perilaku baru berperilaku baru didalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yaitu:
a. Kesadaran, dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu
terhadap stimulus objek. b.
Merasa tertarik terhadap stimulus atau objek tersebut. Disini sikap subjek sudah mulai timbul.
c. Menimbang-nimbang terhadap baik atau tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal
ini berarti sikap responden sudah lebih baik. d.
Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus.
e. Adopsi, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran
dan sikapnya terhadap stimulus. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang
menanyakan isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Pengetahuan dapat diperoleh melalui proses belajar yang di dapat dari pendidikan Soekidjo,2003.
2.1.2. Sikap attitude
Definisi sikap menurut Thurstone 2000 yang dikutip Azwar 2003, adalah derajat efek positif atau efek negatif yang dikaitkan dengan suatu obyek psikologis. Sikap adalah
keadaan mental dan syaraf dari kesiapan, yang diatur melalui pengalaman yang memberikan pengaruh dinamik atau terarah terhadap respon individu pada semua obyek dan situasi yang
berkaitan dengannya. Dari sini sikap dapat digambarkan sebagai kecenderungan subyek
Universitas Sumatera Utara
merespon suka atau tidak suka terhadap suatu obyek. Dobb 1974 menyatakan bahwa sikap pada hakekatnya adalah tingkah laku yang tersembunyi yang terjadi secara disadari atau tidak
disadari. Tingkah laku tersembunyi ditambahkan dengan faktor-faktor yang lain dari dalam diri individu seperti dorongan, kehendak, kebebasan akan menimbulkan tingkah laku nyata
overt behaviour. Dengan demikian maka setiap sikap akan selalu mendahului tingkah laku nyata tertentu dan selalu menunjuk ke tingkah laku nyata tersebut.
Sikap ini ditunjukkkan dalam berbagai kualitas dan intensitas yang berbeda dan bergerak secara kontiniu dari positif melalui areal netral ke arah negatif. Kualitas sikap
digambarkan sebagai valensi positif menuju negatif, sebagai hasil penilaian terhadap obyek tertentu. Sedangkan intensitas sikap digambarkan dalam kedudukan ekstrim positif atau
negatif. Kualitas dan intensitas sikap tersebut menunjukkkan suatu prosedur pengukuran yang menempatkan sikap seseorang dalam sesuatu dimensi evaluatif yang bipolar dari ekstrim
positif menuju ekstrim negatif. Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap
stimulus atau objek. Newcomb, seorang ahli psikologi sosial menyatakan bahwa sikap ini merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksana motif
tertentu. Menyimak uraian sikap di atas dapat dipahami bahwa sikap merupakan suatu bentuk
evaluasi atau reaksi perasaan terhadap suatu obyek. Seseorang bersikap terhadap suatu obyek dapat diketahui dari evaluasi perasaannya terhadap obyek tersebut. Evaluasi perasaan ini
dapat berupa perasaan senang-tidak senang, memihak-tidak memihak, favorit–tidak favorit,
Universitas Sumatera Utara
positif–negatif. Walgito 2001 mengemukakan bahwa sikap adalah faktor yang ada dalam diri manusia yang dapat mendorong atau menimbulkan perilaku tertentu. Adapun ciri-ciri
sikap yaitu: tidak dibawa sejak lahir, selalu berhubungan dengan obyek sikap, dapat tertuju pada satu obyek saja maupun tertuju pada sekumpulan obyek-obyek, dapat berlangsung lama
atau sebentar, dan mengandung faktor perasaan dan motivasi. Selanjutnya Walgito 2001 mengemukakan tiga komponen yang membentuk struktur
sikap yaitu : 1.
Komponen kognitif komponen perseptual, yaitu komponen yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana
orang mempersepsi terhadap obyek sikap. 2.
Komponen afektif komponen emosional, yaitu komponen yang berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang terhadap obyek sikap. Rasa senang merupakan hal yang
positif, sedangkan rasa tidak senang adalah hal negatif. 3.
Komponen konatif komponen perilaku, atau action component, yaitu komponen yang berhubungan dengan kecenderungan bertindak atau berperilaku terhadap obyek sikap.
Dalam psikologi umum, sikap merupakan ukuran besarnya pengaruh atas pengalaman subjektif. Anggapan yang mendasarinya adalah bahwa melalui pengalaman-pengalaman yang
spesifik terjadi harapan-harapan, atau dengan kata lain hal-hal yang pernah dialami akan mempunyai suatu arti tertentu. Dalam arti inilah didefinisikan Rochracter bahwa sikap
mempunyai pengaruh memilih dan mengemudikan kejadian-kejadian dengan sadar Wijoto, 1990.
Universitas Sumatera Utara
Allport 1954 menjelaskan sikap itu mempunyai 3 tiga komponen pokok, yaitu: 1. Kepercayaan keyakinan, ide atau konsep terhadap suatu objek
2. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek 3. Kecenderungan untuk bertindak trend to behave.
Ketiga komponen ini bersama-sama membentuk sikap yang utuh total attitude. Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, berfikir, atau keyakinan, dan emosi
memegang peranan penting. Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan sikap,
yaitu: a. Menerima receiving artinya bahwa orang subjek mau dan memperhatikan
stimulus yang diberikan oleh objek. b. Merespon responding yaituy memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan
dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. c. Menghargai valuing mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan
sesuatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga kecenderungan untuk bertindak.
Universitas Sumatera Utara
d. Bertanggung jawab responsible yaitu bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko adalah merupakan sikap yang paling tinggi.
Faktor yang menyebabkan perubahan sikap, yaitu : 1. Faktor internal : yaitu faktor yang terdapat dalam pribadi manusia itu sendiri.
Faktor ini berupa selectivity atau daya pilih seseorang untuk menerima dan mengolah pengaruh-pengaruh yang datang dari luar.
2. Faktor eksternal : yaitu faktor yang terdapat diluar pribadi manusia. Faktor ini berupa interaksi sosial diluar kelompok.
Adapun fungsi sikap, yaitu : 1. Sikap berfungsi sebagai alat untuk menyesuaikan diri
2. Sikap berfungsi sebagai alat pengatur tingkah laku 3. Sikap berfungsi sebagai alat pengatur pengalaman-pengalaman
4. Sikap berfungsi sebagai pernyataan kepribadian Purwanto, 1999.
2.1.3. Tindakan Practice