Fokus Penelitian Tujuan Penelitian
3 peserta TNI. Sebagai contoh mantan peserta askes sosial mengeluh karena hanya
memperoleh obat kronis untuk dikonsumsi selama 7 – 14 hari. Biasanya mereka
bisa mendapatkan hingga 30 hari. Peserta TNI belum terbiasa dengan sistem pelayanan rujukan berjenjang dan juga mengeluh tidak bisa lagi ke rumah sakit
tanpa memakai rujukan. Pada dasarnya, produk yang dihasilkan oleh lembaga kesehatan adalah
jasa layanan kesehatan, yang disajikan kepada pelanggannya. Bentuk jasa layanan kesehatan tersebut hendaknya sejalan dengan harapan pelanggan yang diikuti oleh
kemampuan dan kesediaan dalam memperoleh jasa layanan kesehatan. Pemberi layanan kesehatan hendaknya dapat berorientasi kepada kepuasan pelanggannya.
Dalam upaya untuk mewujudkan pelayanan kesehatan tersebut, salah satu hal penting yang perlu dilakukan oleh setiap perusahaan agar jangan sampai
ditinggalkan pelanggan adalah mempertahankan loyalitas merek brand loyalty. Loyalitas terhadap merek produk merupakan konsep yang sangat penting
khususnya pada kondisi tingkat persaingan yang sangat ketat dengan pertumbuhan yang rendah. Mempertahankan loyalitas merek ini merupakan upaya strategis
yang lebih efektif dibandingkan dengan upaya menarik pelanggan baru. Loyalitas merek merupakan suatu ukuran keterkaitan pelanggan kepada sebuah merek.
Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang pelanggan beralih ke merek produk yang lain, terutama jika pada merek tersebut
didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga ataupun atribut lain. Demikian
pula halnya
dengan BPJS
sebagai lembaga
yang menyelenggarakan layanan jaminan kesehatan kepada masyarakat, baik sebagai
peserta perorangan pegawai, non pegawai maupun peserta badan lembaga. Masyarakat, sebagai pelanggan jaminan kesehatan, akan memberikan loyalitas
yang tinggi apabila pihak BPJS Kesehatan melakukan strategi yang tepat agar kepuasan dan loyalitas bisa tercapai.