Wahid Hasjim Wafat BIOGRAGI KH. ABDUL WAHID HASJIM

D. Wahid Hasjim Wafat

Dalam tulisan Aboe Bakar dijelaskan bahwa pada hari minggu tanggal 19 April 1953, Wahid Hasjim melakukan perjalanan ke Sumedang karena hendak menghadiri acara rapat NU. Dalam perjalanan terjadi kecelakaan yang pada akhirnya merenggut nyawa beliau. Kejadian ini tentulah membuat bangsa Indonesia ketika itu terkejut. Sebuah berita yang tersiar melalui radio yang berbunyi: “K.H.A. Wahid Hasjim bekas Menteri Agama telah meninggal dunia dalam suatu kecelakan mobil di antara Cimahi dan Bandung. Jenazahnya sedang diusahakan untuk diangkut ke Jakarta dengan ambulance”. 18 Kemudian keesokan harinya berita lengkap mengenai kejadian kecelakaan ini disiarkan di berbagai media masa ibu kota yang selengkapnya sebagaimana dikutip oleh Aboe Bakar: …kemarin jam 10.30 pagi Kiai Wahid Hasjim telah meninggal dunia di Bandung sebagai akibat kecelakaan mobil yang terjadi kemarin dulunya, hari Sabtu siang di Cimindi antara Cimahi dan Bandung. Jenazahnya kemarin siang dibawa dengan ambulance kerumahnya di Taman Matraman Barat No. 8. Jakarta. Dan hari ini dengna pesawat terbang jenazahnya akan diangkut ke Surabaya untuk kemudian dimakamkan di kampung halamanya di Tebuireng, Djombang. Di antara yang turut mengantarkan jenazahnya dari Jakarta, di samping keluarganya, ikut pula Menteri Agama Fakih Usman, Kiai Masykur, Kiai Bisri dan Kiai Dachlan dari Pimpinan Nahdlatul Ulama”. 19 18 Ibid., h. 291 19 Ibid.

BAB III PEMIKIRAN, KIPRAH DAN PERJUANGAN

KH. WAHID HASJIM Untuk mengungkapkan aspek-aspek pemikiran Wahid Hasjim secara keseluruhan tidaklah mudah. Hal ini dikarenakan pemikiran-pemikiran Wahid Hasjim tidak tertuang dalam bentuk buku melainkan tersebar dalam tulisan-tulisan pendek yang terdapat di berbagai media masa, majalah dan ceramah-ceramah beliau. Akan tetapi kalau ditelusuri berbagai tulisan beliau yang tersebar, serta ceramah-ceramah beliau yang dikumpulkan oleh Aboe Bakar, secara garis besar dapat dilihat bahwa pemikiran beliau mencakup berbagai aspek, baik pendidikan, agama dan politik. Dalam bab ini penulis akan memaparkan mengenai pemikiran beliau tentang pendidikan, agama dan politik. Sedangkan mengenai kiprah dan perjuangan beliau, dapat diikuti hingga tiga masa yang sangat bersejarah dalam proses berdirinya Republik Indonesia. Yaitu masa Pergerakan Nasional, masa memperbutkan kemerdekaan atau masa revolusi hingga masa pemulihan kedaulatan.

A. Pemikiran KH. Abdul Wahid Hasjim

Sebagaimana telah disinggung di atas bahwa pemikiran Wahid Hasjim mencakup aspek pendidikan, agama dan politik. Ciri yang mungkin cukup langka