadap produk atau jasa itu.

Kegiatan promosi mempunyai sedikitnya empat tujuan, yaitu: 1. Untuk menarik perhatian;

2. Untuk menciptakan kesan;

1

Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1991), h.3.


(13)

3. Untuk membangkitkan minat; 4. Untuk memperoleh tanggapan2

Jenis-jenis kegiatan promosi perpustakaan : 1. Komunikasi langsung.

2. Iklan :

a) Media cetak

b) Media siaran/ radio

c) Media Audiovisual (televisi) d) Pameran dan display

e) Pengenalan melalui video atau tape-slide.3

Dengan diadakannya promosi, diharapkan masyarakat dapat mengenal perpustakaan dengan baik dan menjadi anggota perpustakaan. Perpustakaan “Rimba Baca” merupakan salah satu contoh perpustakaan umum yang memiliki koleksi untuk anak-anak, remaja, hingga para orang tua. Usaha promosi yang dilakukan oleh perpustakaan “Rimba Baca” sejauh ini hanya melalui media internet saja. Artinya informasi yang disampaikan tersebut hanya bisa diterima oleh masyarakat yang biasa mengakses internet. Sementara itu, banyak masyarakat umum di luar sana yang tidak dapat mengakses internet, namun ingin mengetahui kegiatan – kegiatan perpustakaan “Rimba Baca”. Dengan adanya promosi yang hanya dilakukan

2

Badollahi Mustafa,Promosi Jasa perpustakaan(Jakarta : Universitas Terbuka, 1996), h. 21

3

Karmidi Martoatmodjo,Manajemen Perpustakaan Khusus(Jakarta : Universitas Terbuka, 1999), h. 5.19


(14)

melalui satu media saja, dirasakan kurang efektif dalam menarik anggota atau pengunjung yang lebih banyak lagi. Dengan demikian penulis merasa tertarik memilih judul“PROMOSI PERPUSTAKAAN “RIMBA BACA””.

B. Pembatasan dan Perumusan masalah 1. Pembatasan Masalah

Untuk memperjelas sasaran yang akan dicapai melalui penelitian sesuai dengan masalah yang telah dikemukakan diatas. Penulis memberikan batasan pada promosi perpustakaan yang dilakukan oleh Perpustakaan “Rimba Baca” yang difokuskan kepada promosi melalui internet.

2. Perumusan Masalah

Agar penulisan penelitian ini lebih terarah dan sesuai dengan masalah yang akan diteliti, maka perlu dirumuskan suatu masalah.

Adapun masalah tersebut dirumuskan sebagai berikut:

a. Bagaimana promosi yang dilakukan oleh Perpustakaan “Rimba Baca” bagi anggota ?

b. Bagaimana upaya dalam mengatasi beberapa kendala terhadap promosi yang dilakukan Perpustakaan “Rimba Baca” ?


(15)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kegiatan promosi di Perpustakaan “Rimba Baca” melalui media internet yang dapat menumbuhkan keinginan masyarakat dalam memanfaatkan perpustakaan tersebut.

a. Untuk mengetahui promosi yang dilakukan oleh Perpustakaan “Rimba Baca”.

b. Untuk mengetahui upaya dalam mengatasi beberapa kendala terhadap promosi yang dilakukan Perpustakaan “Rimba Baca”. c. Untuk mengetahui sejauh mana keefektifan promosi di Perpustakaan

”Rimba Baca”.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat akademis

Penelitian ini diharapkan dapat :

1) Menambah khazanah penelitian ilmu perpustakaan, khususnya penyampaian informasi mengenai promosi perpustakaan.

2) Menjadi masukan dalam penelitian selanjutnya mengenai promosi perpustakaan.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan pertimbangan bagi Perpustakaan “Rimba Baca”.


(16)

D. Metode Penelitian

Dalam memperoleh data yang diperlukan untuk menyelesaikan penulisan, penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut :

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, sedangkan jenis atau desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya.4

2. Informan Penelitian

Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Informan yang digunakan dalam penelitian ini yang berhubungan dengan topik yang diteliti dan yang paling memahami objek penelitian yaitu berjumlah lima orang yang terdiri atas pemilik Perpustakaan “Rimba Baca”, staf perpustakaan dan tiga orang pengunjung (pemustaka) perpustakaan. Peneliti melakukan wawancara mendalam secara satu persatu terhadap informan yang diwawancarai.

3. Sumber Data

a. Data primer

Data primer adalah data yang telah diambil langsung tanpa perantara. Data ini diperoleh langsung dari lokasi penelitian yaitu dengan wawancara staf perpustakaan dan melakukan observasi dengan

4


(17)

melakukan penelitian langsung di lapangan untuk memperoleh data-data yang diperlukan.

b. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang bersumber dari kepustakaan, yang terdiri dari literatur-literatur dan artikel yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang penting dalam penelitian. Data yang terkumpul akan digunakan sebagai bahan analisis. Oleh karena itu, pengumpulan data harus dilakukan dengan sistematis, terarah, dan sesuai dengan masalah penelitian. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan dengan cara sebagai berikut: a. Wawancara (interview)

Wawancara adalah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung. Wawancara ini dilakukan secara mendalam dengan lima orang yaitu Pemilik Perpustakaan “Rimba Baca”, staf perpustakaan, dan tiga orang pengunjung perpustakaan dengan mengajukan berbagai pertanyaan guna mendapatkan informasi. Metode ini digunakan untuk melengkapi data penelitian yang dianggap perlu, sehingga menyakinkan data yang diperoleh.


(18)

b. Observasi

Observasi adalah penelitian yang pengambilan datanya bertumpu pada pengamatan langsung terhadap objek penelitian.5 Penulis melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang terjadi di perpustakaan sehingga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara. Observasi dilakukan untuk melihat bagaimana promosi perpustakaan di tempat penelitian di Perpustakaan “Rimba Baca”

c. Kajian Kepustakaan

Kajian pustaka menggunakan buku-buku, laporan-laporan maupun artikel. Kajian pustaka dilakukan untuk mencapai pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep-konsep yang akan dikaji dan sebagai landasan teori untuk memperkuat analisa data dalam penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan mempelajari literatur-literatur atau dokumen-dokumen dan artikel yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.

5. Teknik Analisa Data

Data-data yang telah diperoleh akan dianalisa melalui tiga tahapan yaitu:6 a. Reduksi data

Data yang diperoleh penulis melalui observasi, wawancara, dan kajian pustaka dicatat secara rinci, mengelompokkan atau

memilah-5

Prasetya Irawan,Logika dan Prosedur Penelitian,h. 63.

6

Emzir,Analisis Data: Metodologi Penelitian Kualitatif,(Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 129.


(19)

milah dan memfokuskan pada hal penting, maka data yang didapat bisa memberikan gambaran yang jelas.

b. Penyajian Data

Setelah data direduksi maka penulis melakukan penyajian dalam bentuk teks yang bersifat naratif.

c. Penarikan Kesimpulan

Data-data yang telah dijabarkan dalam bentuk naratif maka penulis membuat kesimpulan. Kesimpulan digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang telah dijabarkan sebelumnya.

E. Definisi Istilah

1. Perpustakaan Rimba Baca

Perpustakaan Rimba Baca adalah sebuah perpustakaan yang ditujukan untuk anak-anak. Namun, saat ini perpustakaan tersebut bukan hanya untuk anak-anak saja melainkan untuk semua kalangan, yaitu remaja dan dewasa. Perpustakaan ini juga mempunyai ruangan yang sangat nyaman untuk tempat membaca.

2. Promosi Perpustakaan

Promosi adalah suatu metode pertukaran informasi untuk mengenalkan jasa dan layanan yang disediakan oleh suatu organisasi kepada masyarakat, agar dapat menarik minat masyarakat.


(20)

F. Penelitian Terdahulu

1. Sonia Mustinda (2010) Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Jakarta, dengan judul penelitian “Promosi yang dilakukan di Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional RI” Penelitian yang dilakukan oleh Sonia Mustinda memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang peneliti lakukan. Persamaannya terletak pada tema penelitian yaitu sama-sama meneliti tentang promosi perpustakaan, teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, penyebaran angket/kuesioner dan studi pustaka. Namun demikian, penelitian ini juga memiliki perbedaan pada lokasi dan pendekatan penelitian. Sonia Mustinda melakukan penelitian di perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional RI, dengan menggunakan metode deskriptif dan pendekatan kuantitatif. Sedangkan peneliti melakukan penelitian di perpustakaan “Rimba Baca” dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif dan metode pendekatan kualitatif. Serta teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan metode kajian kepustakaan. Penelitian yang dilakukan oleh Sonia Mustinda berbeda dengan penelitian yang peneliti lakukan. Perbedaannya yaitu Sonia Mustinda membahas tentang cara-cara promosi, sarana promosi serta kendala promosi di perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional RI. Sedangkan peneliti membahas tentang bagaimana promosi yang dilakukan dan upaya dalam mengatasi kendala terhadap promosi.


(21)

2. Farkhatun (2010) Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, dengan judul penelitian: “Strategi Promosi Perpustakaan di Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan strategi promosi perpustakaan di Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam mempromosikan perpustakaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Dalam penelitian ini, diambil informan secukupnya untuk diwawancarai dengan menggunakan pencatatan sendiri. Hasil dari penelitian ini bahwa Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam mempromosikan perpustakaannya dengan cara: penyebaran brosur, terbitan khusus perpustakaan, display buku baru, orientasi mahasiswa baru atau user education, papan informasi, spanduk, internet dan bentuk kerjasama, semua kegiatan promosi tersebut sudah mencakup bagian dari strategi promosi perpustakaan.

3. Lukman (2010) Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, dengan judul penelitian: “Studi tentang Promosi Perpustakaan di Perpustakaan Umum Kabupaten Bantul Yogyakarta”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan promosi perpustakaan di Perpustakaan Umum Kabupaten Bantul dalam mempromosikan perpustakaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif.


