Teori Bailey yang menyatakan untuk penelitian yang menggunakan analisa statistik, ukuran responden paling minimum sebanyak 30.
3.2.2. Pedagang Telur Ayam Ras
Untuk responden pedagang telur ayam ras adalah semua pedagang telur ayam ras yang berjualan di pasar tradisional yang menjadi tempat penelitian yang dilakukan
dengan metode sensus.
3.3. Metode Pengambilan Data
Berdasarkan sumbernya, data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil
pengamatan di pasar tradisional yang diteliti dengan melakukan wawancara kepada konsumen dan pedagang dengan mempergunakan daftar
pertanyaankuesioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi-instansi terkait yang berhubungan dengan
penelitian ini seperti Badan Pusat Statistik BPS Sumatera Utara, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumatera Utara, Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Sumatera Utara, dan literatur yang mendukung penelitian.
3.4. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan untuk membuktikan hipotesis 1 dan 2 dengan deskripsi, dan metode analisis data yang digunakan untuk
membuktikan hipotesis 3 dan 4 adalah analisis regresi linier berganda dengan mempergunakan metode Ordinary Least Square OLS atau metode kuadrat
terkecil dengan alat bantu SPSS 16.0. Untuk memenuhi prinsip BLUE Best
Linear Unbiased Estimator yakni mengetahui sejauh mana model estimasi
permintaan dan penawaran telur ayam ras mempunyai sifat-sifat yang tidak biasa,
efisien dan konsisten hingga diperoleh model regresi terbaik maka dilakukan pengujian asumsi klasik terlebih dahulu.
Uji Penyimpangan Asumsi Klasik a.
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas
dapat dilakukan dengan melihat Grafik Histogram dari residualnya atau dari Grafik Normal P-P Plot. Jika data pada Grafik Histogramnya menunjukkan pola
distribusi normal atau data pada Grafik Normal P-P Plot menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi
asumsi normalitas Priyatno, 2011.
b. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas digunakan untuk menunjukkan adanya hubungan linier di antara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Semakin kecil korelasi
diantara variabel bebasnya, maka semakin baik model regresi yang akan diperoleh Firdaus, 2011.
Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor dan nilai koefisien
korelasi di antara variabel bebasnya melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen
lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance ˃ 0,1 atau nilai
VIF 10, maka tidak terjadi multikolinearitas. Selain itu, jika nilai koefisien korelasi di antara variabel bebas lebih kecil dari 0,08 maka tidak terjadi
multikolinearitas Sumodiningrat, 2001.
c. Uji Heterokedastisitas