Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Jenis Leukemia Jenis Leukemia Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang Sumber Biaya Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Berdasarkan hasil test homogeneity of variances diperoleh p0,05 yang berarti memiliki varians yang tidak sama sehingga analisis dilanjutkan dengan menggunakan uji Kruskal Wallis. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Kruskal Wallis diperoleh p0,05 artinya ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan keadaan sewaktu pulang. Lama rawatan rata-rata penderita leukemia yang pulang berobat jalan lebih lama daripada pulang atas permintaan sendiri dan meninggal.

5.4.7. Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Jenis Leukemia

Proporsi penatalaksanaan medis penderita leukemia rawat inap berdasarkan jenis leukemia di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5.25. Distribusi Proporsi Penatalaksanaan Medis Penderita Leukemia Rawat Inap Berdasarkan Jenis Leukemia di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2005-2009 No. Jenis Leukemia Penatalaksanaan Medis Total Kemoterapi Kemoterapi+ trans darah f f f 1. Leukemia Akut 12 17,1 58 82,9 70 100,0 2. Leukemia Kronik 19 65,5 10 34,5 29 100,0 χ 2 =22,310 df=1 p=0,000 Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh nilai p0,05 artinya ada perbedaan yang bermakna antara penatalaksanaan medis berdasarkan jenis leukemia. Proporsi penderita leukemia akut secara bermakna lebih tinggi mendapatkan pengobatan kemoterapi dan transfusi darah daripada leukemia kronik. Universitas Sumatera Utara

5.4.8. Jenis Leukemia Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Proporsi jenis leukemia penderita leukemia rawat inap berdasarkan keadaan sewaktu pulang di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5.26. Distribusi Proporsi Jenis Leukemia Penderita Leukemia Rawat Inap Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2005-2009 No. Keadaan Sewaktu Pulang Jenis Leukemia Total Akut Kronik f f f 1. PBJ 29 69,0 13 31,0 42 100,0 2. PAPS 24 75,0 8 25,0 32 100,0 3. Meninggal 17 68,0 8 32,0 25 100,0 χ 2 =0,429 df=2 p=0,807 Dari tabel 5.26. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia yang pulang berobat jalan, pulang atas permintaan sendiri dan meninggal lebih tinggi pada jenis leukemia akut yaitu 69,0, 75,0, dan 68,0. Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh nilai p0,05 artinya tidak ada perbedaan yang bermakna antara jenis leukemia penderita leukemia berdasarkan keadaan sewaktu pulang. Universitas Sumatera Utara

5.4.9. Sumber Biaya Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Proporsi sumber biaya penderita leukemia rawat inap berdasarkan keadaan sewaktu pulang di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5.27. Distribusi Proporsi Sumber Biaya Penderita Leukemia Rawat Inap Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2005-2009 No. Keadaan Sewaktu Pulang Sumber Biaya Total Bukan Biaya Sendiri Biaya Sendiri f f f 1. PBJ 32 69,6 14 30,4 46 100,0 2. PAPS 23 54,8 19 45,2 42 100,0 3. Meninggal 16 57,1 12 42,9 28 100,0 χ 2 =2,283 df=2 p=0,319 Dari tabel 5.27. dapat dilihat bahwa proporsi penderita leukemia yang pulang berobat jalan, pulang atas permintaan sendiri dan meninggal tertinggi berobat dengan bukan biaya sendiri yaitu 69,6, 54,8, dan 57,1. Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh nilai p0,05 artinya tidak ada perbedaan yang bermakna antara sumber biaya penderita leukemia berdasarkan keadaan sewaktu pulang. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 PEMBAHASAN

6.1. Distribusi dan Trend Kunjungan Penderita Leukemia Berdasarkan Data Tahun 2005-2009

Distribusi penderita leukemia rawat inap berdasarkan data tahun 2005-2009 di RSU Dr. Pirngadi Medan dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 6.1. Grafik Garis Kunjungan Penderita Leukemia Berdasarkan Data Tahun 2005-2009 di RSU Dr. Pirngadi Medan Dari gambar 6.1. dapat dilihat bahwa kecenderungan penderita leukemia yang di rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 menunjukkan penurunan dengan persamaan garis Y=28,3-1,7x. Frekuensi penderita leukemia menurun sebanyak 9 kasus, simpel rasio penurunan 1,5 kali dan persentase penurunan sebesar 33,3. Penderita leukemia tertinggi pada tahun 2005 yaitu 27 orang dan terendah tahun 2009 yaitu 18 orang. Universitas Sumatera Utara