(22)

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian ini bahwa Perpustakaan Umum Kabupaten Bantul dalam mempromosikan perpustakaannya dengan cara yaitu, lomba, spanduk, perpustakaan keliling, internet, publikasi, pameran, karnaval, sponsor, seminar dan aktifitas layanan masyarakat.

G. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis mengemukakan latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, teknik analisis data, penelitian terdahulu dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang pengertian perpustakaan anak, pentingnya promosi perpustakaan, cara-cara promosi perpustakaan, sarana promosi perpustakaan, dan kendala yang dihadapi dalam promosi perpustakaan.

BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN “RIMBA BACA”

Pada babini penulis menguraikan gambaran Perpustakaan “Rimba Baca” sejarah singkat Perpustakaan, struktur organisasi, gedung dan tata ruang, fasilitas perpustakaan, kegiataan perpustakaan, jadwal kegiatan layanan perpustakaan, pengguna, dan koleksi yang ada di Perpustakaan “Rimba Baca”.


(23)

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

Pada bab ini penulis menguraikan hasil penelitian tentang promosi perpustakaan di Perpustakaan “Rimba Baca”.

BAB V PENUTUP


(24)

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Perpustakaan Umum

1. Definisi Perpustakaan Umum

Menurut UU No. 43 tahun 2007 Bab I Pasal 1 Ayat 6 menjelaskan bahwa Perpustakaan Umum adalah perpustakaan yang diperuntukkan bagi masyarakat luas sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat tanpa membedakan umur, jenis kelamin, suku, ras, agama, dan status sosial-ekonomi.

Sedangkan menurut IFLA dalam artikel yang ditulis oleh Ilham Prisgunanto dan Siti Anisah yang berjudul “Tanggapan Pemakai Terhadap Promosi Perpustakaan (Studi Perpustakaan Kotamadya Jakarta Selatan - PUJS)” bahwa dalam UNESCO Public Library Manifesto 1994 disebutkan bahwa perpustakaan umum merupakan pusat informasi lokal yang bertujuan agar semua jenis pengetahuan dan informasi mudah diakses dan digunakan oleh pemakai.7

Definisi lain menyebutkan bahwa perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diselenggarakan di pemukiman penduduk (kota atau desa) diperuntukkan bagi semua lapisan dan golongan masyarakat

7

Ilham Prisgunanto dan Siti Anisah, “Tanggapan Pemakai Terhadap Promosi

Perpustakaan (Studi Perpustakaan Kotamadya Jakarta Selatan PUJS)”artikel diakses pada 22 Mei 2014 jam 09.47 WIB

http://www.pnri.go.id/iFileDownload.aspx?ID=Attachment\MajalahOnline\Tanggapan%20Pemak ai%20Terhadap%20Promosi%20Perpustakaan.pdf


(25)

penduduk pemukiman tersebut untuk melayani kebutuhannya akan informasi dan bahan bacaan.8

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan umum merupakan pusat informasi yang diperuntukkan bagi masyarakat luas sebagai sarana pembelajaran yang bertujuan agar semua jenis pengetahuan dan informasi mudah diakses untuk melayani kebutuhan akan informasi dan bahan bacaan. Perpustakaan umum dapat diselenggarakan oleh masyarakat untuk memfasilitasi terwujudnya pembelajaran sepanjang hayat.

2. Fungsi Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum dilaksanakan untuk mencapai tujuan perpustakaan. Hal ini seperti ditulis oleh Wiji Suwarno berdasarkan buku yang ditulis oleh Sulisyo-Basuki yang berjudul Pengantar Ilmu Perpustakaan tahun 1991 yang memberikan gambaran fungsi perpustakaan dalam kehidupan bermasyarakat sebagai berikut:

a. Fungsi Simpan Karya

Fungsi simpan karya, yaitu fungsi perpustakaan untuk menyimpan buah karya masyarakat. Bentuk karya yang disimpan adalah yang berkaitan dengan buku, majalah, surat kabar, atau informasi terekam lainnya.

8

Sukarman, “Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum,” artikel diakses

pada 22 Mei 2014 jam 10.45 WIB dari

http://www.pnri.go.id/iFileDownload.aspx?ID=Attachment\


(26)

b. Fungsi Informasi

Fungsi informasi, yaitu fungsi perpustakaan yang memberikan informasi sejelas-jelasnya kepada pemustaka tentang sesuatu hal yang diperlukan.

c. Fungsi Pendidikan

Fungsi pendidikan, yaitu fungsi perpustakaan yang menunjang sistem pembelajaran yang dicanangkan oleh pemerintah. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, perpustakaan sudah saatnya menjadi pusat sumber belajar, dan penelitian masyarakat.

d. Fungsi Rekreasi

Fungsi rekreasi, yaitu fungsi perpustakaan sebagai tempat yang menjadi rekreasi bagi pemustakanya dengan memberikan fasilitas yang baik dan bacaan yang menghibur.

e. Fungsi Kultural

Fungsi kultural, yaitu fungsi perpustakaan sebagai media dalam rangka melestarikan kebudayaan bangsa. Pola pikir ini kemudia berkembang ke arah mengembangkan kebudayaan, yaitu fungsi perpustakaan sebagai tempat mengembangkan kebudayaan melalui penanaman nilai-nilai kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan-kegiatannya, seperti pemutaran film documenter, belajar menari, les bahasa,story telling, dan lain-lain.


(27)

3. Tugas Perpustakaan Umum

Tugas pokok perpustakaan umum adalah menyediakan, mengolah, memelihara, dan mendayagunakan koleksi bahan pustaka, menyediakan sarana pemanfaatnya dan melayani masyarakat pengguna yang membutuhkan informasi dan bahan bacaan.9

B. Promosi

1. Pengertian Promosi

Pada dasarnya, promosi perpustakaan merupakan sebuah cara dalam menginformasikan tentang layanan apa saja yang terdapat di perpustakaan agar dapat mempengaruhi masyarakat untuk mengunjungi perpustakaan.

Definisi promosi terdapat berbagai pendapat. Diantara pendapat itu adalah Menurut Stanley dalam Badollahi, tujuan promosi adalah mempengaruhi pengetahuan, sikap dan perilaku dari penerima, dan membujuk mereka untuk menerima konsep, pelayanan, ide tau barang yang dipromosikan.10

Selain mempengaruhi pengetahuan, sikap dan perilaku penerima, ada definisi lain yang menyebutkan bahwa promosi juga merupakan metode yang digunakan untuk menginformasikan, membujuk dan

9

Wiji Suwarno, Perpustakaan & Buku: wacana penulisan &penerbitan (Jogjakarta: Ar-Ruzz media, 2011), h. 28-30

10

Badollahi Mustafa,Promosi Jasa perpustakaan(Jakarta : Universitas Terbuka, 1996), h. 20.


(28)

mengingatkan pemakai tentang institusi beserta sumber-sumber yang ada didalamnya dan juga layanan yang diberikan.11

Dari dua definisi diatas, promosi merupakan metode dalam mempengaruhi sikap dan perilaku penerima untuk mengingatkan tentang layanan yang diberikan. Namun, menurut Lasa Hs promosi adalah pertukaran informasi antar organisasi/lembaga dan konsumen dengan tujuan utama memberi informasi tentang produk atau jasa yang tersedia dalam organisasi dan membujuk calon konsumen untuk bereaksi terhadap produk atau jasa tersebut.12 Pada Promosi perpustakaan pada dasarnya merupakan forum pertukaran informasi antara organisasi dan konsumen dengan tujuan utama memberikan informasi tentang produk atau jasa yang ditawarkan oleh perpustakaan.13

Dapat disimpulkan pada pernyataan di atas, bahwa promosi adalah metode dalam mempengaruhi sikap dan perilaku penerima serta pertukaran informasi antar lembaga/organisasi dan juga membujuk konsumen calon konsumen untuk bereaksi terhadap layanan yang aka diterimanya.

11

Rizal Saiful Haq, et al, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora, 2006), h. 171.

12

Lasa Hs, Kamus Kepustakawanan Indonesia (Yogyakarta : Pustaka Book Publisher, 2009), h. 290.

13

Ani Sistarina, “Pengaruh Promosi terhadap Peningkatan Pemanfaatan Perpustakaan di Universitas Airlangga”, Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga, Vol. 3, No. 1 (Jan-Jun, 2013), h. 12


(29)

2. Tujuan Promosi

Setiap kegiatan pasti mempunyai tujuan, seperti halnya promosi yang mempunya tujuan untuk mengenalkan fasilitas serta layanan yang ada di perpustakaan.

Perpustakaan seharusnya tidak hanya memberikan layanan terbaik tetapi memastikan bahwa masyarakat tahu tentang perpustakaan. Apakah pustakawan sadar atau tidak, perpustakaan sedang terus dikaji oleh masyarakat. Perpustakaan yang efektif mencoba untuk memastikan bahwa semua anggota masyarakat tahu tentang sumber daya perpustakaan dan layanan. Banyak kegiatan perpustakaan melibatkan hubungan dengan masyarakat, tetapi pustakawan juga harus memberikan beberapa pemikiran untuk keseluruhan dan kelanjutan dari bagian hubungan dengan masyarakat.14

Memperkenalkan koleksi serta pelayanan yang diberikan, agar yang memerlukan dapat memanfaatkannya secara maksimal. Promosi perpustakaan perlu dilakukan karena masih banyak anggota masyarakat yang belum mengenal manfaat suatu perpustakaan bagi dirinya.15

Mempromosikan, mempublikasikan atau memasyarakatkan dan sosialisasi perpustakaan mempunyai beberapa sasaran, yaitu :

a. Menginformasikan, atau memberitahukan supaya masyarakat tahu dan kenal.

14

Adele M. Fasick,Managing Children’s Services in the Public Library(USA : Libraries Unlimited, 1991), h. 139.

15

Karmidi Martoatmojo, Manajemen Perpustakaan Khusus (Jakarta : Universitas Terbuka, 1999), h.5.17.


(30)

b. Mengingatkkan, agar masyarakat selalu ingat.

c. Menarik perhatian, agar masyarakat tertarik kepada perpustakaan.

