79
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Objek Penelitian
1. Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia BEI
Objek penelitian ini adalah laporan keuangan konsolidasi tahunan yang berakhir setiap tanggal tutup buku 31 Desember pada
perusahaan-perusahaan go publik non sektor keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia dan telah diaudit oleh auditor
independen. Alasan Bursa Efek Indonesia dipilih sebagai sumber dari objek penelitian ini karena Bursa Efek Indonesia merupakan Bursa
tertua yang ada di Indonesia. Bursa Efek Indonesia Indonesia stock exchange IDX merupakan bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek
Jakarta BEJ dengan Bursa Efek Surabaya BES. Demi efektivitas operasional
dan transaksi,
pemerintah memutuskan
untuk menggabungkan Bursa Efek Jakarta sebagai pasar saham dengan Bursa
Efek Surabaya sebagai pasar obligasi dan derivatif. Bursa hasil penggabungan ini mulai beroperasi pada 1 Desember 2007. Bursa Efek
Indonesia berpusat di Kawasan Niaga Sudirman, JL. Jend.Sudirman 52-53, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
80
Bursa Efek Jakarta pada awalnya pada saat pemerintahan Hindia Belanda mendirikan di Batavia pada tanggal 14 Desember 1912 yang
diselenggarakan oleh Vereniging Voor de Effectenhandel. Pada tanggal 11 Januari 1925 dibuka Bursa Efek di Surabaya, dan disusul dengan
pembukaan Bursa Efek di Semarang pada tanggal 1 Agustus 1925. Kemudian pada tahun 1956 pemerintah mengaktifkan pasar modal
sebagai sarana pembiayaan ekonomi. Pada tanggal 13 Juli 1992 Bursa Efek Jakarta diswastakan
kemudian pada tahun 1995 bursa Efek jakarta meluncurkan sistem perdagangan yang disebut JATS Jakarta Automated Trading System
sistem ini memberikan fasilitas pada perdagangan saham secara fair dan transparan sehingga informasi dapat diserap oleh investor dengan
cepat, dan pada tahun 2002 Bursa Efek Jakarta juga mulai menerapkan sistem perdagangan jarak jauh yang disebut remote trading system,
sebagai upaya meningkatkan akses pasar, kecepatan, dan frekuensi perdagangan.
81
2. Deskripsi Objek Penelitian
Objek penelitian berupa perusahaan go publik non sektor keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI yang
dikelompokkan ke dalam dua kategori berdasarkan kondisi kesehatan perusahaan tersebut, yaitu:
1. Perusahaan yang mengalami kondisi financial distress apabila perusahaan tersebut mengalami delisted.
2. Perusahaan yang tidak mengalami kondisi financial distress atau sehat apabila perusahaan tersebut memiliki laba bersih
positif selama periode waktu yang ditentukan. Sebagaimana
tujuan penelitian,
pengujian signifikansi
pengaruh kepemilikan
manajerial, kepemilikan
institusional, pemegang saham terbesar kedua, ukuran dewan direksi, kepemilikan
publik, partisipasi pendiri dan penyebaran kepemilikan terhadap kondisi financial distress perusahaan yang akan diuji dengan
menggunakan model regresi logistik. Hal ini dikarenakan ukuran kondisi financial distress disajikan dalam bentuk data nominal.
Distribusi perusahaan go publik non sektor keuangan yang mengalami financial distresss dan yang telah memenuhi kriteria yang
telah ditentukan ada sebanyak 10 perusahaan. Mulai dari 2005 hanya terdapat satu perusahaan yang delisted dan telah memenuhi kriteria
yaitu PT. Dankos Laboratories Tbk, kemudian tahun 2006 terdapat