Pengujian Dengan Koefisien Regresi Parsial Uji t Koefisien Determinasi

46 Artinya, semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Untuk memperoleh nilai F hitung digunakan rumus Suharyadi, 2009 :226 : Adapun hipotesisnya sebagai berikut : H = tidak ada pengaruh signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan. Ha = ada pengaruh signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan. Aturan pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : Jika probabilitas 0,05 maka H diterima dan menolak Ha. Jika probabilitas 0,05 maka H ditolak dan menerima Ha.

5. Pengujian Dengan Koefisien Regresi Parsial Uji t

Menurut Ghozali 2011: 98 uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hipotesis nol H yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter bi sama dengan nol, atau; H : bi = 0 F = R 2 k-1 1- R 2 x n-3 47 Artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya Ha parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau: Ha : bi ≠ 0 Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Untuk memperoleh nilai t hitung digunakan rumus Suharyadi, 2009 :229 : Adapun hipotesisnya sebagai berikut : H = tidak ada pengaruh signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Ha = ada pengaruh signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Aturan pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : Jika probabilitas 0,05 maka H diterima dan menolak Ha. Jika probabilitas 0,05 maka H ditolak dan menerima Ha.

6. Koefisien Determinasi

Ghozali 2011:97 menyatakan bahwa koefisien determinasi R 2 pada intinya digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Namun R 2 ini memiliki kelemahan yaitu Ŷ atau Y prediksi dengan nilai Y yang diobservasi. t hitung = b- B Sb 48 Apabila digunakan untuk memperkirakan data yang tidak atau belum ada di dalam observasi, belum tentu cocok. Dan nilai R 2 tidak berkurang nilainya apabila variabel independen ditambahkan lagi kedalam persamaan Winarno, 2009:4.21. Maka menurut Suliyanto 2011:59, untuk mengurangi kelemahan tersebut maka digunakan koefisien determinasi yang telah disesuaikan, adjusted R square R 2 adj . Koefisien determinasi yang telah disesuaikan berarti bahwa koefisien tersebut telah dikoreksi dengan memasukkan jumlah variabel dan ukuran sampel yang digunakan. Hasil nilai adjusted R square dari regresi digunakan untuk mengetahui besarnya variabel dependen yang dipengaruhi oleh variabel-variabel independennya.

E. Operasional Variabel Penelitian 1. Variabel Dependen

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh The Fed Rate, Indeks Dow Jones Dan Nikkei 225 Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2013

9 83 85

Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Indeks Harga Saham Sektor Industri Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

6 70 84

Pengaruh Indeks Harga Saham Nikkei 225, Hangseng 43, Kospi 200, Harga Emas Dunia, Harga Minyak Dunia dan Kurs Rupiah terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Tahun 2005 - 2010

2 43 105

Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar Rupiah Dan Indeks Dow Jones Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 18 83

Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Inflasi dan Suku Bunga SBI terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2006-2009

2 39 90

Analisis Harga Emas Dunia, Indeks Hang Seng dan Indeks Dow Jones Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia 2008-2015

0 9 1

Pengaruh Indeks Nikkei 225 Dan Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Pada Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-2014

2 5 69

Analisis Pengaruh Inflasi, Kurs Rupiah dan Tingkat SBI terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Bursa Efek Indonesia (BEI).

0 0 1

PENGARUH INFLASI, BI RATE, KURS USDIDR, INDEKS SHCOMP, DAN INDEKS NIKKEI 225 TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) (Studi Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2017)

0 0 9

ANALISIS PENGARUH BI RATE, KURS RUPIAH, INDEKS NIKKEI 225 TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BEI TAHUN 2011-2014

0 0 13