3. Cara Promosi

Publikasi dan promosi perpustakaan adalah melakukan kegiatan agar perpustakaan lebih dikenal oleh masyarakat luas (publik). Cara-cara yang dapat dilakukan antara lain :

a. Mengundang berbagai tokoh masyarakat, figur publik, seperti penjabat, pengarang / penulis.

b. Mengadakan kegiatan yang dapat diikuti oleh anggota masyarakat, seperti lomba, menulis artikel, abstrak, membuat resensi buku, melukis, mengarang tentang subjek-subjek tertentu yang sedang hangat (in) di masyarakat.

c. Melakukan bedah buku, pertemuan, seminar, dan lain-lain, d. Mengadakan jumpa pers.

e. Mengadakan iklan layanan sosial perpustakaan baik melalui media cetak maupun media elektronik, seperti radio dan televisi.16

Ada pula beberapa bentuk metode promosi yang biasa digunakan oleh organisasi antara lain adalah :

a. Publikasi

Publikasi adalah peransangan non-personal agar ada permintaan terhadap produk atau jasa melalui beritas mengenai hal-hal di media penerbitan atau melalui penyajian yang menarik di radio,

16

Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: suatu pendekatan praktik (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 101-102.


(31)

televisi, atau di panggung. Berlainan dengan iklan yang harus dibayar oleh organisasi atau sponsor, publikasi biasanya cuma-cuma. Publikasi mempunyai beberapa keunggulan sehingga merupakan investasi yang baik. Pertama, publikasi ditempatkan sebagai berita dan bukam di ruang iklan. Penempatan ini memberikan kesan bahwa informasi dalam berita mengenai produk atau jasa lebih objektif dibandingkan dengan iklan yang dianggap mempromosikan diri sendiri. Dengan demikian kreadibilitas suatu produk menjadi meningkat dengan adanya publikasi. Kedua, publikasi cenderung untuk sampai kepada konsumen yang tidak menyukai iklan atau kontak pribadi. Ketiga, publikasi mempunyai potensi tinggi untuk didramatisasi, sehingga dapat menarik perhatian dan mempengaruhi orang.

b. Iklan

Iklan adalah media promosi dalam bentuk penyajian ide, produk atau jasa dengan cara membayar. Iklan dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk. Dapat melalui media cetak atau media elektronik seperti surat kabar, majalah, radio dan televisi; melalui produk barang-barang murah dan sederhana seperti korek api, kalender, lewat kartu atau karcis bus, surat edaran atau brosur; lewat surat langsung, atau informasi di papan pengumuman di tempat-tempat umum, dan masih banyak ragamnya yang lain.


(32)

c. Kontak perorangan

Promosi secara kontak perorangan dilakukan melalui pertemuan langsung antara wakil organisasi dengan pasar target. Promosi dengan kontak perorangan ternyata merupakan sarana yang lebih ampuh daripada sarana atau sarana lainnya seperti iklan atau publikasi. Kontak perorangan akan meningkatkan hubungan antara konsumen dan organisasi secara lebih manusiawi. Menurut Bekkardo dan Waldhart dalam Badollahi, melaporkan bahwa penelitian mengenai efektivitas teknik-teknik promosi dan komunikasi di bidang perpustakaan dan informasi telah membuktikan bahwa kontak perorangan dari mulut ke mulut merupakan cara yang paling efektif untuk menyebarluaskan informasi mengenai produk dan jasa perpustakaan dan dalam menarik minat pengguna.

d. Intensif

Intensif adalah pemberian sesuatu yang bernilai (uang atau bukan uang) sebagai tambahan terhadap penawaran yang diajukan dengan maksud untuk mendorong perubahan sikap konsumen terhadap penawaran itu. Insentif biasanya diberikan kepada orang atau kelompok yang kurang bermotivasi, acuh tak acuh, atau kurang suka terhadap penawaran suatu produk atau jasa.

Insentif memainkan peranan besar dalam pemasaran produk dan jasa perusahaan. Pemberian intensif biasanya mencakup potongan harga yang besar, sayembara, contoh Cuma-Cuma, atau Cuma


(33)

diboncengkan dengan produk lain yang sudah dikenal, dan lain-lainnya.

e. Penciptaan Suasana atau Lingkungan Kondusif (atmospheric)

Kotler dalam Badollahi mengartikan atmospheric sebagai ‘perancangan’ lingkungan organisasi yang diperhitungkan sedemikian rupa, agar menimbulkan dampak kognitif dan/emosional kepada pasar atau target. Suasana ini diciptakan sedemikian rupa sehingga meningkatkan kepuasan pada waktu membeli produk atau memanfaatkan jasa kita. Unsur suasana kondusif ini perlu diperhitungkan karena konsumen dan organisasi pada waktu membeli produk atau jasa bertemu dengan staf organisasi dalam lingkungan fisik tertentu.17

Dapat disimpulkan, dari beberapa cara-cara promosi perpustakaan yaitu melalui iklan melalui media cetak atau elektronik dan juga perpustakaan dapat memperkenalkan perpustakaan pada kelompok masyarakat tertentu agar terjadi kontak perorangan sehingga masyarkat menjadi tahu tentang perpustakaan tersebut.

4. Sarana Promosi

Ada berbagai macam sarana yang bisa digunakan dalam mempromosikan perpustakaan, salah satunya adalah dengan menggunakan internet dan dalam bentuk kegiatan. Beberapa macam sarana tersebut, antara lain :

17


(34)

a. Sarana Promosi dengan Internet :

Seperti pendapat pada artikel Janet L. Balas, bahwa “Library promotion have changed as the technology has changed, and now many libraries have gone online to promote their service in the internet”.18 Dikatakan bahwa Promosi perpustakaan telah berubah sama seperti teknologi, dan sekarang banyak perpustakaan yang sudah

onlineuntuk mempromosikan layanan mereka di internet. 1) Website

Secara terminologi,websiteadalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web

(WWW) di internet. Sebuah website biasanya berupa hasil kerja perorangan atau individu, atau menunjukkan kepemilikan dari sebuah organisasi, perusahaan, dan biasanya website itu menunjukkan beberapa topik khusus, atau kepentingan tertentu. 2) Teknologi Web 2.0

Teknologi web 2.0 merupakan teknologi generasi kedua layanan internet. Teknologi ini memungkinkan partisipasi lebih dari pengguna internet. Wikipedia maupun Blog yang memungkinkan pengguna internet untuk aktif berpartisipasi. Situs

18

Janet L. Balas, ”Using the Web to Market the Library”, artikel diakses 22 Mei 2014


(35)

jejaring sosial juga masuk dalam kategori ini. Facebook, Friendster, Flickr dan Twitter mengadopsi teknologi ini.19

b. Sarana Promosi dalam Bentuk Kegiatan

Upaya promosi perpustakaan dapat dilakukan dengan berbagai macam kegiatan yang dapat mengundang daya tarik masyarakat. Berbagai kegiatan yang dapat dilakukan adalah :20

1) Seminar

Seminar adalah suatu forum atau kegiatan yang dilakukan untuk mengkaji suatu topik pada suatu waktu dan tempat tertentu di mana ada satu atau lebih orang yang berceramah dan ada sejumlah orang lain sebagai peserta.

2) Lomba dan Kuis

Mengadakan lomba di perpustakaan baik berbentuk lomba penulisan makalah maupun lomba membuat poster dapat dijadikan sebagai sarana untuk mempromosikan perpustakaan. lomba seperti ini dapat diadakan bagi pengguna pada umumnya atau hanya bagi kelompok pengguna tertentu dengan tema seputar masalah-masalah di perpustakaan atau masalah lainnya. Hal penting yang perlu ditekankan disini adalah bahwa kegiatan lomba itu dirancang

19

Tutik Sriyati, “Perkembangan Internet dan Strategi Pemanfaatanya di Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan,” artikel diakses pada 22 Mei 2014 jam 10.34

WIB dari

http://www.pnri.go.id/iFileDownload.aspx?ID=Attachment\MajalahOnline\Tutik_Sriyati_Perkem bangan_Internet.pdf

20


(36)

sedemikian rupa sehingga dapat mendorong orang untuk datang ke perpustakaan atau menggunakan layanan perpustakaan.

Selain lomba mempuat poster dan lomba menulis sebenarnya masih banyak kegiatan serupaa lainnya yang dapat dilakukan untuk mengundang orang datang ke perpustakaan khususnya anak-anak dan orangtuanya. Misalnya, acara kuis atau kompetisi. Dalam setiap acara lomba itu fungsi promosi perpustakaan harus selalu ditekankan. Pesan yang disampaikan jangan melulu pesan promosi karena akan membosankan peserta, tetapi juga tujuan utama diadakannya beragam kegiatan itu sendiri. 3) Wisata Perpustakaan

Wisata perpustakaan adalah terjemahan dari kata library tour. Bentuk kegiatan jenis ini yaitu mengajak serombongan orang untuk berkeliling perpustakaan guna melihat semua sudut di perpustakaan bahwa di sana ada petugas perpustakaan yang memberi penjelasan mengenai koleksi, fasilitas yang ada, cara-cara menggunakan fasilitas itu serta bagaimana menemukan informasi dan apa manfaatnya bagi mereka. Wisata perpustakaan tidak hanya dilakukan dengan berkeliling perpustakaan jika ada tamu atau rombongan tamu yang datang ke perpustakaan, tetapi memang merupakan program yang dirancang secara khusus oleh perpustakaan. biasanya pesertanya adalah anak-anak sekolah. Jadi


(37)

kegiatan ini diadakan khusus untuk menumbuhkan rasa cinta anak-anak pada perpustakaan.

4) Jumpa Pengarang

Jumpa pengarang yaitu didatangkannya seorang pengarang terkenal ke arena di tengah-tengah pameran untuk beraudiensi dengan masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat berdialog langsung dengan pengarang sehingga kepulangan mereka dari pameran membawa kenangan indah yang tersendiri.21 Dalam kegiatan ini juga masyarakat dapat mengetahui dan bertanya lebih jauh tentang pengalaman membaca maupun menulis pengarang itu sendiri.

