Pengaruh Penyuluhan Gizi terhadap Sikap Ibu dalam Penyediaan Menu Seimbang Untuk Balita

Tabel 4.9. Peningkatan pengetahuan per item pertanyaan No. Pertanyaan tentang Pengetahuan Pre-test Post-test n n 1 Apakah yang dimaksud dengan makanan bergizi menurut ibu? 1 2,38 37 88,09 2. Menurut ibu apakah yang dimaksud dengan menu seimbang? 0,00 28 66,67 3. Biasanya dalam hal menyediakan menu untuk balita ibu, menu apa saja yang ibu hidangkan? 4 9,52 31 73,81 4. Menurut ibu bahan makanan apa yang menjadi sumber kalori? 26 61,90 42 100,00 5. Menurut ibu bahan makanan apa yang menjadi sumber protein? 22 52,38 38 90,48 6. Menurut ibu bahan makanan apa yang menjadi sumber vitamin dan mineral? 37 88,09 39 92,86 7. Menurut ibu apakah manfaat makanan bagi balita? 4 9,52 12 28,57 8. Berapa kalikah sebaiknya memberikan makanan kepada balita ibu dalam sehari? 0,00 8 19,05 9. Menurut ibu kapankah sebaiknya mulai diberikan makanan tambahan kepada anak? 13 30,95 34 80,95 10. Menurut ibu bagaimanakah cara mencuci bahan makanan sebelum dimasak 2 4,76 21 50,00 11. Jika ibu ingin memasak nasi, bagaimana cara mencuci beras yang benar? 5 11,90 25 59,52 12. jika ibu ingin memasak sayuran, bagaimanakah cara mencuci sayuran yang benar? 10 23,81 35 83,33 13. Jika ibu ingin membuat sayuran berkuah bagaimana cara memasak yang benar? 23 54,76 35 83,33 14. Menurut ibu kapankah ditambahkan garam kepada bahan masakan pada saat pemasakan? 10 23,81 32 76,19 15. Apakah manfaat penambahan garam dalam makanan bagi kesehatan? 2 4,76 19 45,24 Dari Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa ada perbedaan jumlah responden yang menjawab benar pada saat pre-test dan post-test. Pada saat pre-test, sebagian besar responden menjawab pertanyaan pengetahuan dengan kelompok pilihan yang salah. Kemudian pada post-test, jumlah responden yang menjawab benar meningkat.

4.5. Pengaruh Penyuluhan Gizi terhadap Sikap Ibu dalam Penyediaan Menu Seimbang Untuk Balita

Berdasarkan Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa sikap responden terbanyak sebelum diberikan penyuluhan gizi adalah kategori cukup sebanyak 30 orang 71,43, sementara kategori baik hanya 2 orang 4,76 dan kategori kurang 10 Universitas Sumatera Utara orang 23,81. Sesudah diberikan penyuluhan gizi menunjukkan adanya peningkatan sikap dan didapatkan hasil bahwa sikap responden terbanyak menjadi kategori baik sebanyak 30 orang 71,43 dan kategori cukup sebanyak 12 orang 28,57. Dapat dikatakan bahwa sikap responden tentang penyediaan menu seimbang untuk balita sesudah diberikan penyuluhan gizi umumnya sudah mengalami peningkatan menjadi kategori sikap yang baik. Gambar 4.2. Diagram Sikap Ibu Tentang Penyediaan Menu Seimbang untuk Balita Sebelum dan Sesudah Penyuluhan Gizi Tabel 4.10. Perbedaan Rata-rata Nilai Pre-test dan Post-test Sikap Ibu dalam Penyediaan Menu Seimbang untuk Balita Variabel Rerata Nilai t p Sikap Sebelum Perlakuan 7,43 -15,829 0,000 Sesusah Perlakuan 11,81 Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan paired sample t-test diperoleh rata-rata skor sikap responden sebelum penyuluhan gizi sebesar 7,43 dan sesudah penyuluhan gizi meningkat menjadi 11,81. Selain itu, t hitung