18
B. Konsep Sikap konsumen
1.  Definisi Sikap Konsumen, Yaitu : Menurut  Hawkins  dalam  Noorhudha  Muchsin  2002,  sikap  dapat
didefinisikan  sebagai  cara  kita  berfikir,  merasakan  dan  bertindak  terhadap beberapa  aspek.  Sikap  dalam  kamus  marketing  juga  didefinisikan  sebagai
kondisi  mental  atau  akal  budi  tertentu  yang  mencerminkan  suatu  pandangan pribadi yang negatif atau positif mengenai suatu obyek atau konsep, atau suatu
keadaan acuh tak acuh yang menunjukan titik tengah mid point diantara dua titik ataupun dua pokok yang saling berlawanan.
Ada tiga komponen dasar yang mendukung sikap seseorang, yaitu : o
Kognitif, yaitu kepercayaan seseorang terhadap suatu obyek. o
Afektif,  yaitu  perasaan  seseorang  mengenai  suka  tidak  suka  terhadap suatu obyek.
o Perilaku, yaitu kecenderungan seseorang untuk melakukan sesuatu.
Perlu  kita  ketahui  bahwa  sikap  ini  dilakukan  konsumen  konsumen berdasarkan  pandangannya  terhadap  produk  dan  proses  belajar,  baik
dari  pengalaman  atau  dari  yang  lain.  Sikap  konsumen  ini  bisa merupakan sikap positif maupun negatif terhadap produk tertentu.
2.  Ciri-ciri Sikap Konsumen Sifat dapat dibagi menjadi dua sifat yaitu sifat negatif dan sifat positif.
Sifat negatif menimbulkan kecenderungan untuk menjauh dan tidak menyukai keberadaan
suatu obyek.
Sedangkan sikap
positif menimbulkan
kecenderungan  untuk  mendekat,  menyukai,  menerima  atau  bahkan mengharapkan  kehadiran  suatu  obyek  tertentu.  Selain  memiliki  dua  sifat,
Sikap juga memiliki ciri-ciri yaitu :
19   Sikap selalu menggambarkan hubungan subjek dan objek.
  Sikap  tidak  dibawa  sejak  lahir  tetapi  “dipelajari”  berdasarkan pengalaman dan latihan .
  Karena Sikap dapat “dipelajari” maka sikap dapat diubah meskipun sulit.
  Sikap tidak menghilang walaupun kebutuhan sudah terpenuhi.   Sikap tidak hanya satu macam saja melainkan sangat beragam sesuai
dengan objek yang menjadi pusat perhatiannya.   Dalam sikap tersangkut faktor motivasi dan perasaan.
Sikap  yang  sudah  berkembang  dalam  diri  seseorang  akan  cenderung dipertahankan  dan  sulit  diubah.  Meskipun  demikian  sikap  seseorang  masih
dapat dibentuk maupun diubah. Untuk  mengubah  atau  membentuk  sikap  seseorang,  maka  diharuskan
melalui beberapa cara, yaitu : a.  Adopsi
Kejadian  dan  peristiwa  yang  terjadi  secara  berulang-ulang  dan  terus menerus,  bertahap  dan  diserap  ke  individu  dan  mempengaruhi
terbentuknya suatu sikap. b.  Diferensiasi
Adanya perkembangan dan pengalaman, intelegensi dan pengetahuan, maka  ada  hal  yang  tadinya  dianggap  sejenis,  sekarang  dipandang
tersendiri  dan  lepas  dari  jenisnya  terhadap  objek  tersebut  dapat terbentuk pula sikap tersendiri.
20 c.  Integrasi
Pembentukuan  sikap  terjadi  secara  bertahap,  mulai  dari  berbagai pengalaman  yang  berhubungan  dengan  suatu  hal  tertentu  hingga
akhirnya terbentuk sikap mengenai hal tersebut. d.  Trauma
Trauma merupakan pengalaman  yang tiba-tiba dan mengejutkan yang meninggalkan kesan mendalam pada jiwa orang yang bersangkutan.
e.  Generalisasi Pengalaman  traumatic  yang  dialami  seseorang  pada  beberapa  hal
tertentu dapat menimbulkan sikap negatif pada suatu hal yang sejenis. 3.  Fungsi Sikap Konsumen
Sikap  menurut  Loudon  dan  Bitta  dalam  Noorhudha  Muchsin  2002 mempunyai empat fungsi, yaitu ;
a.  Fungsi Penyesuaian Fungsi  ini  mengarahkan  manusia  menuju  obyek  yang  menyenangkan
atau menjauhi obyek yang tidak menyenangkan. b.  Fungsi Pertahanan Diri
Bisa  juga disebut dengan Fungsi Pembelaan Ego. Sikap  yang dibentuk untuk  melindungi  seseorang  dari  kebenaran  mendasar  tentang  diri
sendiri  atau  ancaman  serta  membantu  untuk  memenuhi  suatu  fungsi dalam mempertahankan diri.
c.  Fungsi Pengetahuan Sikap  membantu  seseorang  untuk  memberikan  arti  pada  dunia  yang
tidak  beraturan  dan  semrawut.  Oleh  karena  itu  mereka  mencari
21 kosistensi,  stabilitas,  definisi,  dan  pemahaman  dari  suatu  kebutuhan
yang selanjutnya berkembanglah sikap kearah pencarian pengetahuan d.  Fungsi Ekspresi Nilai
Sikap ini mengekspresikan  nilai-nilai tertentu dalam suatu usaha untuk menerjemahkan  nilai-nilai  tersebut  ke  dalam  sesuatu  yang  lebih  nyata
dan lebih mudah di tampakkan. 4.  Pembentukan Sikap
Pembentukan sikap antara lain : a.