Dari pendapat diatas dapat disimpulakan bahwa banyak perpustakaan yang sudah menggunakan internet sebagai sarana promosi untuk mempromosikan layanan serta ada juga sarana promosi yang dirasa cukup menarik perhatian masyarakat yaitu dengan diadakannya kegiatan rutin di perpustakaan.

5. Kendala Promosi Perpustakaan

Pada dasarnya usaha-usaha untuk membuat perpustakaan berhasil melakukan kegiatan promosi layanan, dapat mengalami kendala yang berasal dari dalam maupun luar perpustakaan.

21

Agus Winarno, Promosi Membaca Melalui Pameran Buku disajikan dalam Seminar Nasional Promosi Gemar Membaca (Jakarta, ASEAN, 1994), h.6.


(38)

a. Kendala dari dalam :

1) Lemahnya pengetahuan pustakawan terhadap ilmu dan teknik pemasaran,

2) Pandangan tradisional bahwa perpustakaan hanyalah sebuah gudang buku,

3) Kurangnya dana yang memadai untuk membeli bahan pustaka dan membuka layanan baru,

4) Lemahnya apresiasi para pustakawan tentang kenyataan pengguna perpustakaan dewasa ini yang lebih menuntut banyak jasa di perpustakaan.

Dari beberapa kendala yang disebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa perpustakaan masih belum bisa memberikan pelayanan yang baik dan efektif, karena masih banyak pustakawan yang tidak memiliki pengetahuan terhadap ilmu maupun teknik pemasaran, dana yang kurang memadai untuk membeli bahan pustaka yang baru dan masih banyak yang memandang sebelah mata bahwa perpustakaan hanyalah sebuah gudang buku yang tidak dapat memberikan layanan yang baik kepada masyarakat.

b. Kendala dari luar :

1) Kecuali untuk jenis perpustakaan umum dan khusus, maka sasaran bagi pelayanan perpustakaan pada umumnya berada di lingkungan perpustakaan dalam tempo sementara.

2) Masih kurangnya komitmen dari pimpinan dalam dukungan terhadap perpustakaan.

3) Lemahnya manajemen organisasi.

4) Faktor sosial, yaitu sudah menjadi budaya pengguna yang jarang ke perpustakaan.22

Kendala dar luar perpustakaan dapat disimpulkan bahwa, banyak faktor yang mempengaruhi yaitu dari organisasi perpustakaan itu sendiri yang belum mendukung sepenuhnya terhadap perpustakaan,

22


(39)

lemahnya manajemen organisasi yang bisa jadi dipimpin oleh pimpinan yang kurang berkomitmen dalam menjalankan tugasnya, serta banyak masyarakat atau pengguna yang jarang ke perpustakaan dikarenakan perpustakaan sudah kalah populernya dengan internet yang semua informasi bisa didapatkan di sana.


(40)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN “RIMBA BACA”

A. Sejarah dan ProfilPerpustakaan “Rimba Baca”

Perpustakaan “Rimba Baca” adalah sebuah perpustakaan kecil yang terletak di daerah perumahan Cilandak, Jakarta Selatan dengan koleksi kurang lebih sebanyak 7000 buku, yang terdiri dari buku lokal dan internasional yang terus berkembang. Perpustakaan ini didirikan pada tanggal 28 November tahun 2011. Perpustakaan ini didirikan atas kecintaan sang pemiliknya, Ibu Suzi Fitriyana merupakan seorang wanita karier yang biasa disapa Fitri terhadap buku dan anak-anak. Ibu Fitri mempunyai koleksi buku yang cukup banyak, baik dari buku fiksi dan non fiksi. Ibu Fitri membeli sebuah lahan kosong di sebelah rumahnya. Kemudian Ibu Fitri berinisiatif untuk membangun sebuah perpustakaan yang bisa menyimpan semua koleksi pribadi buku-bukunya, memberikan tempat yang nyaman untuk anak-anak membaca dan berkreasi. Tumbuh dengan buku anak-anak yang bagus, telah menginspirasi Fitri untuk berbagi pengalaman membaca yang tak terlupakan dengan anak-anak saat ini. Pada mulanya, perpustakaan ini ditujukan untuk anak-anak. Namun, banyak anak-anak yang datang ke perpustakaan bersama dengan orang tuanya ataupun orang dewasa lainnya. Untuk itu, diadakanlah koleksi untuk dewasa yang terdapat pada lantai dua perpustakaan.


(41)

Pada perpustakaan “Rimba Baca”, sistem klasifikasi yang digunakan menggunakan kategori umur untuk koleksi anak-anak. Seperti pada hasil observasi peneliti, peneliti melihat bahwa setiap rak-rak koleksi yang ada terdapat keterangan umur seperti “Kids 0-3”, “Kids 4-8”, dan “Kids 9-12”. Pihak perpustakaan mengklasifikasikan buku untuk anak-anak berdasarkan cerita, banyaknya tulisan yang terdapat pada buku, dan bentuk buku itu sendiri. Untuk koleksi remaja biasanya koleksi buku-buku yang ada adalah novel-novel khusus untuk remaja.

Perpustakaan Anak “Rimba Baca” menggunakan sistem open access, dimana pengunjung dapat mencari dan mengambil dokumen yang diinginkan. Dan apabila pengunjung menemukan kesulitan bisa langsung bertanya pada pustakawan. Saat ini perpustakaan belum mempunyai sistem otomasi untuk menginput buku-buku baru. Untuk menginput koleksi buku terbarunya, biasanya pustakawan menggunakan website milik perpustakaan yang saat ini hanya bisa digunakan untuk menginput data koleksi. Dalam mendata anggota-anggota dan sirkulasi peminjaman dan pengembalian buku, perpustakaan masih menggunakan Microsoft Office Excel.

B. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi di Perpustakaan “Rimba Baca” hanya terdiri Pemilik (Owner), Manajer Perpustakaan, Pustakawan serta satu Staff Perpustakaan. Staff bertanggung jawab kepada Pustakawan. Pustakawan


(42)

bertanggung jawab kepada Manajer dan kemudian Manajer bertanggung jawab kepada pemilik.

C. Gedung dan Tata Ruang

Bangunan Perpustakaan “Rimba Baca” terdapat di sebuah kompleks perumahan yang di dalamnya telah di desain hingga lebih terkesan sebuah perpustakaan. Bangunan perpustakaan ini memiliki luas kurang lebih 500 m². Bangunan ini juga terdiri dari 2 lantai, untuk lantai 1 terdapat 2 ruangan yaitu ruangan art & craft serta ruang kerja untuk manajer dan pada lantai 2 terdapat ruang koleksi untuk komik dan majalah, koleksi remaja, koleksi untuk orang tua atau pendamping, koleksi non fiksi dan koleksi agama. Ruang koleksi dan ruang baca yang terdapat di lantai 1 menjadi satu serta tidak ada pemisah untuk bagian sirkulasi.

D. Fasilitas Perpustakaan

Perpustakaan “Rimba Baca” ini memiliki fasilitas yang cukup baik serta dapat memberikan kenyamanan kepada anggota perpustakaannya. Fasilitas yang dimiliki oleh perpustakaan ini antara lain :

a) Ruangan yang memiliki penyejuk ruangan, yang membuat nyaman setiap orang yang berkunjung.

b) Rak untuk koleksi buku. Khusus untuk rak koleksi buku anak-anak, setiap rak telah diklasifikasikan berdasarkan umur. Yaitu, umur 0-3 tahun, 4-8 tahun, dan juga 9-12 tahun. Pada koleksi rak yang terdapat di lantai 2, dikategorikan hanya untuk remaja dan dewasa.


(43)

c) Layanan Wifi yang dapat diakses secara cuma-cuma oleh anggota perpustakaan.

d) Meja serta kursi baca, sehingga anggota dapat membaca di kursi tersebut. e) Rak untuk menyimpan boneka untuk mendongeng.

f) Rak khusus untuk tempat peralatan khusus untukart and craft.

E. Kegiatan Perpustakaan

Kegiatan yang diadakan oleh Perpustakaan “Rimba Baca” merupakan kegiatan yang dapat menunjang kreativitas anak. Kegiatan-kegiatan dapat diikuti oleh anggota dan bukan anggota perpustakaan.

Kegiatan yang ada di perpustakaan ini antara lain : a) Mendongeng (Storytelling)

Kegiatan ini bertujuan agar anak-anak dapat mengetahui sebuah cerita yang diceritakan oleh pendongeng. Biasanya kegiatan ini diadakan setiap hari sabtu dan minggu oleh Kak Vita. Namun, saat ini kegiatan rutin diakhir minggu tersebut belum diadakan lagi dikarenakan Kak Vita tidak bisa mendongeng lagi dan belum ada lagi pengganti yang menjadi

storyteller. Kegiatan ini juga bisa diadakan ketika ada kegiatan School Visitdan mengundangstorytelleruntuk membacakan cerita.

b) Art and Craft

Khusus untuk kegiatan ini, dilaksanakan setiap hari selama perpustakaan tersebut beroperasi, namun kegiatan ini hanya bisa diikuti oleh anggota perpustakaan saja. Pada kegiatan ini, anak-anak dapat


(44)

membuat prakarya sendiri dan “Rimba Baca” sudah menyediakan fasilitasnya. Dalam kegiatan ini, sudah tersedianya alat menggambar, kertas untuk mewarnai, stik es krim, karton, manik-manik, dsb.

c) Art Day

Art Days merupakan kegiatan yang berhubungan dengan seni menggambar, mewarnai, memberi tempelan dan hiasan seperti manik-manik atau gliter pada gambar yang sudah diwarnai. Kegiatan ini biasanya di ikuti oleh anak-anak yang berusia 5 sampai 12 tahun.

d) Cooking Class

Kegiatan ini sangat disukai oleh anak-anak karena anak-anak dapat berkreasi menghias cupcakenya serta dapat belajar bagaimana menghias kue. Setelah acara ini selesai, anak-anak diperbolehkan untuk memakan atau membawa pulang hasil kreasi mereka.

e) School Visit

Untuk kegiatan yang satu ini, biasanya pihak sekolah PAUD/TK/SD akan menghubungi pihak Perpustakaan “Rimba Baca” untuk memperkenalkan kepada murid-muridnya perpustakaan khusus anak yang menyediakan bahan pustaka yang cocok untuk usia mereka. Kegiatan ini sebenarnya sekaligus untuk mempromosikan apa saja layanan yang ada pada perpustakaan anak ini. Dalam School Visit ini, pustakawan “Rimba Baca” akan menjelaskan semua hal yang ada di perpustakaan tersebut. Diharapkan setelah kunjungan ini anak-anak akan semakin tertarik membaca buku atau mengunjungi perpustakaan dibanding dengan


(45)

menghabiskan bermain games serta dapat menarik anak-anak untuk menjadi bagian dari anggota perpustakaan.