adalah -15,829 dengan nilai probabilitas p=0,000, oleh karena p0,05 maka dapat disimpulkan 4,76 71,43 71,43 28,57 23,81 5 10 15 20 25 30 35 pre-test post-test ju m la h r e sp o n d e n waktu pengukuran Baik Cukup Kurang Universitas Sumatera Utara bahwa ada perbedaan sikap antara sebelum dan sesudah penyuluhan gizi. Gambaran secara jelas untuk peningkatan pengetahuan per item pertanyaan dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut ini. Tabel 4.11. Peningkatan sikap per item pernyataan No. Pernyataan tentang Sikap Pre-test Post-test n n 1. Pada usia balita memerlukan makanan yg lengkap karena pd periode ini pertumbuhan dan perkembangannya sangat pesat. 33 78,57 42 100,00 2. Makanan yang dihidangkan setiap hari tidak perlu beraneka ragam. 12 28,57 34 80,95 3. Makanan yang diberikan pada balita harus selalu mengandung nilai gizi. 39 92,85 41 97,62 4. Anak balita perlu makan nasi + ikan + sayur + buah + susu. 22 52,38 40 95,24 5. Menu makanan balita harus selalu diganti. 12 28,57 25 59,52 6. Bahan makanan balita harus dipilih yang tidak merangsang, rendah serat, dan tidak mengandung gas. 12 28,57 30 71,43 7. Porsi makanan balita harus mempunyai kandungan air dan serat yg sesuai dgn daya toleransi, tekstur makanan agak lunak agar mudah dicerna, memberikan rasa kenyang. 23 54,76 34 80,95 8. Anak balita perlu diberikan makanan selingan terutama jika porsi makanan utama belum mencukupi. 37 88,09 39 92,86 9. Saat menyediakan makanan untuk balita harus terlebih dahulu mencuci tangan. 20 47,62 26 61,90 10. Setiap bahan makanan tidak perlu dicuci sebelum diolah. 22 52,38 33 78,57 11. Setiap pengolahan makanan harus dibubuhkan garam. 16 38,09 29 69,05 12. Ibu perlu mempertimbangkan makanan yang disukai dan yang tidak disukai balita. 24 57,14 35 83,33 13. Makanan sehat dan bergizi itu harus yang mahal-mahal. 11 26,19 30 71,43 14. Waktu pemberian makan anak balita harus teratur. 38 90,48 36 85,71 15. Makanan untuk balita harus lebih diutamakan dari anggota keluarga yang lain. 15 35,71 23 54,76 Dari Gambar 4.11 dapat dilihat bahwa ada perbedaan sikap responden saat pre-test dan post-test. Pada saat pre-test, sebagian besar sikap responden adalah dalam kategori setuju pada pernyataan negatif. Begitu juga dengan pernyataan yang positif, sebagian besar responden juga memilih sikap tidak setuju. Kemudian pada saat post-test, hampir semua sikap responden berubah menjadi sikap setuju dengan pernyataan yang positif dan tidak setuju pada pernyataan yang negatif. Universitas Sumatera Utara 4.6. Pengaruh Penyuluhan Gizi terhadap Tindakan Ibu dalam Penyediaan Menu Seimbang Untuk Balita Berdasarkan Gambar 4.3 dapat dilihat bahwa tindakan responden terbanyak sebelum diberikan penyuluhan gizi adalah kategori tidak baik sebanyak 36 orang 85,71 dan tindakan dengan kategori baik hanya 6 orang 14,29. Sesudah diberikan penyuluhan gizi menunjukkan adanya penurunan tindakan kategori tidak baik menjadi 24 orang 57,14 dan peningkatan tindakan kategori baik menjadi 18 orang 42,86. Dapat dikatakan bahwa tindakan responden tentang penyediaan menu seimbang untuk balita sesudah diberikan penyuluhan gizi umumnya sudah mengalami peningkatan menjadi lebih