Hiperurisemia Gout TINJAUAN PUSTAKA

13 1. Peningkatan aktivitas Phosphoribosylpyrophosphate PRPP sintetase menyebabkan peningkatan konsentrasi PRPP. PRPP adalah kunci sintesa purin, berarti juga sintesa asam urat. 2. Defisiensi hypoxanthine guanine phosphoribosyl transferase HGPRT. Defisiensi HGPRT meningkatkan metabolisme guanin dan hipoxantin menjadi asam urat Hawkins, 2005. Berkurangnya ekskresi asam urat ditemukan pada kurang lebih 90 penderita gout. Penyebab kurangnya ekskresi asam urat tidak diketahui, tetapi faktor seperti obesitas, hipertensi, hiperlipidemia, menurunnya fungsi ginjal, konsumsi alkohol dan obat-obatan tertentu memegang peranan.

2.4 Hiperurisemia

Hiperurisemia terjadi pada 10 populasi negara industri barat; di mana 1 dari 20 orang beresiko terkena gout dengan kemungkinan pria lebih besar daripada wanita. Hiperurisemia adalah keadaan dimana terjadi peningkatan kadar asam urat darah di atas normal 7 mgdL Silbernagl and Lang, 2000. Ada beberapa hal yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah dan merupakan faktor resiko terjadinya hiperurisemia. Faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga mekanisme, yaitu: a. Peningkatan produksi asam urat Hal ini terjadi karena faktor idiopatik primer, makanan yang kaya purin banyak mengandung protein, obesitas, alkohol, polisitemia vera, paget’s disease , proses hemolitik, dan psoriasis. b. Penurunan ekskresi asam urat Penurunan ekskresi asam urat merupakan sebagian besar penyebab hiperurisemia hampir 90 kasus. Penyebabnya antara lain: idiopatik Universitas Sumatera Utara 14 primer, insufisiensi ginjal, ginjal polikistik, diabetes insipidus, hipertensi, asidosis, toksik pada kehamilan, penggunaan obat-obatan seperti salisilat kurang dari 2 gramhari, diuretik, alkohol, levodopa, ethambutol, dan pirazinamid. c. Kombinasi antara kedua mekanisme tersebut Dapat terjadi pada defisiensi glukosa 6-fosfat, defisiensi fruktosa 1-fosfat aldose, konsumsi alkohol dan syok. Jika pada hiperurisemia didapatkan hasil bentukan kristal asam urat, maka hiperurisemia dapat berkembang menjadi gout . Serangan gout dibedakan menjadi dua berdasarkan penyebabnya gout yaitu gout kronik dan gout akut Mycek, dkk., 1995. 1. Gout akut Serangan gout akut dapat diakibatkan oleh sejumlah kondisi, termasuk konsumsi alkohol berlebihan, diet kaya purin, atau penyakit ginjal. 2. Gout kronik Gout kronik dapat disebabkan oleh: - Cacat genetik, misalnya sesuatu yang mengakibatkan peningkatan derajat sintesis purin - Defisiensi renal - Sindrom Lesch-Nyhan - Sintesis asam urat yang berlebihan yang berhubungan dengan kemoterapi kanker

2.5 Gout

Gout merupakan istilah yang dipakai untuk sekelompok gangguan metabolik yang ditandai oleh meningkatnya konsentrasi asam urat hiperurisemia Universitas Sumatera Utara 15 Carter, 1995. Gout atau pirai adalah penyakit akibat adanya penumpukan kristal mononatrium urat pada jaringan akibat peningkatan kadar asam urat Terkeltaub, 2001; Becker dan Meenaskshi, 2005. Terdapat empat tahap dari perjalanan klinis penyakit gout, yaitu Carter, 1995: a. Tahap pertama adalah hiperurisemia asimtomatik. Dalam tahap ini penderita tidak menunjukkan gejala-gejala selain dari peningkatan asam urat serum. Hanya 20 dari penderita hiperurisemia asimtomatik yang berlanjut menjadi serangan gout akut. b. Tahap kedua adalah artritis gout akut. Pada tahap ini terjadi pembengkakan dan nyeri yang luar biasa, biasanya pada sendi ibu jari kaki dan metatarsophalangeal. Artritis menunjukkan tanda-tanda peradangan lokal, demam dan peningkatan jumlah sel darah putih. Serangan dipicu oleh pembedahan, trauma, obat-obatan, alkohol, atau stress emosional. Pada tahap ini biasanya pasien akan mencari pengobatan segera. Sendi-sendi lain dapat terserang, seperti sendi jari-jari tangan, lutut, mata kaki, pergelangan tangan, dan siku. Serangan gout akut biasanya pulih tanpa pengobatan, tetapi dapat memakan waktu 10 sampai 14 hari. Mekanismenya yaitu mula-mula terjadi hipersaturasi dari urat plasma dan cairan tubuh. Selanjutnya diikuti oleh penimbunan di dalam dan sekeliling sendi-sendi. Serangan gout seringkali terjadi sesudah trauma lokal atau ruptur tofi timbunan natrium urat yang mengakibatkan peningkatan cepat dari konsentrasi asam urat lokal. Tubuh mungkin tidak dapat mengatasi peningkatan ini dengan baik sehingga terjadi pengendapan asam urat di luar serum. Kristalisasi dan penimbunan asam urat akan memicu serangan gout. Kristal-kristal asam urat memicu respons Universitas Sumatera Utara 16 fagositik oleh leukosit, sehingga leukosit memakan kristal-kristal urat dan memicu peradangan lainnya. c. Tahap ketiga setelah serangan gout akut adalah tahap interkritis. Tidak terdapat gejala-gejala pada masa ini, dapat berlangsung beberapa bulan sampai tahun. Kebanyakan orang mengalami ulangan serangan gout dalam waktu kurang dari 1 tahun jika tidak diobati. d. Tahap keempat adalah tahap gout kronik, di mana timbunan urat terus bertambah dalam beberapa tahun jika pengobatan tidak dimulai. Peradangan kronik akibat kristal-kristal asam urat mengakibatkan nyeri, sakit, dan kaku, juga pembesaran dan penonjolan dari sendi yang bengkak. Tofi terbentuk pada masa gout kronik akibat insolubilitas relatif dari urat. Tofi adalah penimbunan kristal urat pada jaringan yang mempunyai karakteristik seperti benjolan di bawah kulit yang bening. Tofi dengan hiperurisemia yang tidak terkontrol akan bertambah besar yang dapat menyebabkan deformitas dan disfungsi persendian. Gout dapat merusak ginjal, sehingga ekskresi asam urat akan bertambah buruk. Kristal-kristal asam urat dapat terbentuk pada interstitium medulla, papilla, dan pyramid, sehingga timbul proteinuria dan hipertensi ringan. Batu ginjal asam urat juga dapat terbentuk sebagai akibat sekunder dari gout. Batu biasanya berukuran kecil, bulat dan tidak terlihat pada pemeriksaan radiografi Carter, 1995.

2.6 Obat yang Digunakan pada Pengobatan Penyakit Gout