F. Jadwal Kegiatan Layanan

Jadwal kegiatan layanan di Perpustakaan “Rimba Baca” dilaksanakan setiap hari mulai dari pukul 10.00 WIB sampai dengan 17.00 WIB, tetapi khusus hari sabtu dan minggu perpustakaan tutup jam 19.00 WIB. Khusus untuk kegiatan untuk mendongeng diadakan setiap hari sabtu dan kegiatan-kegiatan lain diadakan ketika Perpustakaan “Rimba Baca” ingin mengadakan acara tersebut. Kecuali untuk Art and Craftdapat dilakukan setiap hari apabila ada anggota dan School Visit yang dilakukan ketika ada sekolah yang ingin berkunjung.

G. Pengguna

Pengguna Perpustakaan “Rimba Baca” yang telah menjadi anggota perpustakaan dapat dikenali dengan adanya kepemilikan kartu anggota perpustakaan. Dalam satu kartu, dapat dimiliki oleh dua orang sekaligus contohnya seperti adik dan kakak atau anak dan orang tuanya. Umumnya anggota perpustakaan terdiri dari anak-anak sampai orang tua. Anggota perpustakaan “Rimba Baca” paling banyak merupakan anak-anak yang masih duduk di sekolah dasar, karena perpustakaan ini dekat dengan lingkungan sekolah-sekolah internasional. Namun, tak jarang ada juga pengunjung yang bukan merupakan anggota perpustakaan yang ingin masuk ke dalam perpustakaan sehingga dikenakan biaya sebesar Rp 30.000. Setiap orang yang


(46)

ingin mendaftar menjadi anggota perpustakaan “Rimba Baca” harus membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 350.000/tahun. Sampai saat ini sudah ada sekitar 328 orang yang sudah mendaftar menjadi anggota.

H. Koleksi

Koleksi yang ada pada perpustakaan ini sangat beragam, mulai dari bentuk bukunya, bahasanya maupun ceritanya karena perpustakaan ini memang awalnya ditujukan untuk anak-anak. Namun, ada banyak anggota perpustakaan yang datang tidak sendiri, melainkan bersama dengan orang tuanya maupun pendamping maka dibuatlah koleksi untuk orang tua ataupun pendamping.

Koleksi yang ada di perpustakaan antara lain : 1. Buku

Koleksi buku yang ada di perpustakaan ini terbagi menjadi dua, yaitu buku fiksi dan nonfiksi. Buku fiksi terdiri dari cerita binatang, komik, novel fiksi, cerita rakyat dan buku mendongeng. Sedangkan untuk koleksi nonfiksi terdiri dari ensiklopedia, kamus, biografi, novel nonfiksi, buku agama, hukum, sastra, psikologi dan filsafat serta buku tentang travelling.

Koleksi buku yang ada saat ini berjumlah kurang lebih 7000 buku dan sangat beragam bahasanya. Sekitar lebih dari 85% buku-buku ini berbahasa Inggris. Bukan hanya dalam bahasa Inggris saja, namun juga ada buku cerita berbahasa Indonesia yang berkisar 12% dan sisanya berbahasa Vietnam, Mandarin, Jepang dan bahasa lainnya.


(47)

2. Majalah

Majalah yang terdapat pada perpustakaan ini khusus untuk orang tua ataupun pendamping. Majalah ini merupakan koleksi pribadi sang pemilik dan juga ada yang merupakan sumbangan dari anggota yang menaruhnya di perpustakaan agar bisa dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan.

3. PerlengkapanArt and Craft

Perlengkapan ini sudah disediakan oleh pihak perpustakaan untuk digunakan oleh anggota maupun pengunjung perpustakaan. perlengkapan ini terdiri dari krayon, cat air, kertas yang terdapat gambar untuk diwarnai, stik es krim dan lain-lain.

4. Peralatan Mendongeng

Perpustakaan ini memiliki banyak alat peraga untuk mendongeng. Seperti boneka tangan yang biasa digunakan untuk mendongeng, selain itu ada juga perlengkapan lainnya seperti topi yang berbentuk seperti binatang, buku gambar yang telah diberi ornamen atau hiasan sesuai dengan tema yang diceritakan, dan juga kotak yang biasa digunakan untuk memperagakan boneka tangan.


(48)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang hasil observasi dan wawancara terhadap kegiatan promosi yang dilakukan di Perpustakaan “Rimba Baca” yang mencakup sarana promosi, cara promosi, sejauh mana keefektifan promosi dan juga kendala dalam melakukan promosi.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dan observasi di Perpustakaan “Rimba Baca” selama kurang lebih satu bulan, wawancara dilakukan terhadap lima informan yang dapat memberikan informasi mengenai kegiatan promosi yang dilakukan di Perpustakaan “Rimba Baca”. Informan yang diteliti antara lain:

1) Nama : Suzi Fitriyana

Pendidikan : S2 Hukum

Jabatan : KepalaPerpustakaan “Rimba Baca”

2) Nama : Deny Haryanto

Pendidikan : S1 Hukum

Jabatan : Pustakawan

3) Nama Pemustaka : Zahra 4) Nama Pemustaka : Ina 5) Nama Pemustaka : Caca


(49)

A. Gambaran Umum Promosi di Perpustakaan “Rimba Baca”

Perpustakaan “Rimba Baca” merupakan perpustakaan yang dibangun untuk anak-anak. Tetapi, karena anak-anak datang bersama dengan orang tuanya atau pendamping, maka diadakanlah koleksi untuk orang tua yang berada di lantai atas. Pada awal berdirinya perpustakaan, yaitu pada tanggal 28 November 2011, perpustakaan mempunyai sarana promosi berupa brosur, namun karena penggunaannya tidak cukup efisien, maka perpustakaan mempromosikan kegiatan dan layanan yang ada melalui sebuah situs jejaring sosial dan juga dari mulut ke mulut, karena hal ini dirasa sudah efektif dan tidak terlalu memakan banyak biaya

Dalam penelitian ini, peneliti membahas tentang promosi yang dibagi menjadi tujuan promosi, cara promosi dan sarana promosi, dan juga membahas sejauh mana keefektifan promosi yang selama ini dilakukan pihak perpustakaan. Untuk tujuan promosi, peneliti membahas tentang tujuan promosi perpustakaan. Pada cara promosi, peneliti membahas tentang promosi melalui kegiatan-kegiatan, seperti seminar, bedah buku, dan talkshow. Pada sarana promosi, peneliti membahas tentang berbagai macam sarana yang dapat digunakan dalam promosi, salah satunya melalui internet.

B. PromosiPerpustakaan “Rimba Baca” 1. Tujuan Promosi Perpustakaan

Perpustakaan biasanya selalu mempunyai fasilitas, layanan dan juga kegiatan yang bisa diikuti oleh masyarakat sekitar. Setiap kegiatan pasti memiliki tujuan, seperti halnya promosi yang bertujuan untuk


(50)

mengenalkan fasilitas dan kegiatan yang ada di perpustakaan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti, menurut Suzi (Pemilik Perpustakaan “Rimba Baca”) promosi bertujuan mengenalkan kepada masyarakat bahwa ada perpustakaan yang memiliki koleksi buku lebih menarik dan terbaru untuk anak-anak maupun dewasa dan juga tempat yang nyaman untuk membaca. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Suzi Fitriyana:

Tujuan dilakukannya promosi disini ya supaya orang-orang tahu ada perpustakaan yang punya buku dan koleksi yang menarik untuk dibaca, bukan cuma sekedar perpustakaan yang isinya cuma buku-buku yang udah lama dan juga tempat yang nyaman buat membaca.”23

2. Cara Promosi Perpustakaan

Banyak cara promosi yang bisa dilakukan oleh perpustakaan agar masyarakat dapat mengenal perpustakaan dengan baik, pada perpustakaan “Rimba Baca”cara promosi yang dilakukan yaitu:

a. Seminar

Perpustakaan “Rimba Baca” pernah mengadakan seminar yang berjudul “Pendidikan Seksual bagi Anak”. Seminar ini bertujuan untuk bagaimana strategi berkomunikasi membicarakan tentang seksual kepada buah hati atau anak-anak. Pihak perpustakaan membuat anggaran tersendiri untuk terselenggaranya seminar ini. Seminar ini mengundang seorang pembicara, untuk itu dihadirkan pula seorang

23


(51)

Psikolog keluarga bernama Ita D. Azly. Dalam seminar ini dihadirkan pula seorang Psikolog Keluarga. Seminar ini dihadiri lebih dari 20 orang tua yang sebagian merupakan anggota dan juga bukan anggota. b. Wisata Perpustakaan

Pada Perpustakaan “Rimba Baca” biasanya disebut school visit. Biasanya yang mengikuti school visit adalah anak-anak yang masih duduk di Playground atau Sekolah Dasar dan juga kunjungan anak-anak panti asuhan. Kegiatanschool visit ini biasanya diikuti hanya sekitar 30 anak dikarenakan keterbatasan tempat. Anak-anak yang mengikuti kegiatan ini, begitu antusias mendengarkan penjelasan mengenai hal-hal apa saja yang ada di perpustakaan. Biasanya setelah kunjungan anak-anak diajak berfoto untuk kemudian dibagikan momennya di situs jejaring sosial milik perpustakaan yaitu di Facebook.

c. Talkshow

Perpustakaan ini juga pernah mengadakan Talkshow dan juga

Lauching dari sebuah penerbit buku yang bernama Rabbit Hole. Kebetulan salah satu pemiliknya merupakan anggota Perpustakaan “Rimba Baca” dan kemudian menggunakan perpustakaan sebagai tempat untuk launching aplikasi dongeng yang berjudul “Bella dan Kelima Balon”.24 Kegiatan ini juga ada mini Talkshow yang berjudul “Story-telling for you and your loved ones”. Kegiatan ini diadakan oleh pihak Rabbit Hole, yang mana anggaran kegiatan juga ditanggung oleh

24

Maharani Indri, “Launching Aplikasi Dongeng “Bella dan Kelima Balon”, artikel

diakses pada 5 Agustus 2014 jam 20.30 WIB dari http://www.superkidsindonesia.com/ina/news-event/8414042014124018


(52)

pihaknya dan pihak perpustakaan hanya menyediakan tempat untuk kegiatan ini berlangsung.