baik. Gambar 4.3. Diagram Tindakan Ibu Tentang Penyediaan Menu Seimbang untuk Balita Sebelum dan Sesudah Penyuluhan Gizi Tabel 4.12. Perbedaan Rata-rata Nilai Pre-test dan Post-test Tindakan Ibu dalam Penyediaan Menu Seimbang untuk Balita Variabel Rerata Nilai t p Tindakan Sebelum Perlakuan 28,69 -3,629 0,001 Sesudah Perlakuan 31,52 14,29 42,86 85,71 57,14 5 10 15 20 25 30 35 40 pre-test post-test ju m la h r e sp o n d e n waktu pengukuran Baik Tidak Baik Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan paired sample t-test diperoleh rata-rata skor tindakan responden sebelum penyuluhan sebesar 28,69 dan sesudah penyuluhan gizi meningkat menjadi 31,52. Selain itu, t hitung adalah -3,629 dengan nilai probabilitas p=0,001, oleh karena p0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan tindakan antara sebelum dan sesudah penyuluhan gizi. Gambaran secara jelas untuk peningkatan pengetahuan per item pertanyaan dapat dilihat pada Tabel 4.13 di bawah ini. Tabel 4.13. Peningkatan tindakan per item pernyataan No. Pernyataan tentang Tindakan Pre-test Post-test n n 1. Ibu yang menyiapkan makanan untuk balita. 26 61,90 26 61,90 2. Ibu memberikan makan pada balita 3 kali sehari. 4 9,52 8 19,05 3. Ibu memberikan sarapan pagi kepada balita. 6 14,29 11 26,19 4. Ibu menyediakan makanan bagi balita dengan susunan yang berganti-ganti. 0,00 1 2,38 5. Ibu menyediakan lauk pauk hewani daging, telur, dan ikan atau lauk pauk nabati tahu, tempe dalam makanan sehari- hari balita. 4 9,52 7 16,67 6. Ibu menyediakan sayuran bayam, kangkung, wortel, buncis, terung, dll dalam makanan sehari-hari balita. 3 7,14 5 11,90 7. Ibu memberikan susu kepada balita setiap hari. 2 4,76 3 7,14 8. Ibu memberikan makanan yang mudah dicerna bagi balita. 4 9,52 4 9,52 9. Ibu menggunakan bumbu pada makanan balita contoh : cabe, tomat, kecap, santan kelapa, atau penyedap makanan. 2 4,76 2 4,76 10. Ibu menghidangkan makanan dengan cara yang menarik misal : piring dihias, atau menggunakan peralatan yang bentuknya lucu. 0,00 0,00 11. Ibu menyiapkan bentuk makanan yang menarik bagi balita. 0,00 0,00 12. Ibu mengutamakan makanan untuk balita daripada anggota keluarga lainnya. 5 11,90 10 23,81 13. Ibu mengijinkan balita jajan sembarangan. 2 4,76 3 7,14 14. Ibu menyediakan makanan selingan goreng, kue, bubur kacang, dll untuk balita setiap hari. 0,00 0,00 15. Sebelum memberikan balita makan, ibu mencuci tangan terlebih dahulu dengan sabun. 0,00 1 0,00 Dari Tabel 4.13 dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan tindakan responden saat pre-test dan post-test. Pada saat pre-test, sebagian besar tindakan responden adalah kadang-kadang dan tidak pernah dalam melakukan hal pernyataan yang positif Universitas Sumatera Utara dan sering melakukan untuk hal yang negatif. Kemudian pada saat post-test terdapat perubahan pada tindakan, tetapi tidak begitu menonjol seperti pada pengetahuan dan sikap, dimana masih banyak responden yang tetap melakukan tindakan kadang- kadang dan tidak pernah pada pernyataan yang positif, serta tindakan sering melakukan pada pernyataan negatif.

4.7. Pengaruh Penyuluhan Gizi terhadap Konsumsi Zat Gizi Balita Responden Desa Ramunia-I