10.9 0.7 Lama Rawatan Rata-rata Karakteristik Penderita Nyeri Punggung Bawah (NPB) Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2009

6.13. Penatalaksanaan Medis

Proporsi penderita NPB berdasarkan penatalaksanaan medis yang dirawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2004-2009 keseluruhan ditangani secara konservatif dapat dilihat pada gambar 6.11. berikut ini. 100.0

39.5 10.9

1.4 0.7

20 40 60 80 100 120 Medikamentosa Fisioterapi Korset Tirah Baring Traksi Konservatif P ro p o rs i Gambar 6.11. Diagram Batang Proporsi Penderita NPB Berdasarkan Pelaksanaan Medis Konservatif di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2009 Berdasarkan gambar 6.11. di atas dapat dilihat bahwa dari keseluruhan penatalaksanaan medis penderita secara konservatif, proporsi tertinggi dilakukan dengan pemberian medikamentosa 100. Hal ini terjadi karena dalam penatalaksanaan medis secara konservatif terhadap penderita NPB ada beberapa terapi yang dapat dilakukan salah satunya adalah farmakoterapi medikamentosa bersifat simtomatis atau kausal, yang merupakan salah satu cara terapi konvensional yang biasanya paling awal dilakukan terhadap penderita NPB. Sedangkan untuk tindakan operatif sangat jarang dilakukan hal ini disebabkan, penatalaksanaan secara operatif dilakukan hanya bila penatalaksanaan secara konservatif Universitas Sumatera Utara tidak memberikan hasil, menimbulkan kelumpuhan nyata terutama yang berkembang secara progresif dan adanya gangguan miksi. 9 Pada kasus penderita NPB yang dirawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth tahun 2004-2009, ada seorang penderita yang sebelumnya akan dilakukan tindakan operatif tetapi ditunda karena alasan biaya. Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Vukmir R., 1991 bahwa 91 pasien NPB dapat sembuh dengan respon pengobatan yang baik, 7 dengan terapi secara agresif dan hanya 2 yang membutuhkan tindakan pembedahan. 33

6.14. Lama Rawatan Rata-rata

Lama rawatan rata-rata penderita NPB yang dirawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2004-2009 adalah 6,82 hari 7 hari dengan Standard Deviasi SD 5,105 hari dan Coefficient of variation 74,52 10 yang menunjukkan bahwa lama rawatan rata-rata penderita NPB bervariasi dengan lama rawatan paling singkat 1 hari dan lama rawatan paling lama 38 hari. Berdasarkan 95 Convidence Interval didapatkan lama rawatan rata-rata 5,99-7,66 hari. Karakteristik penderita NPB yang paling lama dirawat yaitu perempuan berumur 45 tahun, beragama Katholik, suku Batak, dan pekerjaan berwiraswasta. Penderita sebelumnya sudah pernah dirawat dan dilakukan operasi di rumah sakit yang berbeda karena mengalami kecelakaan sepeda motor pada tahun 1999 sehingga terjadi trauma, kemudian pada tahun 2002 dilakukan tindakan operasi. Penderita kemudian dirawat kembali di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2004 karena faktor kekambuhan selama 38 hari, ditangani secara konservatif antara Universitas Sumatera Utara lain dengan pemberian medikamentosa, fisioterapi, tirah baring, dan pemakaian korset. Penderita kemudian pulang dengan keadaan berobat jalan PBJ.

6.15. Keadaan Sewaktu Pulang