Acara ini dimoderatori oleh Psikolog Anak yang bernama Try Yulike, dihadirkan pula seorang psikolog senior dan Play Therapist

yang bernama Dra Mayke Tedjasaputra, MSi dan juga seorang pendongeng yang bernama Kak Ariyo. Kegiatan ini dihadiri oleh anak-anak dan juga orang tuanya serta seorang Psikolog yang bernama. Anak-anak yang mengikuti kegiatan ini sangatlah penasaran melihat gambar ilustrasi cerita yang menarik

d. Bedah Buku

Bedah buku merupakan kegiatan yang juga pernah diadakan di Perpustakaan “Rimba Baca”. Kegiatan ini bukan merupakan kegiatan yang diadakan oleh pihak dari penulis buku tersebut, dan perpustakaan hanya menyediakan ruangannya saja. Judul buku yang dibahas adalah “Financial Stories: kisah inspiratif pengelolaan uang, utang dan usaha”. Penulisnya merupakan salah satu dari anggota perpustakaan.

e. Art Days

Art Days merupakan kegiatan yang pernah diadakan oleh pihak perpustakaan. Kegiatan ini berhubungan dengan seni menggambar, mewarnai, memberi tempelan, memberi hiasan seperti manik-manik atau gliter pada gambar yang sudah diwarnai. Biasanya yang mengikuti adalah anak-anak yang berusia 5 sampai 12 tahun. Untuk setiap


(53)

kegiatan yang diadakan oleh pihak perpustakaan, anggota perpustakaan mendapatkan diskon sebesar 10% dari uang pendaftaran.

f. Colouring Day

Kegiatan ini juga pernah diadakan di perpustakaan sama seperti dengan kegiatan Art Days, namun bedanya sudah ditetapkan umur peserta yang boleh mengikuti kegiatan ini, yaitu dari umur 2-6 tahun. “Rimba Baca” sudah menyiapkan peralatan menggambar dan peserta boleh membawa meja gambar serta yang ingin membawa peralatan menggambar sendiri juga diperbolehkan.

g. Musical Storytelling

Pihak perpustakaanjuga pernah mengadakan kegiatan “Musical Storytelling”, kegiatan ini dilakukan bersama storyteller professional. “Rimba Baca” secara khusus mengundang storyteller untuk mengisi acara ini dan anak-anak diajak untuk mendengarkan cerita melalui nyanyian maupun gerakan tarian. Yang mengikuti kegiatan ini biasanya anak-anak yang masih duduk di sekolah dasar berjumlah sekitar 15-20 anak.

h. Clay Day

Bermain dengan tanah liat sangat mengasyikan, untuk itu “Rimba Baca” mengadakan kegiatan ini agar anak-anak dapat bermain sambil belajar membuat sebuah prakarya. Kegiatan ini juga biasanya


(54)

diikuti oleh anak-anak yang berumur sekitar 5-12 tahun yang berjumlah sekitar 15-20 anak.

i. Rimba Baca’s Mini Cooking Class

Kegiatan ini sangat disukai oleh anak-anak karena anak-anak dapat berkreasi menghias cupcakenya serta dapat belajar bagaimana membuat hot chocolate yang enak dan menghias kue. Kegiatan ini biasanya hasil kerjasama “Rimba Baca” dengan pemilik The Cupcakes Land, yaitu Tante Wika. Setelah acara ini selesai, anak-anak diperbolehkan untuk memakan atau membawa pulang hasil kreasi mereka.

j. Holiday Program

Tahun 2014 ini perpustakaan mengadakan kegiatan yang bermanfaat untuk anak-anak yang sedang liburan sekolah. Kegiatan ini dinamakan “Holiday Program”. Kegiatan ini berlangsung selama 6 hari dengan tema kegiatan yang berbeda setiap harinya. Kegiatan tersebut antara lain :

1) LaLaLand Kids Yoga, yaitu kelas yoga untuk anak dengan tema kegiatan ”Frozen Theme,Superhero ThemedanLego Theme”pada hari selasa, rabu dan kamis.

2) Belajar menulis cerita dan bermain dengan kata dengan tema “Story Kingdom”yang diadakan pada hari senin dan kamis.


(55)

3) Bermain dengan reptil-reptil yang baik hati, dan belajar lebih lanjut mengenai baby crocodile, friendly snake dan reptil lainnya dengan tema “Reptiles My BFF”. Kegiatan ini diadakan pada hari selasa dan sabtu.

4) Melukis berbagai macam binatang dengan berbagai warna sesuai dengan imanjinasi anak dengan tema “Art Time”. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari rabu dan kamis.

5) Belajar memasak dengan Owner The CupcakesLand dengan tema “Cooking Class with Tante Wika”. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari sabtu.

6) Belajar pantomim, berakting dan menyanyi dengan tema “Stage Warrior”. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari jumat dan sabtu. Dengan diadakannya kegiatan diharapkan dapat menambah jumlah pengunjung maupun minat masyarakat terhadap perpustakaan “Rimba Baca”.

3. Sarana Promosi Perpustakaan

Ada berbagai macam sarana promosi perpustakaan. Perpustakaan “Rimba Baca” menggunakan media internet. Sarana Promosi dengan Internet yaitu :

a. Website

Perpustakaan “Rimba Baca” memang memiliki website.

Websitememang bisa diakses oleh masyarakat untuk melihat buku apa yang gemar dipinjam tetapi belum bisa untuk digunakan sebagai


(56)

katalog online yang bisa diakses oleh masyarakat karena saat ini

website tersebut masih dalam tahap perbaikan. Website hanya bisa digunakan untuk menginput buku-buku baru ke dalam katalog. website tersebut memiliki isi konten tentang perpustakaan, kegiatan, katalog buku, dan koleksi buku apa yang paling sering dipinjam oleh anggota.25 pernyataan tersebut diungkapkan oleh Suzi Fitriyana:

Kami memang memiliki sebuah website, namun belum di update karena masih dalam tahap perbaikan. Saat ini website tersebut masih offline dan hanya bisa digunakan untuk menginput buku-buku baru”.26

Kenyataan di lapangan membuktikan bahwa website tersebut hanya digunakan untuk menginput buku-buku baru dan belum bisa digunakan untuk katalog online karena masih dalam tahap perbaikan.

b. Teknologi Web 2.0

Teknologi web 2.0 merupakan sebuah teknologi generasi kedua. Teknologi ini membuat pengguna internet menjadi jauh lebih aktif untuk berkomunikasi. Kategori yang termasuk dalam teknologi ini ada situs jejaring sosial. Dengan adanya teknologi ini, situs jejaring sosial menjadi lebih interaktif. Twitter, Facebook juga mengadopsi teknologi ini. Perpustakaan “Rimba Baca” menggunakan situs jejaring sosial untuk mempromosikan kegiatan yang diadakan, hal ini dikarenakan

25

Perpustakaan “Rimba Baca” mempunyai alamat website yaitu

http://www.rimbabaca.com.

26


(57)

sangat efektif dibandingkan dengan brosur.27 Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Suzi Fitriyana:

Kita sih lebih sering promosi ke jejaring sosial, seperti facebook dan twitter karena itu jauh lebih efektif dibandingkan dengan brosur. Karena kita perpustakaan kecil, saya rasa cukup dengan promosi melalui jejaring sosial. Dulu pernah pakai brosur waktu awal berdirinya perpustakaan ini, cuma kok ya kurang efektif. Oh iya, ada satu lagi, biasanya sih anggota kita cerita ke temannya, terus temannya cerita ke keluarganya. Jadi kayak dari mulut ke mulut, dan itu juga saya rasa jauh lebih efektif yah dari mulut ke mulut.”28

Dengan adanya akun pada jejaring sosial seperti Twitter dan Facebook, membuat perpustakaan ini menjadi lebih berkomunikasi dengan orang banyak dan berbagi pengalaman ketika ada foto kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh pihak perpustakaan dan diunggah untuk menarik minat masyarakat yang mempunyai akses internet dan juga yang belum mengetahui perpustakaan ini. Tetapi kenyataannya, di lapangan peneliti melihat bahwa akun grup facebook milik perpustakaan masih merupakan close grup. Yaitu setiap ada yang ingin berteman dengan akun grup tersebut haruslah menunggu untuk diterima pertemanannya oleh pihak perpustakaan. Untuk itu seharusnya perpustakaan membuat open grup di akun faceboo agar lebih banyak masyarakat yang mengetahui tentang perpustakaan.

27

Perpustakaan “Rimba Baca” mempunyai akun Twitter yaitu @rimbabaca, dan juga

sebuah akun grup Facebook dengan nama “Rimba Baca”.

