42 2012:3 adalah metode kualitatif untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu
data  yang  mengandung  makna.  Metode  kualitatif  secara  signifikan  dapat mempengaruhi substansi penelitian. Artinya bahwa metode kualitatif  menyajikan
secara langsung hakikat hubungan antar peneliti dan informan, objek dan subyek penelitian.
3.2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di BPJS Kesehatan Cabang Malang dan seluruh Provider  BPJS  Kesehatan  Cabang  Malang.  Dalam  penelitian  ini,  dilakukan
serangkaian  kegiatan  lapangan  mulai  dari  penjajakan  lokasi  penelitian,  studi orientasi  dan  studi  terfokus.  Data-data  dirancang  dengan  pendekatan  wawancara
mendalam, observasi dan dokumentasi.
3.3. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu: 1 Tahap Orientasi, 2 Tahap Eksplorasi, 3 Tahap Penelitian Terfokus.
Pada  tahap  pertama,  peneliti  mengumpulkan  data  yang  didapat  secara umum tentang fokus penelitian melalui observasi pada  Pegawai BPJS Kesehatan
Cabang Malang melalui dokumentasi di Kantor BPJS Kesehatan. Pada  tahap  kedua,  peneliti  lebih  menfokuskan  penelitian  pada
pengumpulan  data  lebih  terarah,  hal  ini  dilakukan  dengan  wawancara  mendalam depth  interview  dengan  Kepala  Cabang  BPJS,  para  Asisten  Manager,  Staf,
provider  Rumah  Sakit,  Dokter  Keluarga,  Klinik,  dll,  peserta  BPJS  Kesehatan Cabang  Malang  yang  dipandang  bisa  memberikan  informasi  yang  diperlukan.
Pada  tahap  ini  lebih  mendetail  lagi  dalam  pengumpulan  informasi  atau  data sehingga mendekati kesempurnaan dan terdapat indikasi konsistensi informasi.
Pada tahap ketiga, peneliti lebih memfokuskan lagi pada penggalian data melalui  dokumentasi  untuk  lebih  memantapkan  hasil  penelitian  di  lapangan,  dan
dapat menarik kesimpulan sesuai dengan kebutuhan. Pada  prinsipnya  pengumpulan  data  empirik  diawali  dengan  memahami
setting. Dalam  hal  ini  peneliti  masuk  sebagai  bagian  dari  subyek  penelitian.
43 Sehubungan  dengan  penelitian  ini,  maka  digunakan  teknik  pengumpulan  data
berupa pengamatan observasi, wawancara interview, dan teknik dokumentasi.
3.3.1. Observasi
Moleong  2001  mengemukakan  beberapa  alasan  penggunaan  teknik observasi:  Pertama,  teknik  ini  didasarkan  atas  pengalaman  secara  langsung,
kedua, teknik  pengamatan  juga  memungkinkan  melihat  dan  mengamati  sendiri,
kemudian  mencatat  perilaku  dan  kejadian  sebagaimana  terjadi,  ketiga, pengamatan  memungkinkan  mencatat  peristiwa  dalam  situasi  berkaitan  dengan
pengetahuan  proporsional  maupun  pengetahuan  yang  langsung  diperoleh  dari data,  keempat,  pengamatan  merupakan  alternatif  menghindari  bias  data,  kelima,
memungkinkan  memahami  situasi-situasi  yang  rumit  Moleong,  2001.  Dalam penelitian  ini  proses  observasi  dilakukan  dengan  mengamati  secara  langsung
proses  pelayanan  terhadap  pelanggan,  mulai  dari  pendaftaran  hingga  tercetaknya kartu  BPJS  Kesehatan.  Selain  itu  pengamatan  juga  dilakukan  kepada  proses
penyelesaian  klaim  yang  dilakukan  oleh  rumah  sakit  yang  menjadi  mitra  BPJS Kesehatan.
3.3.2. Wawancara
Teknik  pengumpulan  data  berikutnya  yang  digunakan  adalah  teknik wawancara.  Dalam  penelitian  ini  sengaja  menggunakan  teknik  wawancara
mendalam  dan  terstruktur  dengan  menggunakan  pedoman  wawancara  yang merupakan  suatu  cara  pengumpulan  data  secara  langsung  dengan  informan,
dengan maksud mendapatkan gambaran lengkap tentang masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini peneliti menemui beberapa informan yang dianggap
memahami  masalah  yang  diteliti.  Oleh  sebab  itu  peneliti  sebelum  melakukan wawancara, terlebih dahulu  menentukan informan kunci.  Adapun  yang dijadikan
informan  kunci  dalam  penelitian  ini  adalah  Kepala  BPJS  Kesehatan  Cabang Malang.
