dengan posisi kiri dan kanan lihat gambar di bawah. Untuk kabel pada posisi kiri urutan kabelnya dari kiri ke kanan;
putih oranye, oranye, putih hijau, biru, putih biru, hijau, putih coklat, coklat. Sedangkan pada ujung kabel lainnya kabel
UTP posisi kanan, dari kiri ke kanan: putih hijau, hijau, putih oranye, biru, putih biru, oranye, putih coklat, coklat.
Gambar 2.5. Metode Crossover
Agar kabel dapat berfungsi sebagai media transmisi jaringan, kabel tersebut harus dihubungkan dengan NIC atau
LAN card. Untuk menghubungkan kabel dengan NIC digunakan peripheral yang disebut dengan konektor. Dimana setiap
konektor harus disesuaikan dengan tipe kabel. Berikut ini hanya akan dijelaskan tipe konektor RJ.45 yang digunakan untuk tipe
kabel twisted pair.
Keterangan Gambar : O = putih oranye O = oranye ; H = putih hijau ; B = biru
B= putih biru ; H = hijau ; C = putih coklat ; C = coklat
13
Konektor RJ45 adalah konektor yang digunakan untuk memasang kabel UTP dan memiliki 8 buah pin sebagai media
transmisi. Dalam pemasangannya harus disusun dahulu delapan warna yang ada pada kabel tersebut, disesuaikan dengan
keperluan, yaitu straight atau crossover. Dan diperlukan tang khusus yang disebut tang crimping.
Gambar 2.6. Konektor RJ45
2.3.2. Komponen Software Perangkat Lunak 1. Sistem Operasi Jaringan
Sistem operasi jaringan network operating system adalah sebuah jenis sistem operasi yang ditujukan untuk
menangani jaringan. Umumnya, sistem operasi ini terdiri atas banyak layanan atau service yang ditujukan untuk melayani
pengguna, seperti layanan berbagi berkas, layanan berbagi alat pencetak printer, DNS Service, HTTP Service, dan lain
14
sebagainya. Beberapa sistem operasi jaringan yang umum dijumpai adalah sebagai berikut:
Novell NetWare Microsoft Windows NT Server
GNULinux Beberapa varian UNIX, seperti SCO Open Server, Novell
UnixWare, atau Solaris
A. Windows 2000 Server
Pada Windows 2000 Server Codename: NT 5, semua modifikasi yang dibutuhkan pada level kernel untuk
mengizinkan operasi multi-user pada Windows 2000 Server telah diintegrasikan ke dalam kernel dari awal. Selain itu,
layanan Windows yang bersangkutan dan juga device driver juga telah mendukung sistem ini, mengingat semua Windows
2000 dibuat berbasiskan kode yang sama. Tidak seperti pendahulunya, Windows NT 4.0, Windows 2000 Server tidak
mengharuskan para penggunanya untuk membeli sistem operasi terpisah hanya untuk memperoleh fitur multi-user,
karena Windows 2000 Server telah memilikinya, meski dimatikan pada saat instalasi. Pengguna hanya diharuskan
untuk mengaktifkan komponen tersebut secara manual. Dibandingkan dengan Windows NT 4.0 Server
Terminal Server Edition, layanan Terminal Services dalam
15
Windows 2000 mencakup fitur penggunaan printer dan juga clipboard milik client, yang disebut dengn printer redirection
dan clipboard redirection. Selain itu, Terminal Service dalam Windows 2000 juga dapat memantau sesi koneksi client,
yaitu satu pengguna dapat melihat sesi pengguna lainnya dan dengan beberapa konfigurasi permisi, pengguna tersebut
dapat berinteraksi dengannya. Untuk meningkatkan integrasi client dengan server
berbasis Windows 2000 Server, Remote Desktop Protocol RDP
yang digunakannya telah dioptimalkan, dan diperkenalkan fitur-fitur baru, seperti bitmap-caching, dan
akses terhadap perangkat yang terhubung dalam komputer client.
2. Network Adapter Driver
Network card driver adalah program yang berfungsi untuk mengaktifkan dan mengkonfigurasi network adapter,
disesuaikan dengan lingkungan dimana network card tersebut dipasang agar dapat digunakan untuk melakukan komunikasi
data.
3. Protokol Jaringan
Protokol jaringan adalah software yang digunakan untuk menghubungkan komputer dalam jaringan supaya dapat
berkomunikasi. Di samping itu protokol juga merupakan
16
sekumpulan aturan untuk memecahkan masalah-masalah khusus yang terjadi antar alat-alat komunikasi agar transmisi data dapat
berjalan dengan baik.
2.3.3. Topologi Fisik Jaringan
Topologi fisik jaringan adalah konfigurasi yang digunakan untuk membentuk jaringan secara fisik. Pada LAN dikenal banyak
model topologi fisik. Namun, disini penulis hanya akan menjelaskan tiga model saja yang umum digunakan dalam jaringan lokal. Model
topologi fisik jaringan tersebut adalah :
A. Topologi Bus
Topologi ini umumya digunakan untuk jaringan komputer yang terhubung secara sederhana sehingga komputer-komputer
yang terlibat di dalamnya bisa berkomunikasi satu sama lainnya. Media transmisi fisiknya berupa kabel coaxial RG-58,
konektornya BNC. Kelebihan topologi ini adalah selain mudah diinstalasi pada komputer atau perangkat lain ke sebuah kabel
utama, jenis topologi ini tidak terlalu banyak menggunakan kabel dibandingkan dengan topologi star. Namun, topologi ini memiliki
sejumlah kekurangan, diantaranya sangat sulit mengidentifikasi permasalahan jika jaringan sedang mati. Sehingga, jika terjadi
kesalahan pada salah satu komputer, semua komputer lainnya juga ikut terganggu dalam mengirim atau menerima data.
