Latar Belakang Penelitian Analisis Pengaruh SBI, Kurs Rupiah, Harga Emas Dunia, Indeks Hang Seng dan Indeks Nikkei 225 terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) (studi kasus Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008-2011)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Dalam beberapa tahun terakhir, kondisi ekonomi dunia mengalami keadaaan yang tidak diharapkan oleh setiap negara. Krisis kredit macet yang terjadi di Amerika Serikat menjadi sebuah krisis global pada tahun 2008 dan memberikan dampak negatif terhadap seluruh negara di dunia. Dampak yang cukup besar harus dialami negara-negara di Asia yang di dalamnya masih banyak negara-negara berkembang. Indonesia menjadi salah satu negara di Asia yang harus terkena imbas dari krisis global tersebut. Hal tersebut disebabkan karena sebagian besar tujuan ekspor Indonesia dilakukan di pasar Amerika dan tentu saja hal ini sangat mempengaruhi terhadap kondisi perekonomian di Indonesia. Salah satu dampak yang paling berpengaruh dari krisis ekonomi global yang terjadi di Amerika adalah nilai tukar rupiah yang semakin terdepresiasi terhadap dolar Amerika, Indeks Harga Saham Gabungan IHSG yang semakin merosot, dan tentu saja kegiatan ekspor Indonesia yang terganjal dan terhambat akibat berkurangnya permintaan dari pasar Amerika itu sendiri. Selain itu penutupan selama beberapa hari serta penghentian sementara perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia BEI merupakan salah satu dampak yang paling nyata dan pertama kalinya sepanjang sejarah, yang 2 tentunya dapat merefleksikan betapa besar dampak dari permasalahan yang bersifat global ini. Pada awal tahun 2011, Indonesia kembali terkena dampak krisis global dari sisi finansial dan perdagangan. Hal ini kerena terjadi krisis global Uni Eropa yang diawali oleh krisis utang Yunani. Tetapi pada krisis yang tejadi di Uni Eropa dampaknya tidak terlalu besar seperti tahun 2008. IHSG pada tahun 2011 masih stabil tidak ada penurunan yang tajam seperti krisis global tahun 2008. Dalam perekonomian suatu negara, pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal atau investor. Saham merupakan salah satu alternatif investasi yang paling menarik dalam pasar modal. Hal ini ditandai dengan perkembangan pasar modal yang pesat yaitu meningkatnya Indeks Harga Saham Gabungan IHSG. Kegiatan investasi adalah kegiatan menanamkan modal baik langsung maupun tidak langsung dengan harapan pada waktunya nanti pemilik modal mendapatkan sejumlah keuntungan dari hasil penanaman modal tersebut M Samsul,2006:285. Bagi para investor, melalui pasar modal dapat memilih obyek investasi dengan beragam tingkat pengembalian dan tingkat risiko yang dihadapi, sedangkan bagi para penerbit issuers atau emiten melalui pasar modal dapat mengumpulkan dana jangka panjang untuk menunjang kelangsungan usaha. 3 Banyak faktor yang dapat mempengaruhi Indeks Saham, antara lain perubahan tingkat suku bunga bank sentral, keadaan ekonomi global, tingkat harga energi dunia, kestabilan politik suatu negara, dll. Selain faktor tersebut, perilaku investor sendiri juga akan memberi pengaruh terhadap pergerakan Indeks Saham. Di Indonesia kebijakan tingkat suku bunga dikendalikan secara langsung oleh Bank Indonesia melalui BI rate. BI Rate merupakan respon bank sentral terhadap tekanan inflasi ke depan agar tetap berada pada sasaran yang telah ditetapkan. Perubahan BI rate sendiri dapat memicu pergerakan di pasar saham Indonesia. Penurunan BI rate secara otomatis akan memicu penurunan tingkat suku bunga kredit maupun deposito. Bagi para investor, dengan penurunan tingkat suku bunga deposito, akan mengurangi tingkat keuntungan yang diperoleh bila dana yang mereka miliki diinvestasikan dalam bentuk deposito. Selain itu dengan penurunan suku bunga kredit, biaya modal akan menjadi kecil, ini dapat mempermudah perusahaan untuk memperoleh tambahan dana dengan biaya yang murah untuk meningkatkan produktivitasnya. Peningkatan produktivitas akan mendorong peningkatan laba, hal ini dapat menjadi daya tarik bagi para investor untuk berinvestasi di pasar modal. Globalisasi mendorong investasi lintas negara disamping untuk tujuan diversifikasi. Oleh karena itu, risiko nilai mata uang merupakan faktor ketidakpastian yang dihadapi investor apabila melakukan investasi dipasar global. Dengan terbukannya peluang investasi di Bursa Efek Indonesia bagi investor asing, maka faktor nilai tukar USD terhadap rupiah merupakan faktor 4 risiko yang patut diperhitungkan. Dengan demikian investor harus mempertimbangkan pula premi risiko atas nilai tukar tersebut Ahmad Rodoni, 2010:186. Faktor lain yang dapat mempengaruhi pergerakan IHSG adalah harga emas, dalam penelitian ini harga emas diduga menjadi salah satu komoditi yang mempengaruhi IHSG. Emas merupakan sejenis logam mulia