28


(58)

C. Keefektifan Promosi di Perpustakaan

Sejauh ini kegiatan promosi yang dilakukan pihak perpustakaan melalui media internet sudah cukup baik dan memudahkan anggota maupun bukan anggota untuk mengetahui keberadaan, informasi kegiatan apa saja bahkan buku-buku yang terbaru. Banyak foto-foto kegiatan yang diunggah ke jejaring sosial milik perpustakaan, tujuannya agar lebih banyak orang-orang yang tertarik mengikuti kegiatan-kegiatan selanjutnya. Pernyataan ini diungkapkan oleh Suzi Fitriyana:

Alhamdulillah, sejauh ini setiap kita membuat kegiatan itu engga pernah sepi dari peminat ya walaupun yang paling banyak memang dari anggota kami sih.. hasilnya setiap ada kegiatan yang berlangsung, perpustakaan jadi bertambah pengunjungnya.”29

Pernyataan tersebut ditambahkan oleh Deny Haryanto, pustakawan:

Disini setiap kegiatan pasti kita promosikan, dan juga setiap kegiatan yang kita adakan, Alhamdulillah selalu ada peminatnya, engga pernah sepi pengunjung.”30

Selain promosi yang diadakan oleh pihak perpustakaan, banyak orang-orang yang datang berkunjung kesini karena melihat artikel yang ditulis oleh blog pribadi milik anggota perpustakaan. Padahal pihak perpustakaan tidak pernah memintanya. Namun, karena hal ini perpustakaan menjadi bertambah peminatnya. Seperti yang diungkapkan oleh Suzi Fitriyana:

29

Wawancara Pribadi dengan Suzi Fitriyana.

30


(59)

Ada juga yang mereview kita tanpa kita yang memintanya. Pernah aku iseng coba cari “rimba baca” di google, ternyata ada banyak website yang mereview kita, terus ada juga beberapa stasiun televisi dan majalah yang pernah meliput perpustakaan ini tanpa kita yang minta. Itu berarti kan perpustakaan ini sudah banyak peminatnya.”31 Fasilitas yang disediakan oleh perpustakaan juga menambah nilai tersendiri dalam hal promosi, terutama dalam koleksi buku-bukunya. Karena dengan adanya koleksi buku yang lebih variatif dan menghibur, menambah nilai tersendiri bagi calon anggota yang sedang berkunjung diperpustakaan. Seperti yang diungkapkan oleh seorang ibu muda bernama Zahra:

fasilitasnya udah bagus, bukunya juga. Tapi lebih baik buku-buku yang ada diceritain sedikit kayak teaser gitu deh.”32

Kemudian diungkapkan pula oleh seorang ibu bernama Ina:

fasilitas disini lengkap, saya suka saya novel yang ada disini, anak saya juga suka pinjem disini. Karena koleksinya lebih banyak dan beragam. Tapi lebih bagus lagi kalo buku-buku sama kegiatannya ditambah.”33

Ditambahkan pula pernyataan dari seorang anak berumur 7 tahun, yang bernama Caca:

bukunya banyak aku suka, boneka-boneka disini juga lucu-lucu. Jadi aku suka pinjem buku terus disini atau ga cuma baca disini aja.”34

31

Wawancara Pribadi dengan Suzi Fitriyana.

32

Wawancara Pribadi dengan Zahra, Jakarta, 08 September 2014.

33

Wawancara Pribadi dengan Ina, Jakarta, 08 September 2014.

34


(60)

Berdasarkan pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa fasilitas terutama dalam hal koleksi buku menambah nilai tersendiri dalam hal promosi perpustakaan. Hal ini disebabkan bahwa perpustakaan “Rimba Baca” mampu menumbuhkan minat baca kepada masyarakat melalui koleksi buku-buku terbaru dan variatif.

D. Kendala Promosi Perpustakaan

Setiap usaha dalam mempromosikan perpustakaan, dapat mengalami kendala yang terjadi baik yang berasal dari dalam maupun luar. Perpustakaan “Rimba Baca” saat ini belum memiliki kendala yang cukup besar.

1. Kendala dari Dalam :

a. Kendala yang biasanya dihadapi perpustakaan adalah masalah biaya. Tidak adanya anggaran khusus yang dibuat untuk membeli koleksi buku, biasanya ketika ada rekomendasi dari anggota dan jika buku tersebut ternyata sangat memberi manfaat, pihak perpustakaan langsung membelinya, dan juga ketika ada pameran buku. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan Suzi Fitriyana:

Sebenarnya kita engga terlalu ada rincian biaya untuk membeli buku baru yah, begitu ada buku yang direkomendasikan oleh anggota dan ternyata buku itu juga bagus, yasudah kita langsung membelinya. Dan juga saat ada pameran buku, terutama di Islamic Book Fair atau pameran buku gitu, kita sering beli buku di situ.”35

35


(61)

b. Pihak perpustakaan mengatakan bahwa koleksi buku yang ada kebanyakan berbahasa asing dan agak kesulitan mencari yang berbahasa Indonesia, dikarenakan buku-buku untuk anak-anak tidak begitu variatif. Adapun pilihannya untuk yang berbahasa Indonesia adalah buku-buku terjemahan.

c. Terkadang pihak perpustakaan belum bisa menyediakan ruangan yang luas untuk melakukan kegiatan yang membutuhkan orang dan tempat yang luas.

d. Tidak adanya tenaga pustakawan yang ahli yang dapat membantu anggota dalam jasa perpustakaan.

e. Belum adanya tim khusus yang menangani kegiatan promosi melalu media internet.

2. Kendala dari Luar

a. Masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa Perpustakaan “Rimba Baca” hanyalah perpustakaan kecil dan tidak memiliki koleksi buku lengkap.

b. Setiap kegiatan yang berlangsung, kebanyakan yang menjadi partisipasi adalah anggota perpustakaan dan jarang orang yang bukan anggota berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.


(62)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan diatas, maka peneliti mengambil beberapa kesimpulan tentang promosi perpustakaan di “Rimba Baca” diantaranya:

1. Promosi pada perpustakaan “Rimba Baca” bertujuan untuk mengenalkan kepada masyarakat bahwa ada perpustakaan yang memiliki koleksi buku lebih menarik dan terbaru untuk anak-anak maupun dewasa dan juga tempat yang nyaman untuk membaca. Banyak cara promosi yang dilakukan pihak perpustakaan “Rimba Baca” dengan kerjasama dengan komunitas seperti Rabbit Hole dan LaLaLand Kids Yoga. Promosi bisa juga melalui kegiatan, kegiatan yang pernah dilakukan oleh perpustakaan “Rimba Baca” yaitu seminar, wisata perpustakaan (school visit),

Talkshow, Bedah Buku, Colouring Day, Musical Storytelling, Clay Day, Rimba Baca’s Mini Cooking Class dan Holiday Program. Kegiatan yang diadakan oleh pihak perpustakaan sendiri yaitu pada kegiatan seminar, wisata perpustakaan (school visit) dan juga Holiday Program. Kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak lain dan hanya memakai tempat di perpustakaan adalah Bedah Buku dan Talkshow. Sedangkan sarana promosi perpustakaan “Rimba Baca” menggunakan media internet seperti

websitedan teknologi web 2.0.


(63)

Website perpustakaan belum bisa digunakan sebagai katalog online, namun sudah bisa untuk melihat buku apa yang gemar dipinjam. Pada teknologi web 2.0 perpustakaan memanfaatkan situs jejaring sosial untuk mempromosikan kegiatan yang diadakan. Pihak perpustakaan menggungah foto-foto kegiatan yang diadakan untuk menarik minat masyarakat.

2. Kendala-kendala yang dialami dalam promosi perpustakaan terbagi menjadi dua. Pertama adalah kendala dari dalam yaitu, tidak adanya anggaran khusus yang dibuat untuk membeli koleksi buku, koleksi buku yang ada kebanyakan berbahasa asing dan agak kesulitan untuk mencari yang berbahasa Indonesia, perpustakaan juga belum bisa untuk menyediakan ruangan yang luas untuk melakukan kegiatan yang membutuhkan orang yang banyak dan tempat yang luas, tidak adanya tenaga pustakawan yang ahli, dan juga belum adanya tim khusus yang menangani kegiatan promosi melalui media internet.

Untuk mengatasi kendala dari dalam pihak perpustakaan membeli koleksi buku yang merupakan permintaan dari anggota dan buku yang sedang diminati oleh masyarakat banyak, pihak perpustakaan mengupayakan agar ada koleksi berbahasa Indonesia dengan cara membeli buku-buku yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, untuk mengatasi kegiatan yang membutuhkan ruangan yang luas, perpustakaan saat ini hanya melakukan pembatasan jumlah orang sekitar 20 – 30 orang jika ada yang ingin mengadakan kegiatan, dan juga untuk mengatasi tidak adanya tenaga


(64)

pustakawan dan tim khusus yang menangani promosi melalui internet, pihak perpustakaan memang belum bisa namun untuk mempromosikan perpustakaan serta kegiatannya sudah yang mengerjakan yaitu pemilik perpustakaan sendiri melalui akun facebooknya di grup “Rimba Baca”.

Yang kedua adalah kendala dari luar, yaitu masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa perpustakaan hanyalah perpustakaan kecil dan tidak memiliki koleksi lengkap, dan juga setiap kegiatan yang diadakan, kebanyakan yang menjadi partisipasi adalah anggota perpustakaaan dan jarang orang yang bukan anggota berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Untuk mengatasi kendala dari luar, pihak perpustakaan mempunyai sebuah akun grup facebook yang selalu mengunggah koleksi buku-buku barunya yang diharapkan dapat menarik minat anggota grup tersebut, dan juga perpustakaan juga selalu memposting kegiatan apa saja yang akan diadakan di perpustakaan.

3. Keefektifan promosi sejauh ini sudah cukup baik. Hal ini dikarenakan setiap ada kegiatan yang diadakan oleh pihak perpustakaan dapat menarik minat pengunjung perpustakaan. Selain itu, fasilitas dan koleksi buku-buku merupakan nilai tambahan untuk meningkatkan jumlah anggota karena perpustakaan mampu menyediakan koleksi buku terbaru dan lebih variatif disbanding perpustakaan lain.


(65)

B. Saran

Saran yang dapat diberikan oleh penulis untuk perpustakaan “Rimba Baca” dalam melakukan promosi di perpustakaannya adalah sebagai berikut: 1. Perpustakaan “Rimba Baca” perlu membuat kebijakan pelaksanaan semua

kegiatan dapat teratur, terarah, terkontrol, dan berjalan dengan baik.