17
Gambar 2.7. Topologi Bus
B. Topologi Ring
Untuk membentuk topologi ring, setiap node harus dihubungkan secara seri satu dengan yang lainnya hingga
membentuk loop tertutup. Dan setiap node harus dirancang agar dapat berinteraksi dengan node yang berdekatan maupun
berjauhan. Pada topologi ring, salah satu komputer pada jaringan ini berfungsi sebagai penghasil token, yang bertugas membawa
data melalui jalur transmisi hingga menemukan tujuannya. Pada umumnya topologi ini memanfaatkan fiber optic atau twisted pair
sebagai sarana komunikasinya. Kelebihan topologi ini adalah dapat menghantarkan data yang padat dengan lebih cepat. Dan
kemudahan dalam komunikasi antara terminal, tanpa adanya pelanggaran collision data. Sedangkan, kelemahannya adalah
adanya kesulitan untuk mengecek puncak kerusakan. Dan jika kabel utama bermasalah, maka rangkaian tidak dapat berfungsi.
File Server
18
Gambar 2.8. Topologi Ring
C. Topologi Star
Topologi jaringan ini mempunyai skema mirip dengan bintang. Setiap node workstation, server, dan perangkat lainnya
terkoneksi ke jaringan melalui sebuah hub atau konsentrator. Kelebihan pada topologi ini, yakni jaringan lebih luas dan
fleksibel karena setiap satu panjang kabel digunakan untuk satu workstation serta kemudahan untuk mendeteksi kerusakan
jaringan yang ada membuat topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat. Selain itu, permasalahan panjang kabel yang
harus sesuai matching juga tidak menjadi suatu yang penting lagi. Yang penting asal ada hub yang masih berfungsi tentunya
maka bisa terhubunglah beberapa komputer dan sumber daya jaringan secara mudah. Metode operasinya mirip dengan metode
operasi topologi bus. Pada bagian pusat dari topologi ini terdapat sebuah hub atau switch. Dimana semua data akan ditransfer
melalui hub atau switch tersebut.
19
Gambar 2.9. Topologi Star
2.22. Tipe Jaringan
Berdasarkan pada pengoperasian suatu jaringan, terdapat dua tipe jaringan, yaitu :
2.4.1 Peer To Peer
Jaringan lokal dengan konektivitas peer to peer ini dibentuk dengan cara menghubungkan setiap terminal agar dapat berbagi
data, aplikasi dan peripheral lainnya. Pada konektivitas ini setiap terminal memiliki peran dan derajat yang sama, yakni dapat
bertindak sebagai workstation atau server. Namun, dikarenakan data dan file aplikasi tersebar disemua komputer, model arsitektur ini
memiliki kelemahan, yaitu proses pemeliharaan dan penggunaan data serta file aplikasi menjadi sulit dan rumit. Data dan file-pun
sangat rentan dari ancaman virus atau orang-orang yang tidak berhak.
2.4.2 Client-Server
Model ini merupakan pengembangan dari model file server, karena pada model ini terdapat terminal khusus yang dapat melayani
20
sampai pelayanan komputasi. Server dapat membagikan data, aplikasi dan peripheral seperti harddisk, printer, modem dan lain-
lain. Pada model arsitektur ini, komputer client tidak dapat berfungsi sebagai server. Sistem ini menggunakan protokol utama TCPIP
Transmission Control ProtocoInternet Protocol..
2.23. Model Referensi OSI
Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for Open Networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang
dikembangkan oleh badan International Standardization for Organization ISO di Eropa pada tahun 1977. OSI Reference Model dilihat sebagai
sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan
dalam dunia nyata, semacam TCPIP, DECnet dan IBM Systems Network Architecture SNA memetakan tumpukan protokol protocol stack mereka
ke OSI Reference Model. OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam
sebuah kumpulan protokol dapat berfungsi dan berinteraksi. OSI Reference Model memiliki tujuh lapis, yakni sebagai berikut :
Lapisan Aplikasi Berfungsi sebagai antarmuka antara aplikasi dengan fungsionalitas
jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan.
21
Lapisan Presentasi Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh
aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. VNC atau Remote Desktop Protocol RDP.
Lapisan Sesi Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat,
dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
Lapisan Transport Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta
memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga
membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses acknowledgement, dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket
yang hilang di tengah jalan. Lapisan Jaringan
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui
internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3. Lapisan Data-Link
Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini
terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras
22
seperti halnya Media Access Control Address MAC Address, dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge,
repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control
LLC dan lapisan Media Access Control MAC. Lapisan Fisik
Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan seperti halnya Ethernet
atau Token Ring, topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card NIC dapat
berinteraksi dengan media kabel atau radio.
2.24. TCPIP
TCPIP Transmission Control Protocol Internet Protocol adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam
proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan internet. TCPIP menghubungkan berbagai struktur dan arsitektur
jaringan berbeda-beda dari bermacam vendor, untuk dapat saling berhubungan dalam suatu jaringan yang luas.
Keunggulan TCPIP adalah ; Open protocol standar, yaitu tersedia bebas dan dikembangkan
independent terhadap perangkat keras komputer atau sistem operasi.
23
Independent dari perangkat keras jaringan fisik physical network hardware, menyebabkan TCPIP mengintegrasikan bermacam jaringan,