Masalah pencatatan data wawancara merupakan suatu aspek utama yang amat penting, karena jika tidak dilakukan dengan semestinya, maka sebagian dari
44 data akan hilang, dan usaha wawancara akan sia-sia. Dalam penelitian digunakan
cara  pencatatan  langsung  dengan  alat  recording,  dan  pencatatan  dari  ingatan secara  terpadu.  Oleh  karena  wawancara  dipandang  efektif,  maka  peneliti
menggunakan wawancara mendalam dengan cara formal dan informal.
3.3.3. Teknik Dokumentasi
Peneliti  mencari  data  sekunder  dengan  jalan  mengadakan  studi kepustakaan  dan  rekaman.  Lincoln  dan  Guba  seperti  yang  diikuti  oleh  Sonhaji
1994:74  mengartikan  rekaman  sebagai  setiap  tulisan  atau  pernyataan  yang dipersiapkan  oleh  atau  untuk  individual  atau  organisasi  dengan  tujuan
membuktikan  adanya  suatu  peristiwa  atau  memenuhi  accountin.  Sedangkan dokumen  digunakan  untuk  mengacu  setiap  tulisan  atau  rekaman,  yaitu  tidak
dipersiapkan secara khusus untuk tujuan tertentu, seperti surat-surat, buku harian, catatan khusus, catatan hasil rapat.
Teknik  dokumentasi  ini  dilakukan  dengan  cara  studi  kepustakaan  dan rekaman dari dokumen-dokumen  yang dimiliki informan untuk melengkapi data.
Terdapat  beberapa  alasan  mengapa  peneliti  menggunakan  sumber  ini.  Pertama, sumber  ini  selalu  tersedia.  Kedua,  merupakan  sumber  informasi  yang  stabil  baik
keakuratanya  dalam  merefleksikansituasi  yang  terjadi  dimasa  lampau  maupun dianalisis  kembali  tanpa  mengalami  perubahan.  Ketiga,  merupakan  sumber
informasi yang kaya secara konseptual relevan dan mendasar dalam konteknya.
3.3.4. Teknik Triangulasi triangulate
Triangulasi  merupakan  proses  pengumpulan  data  yang  bersifat menggabungkan  berbagai  sumber  dan  teknik  pengumpulan  data  yang  sudah  ada.
Triangulasi  menurut  Creswell  2010:286  adalah  teknik  mengumpulkan  sumber- sumber  data  yang  berbeda  dengan  memeriksa  bukti-bukti  yang  berasal  dari
sumber-sumber  tersebut  dan  menggunakan  untuk  membangun  justifikasi  tema- tema  secara  koheren.  Dengan  demikian  maka  peneliti  dalam  melakukan  proses
pengumpulan  data  terkait  dengan  proses  transformasi  PT.  Askes  Persero menjadi  BPJS  Kesehatan,  peneliti  bukan  hanya  mengobservasi  Kantor  BPJS
45 Kesehatan  atau  mewawancarai  pihak  BPJS  Kesehatan  saja,  melainkan  proses
pengumpulan  data  dengan  pendekatan  triangulasi  ini  peneliti  juga  mengkroscek kebenarannya  kepada  informan  lain  yaitu  Rumah  Sakit,  Dokter  Keluarga,  dan
Klinik  yang  menjadi  mitra  BPJS  Kesehatan  Cabang  Malang  serta  para  peserta BPJS Kesehatan Cabang Malang.
Menurut  Sugiyono  2012:85  teknik  triangulasi  dalam  penelitian kualitatif bertujuan bukan untuk mencari kebenaran tentang fenomena tetapi lebih
pada  peningkatan  pemahaman  peneliti  terhadap  apa  yang  telah  ditemukan. Kebenaran kata dimaksud valid atau tidak maka harus dibandingkan dengan data
lain  yang diperoleh dari  sumber lain. Oleh karena itu maka dalam penelitian ini, peneliti  mengadakan  pengecekan  terhadap  validasi  data  yang  telah  diperoleh
dengan  mengkonfirmasi  antara  data    informasi  yang  diperoleh  dengan  sumber lain  yaitu  Rumah  Sakit,  Dokter  Keluarga,  dan  Klinik  yang  menjadi  mitra  BPJS
Kesehatan  Cabang  Malang  serta  para  peserta  BPJS  Kesehatan  Cabang  Malang. Selanjutnya peneliti membandingkan data hasil wawancara dari subyek penelitian
dengan data hasil observasi dan mencocokannnya kemudian menganalisis.
3.4. Sumber Data