2. Perlu adanya pelatihan khusus perpustakaan yang dapat diberikan kepada pustakawan yang tidak mempunyai latar belakang dibidang perpustakaan. 3. Perlu adanya promosi yang lebih efektif bukan hanya dari mulut ke mulut

saja dan internet saja. Tetapi juga mengenalkan perpustakaan ke sekolah-sekolah maupun tempat-tempat yang sering dikunjungi oleh orang banyak agar masyarakat luas dapat mengetahui keberadaan perpustakaan yang memiliki koleksi buku yangup to date.


(66)

DAFTAR PUSTAKA

Adele M. Fasick, Managing Children’s Services in the Public Library. USA : Libraries Unlimited, 1991

Agus Winarno, Promosi Membaca Melalui Pameran Buku disajikan dalam Seminar Nasional Promosi Gemar Membaca. Jakarta : ASEAN, 1994. Ani Sistarina, “Pengaruh Promosi terhadap Peningkatan Pemanfaatan

Perpustakaan di Universitas Airlangga”, Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga, Vol. 3, No. 1 (Jan-Jun), 2013.

Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta, 1992.

Badollahi Mustafa, Promosi Jasa perpustakaan. Jakarta : Universitas Terbuka, 1996.

Emzir, Analisis Data: Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: Rajawali Pers, 2011.

Karmidi Martoatmodjo, Manajemen Perpustakaan Khusus. Jakarta: Universitas Terbuka,1999.

Lasa Hs, Kamus Kepustakawanan Indonesia. Yogyakarta : Pustaka Book Publisher, 2009.

Mudjito.Pembinaan Minat Baca. Jakarta: Universitas Terbuka, 2001.

Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif : Analisis Isi dan Analisis Data SekunderJakarta : Rajawali Pers, 2010.

Prasetya Irawan.Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN, 1999. Rizal Saiful Haq, et al.Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah. Jakarta:

Fakultas Adab dan Humaniora, 2006.

Sonia Mustinda.Promosi yang dilakukan di Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional RI. Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora, 2010. (Skripsi Mahasiswa UIN SYAHID Jakarta)

Sulistyo-Basuki.Pengantar Ilmu Perpustakaan.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991.


(67)

Sutarno NS,Manajemen Perpustakaan: suatu pendekatan praktik.Jakarta: Sagung Seto, 2006.

Wiji Suwarno,Perpustakaan & Buku: wacana penulisan &penerbitan.Jogjakarta: Ar-Ruzz media, 2011.

Ilham Prisgunanto dan Siti Anisah, “Tanggapan Pemakai Terhadap Promosi Perpustakaan (Studi Perpustakaan Kotamadya Jakarta Selatan PUJS)” artikel diakses pada 22 Mei 2014 jam 09.47 WIB

http://www.pnri.go.id/iFileDownload.aspx?ID=Attachment\MajalahOnlin e\Tanggapan 20Pemakai%20Terhadap%20Promosi%20Perpustakaan.pdf Janet L. Balas, ”Using the Web to Market the Library”, artikel diakses 22 Mei

2014 jam 09.50 WIB dari http://e-resources.pnri.go.id.

Maharani Indri, “Launching Aplikasi Dongeng “Bella dan Kelima Balon”, artikel diakses pada 5 Agustus 2014 jam 20.30 WIB dari

http://www.superkidsindonesia.com/ina/newsevent/8414042014124018 Sukarman, “Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum,” artikel

diakses pada 22 Mei 2014 jam 10.45 WIB dari

http://www.pnri.go.id/iFileDownload.aspx?ID=Attachment\Pedoman\Ped oman%20Umum%20Penyelenggaraan%20Perpustakaan%20Umum.pdf Tutik Sriyati, “Perkembangan Internet dan Strategi Pemanfaatanya di

Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan,” artikel diakses pada 22 Mei 2014 jam 10.34 WIB dari

http://www.pnri.go.id/iFileDownload.aspx?ID=Attachment\MajalahOnlin e\Tutik_Sriyat Perkembangan_Internet.pdf


(68)

(69)

(70)

1. Sejak kapan kegiatan promosi dilakukan?

2. Apakah perpustakaan mempunyai sasaran dalam mengadakan promosi?

3. Apa tujuan dilakukannya promosi?

4. Apakah ada hasil atau manfaat untuk promosi ketika ada kegiatan yang berlangsung?

B. CARA PROMOSI

1. Bagaimanakah cara promosi yang dilakukan perpustakaan “Rimba Baca”?

2. Adakah cara promosi melalui kontak perorangan antara perpustakaan “Rimba Baca” dengan masyarakat maupun organisasi? Jika ada, apa saja?

3. Apakah ada promosi melalui kegiatan? Jika ada, seperti apa?

C. SARANA PROMOSI

1. Apakah ada promosi dengan menggunakan internet? Bila ada melalu situs apa?

2. Apa isi konten dari website tersebut?

3. Berapa lama frekuensi update website tersebut?

4. Apakah perpustakaan menggunakan teknologi web 2.0, seperti situs jejaring sosial dalam mempromosikan jasa dan kegiatan?

5. Berapa lama update pada situs jejaring sosial tersebut? 6. Adakah promosi melalui kegiatan, kalau ada seperti apa?


(71)

2. Berapa besar anggaran yang digunakan untuk membeli bahan pustaka dan membuka layanan yang baru? Apakah dananya memadai?

3. Bagaimana dengan struktur organisasi di perpustakaan “Rimba Baca”?

E. TANGGAPAN PEMUSTAKA

1. Bagaimana dengan fasilitas yang disediakan oleh perpustakaan “Rimba Baca”?

2. Apakah anda mengetahui keberadaan dan berminat untuk berkunjung lagi ke perpustakaan?


(72)

(73)

(74)

(75)

Judul :Promosi Perpustakaan “Rimba Baca”

Mahasiswa/I: Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Wawancara dilakukan pada tanggal 11 Juni 2014–05 Juli 2014 Wawancara dengan Ibu Suzi Fitriyana

Jabatan : Kepala Perpustakaan (Pemilik)

A. Tujuan Promosi

1. Sejak kapan promosi dilakukan ?

Jawab: Promosi dilkukan sejak perpustakaan pertama kali buka, yaitu pada tanggal 28 November 2011.

2. Apa tujuan dilakukannya promosi ?

Jawab:Tujuan dilakukannya promosi supaya orang-orang tahu ada perpustakaan yang punya buku dan koleksi yang menarik untuk dibaca, bukan hanya sekedar perpustakaan yang isinya cuma buku-buku yang sudah lama dan juga tempat yang nyaman untuk membaca.

3. Apakah ada hasil atau manfaat untuk promosi ketika ada kegiatan yang berlangsung?


(76)

memang dari anggota kami sih.. hasilnya setiap ada kegiatan yang berlangsung, perpustakaan jadi bertambah pengunjungnya.

B. Cara Promosi

4. Bagaimanakah cara promosi yang dilakukan perpustakaan?

Jawab: Kita sih lebih sering promosi ke jejaring sosial, seperti facebook dan twitter karena itu jauh lebih efektif dibandingkan dengan brosur. Karena kita perpustakaan kecil, saya rasa cukup dengan promosi melalui jejaring sosial. Dulu pernah pakai brosur waktu awal berdirinya perpustakaan ini, cuma kok ya kurang efektif. Oh iya, ada satu lagi, biasanya sih anggota kita cerita ke temannya, terus temannya cerita ke keluarganya. Jadi kayak dari mulut ke mulut, dan itu juga saya rasa jauh lebih efektif yah dari mulut ke mulut.

5. Adakah cara promosi melalui kontak perorangan atau kerjasama dengan masyarakat maupun organisasi?

Jawab:Sejauh ini sih kita lebih banyak kerjasama dengan yayasan sosial sih, tetapi ada juga dengan Rabbit Hole, yaitu sebuah pembuat aplikasi dongeng interaktif. Kebetulan pemiliknya adalah salah satu anggota perpustakaan ini. Waktu hari sabtu tanggal 12 April kemarin, Rabbit Hole buat acara talkshow dan Launching


(1)

KegiatanHoliday Program

Gambar 3 : Jadwal kegiatan “Art Time” Gambar 4: Jadwal kegiatan “Reptiles my BFF

Gambar 5 : Jadwal kegiatan“Stage Warrior” Gambar 6: Jadwal “Story Kingdom


(2)

Gambar 9 dan 10 :Kegiatan “Story Kingdom

Gambar 11 & 12 : Kegiatan “Cooking Class


(3)

Gambar 15 &16 : Kegiatan “Stage Warrior


(4)

Gambar 19: Foto kegiatan Gambar 20:School Visit

Gambar 21:Storytellingbersama pendongeng

KEGIATAN PERPUSTAKAAN ‘RIMBA BACA”


(5)

Gambar 24. Musical Storytelling Gambar 25. Clay Day


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Peneliti lahir di Jakarta 25 September 1992, Anak ketiga dari (Alm) Bapak Rame Riyanto dengan Ibu Marhanah. Peneliti bertempat tinggal di Jl. H. Jamhur Rt 020/01 No. 47 Kelurahan Gandul, Kecamatan Cinere, Depok, kode pos 16512. Menyelesaikan pendidikannya di: pendidikan dasarnya di SD Al-Hikmah Cilandak sampai kelas 2, lalu melanjutkan kelas 2 sampai tamat ke MI Al-Jamhuriyah, Gandul, Depok. Melanjutkan sekolah menengah pertamanya di SMPIT Al-Hikmah Cilandak selama kelas 1 dan kemudian menamatkan di SMPN 96 Jakarta Selatan. Lalu menamatkan sekolah menengah atasnya di SMA PGRI 3, Fatmawati, Jakarta Selatan. Pada tahun 2010 melanjutkan pendidikan S1 pada program studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Jakarta. Menyelesaikan kuliahnya dengan menulis skripsi berjudul “Promosi Perpustakaan “Rimba Baca””. Tempat tersebut merupakan perpustakaan dimana peneliti pernah menjalankan praktek kerja lapang di Perpustakaan “Rimba Baca”, Fatmawati, Jakarta Selatan.