14
BAB II HADHANAH DALAM ISLAM
A. Pengertian Hadhanah
Berbicara masalah pemeliharaan anak, maka timbul apa yang dinamakan kewajiban bagi orang tua yang menyebabkan adanya anak itu, yaitu kedua orang
tuanya. Hal ini dimaksudkan, agar kehidupan anak dapat sejahtera baik lahir maupun batin. Kewajiban yang dimaksud meliputi pemeliharaan sekaligus menyusui dan
pendidikan. Hadhanah berasal dari bahasa Arab yang mempunyai arti antara lain yaitu
memelihara, mendidik, mengatur, mengurus segala kepentinganurusan anak-anak yang belum mumayyiz belum dapat membedakan baik dan buruknya sesuatu atau
tindakan bagi dirinya.
1
Sedangkan di dalam Kompilasi Hukum Islam pengertian hadhanah juga telah dirumuskan didalam pasal 1 huruf 9 yang dimaksud pemeliharaan anak atau
hadhanah adalah kegiatan mengasuh, memelihara dan mendidik anak hingga dewasa atau mampu berdiri sendiri.
2
Menurut ulama fiqih seperti Muhammad Ibnu Ismail San’ani mengatakan bahwa pemeliharaan anak atau hadhanah itu berasal dari kata
نضح yang memiliki
1
M. Abdul Mujid dkk, Kamus Istilah Fikih, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1995, hal. 185
2
Muhammad Daud dkk. Kompilasi Hukum Islam dalam Sistem Hukum Nasional, Ciputat : Logos, 1999, hal. 139
15
arti mengasuh atau memelihara, seperti dalam ungkapan :
نضح يبصلا
“dia mengasuh atau memelihara anak”.
3
Secara etimologi kata hadhanah berarti “al-janb” yang berarti disamping atau
berada di bawah ketiak”, atau bisa juga berarti melakukan sesuatu dekat tulang rusuk seperti menggendong, atau meletakkan sesuatu dalam pangkuan.
4
Maksudnya adalah merawat dan mendidik seseorang yang belum mumayyiz atau yang kehilangan
kecerdasannya, karena mereka tidak bisa mengerjakan keperluan diri sendiri. Menurut Imam Taqiyyudin hadhanah ialah ibarat menjalankan untuk menjaga
orang anak yang belum mumayyiz atau tidak berakal dan mengajarkannya akan kebaikan serta menjaganya dari sesuatu yang sangat membahayakannya.
5
Menurut Muhammad Ibnu Ismail Al- San’ani, hadhanah adalah memelihara
anak yang belum mampu mengurus diri dan menjaganya dari sesuatu yang dapat membinasakan atau membahayakan. Seperti dalam ungkapan :
6
Para ulama fikih mendefinisikan hadhanah sebagai tindakan pemeliharaan anak-anak yang masih kecil, baik laki-laki maupun perempuan atau yang sudah besar
3
Al- Imam Muhammad Ibnu Ismail San’ani, Subulussalam, Penerjemah : Abu Bakar
Muhammad, Bandung: Dahlan, juz.3. hal. 227
4
Satria Efendi M. Zein, Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer, Jakarta: Kencana, 2004, hal. 166
5
Imam Taqiyudin Abi Bakr Ibn Muhammad al-Husaini, Kifayatul Akhyar Beirut Dar : al Fikr, 1994 hal. 49
6
Al- Imam Muhammad Ibnu Ismail San’ani, Subulussalam, Penerjemah : Abu Bakar
Muhammad, Bandung: Dahlan, juz.3. hal. 227
16
tetapi belum mumayyiz, menyediakan sesuatu yang menjadikan kebaikannya, menjaganya dari sesuatu yang menyakiti dan merusaknya, mendidik jasmani, rohani
dan akalnya, agar mampu berdiri sendiri mengahadapi hidup dan memikul tanggung jawab.
Dalam ajaran Islam diungkapkan bahwa tanggung jawab ekonomi keluarga berada di pundak suami sebagai kepala rumah tangga, dan tidak tertutup
kemungkinan tanggung jawab itu beralih kepada isteri untuk membantu suaminya bila suaminya tidak mampu melaksanakan kewajibannya. Oleh karena itu, amat
penting mewujudkan kerja sama dan saling membantu antara suami istri dalam memelihara anak sampai ia dewasa. Hal ini yang dimaksud pada prinsipnya adalah
tanggung jawab suami istri kepada anak-anaknya.
7
Pemeliharaan anak itu juga adalah tugas dan tanggung jawab untuk memelihata, mengasuh, dan mendidik anak suami istri atau ayah dan ibu mempunyai
tanggung jawab yang sama besarnya dalam melaksanakan pemeliharaan anak yang dilahirkan, pemeliharaan anak tersebut meliputi pemberian makan, pakaian,
kesehatan, pendidikan dan juga perlindungan dari berbagai segala macam bahaya dan hal-hal yang lain yang diperlukan.
B. Dasar Hukum Hadhanah