2.1.7.2. Terapi Tokolitik
Data yang ada untuk menentukan apakah perlu pemberian terapi tokolitik pada KPD prematur masih sangat terbatas. Kombinasi dari pemberian antibiotika,
steroid dan tokolitik belum banyak diteliti. Terapi tokolitik dapat memperpanjang periode laten selama beberapa waktu tetapi tidak terbukti dapat memperbaiki
keluaran bayi yang lahir. Walaupun data yang ada terbatas, pemberian tokolitik jangka pendek masih dapat dimaklumi untuk memberikan antibiotika dan
kortikosteroid yang diperlukan, walaupun hal ini masih kontroversial.
25
Pemberian terapi tokolitik jangka panjang pada pasien KPD tidak direkomendasikan, karena belum ada penelitian yang mendukung hal tersebut.
2.1.7.3. Amnioinfusion
Gabbe dkk pada tahun 1976 menemukan bahwa pada monyet pengambilan cairan amnion mengakibatkan timbulnya deselerasi, dan penggantian cairan
tersebut dengan larutan saline
dapat mengurangi deselerasi tersebut. Miyazaki dan Taylor pada tahun 1983 memasukkan larutan
saline dengan kateter
intrauterin yang bertekanan pada wanita yang sedang bersalin yang menunjukkan variabel deselerasi atau deselerasi memanjang yang
berhubungan dengan terjepitnya tali pusat. Terapi ini juga meningkatkan pola detak jantung pada lebih dari setengah wanita yang diteliti.
22
2.1.8. Tatalaksana berdasarkan usia kehamilan
2.1.8.1 Sebelum 24 Minggu
Kebanyakan pasien akan segera mengalami persalinan satu minggu setelah terjadi KPD prematur sebelum usia kehamilan 24 minggu, dengan periode laten
Gottlieb Sidabutar : Pola Pertumbuhan Bakteri Dan Uji Kepekaan Antibiotik Dari Isolat Usap Vagina Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
rata- rata 6 hari. Banyak bayi prematur yang dilahirkan ibu KPD menderita masalah jangka panjang termasuk penyakit paru kronik, kelainan
perkembangan dan neurologis, hidrosefalus dan palsi serebral.
26
2.1.8.2 24 - 31 minggu
Persalinan sebelum usia kehamilan 32 minggu dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas bayi yang meningkat tajam. Jika tidak dijumpai tanda- tanda
infeksi intraamnion, harus dilakukan penundaan persalinan sampai usia kehamilan 34 minggu, tetapi tetap harus diinformasikan kepada pasien dan
keluarga walaupun telah dilakukan berbagai usaha untuk menunda persalinan, kebanyakan pasien tetap mengalami persalinan 1 minggu setelah terjadinya
KPD.
27
Kontraindikasi menunda persalinan adalah: korioamnionitis, solusio plasenta, dan gawat janin. Harus dilakukan pemberian antibiotika, kortikosteroid dan
penilaian kondisi janin dengan USG. Setelah ibu dipindahkan ke tempat rawatan lebih tinggi yang dapat merawat bayi prematur, harus dilakukan
pemantauan kontraksi dan kondisi janin secara periodik. Kompresi tali pusat sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 32 minggu, karena itu perlu
dilakukan pemantauan setiap hari terhadap adanya takikardia, demam, kontraksi, konsistensi uterus, dan leukositosis pada ibu yang dapat menjadi
indikator adanya amnionitis.
28
2.1.8.3 32 - 33 minggu.
Untuk pasien KPD dengan usia kehamilan 32- 33 minggu dengan adanya tanda- tanda pematangan paru, diperlukan induksi persalinan dan transpor ibu
ke pelayanan kesehatan yang lebih tinggi untuk mempersiapkan perawatan yang lebih baik untuk bayi.
29
Penundaan persalinan setelah adanya tanda- tanda pematangan paru tidak diperlukan dan malah meningkatkan kejadian
Gottlieb Sidabutar : Pola Pertumbuhan Bakteri Dan Uji Kepekaan Antibiotik Dari Isolat Usap Vagina Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
amnionitis ibu, kompresi tali pusat, rawat inap lebih lama, dan infeksi neonatus.
30
2.1.8.4 34 - 36 minggu