Diantaranya komponen biotik di perairan, ikan merupakan salah satu organisme akuatik yang rentan terhadap perubahan lingkungan, terutama yang
diakibatkan oleh aktifitas manusia baik secara langsung maupun tidak langsung. Limbah-limbah buangan yang dihasilkan oleh berbagai aktifitas manusia tersebut
mempengaruhi kualitas perairan baik fisik, kimia dan biologis diantaranya terhadap penyebaran ikan Rifai et al, 1983.
Ketidakseimbangan ekologi di suatu perairan dapat diakibatkan oleh adanya aktifitas manusia yang menyebabkan terjadinya perubahan ekologis di kawasan pantai
yang akan berpengaruh terhadap keanekaragaman organisme yang hidup di dalamnya, termasuk ikan. Sehubungan dengan itu, maka dilakukan penelitian tentang
“Keanekaragaman dan Distribusi Ikan di Labuhan Angin Teluk Tapian Nauli Kabupaten Tapanuli Tengah
”.
1.2. Permasalahan
Berbagai aktifitas dan kegiatan pembangunan sarana kepentingan umum seperti pembangunan PLTU, dan aktifitas persingggahan kapal dermaga di Teluk Tapian
Nauli mengakibatkan perubahan faktor-faktor lingkungan yang juga akan berdampak terhadap keberadaan populasi biota yang hidup di dalamnya, termasuk ikan. Sejauh ini
belum diketahui keberadaan ikan di Labuhan Angin Teluk Tapian Nauli, baik yang mencakup keanekaragaman maupun distribusinya.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui keanekaragaman dan distribusi ikan di Labuhan Angin Teluk
Tapian Nauli. b. Untuk mengetahui pengaruh faktor fisik- kimia perairan terhadap keanekaragaman
di Labuhan Angin kawasan Teluk Tapian Nauli.
Universitas Sumatera Utara
1.4. Hipotesis
a. Terdapat perbedaan keanekaragaman dan distribusi ikan di Labuhan Angin kawasan Teluk Tapian Nauli.
b. Faktor fisik-kimia perairan mempengaruhi keanekaragaman ikan di Labuhan Angin kawasan Teluk Tapian Nauli.
1.5. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai: a. Data awal mengenai keanekaragaman dan distribusi ikan di Labuhan Angin
kawasan Teluk Tapian Nauli b. Sumber informasi penting bagi instansi terkait, agar dapat diaplikasikan untuk
pengelolaan kawasan pesisir pantai di Sumatera Utara umumnya, dan di Labuhan Angin khususnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Ekosistem Laut
Ekosistem laut merupakan sistem akuatik yang terbesar di planet bumi Nybakken, 1988, hlm: 33. Lautan menutupi lebih daripada 80 persen belahan bumi selatan tetapi
hanya menutupi 61 persen belahan bumi utara, dimana terdapat sebagian besar daratan bumi Nybakken, 1988, hlm: 11.
Indonesia sebagai Negara kepulauan terletak di antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia dan mempunyai tatanan geografi yang rumit dilihat dari topografi
dasar lautnya. Dasar perairan Indonesia di beberapa tempat, terutama di kawasan barat menunjukkan bentuk yang sederhana atau rata yang hampir seragam, tetapi di tempat
lain terutama kawasan timur menunjukkan bentuk-bentuk yang lebih majemuk, tidak teratur dan rumit Romimohtarto Juwana., 2001, hlm: 3.
Bentuk dasar laut yang majemuk tersebut serta lingkungan air di atasnya memberi kemungkinan munculnya keanekaragaman hayati yang tinggi, dengan
sebaran yang luas, baik secara mendatar maupun secara vertikal. Lingkungan laut selalu berubah atau dinamis. Kadang-kadang perubahan lingkungan ini lambat, seperti
datangnya zaman es yang memakan waktu ribuan tahun. Kadang-kadang cepat seperti datangnya hujan badai yang menumpahkan air tawar dan mengalirkan endapan
lumpur dari darat ke laut. Cepat atau lambatnya perubahan itu sama-sama mempunyai pengaruh, yakni kedua sifat perubahan tersebut akan mengubah intensitas faktor-
faktor lingkungan Romimohtarto Juwana, 2001, hlm: 7.
Universitas Sumatera Utara
2.2. Klasifikasi dan Biologi Ikan