38
BAB III GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Singkat Berdirinya BMT Ta’awun
Pada saat kondisi ekonomi yang tidak menentu pasca krisis moneter, mulai muncullah beberapa gagasanpemikiran untuk mereformasi dunia usaha dengan
pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang berbasis usaha mikro. Langkah untuk memberdayakan ekonomi kerakyatan sangat penting, terbukti
dengan penyerapan tenaga kerja dalam menggerakkan aktivitas ekonomi nasional, serta banyak berdiri dan berkembangnya lembaga keuangan yang mngembangkan
usaha kecil dan menengah salah satunya adalah Baitul Maal wat Tamwil BMT yang peranannya mulai dirasakan oleh masyarakat.
Kehadiran BMT Ta’awun sebagai lembaga Mikro Syari’ah yang berlokasi di Jl. Amsar No.4 Cipulir Kebayoran Lama Jakarta Selatan dengan Legalitas SK
Menkop dan UKM No : 0254BH-1,82VII2005 dan Akta Notaris : ARNASYA PATTINAMA,SH No: 6 Tanggal 18 Juli 2005 dan telah mengalami akta perubahan
No. 117BHPADXII.4-1.829.412009 Tanggal 09 September 2009 Notaris TITIEK IRAWATI No : 24 Tanggal 05 Agustus 2009 yang telah beropersi hampir 4 tahun ini
memberikan harapan bagi rakyat kecil untuk mengembangkan dan meningkatkan usaha kearah yang lebih baik. Namum tidak dapat dipungkiri bahwa masih banyak
masyarakat yang belum mengetahui lembaga BMT ini, begitu pula kehadiran
39
lembaga ini tidak akan berfungsi secara optimal bila tidak didukung oleh semua pihak.
BMT didirikan oleh Bapak Abdul Hoir selaku ketua yayasan Ta’awun dengan modal awal pendirian sebesar Rp 92.751.700 dan asset perusahaan senilai Rp
194.026.901 dengan jumlah karyawan sebanyak 6 orang. Dan pada tahun 2008 modal BMT Ta’awun meningkat menjadi RP 11.249.872.446 dan asset perusahaan senilai
Rp 3.496.262.384 dengan jumlah karyawan sebanyak 16 orang. Kehadiran BMT Ta’awun telah memberikan harapan bagi rakyat kecil untuk mengembangkan dan
meningkatkan usaha kearah yang lebih baik. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa masih banyak masyarakat yang belum mengetahui lembaga ini sebagai salah satu
pilihan terbaik dalam bermuamalah.
B. Visi dan Misi BMT Ta’awun