Classical Conditioning Sikap  dibentuk  dengan  cara  mengasosiasikan  produk  dengan  obyek
tertentu sebelumnya telah dikenal oleh konsumen. b.
Instrumental Conditioning Produk  yang  memuaskan,  maka  dengan  sendirinya  konsumen  akan
membentuk sikap positif terhadap merek produk tersebut. c.
Cognitive Learning Theory Situasi  konsumen  hendak  memecahkan  suatu  masalah  atau  memenuhi
kebutuhan  menuntut  mereka  membentuk  sikap  terhadap  produk berdasarkan informasi  yang dihasilkan, dipadu dengan pengetahuan dan
keyakinan mereka. Bilson Simamora.
22 5.  Model Sikap Struktural
Menurut Schiffinan dan Kanuk dalam  Hartono Sastro Wijoyo 2005, model sikap struktural ada dua macam yakni :
a.  Model sikap ada tiga komponen, yaitu : 1  Komponen Kognitif a cognitive component
Persepsi dan pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen diperoleh dari kombinasi pengalaman langsung dengan sikapnya terhadap objek saat
membeli  produk  dan  dihubungkan  dengan  informasi  dari  berbagai variasi sumber tentang produk.
2  Komponen Afektif an affective component Suatu  perasaan  atau  emosi  konsumen  tentang  merek  atau  produk
tertentu merupakan komponen afektif dari suatu sikap 3  Komponen Konatif a conactive component
Kecenderungan  atau  kemungkinan  konsumen  akan  melakukan  suatu tindakan  spesifik  atau  bertindak  dengan  cara  khusus  dengan  melihat
pada objek sikap. a.  Model Sikap Multiattribute :
1 The Attribute-toward-object model :
Digunakan  khususnya  menilai  sikap  konsumen  terhadap  satu kategori  produk  atau  merek  spesifik.  Hal  ini  untuk  menilai  fungsi
kehadiran dan evaluasi terhadap sesuatu
23
Gambar 2.1 Fishbein Multiatribute Model
Evaluation of product attribute ei Brand Beliefs bi
Overall Brand evaluation Ao Intention to buy Bi
Behavior B
Sumber : Assel dalam Laily Firda Septiani, 2009 Formulasi  matematis  dari  model  sikap  terhadap  obyek,  oleh
Fishbein dapat dirumuskan sebagai berikut : n
= ∑
i=0
Dimana : =   Sikap terhadap obyek o produk, merek, dan lain-lain
=  keyakinan  I  tentang  obyek  o,  yaitu:  probabilitas  subyektif bahwa dihubungkan pada atribut i
= Evaluasi dari atribut i n = jumlah keyakinan
Dari  uraian  diatas,  para  konsumen  akan  memiliki  sikap  yang baik  favorable  terhadap  suatu  merek  tertentu,  jika  mereka  menilai
tingkatan  atribut  yang  dimilikinya  positif  dan  cukup memuaskan,  dan sebaliknya akan memiliki sikap yang tidak baik infavorable terhadap
merek  tertentu,  jika  mereka  merasakan  bahwa  atribut-atribut  yang diinginkan tidak memuaskan atau terlalu banyak atribut yang negatif.
24 2
The Attitude-toward-behavior model Lebih  digunakan  untuk  menilai  tanggapan  konsumen  melalui
tingkah  laku  dari  pada  sikap  terhadap  objek.  Pembentukan  sikap konsumen akan ditunjukan berupa tingkah laku konsumen yang berupa
pembelian ditempat itu. 3
Theory fo-reasoned-action model Menurut  teori  ini  pengukuran  sikap  yang  tepat  seharusnya
didasarkan  pada  tindakan  pembelian  atau  penggunaan  merek  produk bukan pada merek itu sendiri, tindakan pembelian dan mengkonsumsi
produk pada akhirnya akan menentukan tingkat kepuasan. 6.  Formasi Sikap
Pelajari sikap baik konsumen yang ditunjukan sebagai berikut : a.  Kepuasan terhadap produk Classical condition
b.  Image terhadap merek Uncondition c.  Produk baru yang link dengan merek Conditioned
d.  Sikap mengikuti pembelian Sikap  konsumen  akan  belajar  dengan  baik  sehingga  waktu  setelah
berbelanja,  konsumen  sudah  dapat  memberikan  penilaian.  Hal  itu  dilakukan dengan melihat pembentukan sikap positif konsumen setelah membeli produk
tertentu. Sumber-sumber yang mendukung Attitude Formation :
1 Pengalaman langsung Pengalaman  ini  berupa  percobaan  dan  evaluasi  yang  dilakukan  oleh
konsumen.
25 2 Informasi dari konsumen lain
Informasi yang berasal dari teman, keluarga ataupun orang lain. 3 Pemasar  untuk  meningkatkan  fokus  penggunaan  program  pemasaran
langsung,  hal  ini  dilakukan  untuk  membidik  konsumen  yang  sedikit tertarik dan sesuai gaya hidup terhadap produk dan jasa yang ada.
C. Perilaku Konsumen