47
C. Keefektifan Promosi di Perpustakaan
Sejauh ini kegiatan promosi yang dilakukan pihak perpustakaan melalui media internet sudah cukup baik dan memudahkan anggota maupun
bukan anggota untuk mengetahui keberadaan, informasi kegiatan apa saja bahkan buku-buku yang terbaru. Banyak foto-foto kegiatan yang diunggah ke
jejaring sosial milik perpustakaan, tujuannya agar lebih banyak orang-orang yang tertarik mengikuti kegiatan-kegiatan selanjutnya. Pernyataan ini
diungkapkan oleh Suzi Fitriyana: “Alhamdulillah, sejauh ini setiap kita membuat kegiatan itu engga
pernah sepi dari peminat ya walaupun yang paling banyak memang dari anggota kami sih.. hasilnya setiap ada kegiatan yang
berlangsung, perpustakaan jadi bertambah pengunjungnya.”
29
Pernyataan tersebut ditambahkan oleh Deny Haryanto, pustakawan: “Disini setiap kegiatan pasti kita promosikan, dan juga setiap kegiatan
yang kita adakan, Alhamdulillah selalu ada peminatnya, engga pernah sepi pengunjung.”
30
Selain promosi yang diadakan oleh pihak perpustakaan, banyak orang- orang yang datang berkunjung kesini karena melihat artikel yang ditulis oleh
blog pribadi milik anggota perpustakaan. Padahal pihak perpustakaan tidak pernah memintanya. Namun, karena hal ini perpustakaan menjadi bertambah
peminatnya. Seperti yang diungkapkan oleh Suzi Fitriyana:
29
Wawancara Pribadi dengan Suzi Fitriyana.
30
Wawancara Pribadi dengan Deny Haryanto, Jakarta, 04 Juli 2014.
48
“Ada juga yang mereview kita tanpa kita yang memintanya. Pernah aku iseng coba cari “rimba baca” di google, ternyata ada banyak
website yang mereview kita, terus ada juga beberapa stasiun televisi dan majalah yang pernah meliput perpustakaan ini tanpa kita yang
minta. Itu berarti kan perpustakaan ini sudah banyak peminatnya.”
31
Fasilitas yang disediakan oleh perpustakaan juga menambah nilai tersendiri dalam hal promosi, terutama dalam koleksi buku-bukunya.
Karena dengan adanya koleksi buku yang lebih variatif dan menghibur, menambah nilai tersendiri bagi calon anggota yang sedang berkunjung
diperpustakaan. Seperti yang diungkapkan oleh seorang ibu muda bernama Zahra:
“fasilitasnya udah bagus, buku-bukunya juga. Tapi lebih baik buku- buku yang ada diceritain sedikit kayak teaser gitu deh.”
32
Kemudian diungkapkan pula oleh seorang ibu bernama Ina: “fasilitas disini lengkap, saya suka saya novel yang ada disini, anak
saya juga suka pinjem disini. Karena koleksinya lebih banyak dan beragam. Tapi lebih bagus lagi kalo buku-buku sama kegiatannya
ditambah.”
33
Ditambahkan pula pernyataan dari seorang anak berumur 7 tahun, yang bernama Caca:
“bukunya banyak aku suka, boneka-boneka disini juga lucu-lucu. Jadi aku suka pinjem buku terus disini atau ga cuma baca disini aja.”
34
31
Wawancara Pribadi dengan Suzi Fitriyana.
32
Wawancara Pribadi dengan Zahra, Jakarta, 08 September 2014.
33
Wawancara Pribadi dengan Ina, Jakarta, 08 September 2014.
34
Wawancara Pribadi dengan Caca, Jakarta, 08 September 2014.
49
Berdasarkan pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa fasilitas terutama dalam hal koleksi buku menambah nilai tersendiri dalam hal promosi
perpustakaan. Hal ini disebabkan bahwa perpustakaan “Rimba Baca” mampu menumbuhkan minat baca kepada masyarakat melalui koleksi buku-buku
terbaru dan variatif.
D. Kendala Promosi Perpustakaan
Setiap usaha dalam mempromosikan perpustakaan, dapat mengalami kendala yang terjadi baik yang berasal dari dalam maupun luar. Perpustakaan
“Rimba Baca” saat ini belum memiliki kendala yang cukup besar. 1. Kendala dari Dalam :
a. Kendala yang biasanya dihadapi perpustakaan adalah masalah biaya. Tidak adanya anggaran khusus yang dibuat untuk membeli koleksi
buku, biasanya ketika ada rekomendasi dari anggota dan jika buku tersebut ternyata sangat memberi manfaat, pihak perpustakaan
langsung membelinya, dan juga ketika ada pameran buku. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan Suzi Fitriyana:
“Sebenarnya kita engga terlalu ada rincian biaya untuk membeli
buku baru
yah, begitu
ada buku
yang direkomendasikan oleh anggota dan ternyata buku itu juga
bagus, yasudah kita langsung membelinya. Dan juga saat ada pameran buku, terutama di Islamic Book Fair atau pameran
buku gitu, kita sering beli buku di situ.”
35
35
Wawancara Pribadi dengan Suzi Fitriyana.
50
b. Pihak perpustakaan mengatakan bahwa koleksi buku yang ada kebanyakan berbahasa asing dan agak kesulitan mencari yang
berbahasa Indonesia, dikarenakan buku-buku untuk anak-anak tidak begitu variatif. Adapun pilihannya untuk yang berbahasa Indonesia
adalah buku-buku terjemahan. c. Terkadang pihak perpustakaan belum bisa menyediakan ruangan yang
luas untuk melakukan kegiatan yang membutuhkan orang dan tempat yang luas.
d. Tidak adanya tenaga pustakawan yang ahli yang dapat membantu anggota dalam jasa perpustakaan.
e. Belum adanya tim khusus yang menangani kegiatan promosi melalu media internet.
2. Kendala dari Luar a. Masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa Perpustakaan
“Rimba Baca” hanyalah perpustakaan kecil dan tidak memiliki koleksi buku lengkap.
b. Setiap kegiatan yang berlangsung, kebanyakan yang menjadi partisipasi adalah anggota perpustakaan dan jarang orang yang bukan
anggota berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.