3. Zat Kimia 4. Merokok Lingkungan pekerjaan

terjadi. Begitu juga dengan penderita ankylosing spondylitis yang diobati dengan sinar lebih dari 2000 rads mempunyai insidens 14 kali lebih banyak.

b.3. Zat Kimia

Zat-zat kimia misal benzene, arsen, pestisida, kloramfenikol, fenilbutazon diduga dapat meningkatkan risiko terkena leukemia. 18 Sebagian besar obat-obatan dapat menjadi penyebab leukemia misalnya Benzene, pada orang dewasa menjadi leukemia nonlimfoblastik akut. 19 Penelitian Hadi, et al 2008 di Iran dengan desain case control menunjukkan bahwa orang yang terpapar benzene dapat meningkatkan risiko terkena leukemia terutama LMA OR=2,26 dan CI=1,17-4,37 artinya orang yang menderita leukemia kemungkinan 2,26 kali terpapar benzene dibandingkan dengan yang tidak menderita leukemia. 10

b.4. Merokok

Merokok merupakan salah satu faktor risiko untuk berkembangnya leukemia. Rokok mengandung leukemogen yang potensial untuk menderita leukemia terutama LMA. 19 Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa merokok meningkatkan risiko LMA. Penelitian Hadi, et al 2008 di Iran dengan desain case control memperlihatkan bahwa merokok lebih dari 10 tahun meningkatkan risiko kejadian LMA OR=3,81; CI=1,37-10,48 artinya orang yang menderita LMA kemungkinan 3,81 kali merokok lebih dari 10 tahun dibanding dengan orang yang tidak menderita LMA. Penelitian di Los Angles 2002, menunjukkan adanya hubungan antara LMA dengan kebiasaan merokok. Penelitian lain di Universitas Sumatera Utara Canada oleh Kasim menyebutkan bahwa perokok berat dapat meningkatkan risiko LMA. Faktor risiko terjadinya leukemia pada orang yang merokok tergantung pada frekuensi, banyaknya, dan lamanya merokok. 10

c. Lingkungan pekerjaan

10 Banyak penelitian menyatakan adanya hubungan antara pajanan pekerjaan dengan kejadian leukemia. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Jepang, sebagian besar kasus berasal dari rumah tangga dan kelompok petani. Hadi, et al 2008 di Iran dengan desain case control meneliti hubungan ini, pasien termasuk mahasiswa, pegawai, ibu rumah tangga, petani dan pekerja di bidang lain. Di antara pasien tersebut, 26 adalah mahasiswa, 19 adalah ibu rumah tangga, dan 17 adalah petani. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa orang yang bekerja di pertanian atau peternakan mempunyai risiko tinggi leukemia OR = 2,35, CI = 1,0-5,19, artinya orang yang menderita leukemia kemungkinan 2,35 kali bekerja di pertanian atau peternakan dibanding orang yang tidak menderita leukemia.

2.6. Gejala Klinis