yang dikenal sepajang sejarah kehidupan manusia, bukan hanya sekedar untuk perhiasan, emas juga dapat dijadikan investasi alternatif. Selain itu emas juga dapat menjadi indikator dari tengkat kekeyaan individu maupun bangsa. Umumnya emas digunakan untuk industri seperti perhiasan, medali, coin dan komponen elektronik lainnya. Dapat juga sebagai aset yang memiliki nilai berharga dari logam lainnya. Emas sejak lama di pergunakan sebagai aset untuk melindungi nilai suatu kekeyaan. Harga emas di anggap sebagai suatu komoditas yang berpengaruh terhadap kegiatan perekonomian baik di Indonesia maupun dunia. Keuntungan investasi emas adalah daya tahannya yang kuat terhadap inflasi. Ketika investasi naik harga emas ikut naik, semakin tinggi tingkat inflasi semakin tinggi pula harga emas yang dimiliki. Oleh sebab itu, kenaikan harga emas akan mendorong penurunan indeks harga saham karena investor yang semula berinvestasi di pasar modal megalihkan dananya untuk berinvestasi di emas yang relatif memiliki resiko yang lebih rendah dari pada berinvetasi di bursa. Kondisi perekonomian suatu negara dan bursa saham negara lainnnya, mempengaruhi pergerakan harga saham-saham di Bursa Efek Indonesia, 5 dengan adanya era globalisasi yang membuat indeks bursa saham antar negara saling memiliki keterkaitan. Sehingga penelitian ini ingin melihat bagaimana pengaruh indeks saham di Asia yaitu Indeks Hang Seng dan Indeks Nikkei 225 sebagai variabel yang mempengaruhi IHSG. Indeks Hang Seng merupakan indeks saham terpercaya, yang digunakan investor dan fund manajer untuk berinvestasi. Indeks Nikkei juga merupakan indeks yang paling sering digunakan di Jepang sebagai patokan kinerja bursa sahamnya. Selain itu perusahaan yang tercatat di Indeks Nikkei juga terdiri dari berbagai macam perusahaan yang memiliki daerah operasi di Indonesia, diantaranya adalah Mitsubishi Corp, Honda Motor Co Ltd, Nikon Corp, dan masih banyak lagi. Pada tahun 2008 krisis ekonomi yang melanda Amerika serikat menyebabkan kaguncangan perekonomian global. Hal ini terlihat dalam Indeks Hang Seng dan Indeks Nikkei yang mengalami penurunan yang sangat tajam seperti IHSG. Beberapa penelitian telah membahas pengaruh variabel-variabel makro terhadap pergerakan suatu indeks, seperti Penelitian yang dilakukan oleh Sari Yuni Kemala 2010 yang berjudul “Analisis pengaruh SBI, Indeks Hang Seng, Kurs Dollar AS dan Indeks Dow Jones terhadap IHSG”, memperoleh hasil yaitu variabel SBI, kurs dan Indeks Dow Jones mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadapa IHSG, sedangkan Indeks Hang Seng mempunyai pengaruh posistif signifikan terhadap IHSG. Penelitian yang dilakukan oleh Indah Yuliana 2010 yang berjudul “Analisis pengaruh variabel makro terhadap Indeks Harga Saham Gabungan 6 IHSG”, menghasilkan bahwa variabel SBI, Inflasi dan nilai tukar rupiah tidak memiliki pengaruh terhadap IHSG hanya variabel jumlah uang yang beredar saja yang memilki pengaruh signifikan terhadap IHSG. Berdasarkan pejelasan diatas, maka penulis akan melakukan penelitian mengenai “Analisis Pengaruh SBI, Kurs Rupiah, Harga Emas Dunia, Indeks Hang Seng dan Indeks Nikkei 225 terhadap Indeks Harga saham Gabungan IHSG di Bursa Efek Indonesia .” 7

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh The Fed Rate, Indeks Dow Jones Dan Nikkei 225 Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2013

9 83 85

Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Indeks Harga Saham Sektor Industri Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

6 70 84

Pengaruh Indeks Harga Saham Nikkei 225, Hangseng 43, Kospi 200, Harga Emas Dunia, Harga Minyak Dunia dan Kurs Rupiah terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Tahun 2005 - 2010

2 43 105

Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar Rupiah Dan Indeks Dow Jones Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 18 83

Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Inflasi dan Suku Bunga SBI terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2006-2009

2 39 90

Analisis Harga Emas Dunia, Indeks Hang Seng dan Indeks Dow Jones Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia 2008-2015

0 9 1

Pengaruh Indeks Nikkei 225 Dan Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Pada Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-2014

2 5 69

Analisis Pengaruh Inflasi, Kurs Rupiah dan Tingkat SBI terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Bursa Efek Indonesia (BEI).

0 0 1

PENGARUH INFLASI, BI RATE, KURS USDIDR, INDEKS SHCOMP, DAN INDEKS NIKKEI 225 TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) (Studi Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2017)

0 0 9

ANALISIS PENGARUH BI RATE, KURS RUPIAH, INDEKS NIKKEI 225 TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BEI TAHUN 2011-2014

0 0 13