Duduk Perkara Putusan Pengadilan Agama Jakarta Timur

53

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELIMPAHAN HAK ASUH ANAK

KEPADA BAPAK

A. Duduk Perkara Putusan Pengadilan Agama Jakarta Timur

Duduk perkara ini sesuai yang didaftarkan pada kepaniteraan yang tertera pada Nomor 1829Pdt.G2008PAJT adalah pada saat Hamdy bin Sulaiman Bawazier sebagai penggugat mengajukan gugatan di Pengadilan Agama Jakarta Timur dengan Inggriet Margarita Lasut binti Alfarits Lasut sebagai tergugat I dan Telly Lasut binti Lorrist sebagai tergugat II. Awalnya penggugat Hamdy bin Sulaiman Bawazier menikah dengan tergugat I Inggriet Margarita Lasut binti Friest, menikah pada tanggal 8 Oktober 2004, sebagaimana ternyata terdapat dalam kutipan buku nikah yang dikeluarkan oleh KUA Kramat Jati nomor. 130491IX2004, tertanggal 8 Oktober 2004. Pada awalnya perkawinan antara penggugat dan tergugat I satu berjalan dengan baik, hidup rukun dan bahagia akan tetapi seiring dengan perjalanan waktu terjadi percekcokkan dan perbedaan prinsip yang mendalam sehingga sering terjadi pertengkaran, perselisihan mana semakin hari semakin besar dan sudah tidak dapat didamaikan lagi yang akhirnya penggugat mengajukan permohonan cerai talak yang diajukan dan didaftarkan dengan nomor perkara 188Pdt.G2007PA.Pmk ke Pengadilan Pamekasan dan permohonan cerai talak itu telah diputus oleh Pengadilan 54 Agama Pamekasan dengan putusannya pada tanggal 3 Januari 2008 nomor.188Pdt.G2007PA.Pmk dengan akta cerai nomor 012AC2008PA.Pmk. Dari perkawinan antara penggugat dengan tergugat I satu telah dikarunia dengan seorang anak laki-laki yang bernama Imtiyaz Hamdy Bawazier, yang lahir pada tanggal 21 Juli 2006, yang telah tercatat dalam kutipan akte kelahiran No.175DKGL2006 dari Kepala Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pamekasan tertanggal 8 Agustus 2006. Didalam putusan cerai talaq Aquo, belum ditentukan hak asuh anak dan hak pemeliharaan anak hasil perkawinan antara penggugat dengan tergugat I satu yang bernama Imtiyaz Hamdi Bawazier. Setelah perceraian terjadi bahwa anak penggugat Imtiyaz Hamdi bin Bawazier tersebut sejak berusia 4 bulan sudah diasuh dan dipelihara oleh tergugat II dua adalah ibu rumah tangga dari tergugat I satu. Penggugat khawatir anak tersebut dipelihara dan diberi pendidikan yang berbeda dengan agama penggugat mengingat tergugat II dua yang mengasuh anak tersebut bukan beragama Islam non muslim sehingga sang ayah sebagai penggugat merasakan kekhawatiran dan kecemasan pada pengasuhan anaknya maka dilayangkanlah surat gugatannya terhadap mantan istri dan mertuanya itu lewat jalur pengadilan tertanggal 28 November 2008 yang didaftarkan di Kepaniteraan Agama Jakarta Timur dibawah Register penerimaan perkara no : 1829Pdt.G2008PAJT. 55

B. Pertimbangan Hukum Hakim